All Chapters of Dicampakkan Suami Dicintai CEO: Chapter 41 - Chapter 50

54 Chapters

Perih

Wina menggeleng pelan. Tubuhnya tak punya daya. Matanya tak lepas menatap Dewa, hingga suaminya itu tak terlihat lagi. Bibirnya kelu. Sungguh tak menyangka dengan kenyataan pahit yang terlihat di hadapannya."Ayo, kuantar pulang." Sagara membimbing Wina keluar kafe. Jangan sampai pemandangan tadi membuat wanita yang ia sayangi tambah tertekan.Wina membiarkan saja tangannya digandeng Sagara hingga ke tempat parkir. Hatinya sangat sakit membawa ganjalan yang rasanya terlampau besar untuk dicerna. Ia tahu dirinya bergerak tetapi pikirannya tidak bersama langkahnya. Air matanya berlinangan tanpa diminta."Wina?" tegur Sagara pelan, kala melihat tatapan Wina kosong dengan tangis masih menganak sungai.Wina terperanjat, menoleh ke arah Sagara. Baru tersadar air matanya telah membasahi wajah. Ia langsung menghapus dengan ujung jaket."Kalau kau ingin Dewa dapat pelajaran, aku siap menghajarnya sekarang," tegas Sagara dengan rahang mengeras. Matanya mengarah ke tempat di mana suami Wina bers
last updateLast Updated : 2024-11-20
Read more

Jerat Muslihat

Tak menyangka Dewa yang dikiranya pamit ke bawah hanya sebentar, ternyata nol besar. Wajah lelaki itu bahkan sangat nyenyak tidur dengan posisi menonton televisi yang masih menyala. Suasana di ruang tengah sangat lengang, sebagian lampu sudah dimatikan. Wina menghela napas panjang, kesabarannya benar-benar diuji. Perlahan ia turun tangga ke bawah. "Dewa? Ayo, tidur di atas," ajaknya sambil menggoyangkan pelan lengan Dewa.Terkejut, Dewa membuka matanya yang kemerahan menatap ke arah istrinya, sambil menggali kesadaran.Terbersit penyesalan di hati Wina membangunkan Dewa yang benar-benar lelap. Tapi lebih menyakitkan lagi mengingat kejadian siang tadi. "Ada apa, Win?" tanya Dewa setelah tahu sosok istrinya yang membangunkan tidurnya.Wina memandang wajah yang belum sepenuhnya sadar. "Tidurlah ke atas. Di sini dingin." Perlahan bangkit dari sofa, Dewa dengan terkantuk melangkah naik tangga. Wina melihat punggung suaminya dengan penuh kecewa. Sepertinya tidak mungkin ia menuntut jawab
last updateLast Updated : 2024-11-21
Read more

Darah Kesetiaan

"Apa maksudmu?" tanya Mona tak mengerti. Kejadian pagi ini sungguh aneh baginya, karena sekretaris lamanya itu tak mungkin salah dalam membuat laporan. Bahkan, berulang kali Ratih yang mengoreksi Mona jika ada kesalahan. Ia merasakan sesuatu yang mencurigakan.Wajah Dewa langsung berubah serius menatap Mona. "Aku sekretaris keduamu setelah Ratih. Dia sudah banyak pekerjaan. Apalagi Ratih juga seorang ibu yang tentunya sudah lelah dengan pekerjaan rumah, jadi wajar bila tak konsen meladenimu terus-menerus. Maksudku, akan lebih baik jika Ratih mengurus pekerjaanmu di kantor saja dan aku yang selalu mendampingimu saat meeting, seperti yang pernah kau janjikan termasuk membuat laporannya."Mona tercenung, menelaah kembali maksud Dewa. Batinnya mulai membenarkan, memang selama ini beban pekerjaan Ratih lebih banyak daripada job Dewa. Tapi ia lakukan karena wanita paruh baya itu lebih berpengalaman dari sekretaris barunya. Akan tetapi, menilik prestasi Dewa yang pernah menunjukkan hasil mem
last updateLast Updated : 2024-11-22
Read more

