Jeena menghela nafas pelan. Ia berusaha tenang meskipun dalam hatinya penuh dengan rasa kesal. Ia tidak mau lagi berurusan dengan Danar. “Embun, bagaimana kabarmu?”Danar menatap Jeena dengan penuh kagum. Jeena terlihat cantik dan berkelas. Bahkan penampilannya mengalahkan Paramita. Danar menyesal mengapa dulu ia tidak segera menceraikan Paramita dan buru-buru menyatakan cinta pada Jeena. Sayang, nasi sudah menjadi bubur.“Namaku Jeena Mahira Basalamah!” Jawab Jeena dengan suara yang dingin. “Maaf,” imbuh Danar dengan mendesah pelan. Ia harus tahu diri. Embun bukan Jeena! Jeena adalah wanita karir yang punya harga diri. Bukan gadis lugu yang manis dan penurut. Tapi bagi Danar, Jeena tetap Embun. Bahkan hingga detik itu nama Embun masih tersemat dalam hatinya. “Bu Jeena, bagaimana kabarmu?” Danar mengalah, meralat pertanyaannya. Namun Jeena tetap menjawab meskipun kesal. Alasannya ia tahu jika ia mengabaikannya, Danar bisa bikin masalah. “Baik,” jawab Jeena bahkan enggan menanyak
Terakhir Diperbarui : 2025-01-19 Baca selengkapnya