Home / Fantasi / Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku / Chapter 191 - Chapter 200

All Chapters of Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku: Chapter 191 - Chapter 200

292 Chapters

Bab 191

"Ya, siapa yang akan mengusirnya? Mereka punya undangan resmi, mana mungkin diusir?" timpal Harun dengan ekspresi muram.Kemudian, Harun mendengus sebelum melanjutkan dengan dingin, "Satu hal lagi, jangan merasa aku dan ibunya Feli sudah benar-benar merestui kalian! Hmph!"Awalnya, ketika para supplier obat memutuskan hubungan dengan perusahaan farmasi mereka, Harun dan Gauri merasa cukup puas.Hanya saja begitu mendengar tentang acara pertemuan bisnis besok, mereka kembali merasa tidak nyaman. Apalagi ketika mendengar ucapan Afkar yang penuh percaya diri, kedua orang itu menjadi makin ragu.Keluarga Safira memang menerima undangan untuk acara itu, tetapi undangan tersebut tidak lagi berhubungan dengan mereka."Afkar, kenapa kamu bicara seperti itu? Ini cuma acara pertemuan bisnis. Kalau nggak pergi ya sudah, bukan masalah besar. Nggak perlu begitu sama keluarga Paman Renhad," tegur Felicia.Namun, Afkar malah membalas sambil tersenyum, "Sayang, percayalah padaku. Besok, kamu ikut saja
last updateLast Updated : 2024-12-02
Read more

Bab 192

Daniel bertanya, "Apa? Jadi, kamu sebenarnya nggak ada kerjaan ya? Aku sudah dengar dari Manda, katanya suaminya Feli itu menantu pecundang. Sekarang, kelihatannya memang benar. Afkar, aku benar-benar iri sama kamu lho."Daniel menambahkan, "Kamu nggak perlu susah-susah bekerja keras sepertiku. Aku ini kepala gudang di perusahaan grosir batu giok. Setiap hari lelahnya bukan main.""Walaupun bosku sangat menghargaiku dan gaji bulananku 100 juta, tetap saja nggak bisa dibandingkan sama gaya hidup santai kamu. Hahaha ...," ucap Daniel sambil terkekeh-kekeh.Kata-kata Daniel yang terkesan santai itu jelas-jelas sedang menyindir Afkar sebagai pria yang hidup bergantung pada wanita.Dalam hati, Daniel merasa iri sekaligus marah. Kenapa pria yang tidak berguna ini bisa menikahi wanita secantik Felicia? Rasa cemburu yang meluap-luap membuatnya melontarkan sindiran secara terang-terangan.Pada saat itu, Amanda mengangkat dagunya dan menoleh pada Felicia. Dia memberi tahu, "Feli, cari suami itu
last updateLast Updated : 2024-12-02
Read more

Bab 193

Batu mentah itu terlihat seperti kualitas terbaik. Hanya saja, ada bekas potongan di permukaannya. Meskipun sudah dipoles, bekas-bekas itu tetap terlihat jelas.Melihat batu mentah itu, mata Gauri langsung berbinar-binar. Dia memang menyukai batu giok dan cukup paham tentang bahan mentahnya. Hadiah ulang tahun dari Daniel ini benar-benar membuatnya tertarik.Daniel memberi tahu, "Bibi Gauri, batu mentah ini diimpor langsung oleh bosku dari Myandar. Karena aku bekerja dengan baik, bosku menghadiahkannya padaku. Aku dengar Bibi suka batu giok, jadi sengaja membawanya ke sini sebagai hadiah ulang tahun.""Dengan kualitas batu ini, besar kemungkinan akan menghasilkan giok berkualitas tinggi. Nanti, Bibi bisa bikin perhiasan atau hiasan sesuai selera," ujar Daniel sambil tersenyum."Bibi Gauri, tahu nggak? Batu ini katanya bisa dilelang sampai puluhan miliar lho. Daniel benar-benar penuh pertimbangan saat memilih hadiah ini," tambah Amanda sambil menggandeng tangan pacarnya dengan bangga."
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Bab 194

