Home / Rumah Tangga / Ketika Bertemu Denganmu / Bab 30. Perasaan yang Campur Aduk

Share

Bab 30. Perasaan yang Campur Aduk

last update Last Updated: 2024-10-01 13:42:23

Belva langsung masuk ke dalam kamarnya begitu sampai di penthouse. Malamnya kali ini benar-benar membuatnya bahagia. Bertemu dengan teman lama membuatnya bernostalgia pada banyak hal, termasuk pada sosok Neil Nelson yang telah mengantarnya pulang tadi.

Siapa yang tidak mengenal sosok Neil. Dia adalah murid berprestasi dan pernah menjadi ketua tim baseball. Banyak gadis-gadis yang berusaha merebut perhatiannya, dan sebagian besar adalah para murid perempuan yang tergabung dalam klub cheerleader.

Oleh karena itulah, Belva menganggap seorang Neil adalah pria yang sulit untuk dijangkau pada masa itu. Hanya sesekali Belva berpapasan dengannya di lorong sekolah. Selebihnya, dia hanya mengamatinya diam-diam dari jauh, tanpa ada niat atau pun keberanian untuk mengajaknya berkenalan.

Selepas Belva mengganti bajunya, terdengar pintu kamarnya diketuk dari luar. Dia bergegas membuka pintunya, dan mendapati Ares yang sedang berdiri sambil menatapnya tajam dan mengerutkan kening.

“Apa apa? Semuany
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Ketika Bertemu Denganmu    Bab 31. Kenapa Kalian Akrab Sekali

    Bayangan hitam itu terus memburu Belva, tak memberikan ruang untuknya bernapas atau pun mengambil jeda. Satu tangan kelam mencoba menarik bayi yang ada di gendongan Belva. Suara menggaung rendah, bersamaan dengan gemersik dedaunan yang tertepa angin malam, meneriakkan nama Belva dan menyuruhnya untuk menyerahkan bayi itu pada sang kelam.Napas Belva terengah-engah. Dia terus berlari, mendekap erat bayinya yang menangis, semakin menambah suasana mencekam. Sementara tampaknya, sesuatu di belakangnya tidak menyerah begitu saja. “Berikan bayi itu padaku!” geram bayangan hitam itu lagi. Belva semakin berlari cepat, dia bahkan tidak bisa berteriak meskipun ingin, seakan ada sesuatu yang menyumpal kerongkongannya. Berkali-kali dia coba untuk berteriak, tapi hanya suara tercekat lemah yang keluar dari mulutnya. Sampai akhirnya, dia terjatuh pada jurang gelap yang menelannya dengan cepat. “Tidak!” teriak Belva pada akhirnya.Napasnya terengah-engah, peluh membasahi pelipisnya, dan dirinya m

    Last Updated : 2024-10-02
  • Ketika Bertemu Denganmu    Bab 32. Kecemburuan yang Tak Lagi Tertahankan

    Belva mengerjap cepat, sedikit bingung dengan pertanyaan Ares yang menurutnya terdengar sedikit aneh. Apakah percakapannya tadi terdengar sebagai seorang yang akrab? Well, menurut Belva justru terdengar seperti dua orang yang memiliki sekat tinggi di antara keduanya.“Tidak,” jawab Belva sambil menggeleng. “Aku tidak akrab dengannya, dan sepertinya percakapanku tadi dengan Neil tidak bisa dibilang sebagai percakapan akrab.”Bahkan Belva pun yakin jika ada orang lain di dalam ruangan ini yang mendengarkan percakapannya tadi bersama Neil, pasti juga tidak akan menganggap itu sebagai percakapan yang akrab.Namun tetap saja, wajah Ares menunjukkan ketidak setujuan yang sangat kentara. Hal itu semakin membuat Belva bertanya-tanya, apa yang salah dari dirinya sampai pria itu terlihat marah? Sementara beberapa menit yang lalu, gurat ekspresi pada wajah Ares masih baik-baik saja.“Kau tidak sadar jika nada bicaramu terlalu centil untuk ukuran dua orang yang tidak akrab?” jawab Ares singkat, t

