Share

Niat Fahri

Wina langsung menghambur memeluk suaminya. Dewa yang sedang tertidur pulas, terkejut.

"Sayang, semalam dari mana saja? Aku khawatir sekali!" cecar Wina sambil mengusap wajah suaminya.

Senyum tersungging di bibir Dewa. Ia membalas pelukan Wina meski matanya masih berat. "Aku tadi malam ada rapat mendadak. Maaf tak sempat memberi kabar padamu. Bateraiku habis," kilahnya dengan suara serak.

“Apakah jadwal rapat tidak diinformasikan dulu sebelumnya?” tanya Wina heran.

“Aku sebagai bawahan hanya mampu menjalankan perintah saja, Win,” jawab Dewa menahan rasa sesak mengingat kejadian semalam. Ia sudah dijebak Mona.

"Ayo salat dulu, setelah itu sarapan,” ajak Wina beringsut turun dari kasur.

Dewa bangun perlahan. Ia masih merasakan kepalanya begitu berat. "Rasanya hari ini aku tak masuk kerja dulu, kepalaku pusing," keluhnya. Lebih tepatnya, dirinya enggan bertemu dengan Mona.

Wina menengok ke arah suaminya. Telapak tangan ditempelkan di kening. "Iya, badanmu hangat. Mungkin capek."

“Ayo kita
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status