Home / Rumah Tangga / Ketika Bertemu Denganmu / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Ketika Bertemu Denganmu : Chapter 21 - Chapter 30

81 Chapters

Bab 21. Aku Tidak Mencintainya

Tidak biasanya Ares dipanggil ke ruangannya Zeus—ayahnya yang merupakan dokter bedah terbaik di Alpha Hospital. Ares yakin itu bukan masalah pekerjaan, karena dirinya tidak pernah melakukan kesalahan.Buah jatuh tak jauh dari pohonnya, begitulah Ares dengan Zeus. Jika Zeus membutuhkan penerus, Ares adalah orang yang paling sempurna untuk menyandang penghargaan sebagai dokter bedah terbaik.Kali ini, saat Ares berjalan menuju ke ruangan kerja Zeus, dia mulai berpikir jika ini ada kaitannya dengan Patricia. Tidak ada hal lain yang membuat ayahnya itu emosi selain hubungannya dengan Patricia. Entah apa yang telah dilakukan wanita itu, tapi menurut Ares, Patricia berhasil mencuci otak keluarga Ducan agar dengan mudah bisa menyukai dan menyayanginya.Ares mengetuk pintu ruangan Zeus dua kali, kemudian langsung masuk tanpa menunggu sahutan. Zeus mendongak, membebaskan fokusnya dari laporan rekam medis milik pasiennya dan menyuruh Ares duduk di depannya. Keriput yang mulai menghiasai wajah p
last updateLast Updated : 2024-10-01
Read more

Bab 22. Apa yang Terjadi Padamu?

Dentuman musik di bar malam ini bahkan tidak bisa membuat pikiran Ares menjadi lega. Aroma rokok dan alkohol yang bercampur hampir tak tercium lagi di penciumannya. Pria itu mulai mabuk setelah meneguk gelas kelima scotch yang dia pesan malam ini.Di sebelahnya, Tom—dokter kandungan Belva yang juga merupakan sahabat Ares hanya bisa memandangnya dan sesekali menggelengkan kepala. Dia tidak pernah melihat Ares sampai mabuk seperti ini sebelumnya.“Hentikan, Res. Kau sudah mulai mabuk.” Tom menghentikan Ares yang akan kembali meminta satu gelas lagi ke bartender.“Bagus jika aku mabuk, Tom. Setidaknya malam ini aku butuh ruang dan waktu untuk terbebas dari semua masalah perjodohan sialan ini!” Ares menepis tangan Tom, dan kembali memesan scotch lagi.Tom menghela napasnya. Dia tahu betul tentang permasalahan yang sedang dialami oleh Ares. Sangat tidak adil memang pada zaman saat ini. Perjodohan adalah jalan terkejam untuk memenggal kehidupan percintaan seseorang yang seharusnya mengalir
last updateLast Updated : 2024-10-01
Read more

Bab 23. Apa yang Kau Lakukan di Sini?

Seperti hari biasanya, Belva bangun pagi untuk menyiapkan sarapan. Setelah menikah dengan Ares, dia berusaha untuk menjadi seorang istri yang baik karena Ares juga berusaha untuk menjadi suami yang baik. Mungkin karena mereka berdua tahu dan sadar bahwa pernikahannya memiliki batas waktu, jadi mereka melakukan tanggung jawab dan peran itu dengan sebaik-baiknya.Tidak ada alasan khusus, semuanya hanya demi tumbuh kembang sang bayi yang masih berada di dalam kandungan. Meskipun hadirnya karena sebuah kesalahan, tapi Ares dan Belva berjanji untuk tidak membuat kelahirannya sebagai kesalahan. Mereka berdua ingin menyambutnya dengan bahagia, lalu saling berpisah dengan penuh kerelaan, dan menjalani kehidupan masing-masing dengan tetap memberikan peran orang tua pada calon anak mereka.Setidaknya, begitulah rencana yang telah mereka sepakati sejauh ini, dan Belva sangat menghargainya.Sudah lewat satu jam dari jam kebiasaan Ares bangun pagi. Kamarnya masih hening, apakah pria itu masih tert
last updateLast Updated : 2024-10-01
Read more

