“Kau harus bertanggung jawab padaku untuk kejadian malam itu di hotel,” ucap Belva lagi, dengan nada tegas dan sedikit penuh tuntutan pada sang dokter tampan yang ada di hadapannya.Ya, Belva mengakui dirinya memang sudah kehilangan akal sehatnya. Namun, dalam kondisi hamil seperti ini dia bingung harus bagaimana. Seakan takdir menuntunnya, dia kembali bertemu dengan pria yang menjadi cinta satu malamnya.Hening sejenak, beberapa orang terlihat sedang menengok pada mereka, sementara sebagian lagi tidak peduli dengan apa yang baru saja dikatakan oleh Belva. Tampak kening dokter tampan mengerut dalam. Dalam ketenangannya, dokter tampan itu terkejut.“Kau tidak mungkin lupa denganku, kan?” Nada bicara Belva sedikit menurun, agar aman tak didengar oleh orang lain. Sebab, dia tak ingin menjadi pusat perhatian.Dokter tampan itu masih tetap tenang meski terkejut akan ucapan Belva yang meminta pertanggung jawabannya. Dalam keheningan yang membentang, Belva tak sengaja melihat name tag di sne
Last Updated : 2024-09-09 Read more