Share

Naluri

Dewa terkejut. Matanya seketika membulat saat menengok sosok di belakangnya. Mona sangat menawan dengan balutan dress biru tua dengan belahan samping. Rambutnya yang digulung ke atas semakin membuat dirinya anggun dan menawan. Sapuan natural di wajah halus itu semakin membuat degup jantungnya bertalu hebat.

'Cantik sekali!' batin Dewa terpana. Tanpa disuruh, ia langsung berdiri menarik kursi di depannya untuk wanita cantik yang baru tiba.

"Terima kasih," tatap Mona lembut.

Dewa tak mampu berkata-kata. Hanya senyuman sebagai jawaban. Ia pun kembali duduk.

Pelayan datang membawa makanan pembuka. Merasa belum memesan, Dewa terkejut dengan hidangan yang disajikan. Makanan yang tak biasa, minimalis, tapi sangat menggugah selera untuk segera disantap.

Mona tersenyum geli melihat ekspresi Dewa. "Silakan, Dewa."

"Ti-tidak, saya menunggu Ibu dulu," jawab Dewa.

"Oke." Mona mengawali menyantap hidangan pembuka.

Dewa diam-diam mengikutinya. Memperhatikan segala cara yang dilakukan oleh Mona hingg
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status