Home / Young Adult / The Princess Troublemaker / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of The Princess Troublemaker: Chapter 11 - Chapter 20

78 Chapters

BAB 10 : Girl Anger

DUNIA memang sedang tidak baik-baik saja. Perempuan mawar tersebut mengerjapkan matanya beberapa kali, ia terpaku akan betapa merahnya wajah sang sahabat berponinya yang satu tersebut. Jessica sedang menahan amarah yang bergumul di bawah kulit, bahu sang gadis bahkan sampai naik-turun dengan tangan terkepal kuat di bawah sana. Jessica seolah tampak bersiap guna melepaskan kemurkaan, mengamuk membabi buta dan menghancurkan apa saja yang berada di dekatnya usai mereka sampai di kelas lantaran mereka mendapati meja puan berponi tersebut dengan dekorasi serba merah muda. Tidak hanya itu saja, ada belasan cokelat dan boneka beruang mini nan tersusun rapi dan sialnyaㅡpoin ini yang semakin membuat dia murkaㅡwajah beruang-beruang merah muda tersebut malah berganti dengan foto wajah Jessica. Terdiri dari ekspresi nyeleneh, penuh amarah dan tertawa sampai mulutnya terbuka. Sungguh, apabila tidak ingat akan situasi dan kondisi yang sedang terjadi maka barangkali Rosa hampir meletuskan gelak t
last updateLast Updated : 2024-09-02
Read more

BAB 11 : Toko Bunga

BUKAN Jessica lagi namanya kalau-kalau tidak pernah di perbincangkan dalam sehari. Minimal satu sekali dalam satu hari. Bina Bangsa akan selalu dan wajib gempar dengan segala macam jenis tingkah laku yang Jessica lakukan. Aksinya akan selalu menjadi berita hangat sekolah setiap harinya. Termasuk juga salah satu korban yang nyaris patang tulang kalau-kalau Chelsie tidak datang tepat waktu menenangkan si gadis berponi itu siang ini. Tengah ramai di perbincangkan pada akun sosial media Bina Bangsa. Terdapat ribuan komentar dengan ragam praduga yang di bahas orang-orang. Mempertanyakan alasan apalagi kali ini sampai-sampai gadis berponi mengamuk sedemikian menyeramkannya?Jenna memantai komentar demi komentar dalam kolom postingan. Dia serta-merta geleng-geleng kepala melihat dugaan demi dugaan yang makin lama justru semakin melenceng. Terlampau banyak orang sinting berkedok baik hati dan malah memaki secara daring begini. Ck, ck! Ini adalah salah satu alasan mengapa Jenna terkadang lebih
last updateLast Updated : 2024-09-03
Read more

BAB 12 : Semesta

APA-APA saja yang berhubungan dengan Jessica memang selalu akan tampak menarik untuk di saksikan. Oleh karenanya pemuda kelinci tersebut tidak dapat lagi menahan diri dan meletuskan tawanya dengan terbahak-bahak usai menonton video berdurasi singkat yang di unggah pada salah satu akun sosial media, di mana Jessica lagi-lagi unjuk kebolehannya dalam patah mematahkan tulang manusia bahkan tak hanya video akan tetapi komentar demi komentar yang terus-menerus mengirim kolom postingan juga kapabel membuat perut Alvin tergelitik bukan main sampai-sampai ia berpikir ia bisa saja menangis di buatnya. Tangan pemuda itu juga sampai memukul-mukul sofa markas dan spontan menunjukkan layar ponselnya pada Gerald. "Liat! Liat! Dia naikin kaki ke bahu si ceweknya terus hampir matahin tangannya tapi Chelsie ke buru dateng," Alvin berdecak sebal kemudian. "Kecewa penonton."Kalau kalian semua tidak tahu maka percayalah bahwa saat ini rasa ingin menghantam Alvin dengan buku-buku di hadapan benar-benar me
last updateLast Updated : 2024-09-04
Read more