Bab 24. Aku Akan Mendukungmu

Cukup lama untuk mendengar jawaban dari Ares. Beberapa detik yang lalu, pria tampan itu hanya memandang Belva, seakan sedang berpikir sampai akhirnya dia tersenyum tipis. “Bukan masalah besar. Hanya sedang ingin minum karena hari ini libur. Apakah Tom yang mengantarku semalam?”Belva mengangguk. “Iya, Tom yang mengantarmu pulang.” Kemudian dia menghela napas panjang. “Semalam aku terkejut sekali melihatmu seperti itu. Aku takut kau kenapa-napa. Aku bahkan sampai memeriksa napasmu berkali-kali sebelum benar-benar meninggalkan kamarmu.”Ares terkekeh mendengarnya. Melihat wajah Belva yang sedikit manyun saat mengungkapkan rasa khawatirnya ternyata cukup membuat perasaannya menjadi lebih baik. Setidaknya, masih ada seorang yang dengan tulus mengkhawatirkanya.“Tenang saja, jangan khawatir. Aku baik-baik saja,” ujar Ares. “Mau jalan-jalan setelah ini?”Jalan-jalan memang ide yang bagus, tapi Belva sedikit khawatir jika mereka terlihat berduaan di jalanan Manhattan. Bukan tidak mungkin aka
last updateLast Updated : 2024-10-01
Read more

Bab 25. Penolakan Ares

Ares tahu dan sadar jika harinya setelah kemarin bersenang-senang dengan Belva di penthouse akan kembali membuatnya kesal saat kembali ke rumah sakit. Pria tampan itu sudah menduga jika Patricia pasti akan berusaha menemui dan menjelaskan permasalahan tempor hari lagi.Dugaan semua itu benar. Saat ini Patricia kembali menemui Ares di ruangannya saat pria itu sedang dalam jam jeda sebelum visit ke pasien beberapa jam lagi. Wajahnya terlihat bersalah, tapi tidak sampai membuat Ares untuk luluh.Dalam pandangan Ares, Patricia semakin menunjukkan sifat aslinya sebagai seorang menipulator ulung. Seiring dengan kesadaran Ares, dan rasa muak yang terus ditekan tentang masalah perjodohan, membuatnya menjadi lebih berani untuk bertindak tegas untuk dirinya sendiri.“Jika kau kesini hanya untuk membahas masalah yang tidak penting, lebih baik keluar saja. Aku sudah sangat sibuk, tidak ada waktu untuk meladeni drama yang terus kau buat!” Ares mengatakannya dengan lantang, tanpa melihat pada Patri
last updateLast Updated : 2024-10-01
Read more

Bab 26. Perhatian Belva yang Menyentuh Hati Ares

Ponsel Belva berdering saat dia baru saja masuk ke salah satu supermarket dekat gedung penthouse miliknya. Tangan kanannya merogoh cepat pada tas yang tergantung di pundak, sementara tangan kirinya mendorong pelan troli belanjaan, melintasi rak urutan pertama dari arah pintu masuk. Nama Ares Ducan tertera di sana, menimbulkan raut heran pada wajah Belva.“Halo?” sapa Belva kala panggilan terhubung.“Kau ada di mana?” tanya Ares tanpa basa-basi.“Belanja, stock bahan makanan di dapur habis dan ... sekalian jalan-jalan. Aku sedikit bosan hanya berdiam di penthouse.”“Supermarket mana lebih tepatnya?” tanya Ares lagi.“Supermarket yang paling dekat dengan gedung penthouse. Tepat bersebelahan dengan restoran Thailand.”Sambungan telpon langsung terputus. Belva mengerutkan keningnya, sedikit heran dengan sikap Ares yang tidak biasanya, dan juga karena seenaknya sendiri mengakhiri panggilan tanpa mengucapkan apa-apa lagi. Well, tampaknya memang Belva harus terbiasa dengan hal-hal seperti it
last updateLast Updated : 2024-10-01
Read more

Bab 27. Ares yang Mampu Menenangkan  

“Kandunganku baik-baik saja.” Belva mengusap lembut perutnya yang sedikit mulai membuncit. “Kau tidak perlu khawatir. Tadi aku memutuskan untuk pergi jalan-jalan sebentar, sekalian untuk belanja karena stock bahan makanan di dapur sudah habis. Ah, aku lupa memberitahumu. Aku baru menydari satu hal akhir-akhir ini.” Perempuan itu melanjutkan perkataannya.Sebelah alis Ares terangkat. “Ada apa?”Helaan naapas terdengar dari Belva. “Ternyata ibu hamil itu jadi cepat lelah, ya? Bukan berarti aku mengeluh, tapi aku hanya menyadari satu hal itu. Padahal aku hanya jalan tidak jauh dari sini, durasi jalan pun tidak sampai dua jam, dan itu sudah membuatku lelah. Dulu, aku bisa mengitari mall seharian tanpa merasa lelah sedikit pun. Sekarang berbeda. Aku merasa ada perubahan dalam diriku setelah aku hamil.”Selama Belva bercerita, Ares terus memperhatikan perempuan itu. Dari caranya berbicara, berkekspresi, semuanya tak luput dari perhatian Ares. Ternyata cukup menyenangkan untuk melihatnya.Se
last updateLast Updated : 2024-10-01
Read more

