All Chapters of Suamiku Kuli Terhormat : Chapter 61 - Chapter 70

73 Chapters

Wibawa Seorang Asisten

“Ferry, kau pasti mengerti kenapa mereka menatap seperti itu?”“Tidak masalah bagaimana orang menatap. Nyonya … eh … Kamu tetap perempuan yang harus saya hormati.”“Tapi kamu pimpinan di sini,” tukas Gea. “Pimpinan yang dibayar. Maafkan, saya tidak bisa berjalan bersisian dengan majikan.”Gea menarik lengan Ferry, sehingga mereka berjalan sejajar. Sontak beberapa mata membesar. Sinta mengepalkan tangannya.“Begini mungkin lebih nyaman,” seru Gea. “Pa, Kak Sinta telah merebut hati asisten Ferry!”“Sepertinya Papa harus memberinya pelajaran,” gumam Lyman sambil menekan dadanya.***Ferry menutup tirai blind. Ia juga menggeser kursi buat Gea. “Akan tidak bagus jika ada yang melihat ini,” ucap Gea sambil duduk. “Hargailah dirimu sebagai pemimpin.”“Jabatan saya hanya formalitas. Pengaturan semuanya diserahkan pada Nyonya.”“Jangan panggil saya Nyonya meski tidak ada orang lain. Biasakan itu. Tidak enak didengar karyawan lain,” sahut Gea. Gea menunduk. Tiba-tiba matanya berkaca-kaca. “
Read more

Wibawa Seorang Asisten

“Kakek?” batin Sinta. “Sudah sejauh ini? Kakek Buana?”Setelah terdiam sesaat, akhirnya Gea mengangguk. “Sore aku akan menjemputmu.”“Baiklah,” sahut Gea, kemudian keluar. Sinta merapatkan gerahamnya. “Ada apa?” tanya Ferry sambil berputar, kembali ke kursinya. Lyman menundukkan badannya sedikit. Hatinya sedikit terbakar, bahkan Ferry tidak menyuruhnya duduk, meski sebagai orang yang lebih tua. “Saya tahu, terpilihnya Bapak menjadi pemimpin, otomatis saya turun jabatan. Tapi mengapa ke kepala departemen pengembangan? Bukankah ada kursi direktur yang kosong?”“Itu akan diisi oleh Pak Bagus,” sahut Ferry cepat, “Ada keluhan?”Lyman terdiam. Ia teringat ucapan pewaris Buana yang mengatakan jika tidak setuju silakan keluar.“Tidak pantas saya mengeluh,” ucap Lyman dengan wajah tertunduk. “Aku cuma perlu bersabar. Tunggu sampai Sinta masuk ke rumah Buana. Aku akan membalas tindakanmu hari ini.”“Tapi bagaimana dengan aku? Mengapa aku jadi ke divisi Green Light?” Sinta yang sejak awal
Read more

Dekat Tapi Juga Jauh

"Tuan, Nyonya dapat mengembalikan data penyelewengan dana oleh yang sudah dihapus. Haruskah kita hapus kembali?”"Jangan, nanti malah membuatnya semakin curiga. Kita lihat saja dia mau melakukan apa.""Baik, Bos."***Tok tok. Gea mengangkat wajahnya. Terlihat senyum semringah si bule. Menularkan keceriaan pada Gea. "Bagaimana bisa sampai ke sini? Jalan-jalannya sudah?" Charles mengacak pinggangnya. "Kau lupa tadi janji mau cari-cari rumah?""Oh, iya. Aku lupa memberitahumu. Mendadak banyak pekerjaan dan sore ini aku harus ke rumah kakek. Maaf."Charles merengut. Gea tertawa kecil. "Maaf, kau pasti bosan sekali main sendirian. Kenapa tidak bekerja saja?"Mata Charles membulat. "Kau sama kejamnya dengan Bos. Besok ada rapat di More, lihat liburku belum selesai, dia sudah memaksaku hadir rapat. Aku punya firasat buruk kali ini. Semoga saja dia tidak menghajarku."Gea tergelak. Charles memajukan wajahnya. "Dengar, walau dia iparku, aku tidak segan memberontak."Gea tersenyum sambil m
Read more

Dekat, Tapi Juga Jauh (2)

