Semua Bab Dicampakkan Setelah Melahirkan: Bab 231 - Bab 240

263 Bab

Bab 231

Manggala menjadi pusat perhatian ibuk-ibuk di mall. Betapa tidak, ia sedang mengajak bermain Sagara. Ia mendorong stroller di mana Sagara duduk dan terlihat ceria. Ia menaruh Sagara di sana karena khawatir kabur dan kecapekan.Sagara yang berusia belum genap dua tahun memang sedang aktif-aktifnya. Ia tidak bisa diam. Sedari pagi, ibunya Manggala mengajaknya bermain di apartemen. Putri Melati merasa seperti dejavu saat mengasuh Manggala saat ia masih kecil. Ia sangat menyukai Sagara yang cerdas dan lucu! Ia menjadi tak sabar ingin memiliki cucu kandung dari Manggala.Saat sore menjelang, Manggala tak lantas memulangkan Sagara pada neneknya. Ia justru mengajak anak lelaki tampan itu jalan-jalan ke mall. Ia merasa bersalah pada Jeena akibat pertengkaran kecil di telepon. Oleh karena itu, untuk meredam kekesalannya, ia akan mengajak bermain Sagara, memberikannya mainan yang banyak dan memanjakannya hari itu.“Wah, tampan sekali!” seru salah satu ibu muda–yang menggendong anak seusia Sagara
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-10
Baca selengkapnya

Bab 232

“Mas, maafin aku,” imbuh Jeena menepikan egonya. Ia merasa bersalah karena sikapnya telah memicu kesalahpahaman yang terjadi di antara dirinya dan Manggala.Mendengar Jeena meminta maaf, Manggala justru semakin merasa bersalah. Ia memang sedikit egois dan ingin dimengerti olehnya. Namun siapa sangka Manggala pun meminta maaf pada Jeena. “Jeena, maafin aku. Aku mungkin berlebihan,”“Enggak, Mas. Maaf, aku aja yang gak peka,” sambut Jeena tak mau kalah.Kini mereka saling menyalahkan diri masing-masing.Manggala menghela nafas dalam kemudian mengembuskannya perlahan. Ia menatap Jeena yang juga menatapnya. “Jeena, aku gak mungkin membatalkan pernikahan kita. Lagipula saat itu aku hanya terpancing emosi saja.”Jeena menundukan wajahnya. Ia justru sudah berpikir jika hubungan mereka benar-benar berakhir. Manggala pun bisa melihat raut wajahnya yang terlihat sendu. “Hei, you know how much I love you! So, please, no doubt!”Tangan Manggala terulur ingin menyentuh punggung tangan Jeena yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-11
Baca selengkapnya

Bab 233

Malam itu Yuda hanya bisa diam termangu ketika menghadapi Laila yang tidak mau bicara dengannya. Setelah mendengar Laila mengalami kecelakaan, beberapa hari kemudian Yuda mengunjungi putrinya di rumah sakit. Namun siapa sangka, kecelakaan yang terjadi padanya telah membuka luka lama.Ingatan Laila sudah pulih. Oleh karena itu Laila merasa marah dan kecewa pada Yuda yang telah berdusta padanya soal identitas dirinya. Laila bukanlah putri kandung Yuda. Ia adalah anak sambung dari istri ke duanya. Ayah kandung Laila sudah meninggal. Lantas Yuda menikahi Melani, seorang janda dengan satu anak dan menjadikannya istri ke duanya secara diam-diam.Melani adalah cinta pertama Yuda. Dulu Yuda hampir akan menikahinya. Namun karena ke dua orang tua Yuda tidak setuju, akhirnya ia menikah dengan ibunya Dania. Saat itu Laila berusia sepuluh tahun. Kecelakaan itu terjadi saat pernikahan mereka berlangsung selama enam bulan. Saat itu Melani dan Laila berada di perjalanan pulang dari sekolah. Melani men
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-12
Baca selengkapnya

