Home / Rumah Tangga / Ketika Bertemu Denganmu / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Ketika Bertemu Denganmu : Chapter 11 - Chapter 20

81 Chapters

Bab 11. Dia Adalah Perempuan Baik-Baik

Elea berlari panik, seiring dengan brankar ambulan yang didorong cepat menuju ke Emergency Room rumah sakit Alpha Hospital. Wajahnya terlihat panik karena melihat darah yang mengalir di kaki Belva. Lebih mengejutkan lagi ketika dia menemukan obat yang terkenal digunakan untuk menggugurkan kandungan.Elea sangat tahu bagaimana beratnya masalah yang dialami oleh Belva, tapi dia tidak pernah berpikir bahwa sahabatnya itu akan melakukan hal yang membahayakan seperti itu. Dia tidak tahu apa pemicu yang membuat Belva bisa melakukan hal itu, tapi dia yakin bahwa ini ada hubungannya dengan Ares Ducan dan hasil dari tes wawancara yang telah Belva lakukan waktu itu.Suasana di ruangan Emergency Room terlihat sangat kacau—bersamaan dengan datangnya Belva ke sana, terjadi juga kecelakaan beruntun yang korbannya dibawa semua ke Alpha Hospital.Semua dokter siaga sibuk dengan korban yang terus berdatangan. Elea cemas kalau Belva tidak segera ditangani dengan baik jika keadaannya seperti ini. Berkal
last updateLast Updated : 2024-09-25
Read more

Bab 12. Kau Adalah Tanggung Jawabku

Kesadaran Belva belum pulih sepenuhnya. Dia masih berusaha untuk membuka kedua matanya yang terasa berat sambil melihat ruangan yang saat ini ada di hadapannya dengan sedikit berkabut. Beberapa terlihat bergoyang, seiring dengan helaan napasnya yang terasa lebih ringan dari terakhir kali sebelum kesadarannya menghilang.Aroma obat yang kuat menguar pekat pada indera penciumannya. Belva mulai bertanya-tanya, apakah dirinya benar-benar masih hidup? Dia mencoba mengingat, sosok Elea terlihat di memorinya, terlihat panik dan terus meneriakkan namanya.Belva berpikir, Elea pasti yang telah menyelamatkannya. Kenapa harus diselamatkan? Belva merasa tidak sanggup lagi untuk menjalani hari-harinya setelah ini.“Bagaimana kabarmu?”Suara itu, Belva mengenalinya. Kedua matanya mengarah cepat pada sumber suara itu. Ares Ducan, sedang duduk di sebelah ranjang dan menatapnya cemas. Apakah ini mimpi? Atau benar pria itu sedang duduk di sebelahnya? “Katakan padaku,” ucap Belva lirih. “Kau benar-bena
last updateLast Updated : 2024-09-25
Read more

Bab 13. Rencana Gila

Beberapa hari berlalu, Belva telah diizinkan pulang dari rumah sakit dengan syarat tetap mengonsumsi obat penguat kandungan untuk satu bulan kedepan. Sore itu, dia menunggu Ares yang berjanji untuk mengantarnya pulang. Elea sebenarnya ingin menemani Belva, tapi dia menyuruhnya untuk nanti saja bertemu di apartemennya.Mengenai kabar tentang Ares yang bersedia untuk bertanggung jawab padanya, telah disampaikan sekadarnya pada Elea. Oleh karena itulah, Belva yakin jika nanti sahabatnya itu akan mengorek banyak perihal itu.Sampai di dalam mobil milik Ares, keduanya tidak banyak bicara. Belva juga tidak ada niatan untuk membuka obrolan lebih dulu. Dia lebih sering melempar pandang pada samping jalanan yang mereka lalui.Berkali-kali Belva menghela napas pelan karena situasi canggung yang tercipta di antara dirinya dan Ares. Pria tampan itu sungguh tidak mengeluarkan sedikit pun kata untuk memulai pembicaraan. Baru setelah mereka masuk ke dalam basement apartemen, pertanyaan pertama muncu
last updateLast Updated : 2024-09-25
Read more

