Perceraian yang Disesali의 모든 챕터: 챕터 1 - 챕터 10

50 챕터

Bab 1

Winnie Roberts tidak mengetahui bahwa wanita simpanan zaman sekarang begitu liar, hingga dia berani mengirimkan fotonya bermesraan dengan suami wanita lain langsung kepada wanita itu sendiri.Seperti sekarang, seorang wanita mengirimkan foto sepasang tangan laki-laki dan perempuan yang saling menggenggam kepada.Pada zaman sekarang, ada banyak sekali pasangan yang memamerkan kemesraan mereka dengan foto seperti ini.Sayangnya, tangan wanita di foto itu bukan tangan Winnie, sedangkan tangan pria itu adalah tangan suaminya.Karena cincin polos di jari manis pria itu adalah cincin pernikahan yang dia pasang sendiri di jari tangannya Julian Lowie. Jika dilihat lebih lanjut, masih ada banyak sekali foto mesra serupa.Winnie melihat sekilas ke lengan baju wanita di foto itu dan menyadari bahwa wanita itu mengenakan baju pasien rumah sakit.Sepertinya, penyakit ginjal Chelsea Wilson lagi-lagi kambuh. Namun, dokter di rumah sakit tidak ada gunanya, harus Julian yang menemaninya.Winnie merasa
더 보기

Bab 2

Begitu kata "bajingan" keluar dari mulutnya, keningnya seperti berdenyut.Julian memegang jas luarnya, dengan dua kancing di kemeja putihnya terbuka, menunjukkan tulang selangkanya, membuatnya terlihat santai.Dia tersenyum kecil sambil berjalan ke depan ranjang besar itu. Kemudian, dia menatap Winnie dengan tatapan dominan dan bertanya, "Jadi, aku bajingan itu, ya?"Winnie mengangkat kepalanya dan membalas tatapan pria itu sambil mengerutkan bibirnya, lalu berkata, "Kenapa kamu pulang? Bukankah seharusnya kamu menemaninya di rumah sakit?"Sudut bibir Julian terangkat. Tanpa menjawab pertanyaan Winnie secara langsung, dia berkata, "Kalau aku nggak pulang, bagaimana aku bisa mendengarmu memanggilku dengan panggilan sespesial itu? Hmm?"Winnie terdiam.Julian melirik sekilas ke pergelangan kaki Winnie yang agak bengkak dan mengambil minyak obat dari tangan Winnie, lalu mengusap pergelangan kakinya sambil berkata, "Kamu mau mencelakai orang lain, tapi kamu sendiri yang terluka, 'kan?"Win
더 보기

Bab 3

Saat Julian melihat wajah Chelsea yang tergores dan berdarah, dia menoleh dan menatap Winnie yang terjatuh di lantai dengan tatapan dingin.Dia langsung menuduh Winnie. "Winnie, tahukah kamu apa yang sedang kamu lakukan?"Winnie bertopang di lantai sambil berdiri secara perlahan. Kemudian, dia mengangkat kepalanya dan berkata, "Aku sama sekali nggak menyentuh dirinya."Julian langsung menarik Winnie, membuat Winnie mengernyit karena rasa sakit di pergelangan kakinya."Memangnya dia melukai dirinya sendiri?" kata Julian.Winnie melirik sekilas ke tangan yang mencengkeram pergelangan tangannya. Kekuatan pria ini sudah membuktikan betapa marahnya pria ini pada saat ini.Sambil melihat tatapan Julian yang dingin, seulas senyuman sinis tersungging di bibirnya Winnie. "Bukankah kamu sudah memecahkan kasus ini? Julian, akhirnya kamu nggak buta lagi, ya."Julian mengerutkan bibirnya dan berkata, "Winnie, semalam, aku sudah mengingatkanmu, jangan macam-macam lagi. Hari ini, kamu lagi-lagi melak
더 보기

