Share

Gea di Mata Kakek (2)

“Gea,” bisiknya ke telinga. Gea masih memejamkan mata.

Perlahan Ahsin menyisipkan kedua tangannya ke bawah badan Gea dan diam beberapa saat menunggu reaksi Gea.

Gea masih diam. Ahsin memutuskan mengangkatnya dan meletakkan ke atas ranjang.

“Badanmu sekarang makin ringan. Maafkan aku.” Beberapa saat ia menatap wajah Gea yang terlelap.

“Kau sangat berarti bagiku Seberapa pun lelahnya, melihatmu seperti ini, segala lelahku hilang.”

Ia memberikan kecupan lembut di antara kedua alis Gea, dan merapikan selimut. Ia berbaring ke samping Gea.

“Ahsin.”

Ahsin tersentak. Ia menoleh pada Gea yang masih memejamkan mata.

“Gea?”

Gea memiringkan badan ke arahnya. “Ahsin,” bisiknya.

Ahsin mendekat. “Hm?”

“Ahsin, aku merindukanmu.”

Dengan dada masih berdebar, Ahsin memeluknya. Ia meletakan kepala Gea ke pundaknya dan mencium berkali-kali.

“Aku juga. Mohon bersabar ya. Aku akan menjemputmu secepatnya.” Kembali Ahsin memberikan kecupan di rambut Gea. Kali ini dengan dekapan erat.

***

Sinta mengus
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status