BAB 13 : Arena Balap

ENTAH ada kehebohan atau kegemparan apa pun dan di mana pun, dunia selalu terlihat baik-baik saja. Tidak tersentuh. Tidak terdistraksi. Tidak terusik. Seolah tidak pernah terjadi apa-apa dan selalu berjalan tanpa mengenal jeda. Yah, entah apa-apa saja yang terjadi memang sudah semestinya semesta bergerak, mau siap atau tidak, dunia akan terus berlanjut dengan atau tanpa segelintir orang. Sepanjang perjalanan alunan melodri dari lagu one last time yang di populerkan oleh Ariana Grande menjadi teman. Mengisi kekosongan dan hampa dalam mobil selagi mesin terus bekerja keras melaju mengikuti rute jalan yang tengah di tuju. Jalanan yang tidak pernah sepi, jalanan yang tidak pernah kehilangan peminat, jalanan yang tidak pernah lengang, jalanan yang tidak pernah di tinggalkan. Jalanan yang selalu di dambakan semua orang meski kadang kala acapkali merenggut nyawa. Ah, filosofinya mulai terasa biru di tengah-tengah perasaan berkecamuk ini. Barangkali hanya sesederhana saja, di mana jalan ini
last updateLast Updated : 2024-09-05
Read more

BAB 14 : Malam yang Tak Pernah Senyap

APAKAH pernah malam terasa senyap dan sunyi? Yang benar-benar senyap tanpa secuil kegaduhan apa pun dan kebisingan tidak berarti nan kapabel mengganggu ketenangan kendati waktu beraktivitas seharusnya telah rampung terlaksanakan tatkala mentari telah usai menyampaikan salah perpisahan, hilang di ufuk barat dan berjanji akan datang keesokan harinya? Apakah pernah? Ia rasa tidak. Malam nan gelap gulita selalu menyimpan cerita akan alur takdir mereka masing-masing.Alur yang tidak pernah bisa di hindari. Jessica tidak punya pilihan lain selain setuju. Meski pun jarum jam telah berdentang-dentang menunjukkan eksistensi kedatangan malam. Segelintir orang barangkali masih merasa enggan untuk berhenti hanya karena masalah batas waktu antara siang dan malam. Akan selalu ada alasan yang mendasari penyataan mereka tersebut nan terasa wajib untuk segera di tuntaskan sebelum mimpi membuai raga saat terlelap. Yah, tidak usah jauh-jauh, contoh nyatanya saja adalah dirinya sendiri malam ini. Ah, sia
last updateLast Updated : 2024-09-06
Read more

BAB 15 : Time of Destruction

SEAKAN tidak mengenal kata jeda, dunia Jessica selalu saja terguncang hebat. Tiada henti-hentinya di guyur hujan badai, petir berkepanjangan dan angin kencang yang tidak pernah mau berdamai. Negosiasi sepenuhnya tertolak. Memporak-porandakan hidup yang di perjuangkan mati-matian oleh gadis manis tersebut merupakan hal yang barangkali sangat menyenangkan untuk alam semesta lakukan. Menarik ulur tempo kehidupan. Merumitkan segala hal. Kadang kala menaikkan raga hingga ke awang-awang, akan tetapi dalam sekejap mata sudah di jatuhkan lagi menuju dasar bumi. Ketenagan selalu sukar di dapati pada Jessica yang juga akhirnya memilih membalas semua penderitaan yang dunia berikan padanya. Di lakukan guna membuat hidupnya terasa lebih berisik daripada apa pun. Di bandingkan apa pun. Membuat dirinya jauh lebih sibuk daripada siapa pun.Dengan cara menghancurkan sekitarnya.Dunia terlalu berengsek untuk bisa ia hargai sistematis cara kerjanya. Angkasa biru terasa jauh lebih cerah hari ini di band
last updateLast Updated : 2024-09-07
Read more

BAB 16 : Sebuah Sinyal

UDARA hangat menyelinap masuk melewati jendela yang terbuka setengah. Angin sepoi-sepoi juga tidak mau ketinggalan lantai ketinggian tiga meter dari tanah. Mentari tampaknya ingin sekali menyaingi eksistensi aroma obat-obatan samar dari ruangan seluas lima kali enam meter tersebut. Di kelilingan dinding putih dan satu lemari besar berisi beragam jenis obat. Mulai dari obat cair, tablet mau pun kapsul. Kabar baiknya, berkat salah satu penguasa sekolah yang sedang terbaring tidak sadarkan diri, orang-orang yang sempat menjadikan UKS sebagai tempat bolos lantas dengan cepat mengganti tempat perlarian. Yah, daripada tetap memaksakan diri dan berakhir menjadi samsak hidup manusia monster itu? Menghindar jelas merupakan pilihan yang bagus, bukan? Di salah satu ranjang dengan posisi cukup berdekatan dari letak jendela, Jessica terlelap nyenyak dan cuaca hangat namun menyegarkan ini semakin membuat gadis berponi tersebut makin terbawa arus mimpi. Pun karena itu situasi dan kondisi di luar san
last updateLast Updated : 2024-09-08
Read more