Bab 234

Beryl tersenyum saat melihat siapa gadis yang datang. Rupanya Laila berada di sana. Sepertinya ia baru saja keluar dari rumah sakit. Tatapan Beryl turun pada tas yang dibawanya. Sementara itu perawat tadi langsung menyongsong Laila dengan penuh sukacita. Ia bersyukur karena Laila tidak jadi pergi. Ia pun memapah Laila masuk. Laila pun kembali berbaring di ranjang rumah sakit. Setelah ia berpikir dua kali, Laila memutuskan untuk kembali ke rumah sakit. Kondisi tubuhnya benar-benar lemah. Jika ia memaksakan diri pergi ke suatu tempat sama saja seperti bunuh diri.Perawat itu langsung kembali memasang selang infus pada pergelangan tangannya. Ia tidak berani mengintrogasinya. Meskipun wajah Laila tidak terlihat, namun tatapan matanya terlihat sayu. Gadis malang itu sedang menahan sakit.Tak lama perawat itu keluar, Beryl pun menyusul masuk ke dalam ruangannya. Ia ingin tahu kondisinya.Laila bisa mendengar langkah kakinya yang panjang. Ia pun menoleh ke arah sumber suara.“Kamu dari mana
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-13
Baca selengkapnya

Bab 235

“Kamu sakit? Aku panggilkan dokter ya,” imbuh Beryl menatap Laila. Suaranya terdengar lembut. Tak seperti biasanya nada bicaranya tinggi dan terkesan dingin.Laila mendesah pelan. Untung, suaranya tidak terdengar. Laila masih ingat wajah pemuda yang menolongnya saat insiden kecelakaan yang menimpa dirinya dan ibunya. Ia baru sàdar, wajahnya mirip dengan si kembar Beryl–Alby meskipun tidak benar-benar mirip! Namun ia merasa gamang. Memorinya bermasalah akibat kecelakaan itu. Siapakah pemuda itu? Apakah Beryl? Ataukah Alby? Atau orang lain? Ia takut salah mengenali orang. Namun suaranya mirip sekali dengan suara Beryl. Suara Beryl lebih tegas daripada suara Alby.Sisi lain, meskipun suaranya terdengar tegas, pemuda itu berbicara dengan lembut padanya. Sementara itu pemuda di depannya seringkali berbicara kasar dan bertindak kejam. Kemungkinan besar, pemuda yang menyelamatkan dirinya yaitu Alby.‘Pasti Mas Alby yang telah menyelamatkanku,’ gumam Laila setidaknya ia merasa ada bagian me
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-13
Baca selengkapnya

Bab 236

“Sudah cukup Mbak,” imbuh Laila mendorong garpu berisi potongan buah dari tangan Jeena.Dengan telaten Jeena menyuapi Laila. Laila kini merasa sendirian dan kesepian, oleh karena itu ia akan menemaninya selagi ia di sana. Bahkan ia ingin merawatnya.“Satu potong lagi ya, Laila cantik!” bujuk Jeena yang kini bisa melihat wajah cantik Laila. Berhubung hanya ada mereka berdua, Laila melepas maskernya. Selama dirawat ia lebih sering mengenakan masker daripada cadar.Laila pun terpaksa membuka mulutnya lebar. Ia berhasil menghabiskan potongan buah. Ia juga ingin sembuh dan segera masuk kerja. Mungkin dengan bekerja ia bisa melupakan sejenak kesedihannya.Jeena menaruh piring kecil bekas potongan buah di atas meja nakas. Kemudian ia mengambil segelas air putih dan mengangsurkannya pada Laila.“Minum dulu ya!” titah Jeena dengan lembut.Laila pun mengangguk patuh. Ia minum air putih kemudian memperbaiki duduknya. Jeena menaruh beberapa bantal ditumpuk di belakang punggung Laila agar ia merasa
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-13
Baca selengkapnya

Bab 237

Yuda tidak tahu jika Bos yang menyebabkan putrinya celaka memiliki kembaran. Ia buru-buru menarik tangannya kembali, menatap Beryl dan Alby bergantian.“Jangan buat keributan! Apa perlu aku ingatkan? Ini rumah sakit, Pak Yuda Tarumanegara,” seru Beryl dengan suara yang dingin. Meskipun di depannya adalah ayah Laila, namun ia tidak suka caranya memperlakukan adiknya.Yuda menelan salivanya mendengar suara penuh kharismatik. Ia tentu pernah mendengar sosok Mustafa Ali Basalamah yang bersikap dingin dari cerita Aldino. Ternyata putranya juga mewarisi sikap dingin dan tegas sang ayah. Pantas saja, ia digadang-gadang akan menjadi penerus perusahaan Group Basalamah.“Anda salah orang. Anda harus minta maaf pada adik saya. Dia Alby! Saya Beryl, orang yang telah membuat Putri Anda celaka.”Beryl melanjutkan kalimatnya. Ia sama sekali tak merasa terancam ditatap dengan sengit oleh Yuda.Yuda tidak berkata apapun. Ia sudah salah orang pastinya. Ia merasa sedikit malu namun gengsi. Namun ia juga
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-14
Baca selengkapnya

