Home / Romansa / Suamiku Kuli Terhormat / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Suamiku Kuli Terhormat : Chapter 81 - Chapter 90

116 Chapters

Bagaimana Bisa Bergabung di Creep?

“Dia juga mengusir Papa?” pekik Malika begitu melihat suaminya datang membawa box dari kantor. Sinta yang mendengar itu segera berlari keluar ke ruang tengah. “Pa?” Lyman mengangguk lesu. Ia meletakkan kotak itu ke lantai dan duduk ke sofa. Malika menuangkan segelas air. Lyman langsung menghabiskannya dengan sekali napas. Seketika napasnya terengah.“Gea mengusir Papa?” Sinta kembali bertanya. Ia tidak percaya kalau Gea seberani itu. Apalagi jika mengingat riwayat penyakit Papanya yang sewaktu-waktu bisa kumat. “Bagaimana dia mengusir Papa?” tanya Malika setelah napas Lyman terlihat tenang.“Dia memiliki bukti penyelewengan dana.”“Bukankah selama ini Papa selalu memberikan asupan kepada kepala badan hukum Zurra?” tukas Malika.“Dia mengancam Papa akan mengirim bukti itu ke badan hukum Buana.”Sinta bergegas duduk di samping Lyman. “Pa, Bukankah kepala keuangan juga dapat, bagaimana Kak Gea bisa mendapatkan bukti?”“Kamu lupa, Ferry telah memecatnya bahkan beberapa orang berada di
last updateLast Updated : 2024-10-07
Read more

Gadis Bertopeng Membuka Wajah

“Bagaimana dia bisa berada di Creep. Bukankah Creep komunitas bocil? Charles, Creep punya Gea?” cecar Ahsin.Charles yang masih syok menggeleng. “Tidak tahu. Ia tidak pernah cerita. Sepertinya tidak mungkin. Bocil?” “Bocah cilik. Creep rata-rata membernya di bawah usia dua puluh tahun.” Charles teringat, ia pernah bertemu delivery remaja yang mengantar makanan ke tempat tinggal Gea. Ingatannya bersambung pada kotak pizza yang diduduki Gea. “Entahlah. Kita fokus ke turnamen ini dulu.” Ia mencoba mengalihkan perhatian. “Tapi kenapa Nyonya tidak mengenakan topeng, malah Rouna yang mengenakan topeng? Lihatnya komentarnya,” sela Ferry. [Itu beneran Habbagea? Bukankah dia peretas bertopeng?][Jika memang Habbagea, bukankah dia member The Bumrad, mengapa sekarang di Creep?][Aku malah curiga, Rouna yang Habbagea.][Tidak. yang dipakai topeng Rouna beda dengan Habbagea?][Dia memang Habbagea. Aku mengenali sorot matanya. Wah, Creep beruntung sekali][Benar. Sepertinya Habbagea memang sela
last updateLast Updated : 2024-10-07
Read more

Jebakan

Gea memeriksa isi kertas itu. “Kau tau aku menyukai croissant?” Ricky tersipu. “Maaf Kak. Tapi aku cuma tau informasi yang beredar. Benar tidaknya, apa salahnya aku coba.”Gea tertawa kecil. Sebuah mobil menepi. Sang sopir memastikan nama pelanggan yang segera dibenarkan Gea. Ricky terus menatap mobil yang membawa Gea hingga hilang dari pandangannya. Ia berbalik, tapi baru sampai pintu menepi sebuah mobil. Ia menoleh ke belakang. Ahsin bergegas keluar. “Maaf, Gea ada di sini?”Ricky mengerutkan keningnya. “Habbagea,” ralat Ahsin. “Anda?” “Saya suaminya.”Ricky memandangi Ahsin dari atas sampai bawah. “Bagaimana saya bisa mempercayai Anda?” Ahsin memperlihatkan foto nikahnya di ponsel. Ricky berkali-kali memandangi Ahsin dengan foto di ponsel.“Dia baru saja pergi,” tunjuk Ricky.“Kenapa tidak bilang dari tadi?” protes Ahsin. Ricky kesal. “Bukankah aku harus memastikan kebenarannya?” “Kau tau ke mana dia?” Ricky menjawab dengan gelengan kepala. Ahsin berdecak kesal. Ia meng
last updateLast Updated : 2024-10-07
Read more