    Last Updated : 2024-10-02
  • Ketika Bertemu Denganmu    Bab 33. Paket Misterius

    Di dalam kamarnya, Belva masih terjaga. Hampir tengah malam tapi dia tidak merasakan kantuk sama sekali. Itu semua karena ucapan Ares yang masih terngiang-ngiang di pikirannya.Menikah sungguhan? Ya, begitu benar, pada intinya? Perasaan berdebar semakin kencang saat dia memikirkannya kembali. Secara perasaan, tentu saja dia menyambut dengan senang hati pada ucapan Ares—walaupun dia tidak yakin apakah itu serius atau tidak.Namun ketika dia kembali berpikir dengan logikanya, secara refleks pikirannya langsung menolak gagasan rencana besar itu. Well, bukan berarti Belva tidak menyukai Ares, She does! Hanya saja, yang menjadi topik pembicaraan adalah mengenai menjadi menantu sungguhan keluarga Ducan. Apakah itu hal mustahil untuknya?Belva mendengar pintu utama penthouse terbuka. Kepalanya langsung menoleh ke arah pintu kamarnya, dan segera melompat dari kasurnya untuk keluar menemui pria yang telah mengacau ketenangannya malam ini.Ares, pria menyebalkan itu sedang berdiri di depannya,

    Last Updated : 2024-10-02
  • Ketika Bertemu Denganmu    Bab 34. Dua Benua yang Jauh Membentang

    “Kau benar-benar seperti seorang putri yang baru bangkit dari sebuah komik manga!” Elea terus saja memuji Belva dari beberapa menit yang lalu.Padahal menurut Belva, dirinya tetap terlihat seperti biasanya. Dia bahkan menolak untuk mengenakan complexion. Elea hampir tantrum karena itu, tapi pada akhirnya Belva masih bisa negosiasi untuk tetap mengenakan eyeshadow tipis, mascara, blush on, dan lipstick.“Kau beruntung memiliki kulit yang mulus, Tuan puteri. Bahkan tanpa complexion pun kau terlihat menawan!” Lagi-lagi Elea mengeluarkan pujiannya yang sepertinya masih memiliki stock ribuan lagi.Belva menghela napas dalam-dalam. Dia bahkan tidak tahu kenapa dirinya harus mengenakan riasan ini hanya untuk makan malam bersama Ares. Terlebih gaun ini, terlalu berlebihan baginya.“Kau sudah mengirim alamat apartemenku pada Ares, kan?” Elea kembali mengingatkan Belva.Belva mengangguk. “Sudah, tapi ... kenapa kau yang heboh sekali? Bukankah yang akan malam adalah aku?”Elea tertawa, sambil me

    Last Updated : 2024-10-02
  • Ketika Bertemu Denganmu    Bab 35. Butuh Waktu untuk Memahami Semua

    Terbebas dari keterkejutan yang membuatnya tertegun karena sikap dari Belva baru saja, Ares segera mengejar perempuan itu yang telah lebih dulu sampai di lantai satu. Dalam hati, Ares terus membodohkan dirinya sendiri yang tidak segera mengejar Belva dari beberapa detik yang lalu.Kaki pria itu menuruni anak tangga dengan cepat. Beberapa pelayan yang tadi masih membicarakan betapa romantisnya acara makan malam di lantai dua, seketika berubah menjadi bisik-bisik dan muncul rasa penasaran yang besar: drama apa yang sedang terjadi di antara pelanggannya itu?“Belva, tunggu!” teriak Ares, saat Belva telah melangkah kakinya keluar dari pintu restoran.Seorang waitress terlihat bingung, dia berdiri dengan menahan pintu sambil bergantian menatap Ares dan Belva. Sementara itu, Belva dengan cepat telah mendapatkan taksi kosong yang kebetulan melintas. Dia berhasil masuk, tepat sebelum Ares berusaha untuk meraih tangannya. Perfect timing!Di dalam taksi, dia menatap dengan jantung yang berdebar