Bab 4

Winnie membalas tatapan Julian yang penuh akan godaan dan mengerutkan bibirnya.Jemma berkata dengan kesal, "Lagi-lagi? Winnie sama sekali nggak pernah memberitahuku apa pun! Jangan fitnah dia! Biar aku tanyakan padamu, kenapa kamu nggak beri tahu aku kalau kaki Winnie terluka? Akhir-akhir ini, jangan-jangan kamu bahkan nggak pulang ke rumah, ya?"Julian tersenyum dengan nakal dan berkata, "Winnie nggak beri tahu Nenek bagaimana dia bisa terluka, ya?"Kemudian, dia menerima kain hangat yang diberikan Bibi Selly padanya dan mengelap tangannya."Sudahlah, Nenek juga nggak akan percaya. Lagi pula, kalian pasti sepemikiran," kata Julian.Julian mencondongkan badannya ke depan dan mengambil apel di atas meja, lalu mulai mengupas kulit apel.Jari tangan pria ini panjang dan bersih, bulu matanya juga panjang, sehingga saat dia menurunkan tatapannya, bulu matanya meninggalkan bayangan di bawah matanya.Jemma memelototi Julian dan berkata, "Winnie sangat baik hati, dia sangat mencintaimu. Dia a
더 보기

Bab 5

Pintu kamar sekali lagi terbuka. Jessica berjalan masuk dan menggoyangkan kunci pintu yang tergantung di jari telunjuknya.Dia berkata dengan nada bicara yang menghina, "Jika seorang pria bahkan bisa pergi pada saat seperti ini, menurutmu, apakah dia menyukaimu?"Winnie meliriknya sekilas. Dia turun dari ranjang dan merapikan roknya yang berantakan, lalu memakai sepatunya yang terjatuh di lantai.Dia berjalan ke hadapan Jessica dan berkata, "Anjingnya Chelsea benar-benar sangat bersemangat, ya. Sepertinya dia menambahkan sedikit daging di tulangmu, ya."Jessica memelototinya dengan penuh amarah sambil berseru, "Siapa yang kamu bilang anjing?!"Melihat Jessica marah-marah seperti ini, Winnie tertawa menghina dan berkata, "Siapa pun yang merasa!"Jessica mengangkat tangannya untuk menampar Winnie, tetapi Winnie meraih pergelangan tangannya dan menepis tangannya dengan sangat kuat.Jessica terhuyung-huyung ke belakang dan hampir terjatuh di lantai."Jessica, aku memang menoleransi perbuat
더 보기

Bab 6

Melihat sikap pria yang tidak serius itu, Winnie mengerutkan bibirnya sambil mengepalkan tangannya erat-erat."Aku nggak enak badan," kata Winnie untuk berbohong. "Aku lagi datang bulan."Julian mengangkat alisnya, lalu memicingkan matanya sambil menatap Winnie, seperti sedang memikirkan kebenaran ucapan ini."Aku akan pergi menyiapkan sarapan untukmu."Seusai berbicara, Winnie berbalik dan hendak meninggalkan kamar ini.Dari belakang, pria itu bertanya, "Nggak bisa nggak sarapan, ya?"Winnie tidak ingin membiarkan pria itu menyentuh dirinya. Dia melirik sekilas ke samping, bulu matanya yang panjang pun bergetar dengan pelan. "Memangnya semalam nggak cukup, ya?"Mendengar ucapan Winnie, Julian menebak bahwa Winnie membaca rumor-rumor itu, jadi dia berkata, "Rumor itu ...."Namun, sebelum dia bisa menyelesaikan ucapannya, Winnie langsung menyela, "Julian, kamu kotor sekali!"Dia menegakkan tubuhnya dan berjalan ke luar. Hanya saja, sebelum dia bisa berjalan jauh, pria itu meraih lengann
더 보기

Bab 7

Winnie mengerutkan bibirnya dan menjawab, "Sonya, aku benar-benar nggak bisa merelakan wajah itu.""Intinya, Julian bukan Jacob. Kalau kamu tetap menikah dengannya, kamu hanya akan diselingkuhi terus olehnya. Ck, ternyata aku hebat sekali ya, ucapanku bersajak!" kata Sonya.Pada saat ini, Winnie menerima sebuah pesan masuk. Dia pun membuka WhatsApp dan melihat kiriman foto dari Chelsea.Di foto itu, Julian sedang berdiri dengan Chelsea di depan meja di toko perhiasan dan Chelsea sedang mengulurkan tangannya sambil menanyakan sesuatu pada pria itu.Winnie memperbesar foto ini dan melihat sebuah cincin di jari tengahnya Chelsea.Tanpa disadari, dia mencengkeram ponselnya.Sonya pun berseru, "Winnie, cepat cerai dengannya! Kamu punya banyak sekali foto yang dikirimkan Chelsea di ponselmu. Begitu kamu mengekspos foto-foto itu, Chelsea akan terbukti menjadi selingkuhan! Bagaimana pasangan bajingan itu bisa mendapatkan kembali citra baik mereka?"Winnie mengernyit sambil berkata, "Biarkan ak
더 보기