"Mengapa presdir begitu menghormati Mbak Gea?" gumam Anggi. Sinta menghela napasnya. “Kak Gea memang cantik dan baik, disukai banyak pria. Entah kenapa ….”Anggi memperhatikan jam di tangannya. “Ayo kita berangkat, takut macet di jalan.”Sinta gagal menebar isu. Lagi-lagi ia harus menahan emosinya. ***“Ahsin!” Gea bergegas saat pintu ruang inap Ahsin terbuka. Betapa ia sangat ingin memeluk laki-laki itu. Namun, semuanya meluruh ketika melihat wajah Ahsin yang mencoba mengingatnya. “Bos, saya Gea. Asisten sementara. Kata Asisten Ferry, malam ini kakek … maksud saya, malam ini saya menemani Bos ke jamuan makan malam di rumah Tuan Besar,” ucap Gea terbata-bata.Mendadak matanya memanas. Gea mengira dengan melihat saja ia akan berpuas diri. Nyatanya, semakin dekat bertambah banyak yang ia inginkan. Ahsin mengangguk. “Bantu aku ke kamar mandi.”Gea mengangguk dan bergegas membantu Ahsin turun dari ranjang kemudian ke kamar mandi.Setelah Ahsin masuk ke kamar mandi ia mendekati Ferry. “
Read more

Gea di Mata Kakek

“Ahsin, kamu kenapa?” tanya Kakek panik. Gea was-was dengan kesehatan Kakek. Gea mendorong kursi roda Ahsin ke depan Kakek. “Tidak apa, Kek. Cuma kecelakaan kecil,” jawab Ahsin.“Yang menyebabkan pakai kursi roda kau bilang kecelakaan kecil?” cecar Kakek marah.“Aku ingin menyapa Paman dulu. Nanti akan ceritakan sama Kakek,” tukas Ahsin. Ia menekan tombol sehingga kursi bergeser sedikit. “Paman, maaf, baru bisa datang menyapa paman. Apa kabar, Paman?” Ahsin mengulurkan tangannya. Paman menyambut hangat. “Baik … baik. Lama tidak jumpa. Tidak menyangka kamu sudah sedewasa ini.”Ahsin memaksakan diri untuk memberikan senyuman yang paling ia benci.“Ahsin, apa yang terjadi? Kenapa kamu tiba-tiba pakai kursi roda?” “Tidak apa, Paman.”“Sudah pakai kursi roda begini kau tidak apa-apa? Kenapa tidak bilang pada Kakek?” protes Kakek. “Kakek, biarkan Ahsin masuk dulu. Status Ahsin masih pasien, dia izin pulang demi bertemu Kakek.” Gea buka suara dengan khasnya pada seorang kakek. Kakek
Read more

Gea di Mata Kakek (2)

“Gea,” bisiknya ke telinga. Gea masih memejamkan mata. Perlahan Ahsin menyisipkan kedua tangannya ke bawah badan Gea dan diam beberapa saat menunggu reaksi Gea. Gea masih diam. Ahsin memutuskan mengangkatnya dan meletakkan ke atas ranjang. “Badanmu sekarang makin ringan. Maafkan aku.” Beberapa saat ia menatap wajah Gea yang terlelap. “Kau sangat berarti bagiku Seberapa pun lelahnya, melihatmu seperti ini, segala lelahku hilang.”Ia memberikan kecupan lembut di antara kedua alis Gea, dan merapikan selimut. Ia berbaring ke samping Gea. “Ahsin.”Ahsin tersentak. Ia menoleh pada Gea yang masih memejamkan mata. “Gea?”Gea memiringkan badan ke arahnya. “Ahsin,” bisiknya. Ahsin mendekat. “Hm?”“Ahsin, aku merindukanmu.”Dengan dada masih berdebar, Ahsin memeluknya. Ia meletakan kepala Gea ke pundaknya dan mencium berkali-kali. “Aku juga. Mohon bersabar ya. Aku akan menjemputmu secepatnya.” Kembali Ahsin memberikan kecupan di rambut Gea. Kali ini dengan dekapan erat.***Sinta mengus
Read more

Noura

“Bagaimana Kakek bisa berkata begitu?” protes Noura. Pikiran Ahsin telah kembali. Sesaat ia menoleh Gea yang memperhatikan tangannya.“Bagaimana pun Kak Ahsin cucu Kakek kenapa menghukum dia demi orang lain?” imbuh Noura. Gea hanya terdiam. Ia bertanya-tanya, seperti Noura kah wanita yang disuka Ahsin? Manja dan mengandalkan sehingga membuat laki-laki menjadi merasa berharga. “Sekali lagi kau katakan Gea orang lain, Kakek juga tak segan menghukummu," tukas Kakek. Noura kembali merengut. Ia mengguncang lengan Ahsin. "Kak Ahsin, bagaimana Kakek bisa bersikap seperti itu?""Kau minta pembelaannya? Kakek juga tidak segan menghukumnya jika dia berbuat kesalahan."“Sudahlah, Kek,” sela Gea. “Tak baik marah-marah. Malam ini mau makan apa? Biar aku ambilkan.”Kakek menggelengkan kepala. “Tiba-tiba tidak punya selera makan.” Kakek menghela napas beratnya. “Kalau begitu, Kakek makan buah ya. Makan malam yang berat-berat memang tidak baik buat Kakek. Aku kupaskan apel, ya,” bujuk Gea. Kake
Read more

