Wina melihat nama di layar ponselnya. 'Wah, panggilan dari Tita!' Jarinya langsung menekan tombol terima dan menyapa dengan gembira, "Hai, Ta. Apa kabar?" "Wina! Senang sekali dengar suaramu. Kabarmu baik, 'kan? Aku minta nomor rekeningmu dari tadi, lama banget! Ayo cepetan. Mumpung aku lagi di luar nih," girang Tita dari seberang."Owh, maaf. Aku--"Suara teriakan Lestari terdengar dari bawah. Ia menduga pasti ibu mertuanya tak sabar untuk makan.Teriakan menggema itu ternyata terdengar oleh Tita. "Eh, suara siapa tuh? Kencang banget manggil kamu.""Oh, ehm, sepertinya ada tamu, Ta. Gimana kalau nanti kukirimi nomor rekeningku. Aku mau nemuin tamu dulu ya, nggak enak tuh udah teriak-teriak. Kamu santai sajalah bayarnya, pesananmu aku kirim begitu ready ya.""Kirain suara ibu mertuamu. Kalau benar dia, wah bisa nih kuajak duel jika berani sama kamu. Oke deh, nanti kutunggu ya.""Hush! Oke, Ta. Bye." Wina meletakkan ponsel dan langsung meluncur ke bawah."I-iya, Bu?" tanya Wina begitu
Read more