Bab 8

Tidak ada yang berbicara, semuanya sudah mengerti.Di sisi lainnya, saat Julian mengejar Winnie hingga ke pintu bangunan, dia kebetulan melihat Winnie pergi dengan mobilnya.Dia mengurut keningnya sambil menghubungi Charles dan bertanya, "Sudah sampai mana?""Masih ada sekitar 15 menit," jawab Charles."Datang ke kelab, antarkan Chelsea pulang," kata Julian.Julian mengakhiri panggilan ini dan melambaikan tangannya pada sopir di satu sisi.Pada saat ini, sebuah sepeda motor melaju cepat dan kebetulan menabrak tangannya, sehingga ponselnya terjatuh dan dilindas oleh roda belakang sepeda motor itu.Saat pengendara sepeda motor itu menyadari kegawatan masalah ini, dia langsung melaju cepat.Julian menatap ke arah sepeda motor itu melaju dengan tatapan dingin, ekspresinya sangat gelap.Sepulangnya ke Luna Bay, Winnie pergi ke kamar mandi. Air hangat pun menyembur keluar dari pancuran air.Dia menyibakkan rambutnya yang basah ke belakang dengan kedua tangannya.Saat dia mengingat kembali ha
더 보기

Bab 9

Sebuah mobil Bentley berwarna hitam sedang melaju menuju Kompleks Rivera.Asap yang mengepul menghalangi perasaan pria yang duduk di belakang mobil. Saat asap ini menghilang, ekspresi pria yang dingin itu baru terlihat.Kening Charles pun bercucuran keringat.Charles berkata, "Maaf, Pak Julian, saat saya tiba di sana, Nona Chelsea sudah dibawa pergi oleh pria itu. Saya langsung menghubungi Anda, tapi panggilan itu nggak terhubung. Karena hujan petir, telepon rumah juga nggak bisa dipakai.""Saya sudah mencarikan seorang dokter wanita untuk memeriksa keadaan Nona Chelsea. Suasana hatinya juga sudah menjadi stabil. Tenang saja.""Pria itu hanya melakukan pelecehan sekali saja pada Nona Chelsea. Foto dan video di ponselnya juga nggak disebar ke luar dan sudah dihapus semuanya."Dengan suara yang sangat dingin, Julian berseru, "Hanya sekali? Memangnya kamu berharap berapa kali?!"Charles menyadari bahwa dia sudah salah bicara, dia pun langsung membungkam.Mobil ini tiba di depan Kompleks R
더 보기

Bab 10

Pertanyaan Winnie membuyarkan lamunan Charles. Charles pun menjawab, "Jam satu siang.""Aku akan tiba tepat waktu," kata Winnie sebelum pergi ke dapur untuk menyiapkan makan siang.Winnie tetap memasak dua porsi makanan. Setelah makan siang, dia melihat piring yang masih penuh akan nasi di depannya, dia pun mengerutkan bibirnya.Dia berpikir, 'Winnie, Jacob sudah nggak ada di sini. Dia nggak bisa memakan masakanmu lagi.'Siti yang berada di satu sisi membuang napas dan berkata, "Nyonya, coba Nyonya bujuk Tuan lagi. Mungkin saja Tuan nggak akan bercerai dengan Anda."Winnie mengernyit sambil menatap Siti dan berkata, "Ke depannya, panggil aku Nona Winnie saja."Siti sudah memanggil Winnie dengan panggilan "Nyonya Winnie" selama hampir tiga tahun, jadi dia tidak bisa tiba-tiba mengubah panggilannya. Dia pun hanya membuang napas berat.Pada jam satu siang, sebuah mobil Maybach hitam berhenti di depan pengadilan.Julian yang mengenakan setelan jas yang rapi duduk di jok belakang mobil. Dia
더 보기
이전
12345
DMCA.com Protection Status