Sorot mata Mark tajam, seakan mencoba menembus pertahanan rapuh wanita itu, sementara bibirnya menyunggingkan senyum dingin penuh sinisme.“Mulut kotormu dan caramu menghina istriku semakin jelas menunjukkan bahwa kau bukan wanita baik-baik,” katanya dengan nada sarkastis, kata-katanya menusuk seperti belati yang menggores hati, meninggalkan luka yang tak terlihat namun terasa pedih.Marsha terperanjat, seolah tidak percaya bahwa kata-kata kasar itu ditujukan padanya. Mark melanjutkan ucapannya, kali ini mengalihkan tatapannya ke arah Kevin, yang masih terpaku dengan wajah yang kini semakin memerah karena amarah yang tak bisa ia ungkapkan.“Kalian berdua memang cocok, serasi sekali,” lanjut Mark, nada suaranya semakin tajam, penuh dengan ejekan yang menambah rasa malu dan kemarahan Kevin.“Mark?” Dania mencelos mendengar hinaan yang keluar dari mulut suaminya itu. Sejenak, ia merasa terguncang, tetapi di sisi lain, ada perasaan lega yang tak dapat ia pungkiri.Meski kata-kata Mark kas
Read more