    Last Updated : 2024-10-02
  • Ketika Bertemu Denganmu    Bab 36. Ingin Mengakhiri Hubungan

    Ares segera meneguk air soda yang ada di kulkas penthouse milik Tom. Dia tidak berani untuk minum alkohol karena besok harus melakukan operasi. Wajahnya masih ditekuk, merasa pusing dengan semua yang terjadi malam ini dengan begitu cepat. Erangan terdengar saat dirinya duduk di sofa, tempat yang sama dengan Tom berada.“Aku masih tidak paham kenapa Belva bisa menolakmu. I mean, seharusnya dia menyambut hal itu dengan penuh kegembiraan, karena ayah dari anak yang dikandungnya, pada akhirnya memutuskan untuk mengubah status pernikahan itu menjadi yang sebenarnya. Pasti ada alasan di balik dia menolakmu. Aku yakin akan hal itu.” Tom lagi-lagi berhipotesis, seakan sedang mencari sebuah clue dalam penyidikan detektif swasta.Ares menghela napasnya. Tubuhnya disandarkan pada bantalan sofa, dan kepalanya ditengadahkan ke langit-langit sambil terpejam. Semua emosi yang meledak-ledak tadi, berhasil menjejakkan rasa sakit yang mulai menjalar ke seluruh kepalanya. Dia telah menceritakan semuanya

    Last Updated : 2024-10-02
  • Ketika Bertemu Denganmu    Bab 37. Tidak Ada Lagi Harapan

    Saat bangun tidur, Belva langsung mengecek ponselnya karena merasa bersalah, semalaman telah membiarkan benda itu terus berdering sementara dirinya memutuskan tidak menghiraukan sama sekali. Akan tetapi, saat melihat di daftar panggilan terakhir, Belva langsung membelalakkan matanya saat melihat ada satu panggilan masuk dari Ares. Apakah dirinya semalam tanpa sadar telah menjawab panggilan pria itu? Namun dia yakin tidak melakukannya.Merasa aneh, Belva segera keluar sambil membawa ponselnya menuju ke luar kamar. Elea terlihat sedang bersiap-siap untuk pergi ke toko bunganya.“Good morning, Honey,” sapa Elea. “Makanlah dulu,” ucapnya, sambil menunjuk ke arah meja makan.Alih-alih pergi ke meja makan, Belva justru mendekat pada Elea yang duduk di ruangan santai sambil mengecek email pesanan di laptopnya. Kesuksesan Elea membuat tokonya selalu kebanjiran pesanan.“Elea, apakah kau kemarin menjawab salah satu panggilan dari Ares di ponselku?” tanya Belva selidik.Elea mengalihkan pandang

    Last Updated : 2024-10-02
  • Ketika Bertemu Denganmu    Bab 38. Waktu yang Tak Tepat

    “Neil Nelson?” tanya Elea, dengan raut wajah heran. “Itu Neil Nelson yang teman kita, kan?” Matanya menatap Belva penuh tanya, menunggu jawaban sahabatnya itu.Belva mengangguk pelan, terlihat ada sedikit antusias di raut wajahnya, tapi auranya tenggelam dan masalah yang lebih besar antara dirinya dan Ares. “Iya, Neil Nelson yang selau menjadi idola para gadis-gadis sekolah waktu itu. Kau juga sempat mengidolakannya, kan?”Elea mencebik, seakan itu adalah aib yang tidak harus dibicarakan. “Aku tidak pernah mengidolakannya. Aku hanya suka menggodamu yang dulu hobi sekali mencuri pandang padanya.”“Hei!” seru Belva kesal.Panggilan kedua kembali berdering setelah yang pertama tadi tidak diangkat oleh Belva. Dia memandang pada Elea, mencari pendapat apakah harus dijawab apa tidak.“Angkat saja, tapi ... kenapa dia menghubungimu?” tanya Elea pensaran.Belva mengedikkan bahunya. Dirinya juga tidak tahu kenapa Neil jadi sering menghubunginya semenjak acara reuni waktu itu. Sebelum menjawab

