Home / Romansa / Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan / Chapter 231 - Chapter 240

All Chapters of Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan: Chapter 231 - Chapter 240

330 Chapters

Bab 231

Pramuniaga itu tertegun sejenak. Rebecca juga memandang Eva dengan bingung.Eva tersenyum ramah. "Bibi, gimana kalau kubantu pilihkan beberapa pakaian untuk Bibi juga?"Rebecca melirik Natasha, lalu mendengus dalam hati, 'Huh, memangnya cuma kamu yang punya orang untuk bantu milihin pakaian? Aku juga punya!'Dengan semangat kompetitif, dia tersenyum pada Eva dan mengangguk. "Boleh juga. Aku percaya sama seleramu." Saat mengucapkan perkataan itu, Rebecca sudah lupa bagaimana dia pernah mengejek selera Eva yang buruk.Eva langsung beraksi. Dia mulai memilih dengan menunjuk beberapa pakaian kepada dua pramuniaga di belakangnya. Gaya dan sikapnya terlihat penuh percaya diri.Sementara itu, Nadine memilih pakaian dengan cara yang berbeda. Dia selalu memperhatikan warna dan modelnya terlebih dahulu, lalu meraba kain untuk memastikan kualitasnya. Setelah yakin, barulah dia meminta pramuniaga menurunkan pakaian dan meletakkannya satu per satu."Bibi, aku sudah pilihkan dua set pakaian. Coba du
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

Bab 232

Nadine tersenyum lembut. "Desain gaun memang lebih formal. Jadi kupikir, mencoba gaya yang lebih santai mungkin akan memberikan kejutan."Wajah Rebecca terlihat sangat muram. Namun, di hadapan begitu banyak orang, dia tidak bisa meluapkan amarahnya. Dia hanya bisa menekan emosi dalam hati. Eva menggigit bibir, sama sekali tidak menyangka dirinya akan kalah telak dari Nadine.Natasha yang memperhatikan ekspresi keduanya, tersenyum tipis. "Ada saja orang yang salah mengira kerikil sebagai mutiara. Bikin ketawa saja!""Baik, bungkus dua set ini. Aku ambil dua-duanya." Natasha melambaikan tangan pada pramuniaga."Baik, Nyonya. Mohon tunggu sebentar." Pramuniaga itu tersenyum lebar dan segera membawa pakaian untuk diproses di kasir."Yuk, Nadine. Kita jalan lagi, masih ada beberapa toko yang ingin kulihat.""Oke."Setelah Natasha dan Nadine pergi, Rebecca menatap pakaian yang sedang dia kenakan dengan jijik. Dia ingin segera melepaskannya dan melemparkan ke lantai untuk diinjak-injak!Bayan
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

Bab 233

"Nggak merepotkan kok, Bi. Aku senang sekali bisa temani Bibi berbelanja," ujar Nadine dengan senyum tulus.Hari ini, dia juga mendapatkan banyak inspirasi."Oh, ya. Ada satu hal yang mungkin perlu bantuanmu," kata Natasha sambil memasang ekspresi memelas."Ada apa, Bibi?""Begini, aku lagi persiapkan acara teh. Acara ini adalah pertemuan untuk minum teh, ngobrol santai, dan mendiskusikan budaya teh ....""Awalnya, acara itu akan dibawakan oleh seorang seniman teh senior dari Taman Teh. Bahkan kontraknya sudah ditandatangani. Tapi tadi malam, gurunya malah mendadak jatuh sakit dan harus dilarikan ke rumah sakit. Sampai sekarang, kondisinya masih belum stabil.""Besok acaranya sudah akan berlangsung dan jelas dia nggak akan bisa hadir. Aku sudah berusaha cari pengganti, tapi belum ada yang cocok. Aku jadi ingat Kelly pernah bilang kalau kamu paham tentang teh dan punya keterampilan menyeduh teh yang bagus. Jadi ...."Natasha berhenti sejenak, lalu melanjutkan, "Maaf kalau permintaan ini
last updateLast Updated : 2024-12-18
Read more