Bab 14. Hanya Sebatas Pernikahan Kontrak

Ares menghela napas dalam-dalam saat melihat Patricia sedang berjalan ke arahnya dengan senyuman lebar dan sorot mata penuh cinta yang selalu ditunjukkan padanya. Sungguh, Ares sangat menghargai itu. Dia juga telah berusaha untuk mencintai wanita itu, tapi entah kenapa, sampai sekarang dia tidak bisa mencintainya sedikit pun. Semua perasaan yang dia rasakan hanyalah menghormati dan berusaha memainkan peran sebagai tunangan dengan baik.Patricia adalah seorang yang sangat baik. Tidak ada rumor buruk mengenainya. Semua penghuni rumah sakit dan kolega yang mengenalnya, semua setuju jika Patricia adalah seorang wanita yang ramah dan berkelas. Pertunangan mereka bahkan menjadi simbol kesempurnaan. Namun rupanya, itu semua juga tidak cukup untuk bisa menggerakkan hati Ares. Seperti ada yang kosong, tak bisa terisi dengan kehadiran Patricia yang sempurna.“Sayang, kenapa kau beberapa ini susah sekali dihubungi? Kau masih ingat kalau memiliki tunangan, kan?” Patricia menggandeng lengan Ares m
last updateLast Updated : 2024-09-25
Read more

Bab 15. Menikahlah Dengan Pria Lain

Semalaman Belva terus memikirkan tentang kehamilan dan ibunya. Ada rasa mengganjal yang dirasakan oleh perempuan itu jika tidak mengatakannya. Mungkin saja, ibunya justru akan marah besar jika dia tidak memberi tahu tentang kehamilannya.Atau juga, memberi tahu ibunya justru akan menjadi malapetaka besar yang akan membuatnya kembali terjatuh. Belva takut mengecewakan ibunya karena perbuatannya itu. Terlebih lagi, saat dirinya memutuskan untuk menggugurkan kandungannya waktu itu dan sampai membuat nyawanya sendiri terancam.Oleh karena itu, hari ini Belva membuat janji dengan Elea untuk bertemu di sebuah café. Dia tidak bisa memikirkan ini sendirian. Setidaknya, dia membutuhkan sudut pandang lain sebelum dia mengambil keputusan besar.Satu nampan berisi dua piring dessert diletakkan Elea di atas meja. Rencana dietnya gagal karena godaan dari showcase dessert yang menggoda.“Jadi, kau sudah memutuskannya?” tanya Elea setelah dia kembali duduk pada tempatnya. “Mengenai apa pun yang akan
last updateLast Updated : 2024-09-25
Read more

Bab 16. Membeli Penthouse Baru?

Menjelang siang, Belva dijemput oleh Ares untuk melakukan fitting gaun yang akan dikenakan saat pernikahan mereka nanti. Sebenarnya, tidak ada satu orang pun yang melakukan fitting di sana saat dirinya tiba.Entah karena memang sistem butik yang hanya melayani satu klien dalam satu waktu, atau memang hanya dirinya yang memiliki jadwal siang ini. Atau mungkin juga, Ares sengaja menyewa beberapa jam kedepan agar tak ada yang datang selain dirinya? Belva pikir itu bisa saja terjadi, mengingat tentang pernikahannya yang dirahasiakan.Sampai di dalam, Belva tak berhenti mengucapkan ‘wow’ dan ‘wah’. Dia sangat terkesan dengan semua rancangan yang ada di sana. Mulai dari gaun pernikahan, sampai gaun pesta yang semuan ya terlihat sangat cantik.Ada satu gaun malam yang berhasil menyita perhatian Belva. Berwarna hijau olive, berbahan kain satin mengilap dengan model leher satu bahu, memiliki aksen lipat di sepanjang dada, memanjang dari bahu ke arah perut, dan bagian bawah model slip yang jat
last updateLast Updated : 2024-09-30
Read more

Bab 17. Kepanikan di Malam Hari

Meskipun dari tadi Belva terus mengingatkan dirinya agar tidak sampai suka pada Ares, tapi dia tidak memungkiri bahwa saat ini dirinya mulai berdebar ketika Ares selesai mengucapkan tentang hadiah karena melahirkan anaknya.Ini tentu saja bukan persoalan tentang bentuk hadiahnya, melainkan tentang perhatian Ares untuk menghargai perjuangan seorang perempuan karena telah memberinya seorang anak.Belva semakin yakin, Ares memang seorang pria yang sangat baik. Semua sikap angkuh dan dinginnya, menjadi tidak berarti di matanya. Kebaikan-kebaikan kecil dan besar yang pria itu berikan, berhasil mengaburkan prasangka buruk tentangnya.Sekitar dua jam kemudian—atau mungkin lebih, Belva dan Ares kembali berjalan menuju ke pakiran basement. Semua barang yang telah dibeli, diminta oleh Ares untuk mengirimkan semuanya ke alamat penthouse mereka yang baru.Sejujurnya, Belva mulai merasakan ada yang aneh dengan perutnya semenjak mereka selesai fitting gaun di butik tadi. Terasa nyeri di bagian per
last updateLast Updated : 2024-09-30
Read more