Noura (2)

“Gea yang ditinggalkan tunangannya di kolam itu? Yang sempat viral itu?” Sontak semua mata menoleh pada Kinanti. Noura tersenyum puas. “Iya, benar. Aku pernah menonton video yang sempat viral itu. Tak kusangka, bisa melihat orangnya langsung,” tambah seorang pria.“Yang dua orang gadis jatuh ke kolam, dan tunangannya malah menyelamatkan adik ipar?” ulang perempuan lain. Noura membenarkan dengan anggukan. Perempuan yang bertanya itu memandangi Gea dari atas ke bawah dengan tatapan cela. Gea hanya menelan ludah. Ia bersyukur saat itu tidak sebagai istri Ahsin. Setidaknya ia tidak mempermalukan Ahsin. “Mantan tunanganmu itu putra Prayoga. Mengapa dia mengabaikanmu, Gea? Tidak mungkin dia mengabaikan tanpa alasan,” cibir Kinanti.“Saking putus asanya kau menikah dengan kuli?” sambung yang lain. Buk ….Semua orang terkejut dengan dentuman meja itu. Terlihat mata Ahsin yang memerah dengan tangan masih mengepal.“Kenapa jamuan keluarga jadi acara gosip, intimidasi?” Semua orang terdia
Read more

Noura (3)

“Tersesat? Gea itu ….” Mendadak Kakek menghentikan gerakan mulutnya. Kalau saja tidak menyayangi Gea, ia tidak akan menuruti pada permintaan Ahsin. “Kalian memang keterlaluan! Kalian tahu Ahsin tidak suka mentolerir kesalahan. Bagaimana bisa kalian membicarakan gosip di depan orangnya? Kalian benar-benar tak punya hati nurani. Selain itu, kenapa kalian termakan berita tidak jelas.”“Tidak jelas gimana? Video itu jelas memperlihatkan kejadian,” sahut Kinanti. “Paman tak perlu membela orang yang salah hanya karena menyukainya.”Kakek menghela napas. “Aku melihat langsung tunangan Gea waktu di rumah sakit. Tunangannya memang laki-laki bejat. Dan kebetulan Ahsin yang menyelamatkan Gea di kolam itu. Jadi wajar jika Ahsin mengenal dan juga membela Gea.”“Jadi Ahsin yang menyelamatkannya? Aku sempat lihat, tapi tidak lihat wajahnya karena kamera hanya menyorot tunangan dan adiknya. Tapi ….”“Makanya, melihat kejadian itu hanya dengan satu sisi. Kalau sudah begini, kalian justru mempermaluka
Read more

Pengakuan

Tanpa kuasa menahan diri. Ia mengambil laptop dan segera membuka. Tanpa perlu melihat keyboard, jadi jemarinya menari dengan lincah.Hanya beberapa menit ia dapat menyusup pada situs yang dicari, kemudian mengetik sebuah nama, yang seketika itu juga muncul tab pencarian.“Benar-benar hanya satu nama,” gumam Gea. Seketika senyum miring terbit di bibirnya. *** “Hallo, Lady.” Kepala Charles muncul di balik pintu. Seketika senyum Gea mengambang. Keceriaan laki-laki itu memang selalu menular padanya. “Masuklah.” Charles muncul dengan gaya petakilannya. “Tunggu sebentar ya,” pinta Gea tanpa mengalihkan perhatiannya dari layar desktop. Charles duduk di sofa. “Menurutmu kenapa Bos ngadain rapat offline?” Gea mengedikkan bahunya. “Ikuti saja aturan dia. Jika tak mampu mengikuti, keluar saja. Beres.”Sontak Charles terdiri dan mendekati Gea. Ia menyentuh jidat Gea juga miliknya.. “Tidak panas.”Gea melepaskan pekerjaannya dan menatap Charles. “Orang seperti kita mungkin tidak dapat me
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status