Lebih Dari Peduli

Keesokan paginya, Sagara sudah berada di depan gedung bergaya arsitektur modern, yang menjadi salah satu kerajaan bisnis Mona. Profil wanita itu, ia kenali lebih dalam sejak kasusnya bersama Dewa muncul. Lebih tepatnya, muncul diantara dirinya, Wina dan Ali. Sepak terjang Mona dalam dunia usaha patut diacungi jempol. Bahkan dalam komunitas pengusaha, ia pernah mendengar nama wanita itu disebut dengan hasil inovasinya yang gemilang. Turun dari mobil, Sagara memakai kaca mata hitam. Tubuhnya berbalut jas dengan wangi maskulin menguar lembut, melangkah tegas masuk ke lobby. Ia berbicara pada resepsionis kalau sudah punya janji dengan pimpinan mereka. Setelah konfirmasi melalui sambungan telepon yang terhubung dengan sekretaris Mona, wanita muda yang berjaga di meja resepsionis mempersilakan Sagara naik ke lantai atas ke ruangan Mona berada.Sagara melangkah menuju lift khusus yang membawa dirinya ke lantai atas. Dadanya membawa bara sekaligus rasa penasaran mendalam. Misinya bukan hanya
last updateLast Updated : 2024-11-23
Read more

Lebih Memilihnya

Tangan Mona yang sedari tadi memegang ujung sofa berhasil menyelamatkannya dari ketidaksadaran sekilas yang menerpa. Badannya langsung terhempas ke sandaran sofa. Salah satu tangan menyangga dahi yang seperkian detik berubah menjadi pening. Kenyataan yang disodorkan Sagara terlalu menohok kebahagiaan hidupnya. Ia yang semula yakin akan segala kesempurnaan yang ada pada diri Dewa, berubah menjadi kecewa, hanya dalam beberapa detik! Sungguh, cinta telah membuatnya gelap mata.Tapi, ada sesuatu yang mengulik sisi sensitif Mona. "Pastinya kau sangat peduli pada istri Dewa. Langkahmu ke sini sudah mengisyaratkan itu." Mukanya menatap dingin ke arah Sagara."Wina, istri Dewa adalah putri sahabat ayahku," jawab Sagara tanpa mengubah intonasi perkataannya. Dirinya sudah mengantisipasi pertanyaan ini akan keluar dari mulut lawan bicaranya.Jawaban Sagara membuat Mona terdiam. Walau dalam hati ia tetap merasa Sagara punya perhatian khusus pada seorang Wina."Silakan, anda bisa memutuskan sendir
last updateLast Updated : 2024-11-24
Read more

Hadiah Pahit Kala Hujan

"Wina, ambil jemuran! Hujan bentar lagi turun!" teriak Lestari dari lantai bawah.Wina yang masih merapikan tempat tidur langsung menjawab seruan itu, agar ibu mertuanya tidak berteriak kesekian kali. Pandangannya beralih ke jendela. Rupanya di luar, mendung sudah menggantung di langit. Dengan cekatan ia segera merampungkan pekerjaannya dan bergegas turun. Sesampainya di lantai bawah, ia melihat Lestari masih asyik menonton acara televisi, sama sekali tak mempedulikan pekerjaan rumah. Namun, ia tak ambil pusing dan berjalan cepat ke halaman mengambil jemuran seprai serta selimut kepunyaan Lestari dan Diani. Tak lupa, pakaian satu rumah yang tadi dicucinya juga turut diambil dari tali jemuran. Benar saja, begitu jemuran terakhir diangkat, gerimis mulai turun.Wina meletakkan seluruh cucian kering itu di ruang setrika yang ada di sebelah dapur. Tatkala masih melipat seprai, ia mendengar mesin mobil berhenti di luar rumah. Indra pendengarannya yakin bahwa itu bukan suara mobil ayah mertu
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

Tahanlah Rintik Air Matamu

Perkataan Dewa masih terngiang, sangat menyakitkan menghujam jantung. Bahkan Wina berkali meyakinkan dirinya di bawah guyuran hujan, bahwa kejadian barusan bukanlah mimpi. Namun, semakin melangkah menjauh dari rumah, semakin percaya bahwa apa yang dialaminya benar-benar nyata. Ia telah diusir dari rumah itu. Tangisnya luruh bersama air hujan yang membasahi seluruh tubuhnya. Kedua tangannya memeluk erat tas yang dibawa, mencari kehangatan di derasnya air langit yang menghujam tubuh. Sambil terus berjalan dan terisak, ia tak menduga harus tersisih dari sisi suaminya karena kehadiran seorang wanita yang jauh lebih segalanya darinya. Hatinya masih tak percaya jika ego suaminya telah tega mengalahkan buah hati mereka demi wanita yang baru dikenal. Langkah kakinya tak terasa semakin menjauh dari perumahan tempat tinggal lelaki yang tega menepikannya. Wina belum tahu akan melangkah ke mana. Hanya nama kakaknya yang sanggup diingat. Jika datang ke rumah Ria pun ia harus kuat menanggung malu
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more