Kembali Bersatu

“Lepaskan!” teriaknya sambil berontak. Sayangnya, tenaganya tidak berbanding dengan Bei yang telah terminum obat afrodisiak.“Bei, lepaskan!” Pengaruh obat yang memasuki tubuh Bei makin merajalela. Wajahnya memerah. Mengabaikan jeritan wanita yang pernah ia cintai. Ia mulai merobek kain bagian bahu Gea. “BEI!” Dentum pintu terbuka. Ahsin yang baru muncul langsung menarik kerah baju Bei. Begitu berhasil menarik, ia mendorong badan Bei ke dinding. Badan Bei yang membentur dinding sektika terkulai ke lantai. Dengan amarah, berkali-kali ia melayangkan tinjunya sehingga mulut Bei mengeluarkan darah. Gea yang sejak tadi ketakutan, kembali ia mempunyai kekuatan menarik badan Ahsin. “Sudah cukup! Sepertinya dia kena bius.” “Tangan mana yang menyentuhmu,” seru Ahsin dengan emosi masih meluap. “Sudah cukup. Kamu akan kena masalah jika dia kenapa-napa. Panggil ambulans. Anggaplah, ini sebagai balas budi karena menjagaku dua tahun di luar negeri.”Emosi Ahsin menyurut. Ia menelpon Ferry. “
last updateLast Updated : 2024-10-08
Read more

Jamuan Tahunan

“Sinta, apa yang kau lakukan?”“Aku akan membuktikannya pada Kakak,” sahut Sinta, kemudian mengiris cepat pergelangannya. Seketika keluar cairan merah dari pergelangannya.“Sinta!” Bei melompat turun menarik badan Sinta. “Kenapa kau lakukan ini?”“Kakak sudah percaya padaku?”Bei mengangguk cepat. Sinta menghitung detik dalam hati. Hingga dalam hitungan ketiga ia memejamkan mata. *** Sinta turun dari mobil Bei dengan bangga. Beberapa gadis menatapnya iri sambil saling berbisik. Pamor Prayoga memang tidak dapat diremehkan di kalangan gadis pengincar pengusaha atau tajir. Sayangnya, Bei baginya hanya alat. Ia ingin naik ke yang lebih tinggi. “Sinta, gaunmu indah sekali,” puji seorang gadis yang mengenakan gaun hitam bermanik mutiara. “Tentu saja. Putra Prayoga tidak akan membelikanku pakaian murahan,” sahut Gea dengan percaya diri. Kepercayaan dirinya meningkat ketika mengingat gaun yang dikenakannya sekarang hasil rebutan dari Gea. Sebenarnya, diam-diam ia mengakui Gea memiliki pand
last updateLast Updated : 2024-10-08
Read more

Gaun Pilihan Ahsin

“Sudah tersebar keluar rupanya.” Hanya sepersekian detik ia berhasil mengubah wajahnya dengan raut sedih. “Jangan khawatir. Aku akan bantu melampiaskan amarahmu malam ini. Lihat saja,” ucap Inka sambil terus berlalu. Mendekat ke arah perkumpulan Gea. Sinta tersenyum miring. “Ingin membantuku? Bilang saja kau takut disaingi,” gumam Sinta. Inka melangkah pelan mendekati Gea. “Aaa ….” Ia pura-pura terpeleset, kemudian menyiramkan minuman yang dipegangnya ke arah Gea. Terlihat noda merah di gaun putih Gea. “Maaf, maaf. Aku tidak sengaja.” Inka meletakkan cangkirnya kemudian mengatupkan tangannya ke arah Gea dengan raut penuh sesal. “Maafkan aku.” “Tidak apa.” Gea masih syok gaunnya yang tiba-tiba basah. “Ada apa?” Datang Ferry bersama Ricky. Ferry membeliak ketika melihat majikannya basah dari pinggang ke bawah. Ia bergegas melepas jasnya dan menyerahkan pada Gea. “Nyonya, tutup dengan ini.”Gea menyambutnya. “Terima kasih, Ferry,” ucap Gea kemudian mengikuti ke pinggangnya. “Aku
last updateLast Updated : 2024-10-08
Read more

Setelah Semuanya Terbongkar

Gea menepuk pipi Ahsin. “Kakek bilang, kau yang memilih gaun ini. Yang aku heran, bagaimana kau tau ukuran badanku?” Ahsin memutar badan Gea dan mendudukkan ke atas meja rias. “Apa yang tidak kuketahui dari badanmu? Ukuran pinggang, dada dan ….”Mendadak Gea merasakan wajahnya memanas. Ia mendorong badan Ahsin hingga terhuyung. Ia bergegas turun. “Mungkin acara sudah dimulai. Ayo kita keluar.” Ahsin tersenyum lebar sambil membiarkan dirinya diseret Gea. *** Sinta dan Bei menaruh perhatiannya pada acara yang sudah dimulai. Kini giliran seorang kakek yang naik panggung. Tepuk meriah mengiringi langkah kakek itu.“Dari namanya, dia sangat berwibawa, banyak orang menghormatinya. Siapa sangka dia juga jatuh dalam pesona Kak Gea,” cibir Sinta. “Iya, siapa pun tidak akan ada yang menyangka kalau dia menjalin hubungan dengan wanita muda. ”“Kak Bei, kesempatan kita semakin kecil,” sahut Sinta sambil meraih tangan Bei Prayoga. “Tenang saja, begitu kita bertemu cucunya, kita akan beberkan
last updateLast Updated : 2024-10-08
Read more

