Share

Bab 276

Penulis: Piemar
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-29 14:25:05
Malam sudah larut. Suasana kediaman Ana sudah terlihat sepi. Hanya terlihat Ana sedang berleha-leha di atas sofa di ruang keluarga. Di sampingnya, Pasha ikut duduk menceramahinya. Pasha tidak terima dengan kericuhan yang terjadi siang tadi. Semuanya menjadi serba salah hanya karena masing-masing tidak bisa menahan emosi.

“Mami, seharusnya tidak usah teriak-teriak begitu. Mami juga tau, Gala gak mungkin lah mengkhianati Jeena. Gala sudah sayang sama Jeena saat dia jadi karyawan di hotelnya. Kalau dia mau, dia bisa dapat cewek perawan dan anak pengusaha juga.”

Pasha duduk di samping Ana yang terlihat masam.

Bagaimanapun, ia membela adiknya tetapi juga berusaha bersikap objektif. Jelas sekali, Manggala pasti dijebak oleh seseorang demi sebuah kepentingan. Apalagi selain agar perusahaannya hancur! Atau kuat dugaan motif balas dendam.

Mendengar nasehat Pasha, Ana menoleh lalu menjawab. “Mami kesel aja. Habis lihat foto itu beneran. Apa kamu gak curiga kalau mereka udah ngelakuin hubungan su
Piemar

Happy reading & jangan lupa tinggalkan ulasan ya. Makasih banyak 🤍🤍

| 11
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 277

    Keesokan harinya, Jeena menghabiskan waktu dengan Sagara. Selain itu, ia pun meminta ijin pada ibunya ingin mengunjungi Hanum sekalian menemui Sulis.Jeena tidak ingin tinggal diam. Ia akan meminta bantuan Sulis untuk menyelidiki soal skandal yang menimpa Manggala. Ia juga butuh bukti kebenaran soal skandal Manggala.Bukankah tantenya itu dulu bekerja sebagai detektif swasta?Jeena duduk di seberang Sulis, matanya penuh harap. “Tante, aku tahu Tante bisa membantuku. Mas Gala bukan orang seperti itu. Aku yakin dia dijebak.” Sulis, wanita paruh baya dengan tatapan tajam dan sikap tenang, mengangguk. Masa mudanya sebagai detektif telah melatihnya untuk menganalisis segala sesuatu dengan cepat. Ia menyimak cerita Jeena, lalu mulai menyusun potongan-potongan fakta. Bahkan sebelum Jeena datang, Manggala sudah lebih dulu meminta pertolongannya. Kecurigaan Manggala adalah Luna menjebaknya karena disuruh oleh Dahlan Sanjaya. Masalahnya, kejadian skandal itu tidak jauh dengan kejadian Dahlan

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-29
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 278

    Jeena duduk di sofa berhadapan dengan Manggala. Hening menyelimuti mereka sejenak sebelum Manggala menghela nafas panjang. Butuh beberapa menit bagi Manggala untuk bicara di depan kekasih hatinya. Mendadak tenggorokannya mengering. Perasaannya kalang kabut. Antara rindu, takut dan cemas pada respon jeena.Manggala pun memberanikan diri untuk bicara lebih dulu. “Aku tidak pernah selingkuh, Jeena. Semua ini jebakan.” Jeena menatapnya lekat-lekat, mencari kebohongan di wajah pria yang sudah lama ia kenal. “Siapa yang menjebakmu?” tanyanya dengan suara lebih tenang dari yang ia kira. Manggala menunduk, meremas jemarinya sendiri. “Seseorang dari rivalku. Mereka ingin menghancurkan perusahaan yang aku kelola dengan menghancurkan reputasiku.”Jeena mengerjap, mencerna setiap kata. “Aku sudah tau,”Manggala mendongak, matanya yang lelah kini terlihat berbinar. Lega yang ia rasakan. Ternyata Jeena cukup pengertian.Jeena menarik napas dalam. Ada bagian dalam hatinya yang ingin langsung me

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-29
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 279