    Last Updated : 2024-10-02

Latest chapter

  • Ketika Bertemu Denganmu    Extra Chapter 5. Hadiah Kehidupan (ENDING SCENE)

    Tiga Tahun Kemudian,Hari ini adalah ulang tahun Vintari, ibunya Ares. Seluruh keluarga diundang oleh Zeus untuk merayakan ulang tahun istrinya tersebut dengan acara makan malam bersama. Ares dan Belva saat ini baru saja keluar dari mobil yang telah terparkir di tempat parkir mansion mewah itu.Charels langsung berlari menuju ke dalam mansion, sementara Chloe berjalan pelan bersama dengan Belva sambil menggenggam erat tangan ibunya tersebut. Ketika masuk ke dalam mansion, Chloe segera diculik oleh Viona untuk bermain bersama. Mereka kejar-kejaran di taman bersama dengan Charles, dan saling tertawa gembira.Zeus dan Ares terlihat sedang membicarakan sesuatu yang tidak diketahui oleh Belva. mungkin tentang urusan pekerjaan di rumah sakit, atau isi berita terkini yang terkadang mereka bahas saat sedang bersama. Sedangkan Belva bersama dengan Vintari membantu para pelayan mansion yang sibuk di dapur,Tidak banyak yang mereka kerjakan sebenarnya, karena semuanya dilakukan oleh pelayan mans

  • Ketika Bertemu Denganmu    Extra Chapter 4. Kehadiran Anggota Baru

    Pernikahan Neil dan Elea dilangsungkan hari ini. Alih-alih mengadakan pesta di indoor, mereka lebih memilih mengadakan pernikahannya di halaman sebuah villa yang dengan cantiknya telah disulap menjadi suasana pernikahan yang seperti pada umumnya. Wedding aisle, deretan kursi di kiri kanannya, dan juga sebuah altar di depan dengan background penuh beraneka macam bunga dengan nuansa putih. Semuanya terlihat sangat cantik dan mewah.Belva dan Ares datang berdua saja. Hari ini Charles lebih memilih untuk ikut pergi piknik bersama dengan kedua neneknya, Zelda dan Vintari. Setelah itu dia akan memilih untuk tidur di mansion Vintari karena besoknya akan berenang dengan Viona—adiknya Ares. Belva dan Ares tidak mempermasalahkannya. Justru mereka melihat sebuah kesempatan untuk bisa menghadiri pernikahan ini dengan lebih fokus pada setiap momen yang ada, dan juga bisa menikmati waktu quality time berdua.Belva berdiri dengan penuh antusias saat acara dimulai. Elea berjalan di wedding aisle deng

  • Ketika Bertemu Denganmu    Extra Chapter 3. Malam Panas

    Belva berdiri di belakang panggung Fashion Week dengan rasa gelisah dan gugup yang bercampur menjadi satu. Dia tidak henti-hentinya menatap monitor kontrol yang tersedia di sana untuk melihat jalannya acara di panggung. Setiap sorakan dari penonton ketika model yang membawakan hasil rancangannya semakin membahana, akhirnya membantunya untuk mengurangi sedikit demi sedikit rasa gelisahnya itu.Dedikasinya yang dicurahkan untuk dunia pekerjaan yang dicintainya ini membuahkan hasil yang sangat bagus. Sorakan penonton semakin ramai saat nama Belva dipanggil untuk naik ke atas panggung sebagai sang desainer. Langkah kaki yang sedikit gugup, dia menapaki runway dengan senyum mengembang dan lambaian tangan ke arah penonton.Sampai di ujung panggung, dia berhenti dan membungkuk untuk menunjukkan rasa hormat dan terima kasihnya sebelum menerima buket bunga besar dari salah satu model yang mengenakan rancangan bajunya.Beberapa staff kantornya yang ikut dalam acara ini terlihat mengacungkan jed

