Semua Bab Dicampakkan Setelah Melahirkan: Bab 261 - Bab 270

427 Bab

Bab 261

Keesokan paginya, Manggala sedang berada di kantornya ketika sebuah panggilan telepon penting masuk. Dari seberang, suara asistennya terdengar panik. "Pak Manggala, saya baru saja menerima laporan dari tim hukum. Ada dokumen-dokumen yang sangat mencurigakan ditemukan dalam folder proyek Anda. Mereka mengklaim dokumen itu berisi informasi ilegal yang bisa mencoreng nama perusahaan." Manggala terkejut. "Dokumen apa? Saya tidak pernah memasukkan hal semacam itu ke dalam folder proyek." "Saya tidak tahu, Pak, tapi dokumen-dokumen ini sudah mulai menyebar di lingkaran investor. Mereka mengatakan bahwa Anda terlibat dalam manipulasi data proyek." Wajah Manggala berubah serius. Ia langsung memerintahkan asistennya untuk membawa dokumen itu ke ruangannya. Saat dokumen sampai di tangannya, ia memeriksa isinya dengan teliti. Ada sesuatu yang tidak beres—data-data ini jelas palsu, dan jelas dimasukkan untuk menjebaknya. Saat itulah Manggala teringat malam sebelumnya, saat Dahlan dan Lun
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-21
Baca selengkapnya

Bab 262

“Ayah!”Laila terpekik kaget karena seorang pria yang menarik lengannya adalah sang ayah.Bagaimanapun, Yuda menyayangi Laila seperti anak kandung sendiri. Ia pun mengikuti Laila hingga ke Bandung. Sudah Yuda kira jika pasti ada seseorang yang berniat jahat pada putrinya.Laila tidak banyak protes karena Yuda menarik tangannya dan membawanya masuk ke dalam mobilnya. Pria dewasa itu terlihat sangat marah saat tahu jika Laila pergi sendiri ke Bandung. Padahal sebelumnya Laila berkata padanya ia akan pergi bersama temannya.Di dalam mobil suasana cukup hening.Laila hanya diam dengan memainkan bibirnya. Ia tahu, Yuda mengkhawatirkannya. Tapi … Yuda bukan ayah kandungnya. Yuda memanaskan mesin mobil lalu melirik ke arah Laila yang diam membisu.“Ayah antar ke rumah Ibu,” imbuh Yuda dengan helaan nafas lega. Ia sangat bersyukur putrinya selamat dari penguntit tadi. Yuda merasa lega karena dulu ia meminta ke dua putrinya untuk berlatih bela diri dengan tujuan untuk tindakan defensif. Me
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-22
Baca selengkapnya

Bab 263

“Neng Laila, ada apa?” Mendengar suara ponsel yang jatuh, Bik Nur langsung tergopoh-gopoh menghampiri Laila.Laila panik saat baru sàdar ponsel kesayangannya jatuh.“Ya … ponselku rusak,” gerutu Laila, membungkukkan tubuhnya dan merogoh ponselnya. Kaca ponsel pintar itu sudah pecah dan terlihat gelap.Beberapa kali Laila mencoba menyalakannya namun berakhir sia-sia. “Neng Laila, ada apa?”Bik Nur bertanya kembali dengan lembut. Ia menatap Laila dengan tatapan yang hangat. Melihat Laila mengingatkannya pada almarhum ibunya.Di dalam rumah Laila tidak menggunakan cadarnya. Oleh karena itu wajahnya terlihat oleh Bik Nur.Laila menatap Bik Nur dan mendesah pelan. “Gak ada apa-apa, Bik. Tadi ada orang gila iseng telepon.”Laila mendengus pelan saat mengingat siapa yang menelponnya. Seseorang mencoba menerornya. Sial, sebelumnya Laila sudah sering mendapat telepon dari nomor yang tak dikenal.Gadis bermanik hitam itu tidak mengira jika Serina bisa melakukan hal senekad itu. Gadis itu benar
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-22
Baca selengkapnya