    Beryl duduk di kursinya, menatap layar monitor tanpa benar-benar membaca laporan yang terbuka di depannya. Fokusnya justru tertuju pada sosok Laila yang tengah merapikan berkas di mejanya. Perempuan itu selalu tampak anggun dalam balutan gamis sederhana dan kerudung rapi. Laila adalah sekretaris yang cekatan, cerdas, dan menyebalkan baginya.Menyebalkan karena membuat Beryl, sang direktur yang dingin dan perfeksionis, jadi tidak bisa berpikir jernih. Namun ia merasa puas karena Laila bisa bekerja dekat dengannya. Gadis itu bisa diandalkan dibanding Serina. Ia mandiri dan selalu punya inisiatif untuk mengerjakan tugas yang diberikan olehnya.Dan sekarang, ia menemukan cara baru untuk menarik perhatian Laila. “Laila,” panggil Beryl dengan nada serius. Laila menoleh dan segera menghampiri. “Iya, Pak Beryl. Ada yang bisa saya bantu?” Beryl menautkan jemarinya di atas meja. “Saya butuh laporan keuangan bulan ini, tapi tolong sajikan dengan metode yang lebih… inovatif dan kreatif.” L

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-29
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 280

    Manggala menautkan jemarinya di atas meja dengan tubuh yang tegap dan masih tetap memperlihatkan raut wajah yang tenang. Perkataan para pemegang saham sama sekali tidak berhasil mengintimidasinya.Sekalipun skandal itu benar, mereka juga tidak bisa menggulingkannya. Satu-satunya orang yang bisa menyingkirkan Manggala dari posisinya saat ini hanyalah Jeena Mahira Basalamah—pemilik perusahaan Yudistira Group saat ini. Sekaligus pemegang saham terbesar. Manggala yang cerdas dan tentu saja kaya raya hanya menyisakan saham sedikit untuk anggota keluarga Yudistira yang masih tersisa di sana. Oleh karena itu tekanan yang mereka berikan pada Manggala sama sekali tidak bisa memprovokasinya.Tatapan Manggala tertuju pada sosok Danar Yudistira—orang yang diduga kuat penyebab di balik terjadi insiden skandal yang menimpanya.“Tenanglah! Apa Anda benar-benar berpikir saya tidak bisa mengendalikan situasi ini? Tentu saja, saya sedang mencari solusi untuk masalah ini. Saya tidak akan menyerah! Kalia

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-30
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 281

    Flashback onMalam itu, hujan turun deras, menciptakan genangan di sepanjang jalanan sempit yang dipenuhi bayangan kelam. Lampu jalan berkelip samar, memantulkan cahaya pada trotoar yang basah. Nafas seorang pemuda berambut gondrong tersengal, dadanya naik turun cepat saat ia terus berlari tanpa menoleh ke belakang. Dari kejauhan, suara sirine polisi meraung, mendekat dengan cepat. Kilatan lampu merah dan biru menerangi kegelapan, menciptakan bayangan yang bergerak liar di tembok bangunan tua yang ia lewati. Sepatunya yang basah menjejak aspal dengan suara kecipak, nyaris terpeleset saat ia berbelok ke gang sempit. “Jangan biarkan dia kabur! Cepat kepung gang itu!” suara seorang polisi terdengar lantang dari belakangnya. Pria itu menggigit bibirnya, jantungnya berdegup begitu kencang hingga hampir menyakitkan. Ia tahu jika tertangkap, semuanya akan berakhir. Dengan nafas tersengal, ia mendorong tubuhnya untuk berlari lebih cepat, meski kakinya mulai melemah. Sial, karena kecero

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-30
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 282

    Laila melangkah masuk ke dalam butik dengan sedikit ragu. Begitu pintu kaca otomatis terbuka, udara dingin dari pendingin ruangan langsung menyapa, bercampur dengan aroma lembut parfum mewah yang menyelimuti seluruh ruangan. Matanya langsung berpendar saat melihat sekelilingnya. Cahaya lampu kristal menggantung di langit-langit tinggi, memantulkan kilauan halus ke lantai marmer putih yang berkilau sempurna. Sontak, pemandangan itu membuat ia tersenyum di balik cadarnya. Di sekelilingnya, rak-rak pakaian tersusun rapi, menampilkan gaun-gaun elegan, blazer berpotongan sempurna, dan blouse berbahan sutra yang menggantung anggun. Warna-warna pastel berpadu dengan hitam klasik dan emas berkilau, menciptakan kesan mewah namun tetap hangat. Dari sudut ruangan, terdengar alunan musik instrumental lembut yang mengisi keheningan. Di area fitting room, beberapa wanita sosialita berbincang sambil mencoba pakaian, sesekali melirik ke cermin besar yang dihiasi bingkai emas. Seorang karyawan bu

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-30
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 283