Gauri sendiri merasa itu tidak mungkin. Sebuah patung Buddha dari giok sebesar itu pasti berharga sangat fantastis. Gauri sama sekali tidak percaya bahwa Afkar bisa mendapatkan hadiah semahal itu untuknya.Sembari berpikir demikian, wanita setengah baya yang masih terlihat anggun itu melirik tajam ke arah Afkar.Gauri bahkan tidak berani melihat patung Buddha itu lebih dekat. Dia takut Julia dan keluarganya akan memeriksa lebih saksama dan membongkar kebohongan Afkar. Itu sebabnya, dia meletakkan patung itu di lantai dengan santai, seolah-olah itu hanya barang biasa."Bu, patung ini asli kok. Ini hadiah dari bos Gunawan Jewelry, Pak Dennis, untuk Afkar!" jelas Felicia yang mencoba membela Afkar."Oh, oke," jawab Gauri dengan setengah hati sambil melambaikan tangan. Namun dari ekspresinya, jelas dia tidak memercayai apa yang dikatakan putrinya.Bahkan, Gauri memberikan Felicia tatapan yang memperingatkan agar tidak melanjutkan pembicaraan.Gauri takut akan makin mempermalukan diri. Denn
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Bab 195

Suara Lukman terdengar lembut. Dia menunjukkan sikap yang sangat hormat dan hati-hati. Namun ketika suara itu sampai ke telinga orang-orang di dalam ruangan, rasanya seperti guntur yang menggelegar.Gauri dan Harun membelalakkan mata dan benar-benar tertegun di tempat. Di sisi lain, Julia, Jody, dan Amanda langsung terpaku dengan mulut menganga. Sementara itu, ekspresi mengejek yang tadi terpampang di wajah Daniel, kini membeku seketika.Sebagai bawahan, selama ini Daniel selalu bersikap sangat hormat dan berusaha keras untuk menyanjung Lukman. Bahkan, hal sepele seperti komentar atau kebiasaan Lukman selalu dia ingat dengan detail. Mana mungkin Daniel tidak mengenali suara bosnya?Lukman benar-benar ada di luar pintu? Lebih mengejutkan lagi, dia datang untuk memberikan penghormatan kepada Gauri?"Silakan masuk," jawab Afkar dengan tenang. Berbeda dengan keterkejutan semua orang, Afkar dan Felicia terlihat sangat tenang.Setelah Afkar selesai berbicara, pintu ruang VIP pun terbuka. Luk
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Bab 196

Saat itu juga, ekspresi Lukman berubah menjadi sangat muram. Dia berjalan cepat ke arah Daniel dengan amarah meluap.Daniel yang melihat ini langsung panik dan ketakutan. Dia berucap, "Pak ... Pak Lukman, dengarkan penjelasanku. Aku ...."Plak!Sebelum Daniel selesai berbicara, sebuah tamparan keras mendarat di wajahnya dan membuatnya terhuyung."Kamu cari mati ya? Aku sudah suruh kamu buang batu sampah ini, tapi kamu malah berani membawanya untuk menipu ibu mertua Pak Afkar? Jangan sampai aku menghabisimu!" marah Lukman dengan suara geram sambil menggertakkan gigi.Setelah itu, Lukman menoleh ke arah Afkar. Sikapnya langsung berubah menjadi penuh rasa bersalah dan ketakutan. Dia menjelaskan, "Pak Afkar, aku bersumpah ini sama sekali bukan ideku!""Nggak apa-apa, aku tahu," jawab Afkar dengan santai sambil melambaikan tangan.Mendengar jawaban itu, Lukman akhirnya menghela napas lega. Kemudian, dia menunjuk Daniel sambil bertanya dengan nada serius, "Pak Afkar, apa orang bodoh ini puny
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Bab 197

Amanda juga menimpali dengan tidak tahu malu, "Ya, Afkar. Kita ini keluarga. Tolonglah bantu sedikit."Melihat Julia dan Amanda berbicara seperti itu, Jody dan Daniel pun memandang Afkar dengan penuh harap.Di zaman sekarang, mendapatkan pekerjaan dengan gaji bulanan 100 juta itu bukan hal yang mudah. Jika pekerjaan itu benar-benar hilang, Daniel pasti akan merasa seperti hidupnya sudah berakhir.Daniel berbicara sambil memaksakan senyum penuh penyesalan, "Afkar, kamu punya koneksi yang luas. Tadi, aku memang bersalah. Aku salah paham padamu. Jangan perhitungan denganku lagi ya?"Melihat sikap keluarga Julia, Afkar hanya terkekeh-kekeh. Kemudian, dia menoleh ke arah Gauri dan bertanya, "Bu, menurut Ibu gimana? Aku akan ikuti apa yang Ibu putuskan."Mendengar ini, hati Gauri langsung berbunga-bunga. Keluarga Julia yang sebelumnya sombong dan pamer di hadapannya, kini terlihat sangat malu. Hatinya dipenuhi rasa puas, seolah-olah dendam lama terbalaskan. Afkar benar-benar membuatnya bangg
last updateLast Updated : 2024-12-04
Read more