Bab 238

“Serina, kamu ada kerjaan. Kenapa kamu ikut?” tanya Beryl dengan berusaha menahan kesal. Serina terlihat berwajah masam. “Mas Beryl, pekerjaanku sudah selesai. Aku juga baru tahu kalau Laila sakit dan dirawat di sini. Laila temanku sekaligus teman kantorku, masa aku gak jenguk dia,” imbuhnya dengan suara yang terdengar menyedihkan. Beryl berusaha menepis pelan tangan Serina yang merangkulnya. “Ya sudah kamu bisa jenguk sekarang. Di dalam ada Jeena juga,” ucap Beryl dengan berusaha sabar mengingat jika Serina telah berjasa besar baginya karena telah menyelamatkan nenek tercintanya.“Mbak Jeena pulang? Asik, sudah lama aku gak ketemu Mbak Jeena.”Serina berkata dengan penuh antusias. Alby hanya bisa mendesah pelan melihat tingkah Serina yang manja dan cerewet.Namun sebelum langkahnya terayun, Serina menoleh ke arah Manggala sesaat dan menyapanya. “Mas Gala, bagaimana kabarmu?”“Baik, Serina,” jawab Manggala dengan singkat.Serina pun masuk ke dalam ruangan dengan senyum yang mengemb
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-14
Baca selengkapnya

Bab 239

“Assalamualaikum! Bagaimana kabarmu, Laila? Maaf nih aku baru datang.”Alby menaruh buket bunga di atas nakas. Ekor mata Laila mengikuti kemana Alby berjalan. Hum, ia menjadi tak enak hati tapi senang. Siapapun wanita akan merasa senang ketika diberi perhatian dengan bunga. Laila bangun dan tersenyum di balik maskernya. “Waalaikumsalam. Baik, Mas. Gak apa-apa Mas. Sebetulnya aku juga sudah baikkan.”Laila menjawab dengan sungkan. Namun ia bersyukur, ketika ia sakit banyak orang yang membesuknya. Baik dari teman kerjanya di istal kuda, toko busana muslim maupun teman kantor bagian staf admin. Terutama keluarga Basalamah.Hatinya berdebar-debar. Apakah ternyata Alby yang menyelamatkannya? Ia bersikap baik dan sopan. Ia juga tidak berkata kasar. Ia juga pria yang manis!Melihat itu semua, rona wajah Laila memerah karena malu. Beruntung, pemuda berhidung bangir itu tidak bisa melihat wajahnya di balik masker.Haruskah ia menanyakannya soal insiden kecelakaan waktu itu? Tapi … Laila meras
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-15
Baca selengkapnya

Bab 240

Di tempat yang berbeda, saat ini Ana sedang sibuk mengasuh Sagara yang mulai aktif. Wanita itu membawa cucunya masuk ke ruang musik miliknya. Teringat ia harus merapikan partitur lagu yang sudah lama ia buat. Seperti halnya putrinya, Ana juga suka menciptakan lagu lalu menjualnya. Hari itu ia sedang merapikan buku-buku lamanya dan berniat akan memperbaikinya. Berharap putrinya akan bisa menyanyikan salah satu lagu ciptaannya nanti.“Nyonya, bisa saya bantu?” Tanya Rosa yang sedari tadi menemani majikannya dengan siap sedia di ruangannya. Ia mendapat tugas extra yakni mengawasi Sagara. Saat Ana sedang sibuk, Sagara juga tak kalah sibuk dengan mengacak-acak buku dari rak lemari padahal Rosa sudah mencegahnya.Anak lelaki Jeena memang super aktif. Lama kelamaan siapapun akan merasa letih mengasuhnya. Babysitter Linda sedang pulang kampung karena ibunya sakit. Oleh karena itu hari itu Ana mengasuhnya sendirian. Beruntung, Rosa kebetulan datang ke sana karena ingin mengkonfirmasi soal k
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-15
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
222324252627
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status