BAB 17 : Golden Ticket

JIKALAU peraturan ada untuk di langgar maka hukuman juga ada untuk di hindari, bukan? Terdengar ironi akan tetapi Jessica dengan senang dan sangat-sangat berlapang hati melakukannya. Persetan akan deretan jenis hukuman yang kepala sekolah siapkan untuk dirinya. Jessica akan melakukannya nanti apabila dia sudah dalam suasana dan kondisi yang tepat serta bagus, setidaknya tidak hari ini. Keinginan hati harus tetap di utamakan, bukan? Hei, ayolah! Hidup ini cuma sekali, oleh karena itu harus di nikmati semaksimal mungkin karena jika telah renta nantinya, jangankan kabur dari hukuman, berbuat masalah saja tidak bisa. Yah, karena apalagi kalau-kalau bukan terhambat tulang demi tulang nan telah keropos di makan usia? Atas dasar pemikiran demikianlah Jessica memilih melarikan diri dari panggilan menghadap ke ruangan kepala sekolah usai membuat gempar Bina Bangsa, untuk ke sekian kalinya tanpa pernah merasa bosan menjadi bintang utama atas segala kerusuhan. Toh, dunia masih bekerja sebagaimana
last updateLast Updated : 2024-09-09
Read more

BAB 18 : Mereka Yang Bersalah

“JESSICA belum mau menurut?” merupakan pertanyaan Eleanor pada putra sulungnya setelah beberapa waktu sampai di sebuah butik ternama ibu kota.Jemari lentiknya memilah-milah pakaian-pakaian dengan harga setinggi langit tergantung rapi. Masih dibalut setelan kerja sekaligus curi-curi waktu di jam kerja, Eleanor tetap ingin turun tangan dalam mencari pakaian yang sekiranya cocok untuk putri bungsunya dalam acara pembukaan cabang anak perusahaan dengan Angello sebagai penanggung jawab. Tangan wanita tiga anak tersebut mengibas di udara guna memberi kode agar seseorang membawakan pilihan baju yang lain.Sembari menunggu, Eleanor menatap putranya yang duduk menyilang kaki di sofa. “Kamu nggak marahin dia, 'kan, Jello?”“I'm not,” jawabnya meragu. Laki-laki jangkung tersebut menggaruk sekilas dahinya dan memandang ibunya penuh putus asa. “Keinginan Sica tetap sama dan aku nggak bisa nurutin, Ma. Nggak bisa.”“Kita bisa, Jello.”“Dan biarin Mama harus makan hati tinggal sama tua bangka itu? E
last updateLast Updated : 2024-09-10
Read more

BAB 19 : Really Don't Like Her?

NAPASNYA terengah-engah seiras dengan irama detak jantung yang berdentum gila-gilaan seolah mampu untuk melompat dari posisi. Kepala pemuda kelinci itu menengadah ke atas sesaat guna merenggangkan otot tengkuk sebelum meludah darah ke tanah. Pukul tujuh malam, kurang sedikit dan rembulan bersinar cukup terang malam ini untuk membantu Alvin membabat habis lima belas orang musuh yang menghadang di jalan. Tahu-tahu datang bagaikan jelangkung.Semua lawannya tumbang memang akan tetapi yang Alvin cemaskan adalah kemarahan Susandra. Bisa habis diceramahi dia kalau sampai ketahuan bertengkar lagi.Perkelahian bersama Jessica saja sudah mujur tidak diungkit-ungkit lagi mengingat posisi penting gadis itu di keluarganya dan Alvin terbebas dari hukuman. Tetapi malah harus berurusan dengan Gala yang marah karena Alvin tak membalas perasaan adiknya. Si pemuda jangkung menginjak kuat pundak Gala yang berada di bawah telapak kaki kemudian menyeringai sementara sang lawan mengerang minta ampun.“Bilan
last updateLast Updated : 2024-09-11
Read more
PREV
123456
...
8
DMCA.com Protection Status