Di Mata Bei

“Apa kualifikasimu menilai istriku pantas atau tidak?” tanya Ahsin sambil turun dari panggung. Gea mengikutinya dari belakang. “Aku akan memberitahumu segala keburukannya padamu,” ucap Bei setelah Ahsin di depannya. “Aku tidak peduli dengan pandangan orang lain,” jawab Ahsin. “Lalu apa kau mau menutup telinga selamanya?” sahut Bei lantang. Emosi Ahsin terpancing. Ia merangsek maju, tetapi cepat ditarik Gea. Gea menggeleng. “Biarkan. Aku ingin tau bagaimana aku di mata dia.”“Tapi ….”“Tidak apa. Aku tak peduli apa pendapatnya tentangku. Tapi dia telah mempermalukanmu di pesta ini.” Gea beralih pada Bei. “Sekarang katakan keburukan apa yang telah kulakukan.”“Kak Bei, jangan mengacau,” sela Sinta sambil mengguncang badan Bei. Bei menepuk tangan Sinta. “Tidak apa. Kau telah dilecehkan dia habis-habisan, aku tidak akan membiarkan dia terus tertawa di atas penderitaanmu.”Gea mengangkat alisnya. “Pertama, dia telah menggunakan pengaruhnya untuk memutuskan kerjasama antara Prayoga d
last updateLast Updated : 2024-10-09
Read more

Bei yang Kecewa

Muka Bei menjadi merah padam. Antara malu dan amarah yang menuntut dilampiaskan.“Mulai sekarang, kami dari Buana tidak akan menerima kontrak kerjasama dengan Prayoga dan kami akan menolak siapa pun yang bekerjasama dengan Prayoga,” seru Ahsin yang membuat semua aura dingin menyusupi sel-sel tubuh mereka.***Bei menyeret Sinta keluar, tak peduli Sinta yang kesakitan kakinya karena mengenakan high heels. Bei mendorongnya ke dinding hingga Sinta tak bisa bia lagi melarikan diri. “Mengapa kau bohong padaku?!” Sinta menggigil. Mata yang biasa lembut padanya kini menyala seakan siap membakarnya saat itu juga. Sinta menggeleng. “Aku tidak bermaksud membohongi Kakak.”Bei melayangkan kepalan tangannya. Sinta memejamkan mata, tetapi kemudian membuka karena tidak terjadi apa-apa. Bei menarik tangannya. “Bersyukurlah karena kamu perempuan. Kalau tidak, aku akan membunuhmu sekarang juga,” ucap Bei, kemudian menjauh. Sinta seketika terhenyak ke lantai. Ini pertama kalinya ia melihat Bei mara
last updateLast Updated : 2024-10-09
Read more

Hanya Ingin Berduaan

Sinta memasuki rumah dengan gontai. Ruang tengah masih menyala. Ayah ibunya memang menunggu kabar baik darinya. Menjadi keluarga Buana mimpi besar yang membuat mereka enggan memejamkan mata. “Putri cantikku sudah datang,” sambut Lyman.Malika berdiri dan mendudukkan putrinya ke sofa. “Ceritakan, kau sudah ngobrol dengan pewaris Buana?”“Atau jangan-jangan, kau sudah mendapatkan janji kencan dengannya?” tambah Lyman bersemangat.Namun, Sinta masih saja diam, membuat suami istri itu saling tatap. “Sinta, ada apa? Coba ceritakan,” bujuk Malika.“Apa yang harus aku ceritakan?” teriak Sinta. Suami istri itu tersentak. Tak sesuai harapan kemungkinan ada dalam setiap usaha. Namun, putrinya yang cantik, pandai bersosialisasi dan telah berhasil merebut hati putra Prayoga dari Gea rasanya tidak mungkin membawa kabar buruk untuk mereka. “Sinta, tidak baik berteriak di depan ibumu,” nasihat Lyman. “Lalu aku harus cerita apa? Semuanya telah berakhir,” sahut Sinta nyaris menangis. “Apa yang te
last updateLast Updated : 2024-10-09
Read more
PREV
1
...
789101112
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status