"K-kau ... HIihh! Mas nakal!" Bugh..! Ayu terkejut bukan kepalang, mendapati sosok Baruna ternyata masih ada satu yang tersisa.Rasa senang, bahagia, malu, keki, dan geram pun menyatu dalam dirinya. Di pukulnya dada Baruna dengan pukulan kosong, seraya memaki gemas.Srekh! Baruna segera memeluk erat Ayu. Di kecupnya lembut kening gadis galak dan keras kepala, namun cantik jelita itu."Mmmhhp. Ayu, mendapatkanmu susahnya setengah mati sayang. Masa Mas harus mati begitu saja meninggalkanmu di saat terakhir," ucap Baruna lembut di telinga Ayu."Mas Baruna. Apakah kita bisa bersatu dengan kondisi alam dimensi kita yang berbeda sangat jauh ini?" ucap lirih Ayu, seraya merebahkan kepalanya di dada Baruna."Kita akan mencari jalan tengah Ayu. Kita akan bicarakan hal ini dengan kedua orangtuaku, Eyang Guruku, dan juga sahabat-sahabat kita. Tenanglah Ayu sayang, pasti akan ada jalan keluar," sahut Baruna lembut, menenangkan Ayu."Ayu sayang. Apakah kau masih menyimpan rasa untuk Mas Jalu sampa
Baca selengkapnya