Bab 28. Akhir Hubungan yang Sudah Ditetapkan

Ares baru saja masuk ke dalam setelah mencuci mukanya dan sikat gigi. Tubuhnya yang lelah segera direbahkan di atas kasur. Pandangannya menengadah ke atas, menatap langit-langit kamar yang ujung-ujungnya berwarna kekuningan karena terkena sorot lampu tidur yang sengaja diletakkan di tiap-tiap ujung ruangan.Alih-alih segera tidur, pikiranya justru kembali mengingat semua hal yang telah dia lalui bersama dengan Belva. Seperti oase yang datang pada kehidupannya yang kaku dan kelam, begitulah sosok Belva untuknya saat ini.Jika dipikir lagi, memutuskan menikah dengan Belva adalah hal yang paling tepat dalam hidupnya. Meskipun hanya sementara, tapi berhasil membawa perasaan tenang dan nyaman baginya.Tiba-tiba saja, terlintas pikiran impulsif dalam pikirannya. Bagaimana jika seandainya pernikahannya dengan Belva menjadi pernikahan selamanya? Jika mengingat bagaimana Ares yang merasa nyaman dengan Belva, bukankah menjalani pernikahan yang sebenarnya akan menjadi keputusan yang baik bagi ke
last updateLast Updated : 2024-10-01
Read more

Bab 29. Bumbu-Bumbu Kecemburuan

Pesta reuni yang diadakan di gedung sekolah mereka, pada akhirnya berubah menjadi club party dadakan setelah game lempar pertanyaan dengan alkohol sebagai hukumannya. Elea yang dari tadi melindungi Belva agar tidak mendapat hukuman minum, sekarang entah menghilang ke mana.Belva mencoba untuk menghindar dari kerumunan, tapi berkali-kali harus menjelaskan pada beberapa temannya yang memaksa untuk menyuruhnya minum. Alasan tidak enak badan adalah senjatanya pada malam ini. Dia tidak mungkin mengatakan sedang hamil karena nanti pasti banyak yang bertanya siapa suaminya.Hal itu tidak boleh terjadi. Identitas Ares Ducan sebagai suaminya harus diutup serapat mungkin.Pada akhirnya, Belva berhasil sampai di balkon yang sepi. Dia menghela napas saat duduk di salah satu kursi di sana, menghadap ke taman yang dulu selalu menjadi tempat favoritnya untuk menghabiskan waktu istirahat dengan membaca buku.Tidak banyak teman yang dia miliki selama sekolah High School. Hanya Elea yang benar-benar de
last updateLast Updated : 2024-10-01
Read more

Bab 30. Perasaan yang Campur Aduk

Belva langsung masuk ke dalam kamarnya begitu sampai di penthouse. Malamnya kali ini benar-benar membuatnya bahagia. Bertemu dengan teman lama membuatnya bernostalgia pada banyak hal, termasuk pada sosok Neil Nelson yang telah mengantarnya pulang tadi.Siapa yang tidak mengenal sosok Neil. Dia adalah murid berprestasi dan pernah menjadi ketua tim baseball. Banyak gadis-gadis yang berusaha merebut perhatiannya, dan sebagian besar adalah para murid perempuan yang tergabung dalam klub cheerleader.Oleh karena itulah, Belva menganggap seorang Neil adalah pria yang sulit untuk dijangkau pada masa itu. Hanya sesekali Belva berpapasan dengannya di lorong sekolah. Selebihnya, dia hanya mengamatinya diam-diam dari jauh, tanpa ada niat atau pun keberanian untuk mengajaknya berkenalan.Selepas Belva mengganti bajunya, terdengar pintu kamarnya diketuk dari luar. Dia bergegas membuka pintunya, dan mendapati Ares yang sedang berdiri sambil menatapnya tajam dan mengerutkan kening.“Apa apa? Semuany
last updateLast Updated : 2024-10-01
Read more
PREV
123456
...
9
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status