Bab 264

Laila mendesah pelan mendengar perkataan Dania. Sesuai dugaannya kakaknya tidak berniat berbagi barang miliknya. Laila memilih kembali masuk ke dalam rumah dan menyendiri di kamarnya. Mungkin ia akan menghabiskan waktunya dengan membaca buku. Ia tidak berani jika harus datang ke kantor Basalamah langsung. Ia masih menunggu kabar dari Alby.Meskipun waktu itu Beryl mengatakan padanya soal bahwa dirinya masih bisa bekerja di sana. Namun ia merasa khawatir setelah mengingat pengusiran yang dilakukan oleh Beryl pada Serina.Tak bisa dipungkiri jika Laila merasa ketakutan. Andai ia berbuat kesalahan sedikit saja, ia juga pasti akan mengalami kejadian yang serupa. Entahlah, pikiran Laila menjadi carut marut. Ia pun dengan sabar akan menunggu ayahnya pulang. Yuda berjanji akan membelikannya ponsel baru. Setelah mendapatkan ponsel baru, Laila akan menghubungi Alby. Ia percaya pada pemuda itu karena ia sudah berjanji akan mengurus soal kesalahpahaman waktu itu.“Laila,” seru Yuda membuka pint
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-23
Baca selengkapnya

Bab 265

Sepanjang hari Jeena berwajah masam. Rosa menjadi bingung sebenarnya apa yang terjadi pada majikannya.Jeena diam dan tidak melakukan apapun sepulang kuliah. Biasanya ia akan berada di ruang musik atau di dapur memasak.Menaruh ponselnya, Rosa menghampiri Jeena yang diam dengan menatap ponselnya.“Lagi apa Non?” Jeena mengembuskan nafas perlahan, menoleh ke arah Rosa dan tanpa sàdar memperhatikan penampilannya yang terlihat berbeda.Rosa merias wajahnya namun terlihat aneh di mata Jeena.Menyadari tatapan mata Jeena yang intens, Rosa menggerakan bibirnya. “Ada apa Non?”Jeena yang sedang bad mood menjadi tertawa seketika melihat penampilan Rosa.“Kamu make up?” Jeena bertanya tanpa ragu. Melihat penampilannya seperti itu, Jeena pikir mungkin Rosa akan pergi keluar.Rosa tersenyum menahan malu. Rona wajahnya tidak bisa berdusta. Rosa seringkali berpenampilan tomboi dan kasual. Biasanya ia akan mengenakan setelan kemeja dan celana bahan atau rok span selutut saat menemani Ana. Namun i
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-24
Baca selengkapnya

Bab 266

Laila yang polos hanya melirik sekilas paper bag itu bahkan tidak berniat mengambilnya. “Mas Alby, maaf aku gak bisa terima hapenya,” imbuh Laila dengan tak enak hati.“Aku kira kamu bakal nerima hape ini. Tadi kamu bilang hapenya rusak. Makanya daripada dikasih ke orang lain mending ke orang terdekat. Hum, begini, bagaimana kalau anggap hape ini dari perusahaan. Kalau gak ada hp susah ngehubungi lo. Pak Lingga akan mengajakmu meeting dengan klien.”Alby menjelaskan dengan begitu tenang. Laila tidak pernah menyangka Alby bisa sepengertian itu dan perhatian pada karyawan perusahaan milik keluarganya.Laila yang merasa tak enakan pun langsung menjawab, “Ya udah aku terima. Makasih. Nanti aku bayar deh, cicil ya tiap gajian,” jawab Laila tak ingin melihat Alby kecewa.“Begini saja, urusan HP biar Pak Lingga yang urus. Kamu gak usah bayar. Anggap fasilitas dari perusahaan,” imbuh Alby tak menyerah.Pemuda itu mencari seribu alasan. Mana ada ibunya menyuruhnya membeli ponsel baru. Ia memb
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-24
Baca selengkapnya

Bab 267

Sulis berkacak pinggang melihat ruang kerja putranya yang berantakan. Tak biasanya Beryl membawa pekerjaan dari kantor ke rumah. Sebelumnya, karena Beryl orang yang tidak sabaran, ia selalu menyelesaikan pekerjaannya di kantor. Namun hari itu ia membawanya ke rumah. Ia bahkan tidak berniat menyuruh asistennya untuk membantunya.Kertas-kertas berhamburan di atas lantai. Begitupula peralatan menulis lainnya. Jangan sampai laptopnya ikut hancur. Dulu, saking tidak bisa mengendalikan dirinya, laptop pun hancur dibanting olehnya.Berusaha tenang, Sulis menguak daun pintu ruangan bernuansa serba putih itu dengan perlahan.“Beryl, apa di kantor ada masalah?”Sulis memungut helai demi helai kertas yang tercecer di lantai dengan lenguhan pelan.Beryl melirik ke arah sang ibu. Ia tahu ibunya masih sakit. Sekalipun ia sedang emosi, ia pun buru-buru menghampiri ibunya.“Gak usah diberesin, Mom.”Beryl meraih lengan ibunya lalu memapahnya untuk duduk.Sulis menatap putranya yang terlihat kusut masa
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-25
Baca selengkapnya