    Perlahan, napas Laila mulai lebih teratur, meskipun tubuhnya masih gemetar. Dengan suara lirih, ia berbisik, “Aku… aku takut. Ibu …” “Aku tahu,” jawab Beryl, matanya melembut. “Tapi kamu gak sendirian. Aku akan menjagamu.” Rasanya jantung Beryl seperti ditusuk ribuan jarum mendengar pengakuan Laila. Apalagi saat mendengar Laila menggumamkan nama ibunya.Hening sejenak. Laila menutup matanya, mencoba menenangkan diri. Ia tahu butuh waktu untuk benar-benar tenang, tapi ada satu hal yang ia sadari—Beryl ada di sampingnya, dan itu memberinya sedikit keberanian untuk menghadapi ketakutannya.“Minum dulu!”Beryl memberikan air minum pada Laila yang sudah terlihat tenang. Baru pertama kalinya melihat seorang yang mengalami trauma luar biasa. Dito hanya diam melihat Laila. Ia juga tak kalah terkejut melihat ada orang yang mengalami trauma luar biasa. Ia merasa menyesal karena ia tadi mengantuk sehingga membiarkan bosnya menyetir. Mungkin kejadian itu tidak akan terjadi jika dirinya yang m

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-30
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 284

    Beryl menoleh ke arah ibunya lalu mengerutkan keningnya. “Mom, tanya apa barusan?”Sulis mendesah pelan. “Kamu dari tadi lihatin siapa?”Seolah dipergoki ibunya, Beryl berusaha tenang lalu menjawab dengan santai. “Sagara sepertinya suka sama Laila. Dari tadi dia nempel terus sama dia,”Sulis mendecak pelan lalu berkemam.“Besok acara meeting perusahaan. Sebaiknya kamu bersiap-siap! Kita pulang saja gak usah nginap di sini.”Sulis mengambil piring berisi potongan salad buah lalu memasukan satu per satu ke dalam mulutnya.“Terserah, Mommy.”Beryl menjawab acuh tak acuh.“Sagara, suka ya sama Aunty Laila? Apa? Sagara mau Aunty Laila nginap? Hum, coba tanyain sama Aunty-nya langsung,” Suara Jeena mengusik percakapan Sulis dan Beryl.Mata Beryl– mengerjap saat mendengar jika Laila akan menginap di rumah Jeena.“Mom, aku mau nginap aja,” cicit Beryl berkata pada ibunya.“Katanya terserah, Mommy,”“Aku mau Aunty Laila nginap di sini,” imbuh Sagara terlihat lucu di depan semua orang.Karena m

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-31

Bab terbaru

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Extra Part (Ending)

    Sepuluh Tahun KemudianLangit pagi itu cerah di kawasan perbukitan tempat kediaman keluarga Manggala berdiri megah. Rumah bergaya modern tropis dengan sentuhan klasik itu dikelilingi taman bunga dan pepohonan rindang, dibangun oleh Aldino, sang kakek yang visioner. Di halaman belakang, terdengar suara tawa anak-anak dan langkah kaki berlarian.Kini Manggala mengambil alih perusahaan sang ayah, sedangkan Jeena menjadi seorang pianis seperti ibunya. Ia juga bahagia menjadi seorang ibu dari empat orang anak. “Mas Sagara! Tunggu aku dong!” seru Bintang, bocah sepuluh tahun yang berusaha mengejar kakaknya.Sagara menoleh sambil tertawa. “Cepat dong, Bintang! Katanya mau lomba lari?”Dari balik pintu kaca, dua gadis kembar berambut panjang hitam–berusia tujuh tahun, Savana dan Aurora, berseru bersamaan, “Mamaaa! Mas Sagara gak mau ajak kita main!”Jeena, yang tengah menyiram bunga, menoleh sambil tersenyum. “Kalian gak usah ikut main lari-larian. Kalian bisa kan main yang lain,”Savana dan

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 431

    Tiga minggu telah berlalu sejak kecelakaan itu.Alby akhirnya pulang ke Jakarta. Ia masih lemah, tubuhnya belum sepenuhnya pulih, tapi kesadarannya sudah kembali. Dan itu saja sudah cukup membuat seluruh keluarga menghela napas lega.Di kamar yang tenang, Alby perlahan duduk di sisi ranjang. Levina sigap menopangnya.“Kamu yakin udah kuat buat berdiri?” tanyanya pelan, seolah takut suaranya akan membuat Alby goyah.Alby tersenyum tipis. “Aku nggak selemah itu, Lev… Tapi kalau kamu tetap mau di sini, aku nggak keberatan.”Senyum itu begitu lemah, tapi cukup untuk menggetarkan hati Levina. Ia membalas tatapan itu dengan lembut, menyembunyikan guncangan di dadanya. Sejak hari pertama Alby tak sadarkan diri, Levina tidak pernah meninggalkan sisinya.Ia bertahan, bahkan ketika dokter kehilangan harapan. Dan, keluarga Basalamah mengabaikannya. “Lev,” suara Alby pelan.Levina menoleh cepat. “Hmm?”“Makasih ya… sudah rawat aku.”Alby menatap Levina dengan senyum tipis.Levina diam kemudian m