Siuman

Hangat sinar surya pada dedaunan menerbitkan rasa nyaman mata yang memandangnya. Tetesan embun semakin menipis seiring langit berubah membiru. Kicauan burung di luar jendela kamar memecah keheningan di kamar yang berisi hanya dua orang sejak kemarin.Bibir Sagara melengkung ke atas melihat gerakan beberapa burung yang bertengger di atas dahan di luar jendela. Setidaknya makhluk kecil itu mampu menghibur hati dan pikirannya yang cemas sejak kemarin sore. Di sebelahnya, tubuh Wina masih belum sadarkan diri di atas tempat tidur. Untunglah kemarin ia berhasil menangkap tubuh ringkih itu sebelum jatuh ke lantai. Sejak kejadian itu, Wina beberapa kali mengigau tak jelas diiringi air mata yang mengalir. Karena kondisi itu, matanya tak bisa terpejam sedetik pun dari semalam. Jika kompres di dahi Wina mengering, ia dengan telaten menggantinya.Menurut dokter pribadi yang dipanggil Sagara ke rumah, keadaan Wina masih bisa teratasi. Beban pikiran yang ditanggungnya membuat raga wanita ini tidak
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more

Kejujuran

Air muka Wina terlihat memohon pada Sagara. Usai mengucapkannya, rasa lara dan kehilangan sosok suami seperti menguap entah ke mana. Masa krisis tersakiti dalam hubungan rumah tangga, seolah perlahan mulai ia lewati.Sagara serius menatap Wina. "Kenapa kau tiba-tiba--""Ga, aku tak mungkin bersedih terus-menerus." Wajah Wina menunduk, lalu ia melanjutkan berkata, "Sebenarnya sudah lama aku tersakiti akan tingkah Dewa. Harusnya aku tersadar sejak awal. Janji dia tidak bisa dipercaya."Kejujuran yang menyakitkan telinga Sagara, membuatnya semakin paham akan derita Wina yang dipendam selama ini. Hatinya tambah menyumpahi lelaki itu. Benar kata Ali. Tak seharusnya ia berusaha mengakurkan hubungan Wina dan Dewa. Tidak ada gunanya. Bahkan akan semakin menyakiti perempuan di hadapannya."Bagaimana dengan rasa cintamu?" Sagara bertanya lagi, meski dalam hati ia merasa bodoh menanyakan hal itu. Tapi setidaknya dia bisa mengantongi perasaan Wina terhadap Dewa."Seharusnya sejak bau parfum wanit
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more

Mencair

Fahri dan Wulan meraba bahwa apa yang didengarnya tidak salah. Lelaki yang sudah berani menikahi putrinya, ternyata meninggalkan begitu saja demi wanita lain? Sagara sebenarnya sungkan menjelaskan, tapi berusaha keras demi Wina. "Dewa telah menjalin cinta dengan atasannya. Dan Wina telah diusir dari rumah mertuanya.""Astaghfirullah." Tubuh Wulan menghempas ke sandaran kursi. Tak dapat membayangkan kesakitan yang dialami putrinya. Ia lalu memeluk Wina dengan penuh kasih sayang."Keluarga tak tahu diri!" geram Fahri bangkit dari kursinya.Sagara segera bangkit dan memegang pundak Fahri. "Sabar, Paman. Yang lebih penting sekarang adalah menyelamatkan kondisi Wina yang rapuh."Ucapan Sagara berhasil mengendurkan kemarahan Fahri. Tangis pun kini tumpah di wajahnya, merasa tak berdaya sebagai seorang ayah yang harusnya bisa melindungi putrinya. Perlahan ia berjalan ke arah Wina.Melihat ayahnya mendekat, Wina segera menyambut memeluknya. "Maafkan Wina, Ayah!"Fahri mengangguk dan mendekap
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more
PREV
123456
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status