Bab 234

Natasha sudah terbiasa dengan gaya bicara Yenny, jadi dia tidak merasa tersinggung. Dia hanya tersenyum ramah dan berkata, "Kalau seharian di rumah, aku juga bosan. Jadi, kupikir lebih baik adain pertemuan kecil untuk habisin waktu. Kebetulan budaya teh lagi tren akhir-akhir ini, jadi aku pilih tema ini.""Kakak jarang sekali menghadiri acara seperti ini. Kehadiran Kakak hari ini benar-benar sebuah kehormatan bagiku. Silakan masuk ...."Cara bicara Natasha terdengar tulus dan sikapnya pun begitu ramah. Meski biasanya Yenny selalu mencari-cari kesalahan, kali ini dia tidak bisa menemukan celah untuk mengkritik.Tidak lama setelah itu, Rebecca datang bersama Eva. Sebuah wajah baru di acara seperti ini langsung menarik perhatian para tamu yang hadir."Rebecca, siapa ini?" tanya salah seorang wanita dengan penasaran."Gadis dari mana? Kelihatan muda sekali!"Rebecca sudah memikirkan jawabannya sebelum datang. Dengan senyum lebar, dia memperkenalkan Eva kepada para tamu, "Oh, ini putri tema
last updateLast Updated : 2024-12-18
Read more

Bab 235

Senyum Rebecca langsung menjadi kaku. Kenapa reaksi Yenny tidak sesuai dengan yang dia bayangkan?"Hah, cuma kamu?" Yenny mendengus dingin sambil berdiri. Dengan tatapan merendahkan, dia menatap Rebecca dari atas. "Aku dan Natasha memang kadang nggak sejalan, tapi itu urusan Keluarga Arbana. Kamu pikir, siapa kamu sampai bisa ikut campur dan mengadu domba?"Setelah selesai bicara, Yenny langsung berbalik dan pindah ke tempat duduk lain, seolah-olah Rebecca tak layak untuk diladeni. Rebecca dipermalukan di depan umum dan wajahnya memerah karena malu.Natasha melihat semuanya dari jauh. Rasa jijik terhadap Rebecca hampir tidak bisa dia sembunyikan.Meski hubungannya dengan Yenny tidak akur karena perbedaan karakter dan pandangan, mereka tetap satu keluarga. Beda pendapat itu wajar, tetapi membiarkan orang luar ikut campur urusan keluarga? Itu sudah keterlaluan.Rebecca ini pikirannya benar-benar sempit. Otaknya pasti bermasalah.Di sisi lain, Yenny juga tampak tidak puas dengan tempat du
last updateLast Updated : 2024-12-18
Read more

Bab 236

Semua orang menyimak dengan saksama."Natasha, guru yang kamu undang ini sangat hebat. Dari mana kalian kenal? Kenapa yang diundang dulu selalu orang tua?"Pesta teh telah diadakan beberapa kali. Penanggung jawabnya selalu berbeda. Kali ini adalah giliran Natasha. Kebetulan sekali, guru yang diundangnya tiba-tiba sakit sehingga dia meminta Nadine menggantikannya.Seorang wanita segera mengangguk. "Benar, kenapa nggak undang yang cantik begini? Kalian selalu undang yang sudah tua. Begini baru seru.""Setuju, cantik dan enak didengar.""Gadis ini memang cerdas. Suaranya juga nyaman didengar."Eva dan Rebecca sungguh terkejut saat melihat Nadine. Kemudian, mereka harus melihat Nadine duduk di atas panggung sambil menjelaskan dengan fasih.Eva tentu bisa mendengar bahwa orang-orang sibuk memuji Nadine. Semua mengatakan Nadine cerdas, cantik, dan berkarisma. Atas dasar apa? Kenapa semua orang menyukai Nadine?Nadine jelas-jelas tidak mengerti apa pun tentang teh. Atas dasar apa dia duduk di
last updateLast Updated : 2024-12-18
Read more

Bab 237

Eva sontak terkesiap. Mana mungkin dia tahu apa yang kurang! Semalam dia memang mencari informasi, tetapi tidak ada satu pun yang diingatnya.Eva memutar bola matanya, lalu berkata, "Aku cuma mau tanya, kamu punya sertifikat seniman teh nggak? Jangan mengalihkan topik pembicaraan.""Mengalihkan topik pembicaraan? Sebagai guru, aku ingin mendengar saran dari muridku dan menjawab keraguan muridku. Memangnya ada yang salah? Kalau kamu merasa wawasanku kurang, kamu harus memperjelasnya. Aku nggak menerima tuduhan nggak berdasar," sahut Nadine.Eva tentu tidak bisa melawan Nadine yang sikapnya begitu tegas. Ketika melihat orang-orang mulai menatapnya, Eva menggigit bibirnya dan tanpa sadar menegakkan punggungnya. "Yang kamu bilang tadi memang nggak salah. Tapi, semua orang yang duduk di sini juga tahu tanpa perlu dijelaskan.""Kalaupun nggak tahu, mereka cuma perlu mencari di internet. Setelah itu, mereka bisa langsung menjelaskan dengan fasih. Beda level seniman teh, beda pemahaman mereka.
last updateLast Updated : 2024-12-19
Read more