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 430

    RS Bali International Cahaya lampu rumah sakit memantul di lantai keramik yang licin, menciptakan suasana dingin dan sepi. Di balik pintu ICU yang tertutup rapat, Alby tengah berjuang mempertahankan hidupnya. Tubuhnya penuh luka, sebagian tulangnya retak, dan kepalanya mengalami trauma berat akibat benturan keras dalam kecelakaan.Di ruang tunggu ICU, suasana dipenuhi ketegangan.Dokter Bagas, ahli bedah saraf yang menangani Alby, keluar dengan wajah serius langsung mengabari kondisi Alby saat ini pada keluarga; Sulis-Ali, Beryl, Ana-dr Zain, dan Manggala-Jeena yang langsung terbang ke Bali setelah mendapat kabar buruk mengenai kecelakaan yang menimpa Alby.Dokter Bagas berkata. “Kami sudah melakukan tindakan penyelamatan secepat mungkin. Alby mengalami pendarahan hebat di otak serta beberapa patah tulang rusuk yang melukai paru-paru kirinya. Kami telah memasang ventilator dan melakukan dekompresi kranial untuk mengurangi tekanan pada otaknya.”Tak ada yang berbicara. Wajah Ali pucat,

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 429

    “Hari ini mendadak sepi, ya?”Levina menoleh. Alby ada di sampingnya, berjalan santai di antara deretan pohon mahoni yang mulai meranggas. Cahaya senja memantulkan rona keemasan di wajah mereka, menciptakan siluet yang tenang namun menyimpan gelombang perasaan yang tak terucap.Alby menatap tunangannya dengan lembut. Banyak hal ingin ia katakan, tapi belum waktunya. Ia hanya meraih jemari Levina dan menggenggamnya erat. Namun, kali ini Levina tidak menolak. Ia tahu harus berpura-pura menjadi kekasih Alby dengan sebaik mungkin.“Besok kita menikah. Tapi hari ini… izinkan aku jujur.”Alby menatap Levina dari samping. Meskipun Levina selalu menampilkan wajah dengan minim ekspresi, di matanya gadis itu terlihat cantik. Mungkin wanita tercantik yang pernah ia sukai. Ia menyukai segala hal tentang dirinya. Entah sejak kapan, Ia mulai merasakannya. Alih-alih merespon perkataan Alby, Levina menatapnya dalam. “Aku dengar kau sudah melaporkan Bella dan Roger.”Alby mengangguk pelan. “Aku rekam

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 428

    “Lihat nih! Komennya udah tembus sepuluh ribu. Gila, Bella, kamu viral!”Manager Bella, seorang wanita berkacamata bernama Fara, tertawa kecil sambil menyodorkan ponsel ke arah kliennya. Di layar, unggahan Bella sedang dibanjiri komentar dan likes. Foto-foto kontroversial dengan Alby—yang sengaja diposting ulang oleh akun fanbase-nya, membuat namanya melejit dalam semalam.Bella tersenyum tipis, membolak-balik notifikasi dengan santai.“Ya... kalau skandal bisa bikin aku trending, kenapa nggak?” ujarnya ringan.Fara menyikut lengannya. “Kamu jahat juga, ya.”Bella menjawab dengan anggukan percaya diri. “Dunia hiburan bukan tempat buat yang terlalu baik.”Namun sebelum mereka bisa tertawa lagi, pintu studio tempat mereka santai tiba-tiba terbuka keras.BRAK!Keduanya terlonjak kaget. Di ambang pintu, berdiri Alby dengan sorot mata yang tak pernah Bella lihat sebelumnya—dingin, tajam, dan penuh kemarahan yang ditekan.“Untuk apa kamu lakukan ini, Bella?”Nada suaranya rendah, tapi mengge