Bab 198

Afkar tidak memiliki nomor telepon Lukman. Namun, Lukman bersikap sangat hormat padanya. Artinya, pria itu berusaha mengambil hati Afkar secara sepihak.Di sisi lain, fakta Afkar bahwa tidak memiliki nomor telepon Lukman menunjukkan bahwa dia tidak merasa hal itu penting.Gauri dan Harun tersenyum lebar. Tidak perlu diragukan, hati mereka sedang dipenuhi kebanggaan.Kedua pria itu sama-sama menantu keluarga, tetapi perbedaan mereka terlalu besar. Hanya dengan meminta, menantunya bisa membantu calon menantu Julia mendapatkan kembali pekerjaannya."Hm? Bibi Julia, Paman Jody? Kenapa kalian bisa ke sini?" Saat ini, Fadly yang baru selesai menyiapkan pesta ulang tahun ibunya masuk ke ruangan bersama beberapa pelayan."Dasar bandel! Akhirnya kamu muncul juga. Bibi Juliamu dan yang lain datang untuk merayakan ulang tahunku, sekalian meminta tolong pada kakak iparmu. Iya, 'kan, Kak?" ucap Gauri dengan wajah berseri-seri."I ... iya!" sahut Julia sambil tersenyum kaku."Haha! Bibi Julia, kalia
last updateLast Updated : 2024-12-04
Read more

Bab 199

"Oke, kalau begitu Kak Sutopo tangani saja. Biar saja produksi obat dengan harga selangit itu dihentikan!" ucap Afkar dengan dingin.Sutopo mengangguk dan menyahut, "Ya! Bukan hanya supplier obat sebelumnya, aku juga akan mengerahkan semua koneksiku agar Safira Farma nggak bisa mendapatkan supplier bahan baku yang baru! Setidaknya aku akan memastikan para supplier di provinsi ini nggak bekerja sama dengan mereka.""Pak Afkar, aku nggak ingin melihat hasil kerja kerasmu menjadi alat untuk meraup keuntungan bagi orang lain," tambah Sutopo dengan lantang."Apa  ini ... nggak akan merugikanmu?" tanya Afkar."Nggak masalah! Putraku sendiri adalah pasien leukemia, jadi aku juga membenci harga obat yang mahal. Aku paling benci para pengusaha kejam yang mengeksploitasi pasien demi keuntungan semata! Pak Afkar, kamu nggak perlu khawatir!" sahut Sutopo dengan tegas.Sutopo bertanya lagi dengan nada yang lebih lembut dan raut penuh ekspektasi, "Ngomong-ngomong, apa rencana Pak Afkar dan Nona Feli
last updateLast Updated : 2024-12-04
Read more

Bab 200

Begitu mendengar bahwa dirinya sudah sembuh, kesedihan itu seakan-akan langsung sirna. Wajah Shafa menjadi cerah dan sekujur tubuhnya memancarkan keriangan.Melihat kegembiraan Shafa, tekad Afkar makin bulat. Dia harus mencari tahu apa penyebab kegagalannya!Untuk sementara waktu, Afkar bisa menyalurkan energi naga ke tubuh Shafa secara diam-diam. Dengan begitu, gadis kecil itu akan tetap sehat meski tidak mengonsumsi obat.Shafa tidak akan tahu bahwa dirinya masih sakit. Selama putrinya bisa bergembira dan ceria, Afkar akan melakukan apa pun.....Keesokan paginya.Setelah mengantar Shafa ke TK, Afkar pergi menjemput Felicia di Kompleks Graha. Saat dirinya tiba, Felicia sudah siap.Hari ini, presdir cantik itu mengenakan pakaian olahraga kasual. Penampilannya ini mengurangi kesan dingin yang biasa dipancarkannya. Kini, dia terlihat seperti wanita biasa yang ceria dan penuh semangat."Kenapa kamu berpakaian seperti ini?" tanya Afkar kaget."Ada banyak pekerjaan yang harus kutangani di
last updateLast Updated : 2024-12-04
Read more
PREV
1
...
1819202122
...
30
DMCA.com Protection Status