Bab 238

Nadine mengeluarkan sebuah sertifikat berwarna merah. Di sampulnya, tertulis jelas bahwa itu adalah sertifikat seniman teh. Sementara itu, Nadine adalah seniman teh level tinggi."Sudah puas? Atau perlu lihat lebih dekat supaya kamu nggak kira penglihatanmu bermasalah?" Nadine mendongak menatap Eva dengan tatapan datar.Eva membelalakkan matanya dengan tidak percaya. Dia tidak menduga Nadine benar-benar punya sertifikat seniman teh.Meskipun fakta telah terpampang jelas, Eva masih tidak ingin mengakui kemampuan Nadine. Dia berdalih, "Sertifikat bisa dipalsukan."Nadine tertawa mendengarnya. "Sertifikat yang dikeluarkan negara punya nomor unik. Kamu boleh periksa di internet untuk memastikannya."Seseorang segera memeriksa, lalu sengaja berseru, "Wow! Benaran ada! Informasinya juga sama! Ini bukan sertifikat palsu!"Eva menggertakkan gigi dan masih berusaha menjatuhkan Nadine. "Kenapa memangnya? Kalaupun kamu punya sertifikat, belum tentu wawasanmu tentang teh bagus. Di zaman sekarang,
last updateLast Updated : 2024-12-19
Read more

Bab 239

"Kita berkumpul dan menikmati teh untuk mendapat pencerahan dan mencari makna hidup. Di musim semi, bunga akan bermekaran setiap tahun tanpa terkecuali. Hidup ini indah dan bermakna. Semoga kalian bahagia selalu. Terima kasih."Usai berbicara, Nadine bangkit dan memberi hormat. Suasana hening sejenak sebelum menjadi meriah. Semua orang bertepuk tangan dengan kuat. "Bagus, bagus sekali!"Dessy mempunyai bisnis teh. Dia datang untuk menambah wawasannya tentang teh. Ketika melihat guru yang diundang begitu muda, dia pun merasa tidak puas. Menurutnya, anak muda tidak punya pengalaman sehingga tidak mungkin paham tentang teh.Namun, setelah melihat cara Nadine menyeduh teh dan mendengar penjelasannya, Dessy sungguh takjub. Banyak seniman teh yang pintarnya hanya berteori dan tidak pintar menyeduh teh. Sebagai pebisnis teh yang sukses, sebagai orang yang tumbuh besar bersama teh, Dessy tentu merasa tidak puas.Namun, Nadine berbeda. Nadine bukan hanya bisa berteori, tetapi juga jago dalam pr
last updateLast Updated : 2024-12-19
Read more

Bab 240

"Bu Rebecca, apa semua orang di keluargamu begitu nggak tahu aturan? Sebaiknya kamu didik dengan baik. Jangan sampai reputasi keluargamu yang tercoreng.""Aku cuma tahu seleramu kurang bagus, tapi ternyata penilaianmu juga sangat buruk! Sebenarnya kalian kenal dari mana? Dia nggak tahu aturan sekali!"Semua orang mengkritik dan menatap Eva dengan tatapan meragukan, merendahkan, dan mencela. Bagaimana bisa selera putra Keluarga Yudhistira begitu buruk? Kenapa malah memilih wanita seperti ini?Eva tidak tahan dengan kritikan yang ada. Tubuhnya sampai terhuyung.Selama ini, Rebecca diremehkan karena latar belakangnya. Dia berjerih payah bertahun-tahun agar diterima oleh orang kalangan atas. Namun, Eva malah membuatnya malu dan dikritik seperti ini.Rebecca sungguh gusar dan menyesal. Jika tahu hasilnya seperti ini, dia tidak akan membawa Eva kemari. Dia jelas-jelas sudah menyuruh Eva membuat persiapan, tetapi Eva malah membuat kacau semuanya. Eva ingin mempermalukan Nadine, tetapi akhirny
last updateLast Updated : 2024-12-19
Read more
PREV
1
...
2223242526
...
33
DMCA.com Protection Status