"Baik Mas Jalu, Kirana akan awasi dari sini."Blaph!Jalu langsung lenyap dari sisi Kirana, sukma raganya langsung masuk ke dalam ruangan barak besar di sebelah utara markas itu.'Hmm. Luar biasa! Tak salah dugaanku rupanya', gumam bathin Jalu, saat melihat isi dari ruangan dalam barak itu.Ternyata di dalam bangunan itu penuh dengan persenjataan dan alat-alat perang. Jalu melihat ada ribuan busur panah, keris sunggingan, tombak panjang pendek, pedang panjang pendek, Gada besi dan perunggu, cambuk bermata pisau kecil, Perisai kayu dan besi (kawaca), Gandi (sejenis kapak), pisau besar kecil, tongkat kayu dan besi, serta tumpukkan tali besar yang biasa digunakan untuk menjerat lawan.'Senjata yang sangat melimpah!' bathin Jalu terkejut. Tentunya di butuhkan dana yang sangat besar, untuk mendapatkan semua senjata-senjata itu, pikir Jalu.Namun Jalu menduga sang Adipati Larantukalah pihak yang paling berkepentingan mendukung pergerakkan Eyang Gentaloka itu.Karenanya Jalu tak heran, jika
Baca selengkapnya