  • Ketika Bertemu Denganmu    Extra Chapter 2. Perpisahan dan Awal Baru

    Siang ini di kantin rumah sakit khusus karyawan, tampaknya Ares tidak bisa menikmati makan siangnya dengan tenang lagi. Dari arah pintu masuk sudah terlihat Tom yang berjalan tergesa-gesa menuju mejanya. Dari raut wajah yang ditunjukkan oleh pria itu, jelas kalau ada sesuatu hal yang ingin dia ceritakan padanya.“Hei, kau dengan sebuah berita hari ini?” tanya Tom penasaran.Ares menatap Tom tanpa berekspresi. Dugaannya benar, pria itu sedang di hadapannya dengan sorot mata penuh informasi yang sebentar lagi pasti akan dia ceritakan padanya. Sering orang merasa heran dengan persahabatan mereka. Ketika seorang yang terlihat cuek dan dingin seperti Ares bisa bersahabat dengan Tom yang super extrovert dan suka beramah tamah dengan siapa saja.Belva pernah mengatakan bahwa itu seperti yin & yang. Sosok seperti Ares memang selalu membutuhkan sosok seperti Tom dalam hidupnya. Ketika awalnya Ares denial tentang hal itu, tapi jika dipikir lagi memang benar. Hidupnya menjadi lebih mudah karena

  • Ketika Bertemu Denganmu    Extra Chapter 1. Dukungan dan Sebuah Kabar

    Lima tahun berlalu. Banyak yang yang telah terjadi pada kehidupan Belva dan Ares. Tentang Charles, putra mereka yang sekarang telah tumbuh menjadi anak yang cerdas dan sangat sayang pada keluarga. Pun sekarang Ares sedang disiapkan untuk menggantikan Zeus sebagai direktur utama rumah sakit, begitu juga dengan Belva yang akhirnya menempuh impiannya sendiri menjadi seorang Fashion Designer.Malam ini, Belva masih sibuk di ruang kerja pribadinya di penthouse. Dia sengaja membawa pekerjaanya ke rumah agar bisa menyelesaikanya lebih cepat dari tenggat waktu yang telah ditetapkan. Banyak desain baju yang dia ciptakan untuk acara Fashion Week besar yang dilangsungkan dua bulan lagi. Brand miliknya akan dipamerkan di sana, bersanding dengan brand ternama yang jauh lebih senior dari miliknya.Semenjak dia meluncurkan brand miliknya sendiri, angka penjualannya langsung melejit tinggi. Target utamanya yang ditujukan untuk para dewasa muda disambut hangat dan menjadi trend baru di New York. Seler

  • Ketika Bertemu Denganmu    Bab 76. Perfect Ending

    Ares dan Belva mendapatkan kado pernikahan dari David Ducan—kakek Ares, untuk pergi honeymoon ke Hawaii. Tiket pesawat pulang pergi telah disiapkan. Mereka hanya tinggal berangkat dan bersenang-senang.Sebelum mereka menginjakkan kaki di bandara saat ini, tentu saja ada sedikit perdebatan dengan Belva yang ragu karena harus meninggalkan Charles. Meskipun ada Zelda dan Vintari yang sangat senang untuk membantu menjaga Charles, tapi sebagai seorang ibu pasti ada rasa khawatir saat meninggalkan anaknya.Ares berkali-kali meyakinkan bahwa Charles akan baik-baik saja, begitu juga dengan Zelda dan Vintari. Mereka bahkan sampai membuat jadwal kegiatan agar Belva bisa mengetahui kegiatan apa saja yang akan Charles lakukan bersama dengan mereka.Sampai akhirnya, Belva merasa tenang dan di sinilah mereka saat ini berada. Ruang boarding mulai ramai. Beberapa menit lagi mereka akan masuk melalui garbarata menuju ke pesawat. Ini adalah pertama kalinya Belva akan pergi ke Hawaii.Belva tersenyum sa