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 427

    “Astaga, Bella, sialan!” gumam Alby saat melihat layar ponselnya. Foto-foto itu terpampang jelas. Ia dan Bella terlihat terlalu dekat. Mereka seperti sepasang kekasih.Skandal itu tersebar begitu cepat. Akun-akun gosip di X dan I*******m berebut menaikkannya, sementara bot-bot anonim memperkeruh suasana dengan komentar tajam dan spekulasi kejam. Nama Alby mendadak trending, bukan karena prestasi, tapi karena ciuman yang tak pernah benar-benar terjadi.Dengan geram, Alby melemparkan ponselnya ke meja. Ia ingin menyangkal semua ini, tapi bagaimana? Mata kamera tidak pernah peduli pada kebenaran—hanya pada apa yang terlihat.Ponselnya bergetar. Nama “Mommy” tertera di layar.Sulis tidak pernah menelepon tanpa alasan. Dan kali ini, Alby tahu persis apa yang membuat ibunya menelepon di tengah malam, saat hujan mengguyur kota seperti murka langit yang tak tertahan.Sulis duduk anggun di sofa ruang tamu. Ruangan itu sepi, tapi hawa di dalamnya menggigit seperti salju saat musim dingin. Alby

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 426

    Di kediaman Mahesa“Levina…” suara Roger terdengar pelan dan penuh simpati saat ia masuk ke dalam ruang tamu di mana Levina sedang duduk, membaca buku.Levina menatapnya, keningnya berkerut. “Roger? Ada apa?”Hubungannya dengan Roger mulai membaik. Keluarga Roger datang dan meminta maaf pada Mahesa atas apa yang telah Roger lakukan.Roger tersenyum lalu duduk bergabung dengan Levina, seolah menimbang-nimbang kata-kata yang ingin ia ucapkan. “Aku mendengar kabar yang cukup mengejutkan.” Ia mencoba menatap Levina dengan ekspresi prihatin, namun dalam hatinya, ada kepuasan yang terselip. “Aku... aku dengar kalau Alby terlibat hubungan dengan seorang penyanyi pendatang baru. Mereka... kedapatan di beberapa tempat bersama. Selingkuh, mungkin.”Levina hanya mengangkat alis. “Oh,” jawabnya singkat, tanpa ekspresi lebih lanjut. “Kapan kamu mendengarnya?”Roger sedikit terkejut dengan respons Levina yang begitu datar. “Baru beberapa hari yang lalu. Sepertinya mereka terlihat sangat dekat. Aku h

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 425

    Di sebuah lounge hotel mewah, Roger duduk menyilangkan kaki sambil menatap layar ponsel. Di sampingnya, seorang wanita berambut panjang duduk dengan senyum menggoda—Bella, penyanyi pendatang baru yang sedang naik daun.“Jadi... lo cuma mau gue foto bareng dia?” tanya Bella dengan alis terangkat. “That’s it? Gue pikir bakal lebih ekstrem.”Roger tertawa pelan, suaranya tenang namun licik. “Nggak perlu ekstrem. Cukup satu foto. Waktu yang pas, tempat yang pas. Publik akan percaya kalau Alby ternyata sama aja kayak pria lainnya. Dan Levina... perempuan dengan prinsip seperti dia? Dia akan mundur sendiri.”Bella mengangkat bahu. “Easy. Asal bayarannya sepadan.”Roger menyerahkan sebuah cek yang sudah ditandatangani olehnya. “Lihat sendiri.”Bella tersenyum licik. “Deal.”Roger bersandar, lalu menyesap kopinya. Matanya menatap kosong ke depan. “Sorry, Alby... Aku lebih dulu kenal Levina. Dan aku nggak akan biarin kamu ambil Levina,” Roger sudah mendengar kabar tentang Levina yang sudah di

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 424

    Rumah besar keluarga Ana Basalamah sore itu lebih sunyi dari biasanya. Dedaunan bergerak pelan ditiup angin, dan cahaya matahari yang menembus kaca jendela membuat ruangan terlihat hangat—meski hati sebagian penghuninya masih membeku.Di ruang keluarga, Sagara duduk di atas karpet bulu berwarna krem. Bocah empat tahun itu memeluk boneka dinosaurus hijau miliknya. Matanya masih sembab, dan tak ada satu pun senyum terukir di wajah kecilnya.Pasha duduk tak jauh darinya, memangku salah satu putra kembarnya—Rayyan—yang tengah bermain mobil-mobilan sambil tertawa sendiri. Di sisi lain, Rosa menggendong Rafael yang baru saja tertidur di pangkuannya. “Gara,” panggil Pasha dengan suara pelan.Sagara menoleh perlahan. Ia belum sepenuhnya nyaman, belum juga paham sepenuhnya apa yang terjadi dengan ayahnya.Pasha mencoba tersenyum. “Papa Pasha bawa mainan, mau lihat?”Bocah itu hanya mengangguk kecil. Pasha mengeluarkan satu set puzzle binatang dari dalam tasnya.“Coba tebak ini apa?” Ia mengang

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status