Laila terdiam sejenak setelah mendengar tawaran Beryl. Wajahnya memerah karena canggung, dan ia pun buru-buru menjawab, “Ah, tidak usah, Pak Beryl. Saya bisa pulang sendiri. Terima kasih.”Laila tidak mungkin pulang berdua dengan atasannya. Bukankah Beryl tadi juga sudah memperingatkannya soal menjaga reputasi perusahaan? Haruskah ia mengingatkannya? Dasar tidak konsisten!Namun, Beryl tetap bersikeras, “Tidak apa-apa, Laila. Lagipula, Dito juga ikut menemani kita. Kita gak berduaan.”Seperti biasa, Beryl tetap mempertahankan gengsinya. Bahkan ia memaksa Dito untuk ikut menumpang di mobilnya. Padahal Dito bawa kendaraan sendiri. Sisi lain, Alby sudah pulang lebih dulu.Laila ragu sejenak, tapi akhirnya mengangguk dengan suara pelan. “Kalau begitu... baiklah, kalau ada Pak Dito juga.”Tak lama, Beryl memanggil Dito, yang langsung setuju untuk ikut. Mereka bertiga pun masuk ke dalam mobil Porsche berwarna hitam milik Beryl. Laila duduk di kursi belakang sendirian, sementara itu Dito meng
Last Updated : 2025-01-28 Read more