Bab 268

Laila tersenyum saat melihat ponsel barunya yang tergolek di atas meja. Ia baru menyadari jika ponselnya itu berharga mahal. Awalnya, ia merasa tak enak hati saat menerima ponsel itu. Namun karena Alby sudah mengatakan bahwa ponsel itu dari perusahaan, maka ia bersedia menerimanya. Namun ia menjadi penasaran. Apakah posisinya kini di perusahaan? Gadis bercadar itu berandai-andai jika kini ia bisa mendapatkan posisi jabatan seperti sebelumnya. Jika demikian, ia bisa mendapatkan gaji yang lumayan besar sehingga bisa membantu melunasi hutang ayahnya.Kendati hubungan dirinya dan ayahnya menjadi renggang, Laila akan tetap berbakti padanya bahkan ingin membalas budi pada kebaikan Yuda—yang sudah menganggapnya sebagai putri kandungnya sendiri.“Kamu masih kerja di kantor?”Yuda melontarkan pertanyaan dengan ambigu. Dania mengatakan pada Yuda bahwa Laila tidak betah bekerja di perusahaan Basalamah. Padahal nyatanya, sejak semalam Laila dan Dania bahkan tidak mengobrol.“Masih, A-Ayah,” jawa
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-25
Baca selengkapnya

Bab 269

Jeena terbangun di sebuah kamar yang kosong. Kepalanya terasa berat hingga ia kesulitan dalam membelalakan matanya. Saat matanya benar-benar terbuka, ia seketika terkesiap melihat sekelilingnya.Dinding kamar itu didominasi oleh warna abu-abu dan hitam. Ada banyak lukisan abstrak di kamar tersebut. Ia menduga jika itu adalah kamar seorang pria!Nafas Jeena langsung memburu saat ia menyadari berada di sebuah tempat asing dan sialnya kamar seorang pria. Ia pun mencoba mengingat-ingat apa yang terjadi. Seingatnya, tadi ia keluar apartemen karena berniat ingin berjalan-jalan dan pergi ke minimarket.“Wanita itu …” gumam Jeena merasa pusing luar biasa. Mendadak ia menjadi orang yang linglung.Jeena sàdar, telah terjadi sesuatu pada dirinya. Seseorang telah menghipnotisnya hingga membuatnya tidak sadar. Gadis bermanik almond buru-buru mengecek kondisi tubuhnya. Ia takut seseorang telah melecehkannya saat ia tak sadarkan.Menurunkan kakinya, Jeena akan berusaha melarikan diri dari kamar itu.
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-26
Baca selengkapnya

Bab 270

Manggala marah besar saat mendapat kabar dari Rosa bahwa Jeena menghilang. Seseorang telah membawanya pergi. Rosa menyesal kenapa ia tidak bisa berdusta pada pria itu. Masalahnya, pria itu menelponnya karena mungkin nomor Jeena tidak bisa dihubungi. Alhasil, ia pun bicara dengan jujur soal Jeena yang tiba-tiba menghilang.[Pak Gala, aku sedang mencarinya. Jadi, jangan khawatir!]Rosa bersikap tenang setenang air yang tak bergelombang.Padahal dalam lubuk hati yang terdalam, rasanya ia begitu ketakutan. Sejak ia bekerja di keluarga Basalamah, tugas sebagai pengawal Jeena lah tugas yang paling berat ia lakukan. Ana sangat protektif pada putrinya. Wajar saja, mungkin karena Jeena pernah hilang dari bayi. Jika terjadi sesuatu pada Jeena, tamatlah riwayatnya![Dengar, jika kamu gak bisa temukan Jeena. Aku akan pergi ke sana sekarang.]Manggala merasa menyesal karena telah menarik para pengawalnya dari sana. Ia berpikir jika Rosa sudah cukup bisa menjaganya, mengingat latar belakang Rosa ya
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-26
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2526272829
...
43
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status