  • Ketika Bertemu Denganmu    Bab 75. Hari yang Ditunggu

    Hari pernikahan Belva dan Ares telah tiba. Tak lagi menikah di sebuah gereja kecil di pinggiran kota dan hanya disaksikan oleh Elea saja, kali ini mereka melangsungkan pernikahan di gereja katredal dengan rangkaian bunga yang mewah dan terlihat elegan dari toko bunga milik Elea.Tamu undangan dari kedua belah pihak telah memenui gereja dan siap untuk mengikuti proses pengesahan pernikahan Belva dan Ares. Seluruh undangan terlihat bahagia, terlebih lagi bagi mereka yang mengetahui bagaiamana lika-liku perjuangan keduanya untuk bersama.Sementara itu di ruangan tunggu pengantin wanita, Belva berkali-kali mengembuskan napasnya dalam-dalam. Sesekali dia juga memeriksa riasan minimalisnya yang terlihat sangat cantik dan menawan. Balutan gaun putih dengan veil panjang membuatnya terlihat sangat elegan.Neil yang sengaja diminta Ares untuk menjadi pendamping Belva saat masuk menuju altar, menatapnya dengan sorot kagum. Betapa cantiknya wanita yang sampai saat ini masih dia cintai, meskipun d

  • Ketika Bertemu Denganmu    Bab 74. Melamar Belva Kembali

    Sudah enam bulan semenjak Belva dan Ares kembali bersama. Hari ini Ares terlihat sangat bingung dan jelas terlihat gelisah. Berkali-kali dia keluar masuk ke ruangannya hanya untuk mencari inspirasi yang tidak kunjung datang. Merasa tidak tenang, dia akirnya pergi ke gedung rumah sakit tempat klinik Obgyn berada.“Berapa lama lagi dokter Tom selesai?” tanya Ares pada perawat yang bertugas di depan ruangan praktik.“Lima belas menit lagi, Dok,” jawab perawat itu.Ares mengangguk, kemudian kembali berlalu untuk mengitari lorong rumah sakit lagi. Mungkin saja dengan begitu dirinya bisa mendapatkan jalan keluar atas masalah yang sedang dia hadapi saat ini.Tepat lima belas menit berlalu, Ares kembali ke ruangan praktik milik Tom. Dia bahkan tidak memiliki kesabaran untuk menunggu Tom untuk kembali ke ruangan pribadinya di gedung yang sama dengan ruangan pribadi miliknya. Setiap dokter spesialis selalu mendapatkan ruang pribadi di Alpha Hospital.“Kenapa lagi? Asisten perawatku sampai berka

  • Ketika Bertemu Denganmu    Bab 73. Belahan Jiwa Sesungguhnya

    Hari pertama Ares kembali bekerja sudah mendapatkan panggilan khusus dari Zeus untuk datang ke ruangan ayahnya tersebut. Ares berpikir mungkin ayahnya ingin berdiskusi mengenai kasus penyakit pasien—biasanya memang seperti itu. Dia sama sekali tidak memiliki pikiran lain selain itu sampai dia berdiri di hadapan ayahnya saat ini.“Kapan kau mau meresmikan hubungan dengan Belva lagi?” tanya Zeus tanpa basa-basi.Ares tidak menyangka akan mendengar pertanyaan itu, tapi itu bukan hal buruk. Justru saat ini dia merasa senang ketika diburu untuk menikah lagi dengan Belva. Namun ada pertimbangan lain yang telah dia pikirkan sampai belum memutuskan untuk melakukannya dalam waktu dekat.“Tunggu beberapa bulan lagi. Setidaknya setelah luka jahitan operasi Belva benar-benar membaik, Dad. Selain itu, aku juga ingin menunggu Charles lebih besar sedikit. Saat ini terlalu dini untuk membicarakan hal itu. Aku takut hal itu justru menguras tenaga dan pikiran Belva,” jawab Ares tenang, dan sopan.Zeus

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status