Share

Penyesalan

Mona beranjak dari sofa mendekat ke arah Dewa yang tergeletak lemas. Senyumnya mengembang.

"Sebentar lagi obatnya akan bekerja maksimal. Kau akan sangat membutuhkanku, Sayang," bisiknya sambil membuka kancing kemeja lelaki yang sudah ia nantikan sejak semalam.

Obat bereaksi. Tiba-tiba Dewa merasakan seluruh tubuhnya sangat panas. Perlahan matanya terbuka perlahan. Di depannya nampak bayang istrinya, Wina. Sangat cantik dan menggoda. Tanpa sadar ia menarik tubuh itu dan hanyut dalam permainan panas.

***

Sudah jam delapan malam, Wina gelisah bukan main. Sudah berpuluh kali menelepon suaminya, tapi ponselnya tak aktif. Bahkan, pesan yang dikirimkan dari selepas Magrib belum dibalas sama sekali.

"Ke mana Dewa? Semoga nggak ada apa-apa di jalan," resah Wina berjalan bolak-balik di depan lemari. Ia tak berani keluar kamar, walau kunci ada di atas nakas. Ia pun tahu, Dewa yang meletakkan kunci itu karena khawatir akan perilaku ibunya saat ditinggal kerja.

Dalam hati, Wina begitu bahagia den
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status