Bab 18. Tiba Waktunya Hari Pernikahan

Hidup memang sebuah perjalanan yang penuh dengan misteri, termasuk hari ini. Siapa sangka Belva akan menikah secepat ini, dengan seseorang yang sangat tidak pernah dia bayangkan sebelumnya, dan dengan acara sesederhana mungkin. Hanya ada dirinya, Ares, pendeta, dan Elea.Meskipun begitu, itu semua tidak mengurangi rasa bahagia yang Belva rasakan saat ini. Justru, acara yang sangat sederhana ini menjadi terasa lebih sakral baginya. Sebuah janji suci yang mereka lantunkan untuk menyambut anugerah teindah yang sedang bertumbuh di rahim Belva.Walaupun sesekali Belva bertanya-tanya, apakah dia berdosa karena seperti sedang mempermainkan sebuah pernikahan? Namun, Elea terus meyakinkan bahwa Belva tidak sedang bermain-main dengan pernikahan. Dia hanya sedang menjalani fase baru dalam hidupnya melalui pernikahan berjangka pendek.Belva sempat tertawa saat mendengar istilah dari Elea mengenai pernikahannya. Ya, setidaknya itu bisa sedikit mengurangi beban pikiran dan perasaannya. Yang terpent
last updateLast Updated : 2024-09-30
Read more

Bab 19. Kenapa Kau berubah?

Sarapan hampir siap pagi ini. Belva hanya memasak sarapan sederhana, American style dengan tambahan panekuk topping sirup maple, karena dirinya sedang ingin makan yang manis pagi ini.Suara pintu kamar terbuka, Ares keluar dengan penampilan yang telah rapi. Tampaknya dia sudah siap untuk pergi ke rumah sakit.“Aku akan mencarikanmu pelayan secepatnya,” ucap Ares, sambil menarik kursi makan.Belva berbalik dari arah dapur sambil membawa sepiring penuh bacon panggang dan omelet keju. “Oh, itu sangat bagus. Tapi kurasa aku tidak membutuhkannya.”Ares menatap bingung pada Belva yang baru saja duduk di hadapannya. “Kenapa? Kau tidak boleh kelelahan, dan sudah seharusnya aku mencari pelayan untuk mengurus pekerjaan rumah.”Belva menggeleng pelan. Tangan kananya sibuk menyiram sirup maple di atas panekuknya yang masih hangat. “Aku mau mengurus semuanya sendiri, Ares. Dan aku juga terbiasa untuk melakukan pekerjaan rumah sendirian. Asal kau tahu, aku telah mandiri sejak dini. Apalagi ketika a
last updateLast Updated : 2024-09-30
Read more

Bab 20. Hal yang Tak Terduga

Bulan baru telah datang, itu berarti Belva harus kembali memeriksakan kandungannya ke dokter kandungan. Siang ini, dia sudah berada di Alpha Hospital, baru kembali dari meja pendaftaran berdiri dengan membawa satu lembar formulir antrian, dan bersiap untuk pindah ke bagian gedung yang lain, tempat ruang praktek dokter kandungan berada.Saat itu, dia melihat Ares yang sedang berlari dan masuk ke ruang Emergency Room dengan wajah panik. Kedua mata Belva memicing, dia penasaran dengan apa yang sedang terjadi. Kenapa Ares terlihat sangat serius? Apakah ada pasien serius yang harus dia tangani?Tak lama sebelum langkahnya sampai di Emergency Room, Ares telah keluar dari sana. Pria itu bersimpuh di atas brankar yang sedang didorong oleh para perawat menuju ke ruang operasi.Dari tempatnya berdiri, Belva bisa melihat jelas saat Ares menekan luka dari pasien kritis itu yang darahnya terus merembes cepat. Sisi depan Snelli milik Ares pun telah berubah warna menjadi merah pekat.Detak jantung B
last updateLast Updated : 2024-09-30
Read more
PREV
123456
...
9
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status