Home / Fantasi / Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku / Chapter 201 - Chapter 210

All Chapters of Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku: Chapter 201 - Chapter 210

292 Chapters

Bab 201

Mendengar pernyataan cinta Hendrik, wajah cantik Felicia tetap dingin. Dia langsung melewati Hendrik yang sedang berlutut, lalu membuka pintu mobil dan masuk ke dalam.Brak! Pintu mobil dibanting menutup. Mata Afkar berkilat senang. Entah mengapa, dia diam-diam menghela napas lega.Afkar selalu mengingatkan diri sendiri bahwa mereka bukanlah pasangan suami istri asli. Namun, setelah melalui banyak hal bersama, dia tidak bisa menyangkal bahwa dirinya mulai peduli.Afkar akui, dia merasa sedikit gugup barusan. Di dalam hatinya, dia tidak berharap Felicia menerima pernyataan cinta Hendrik."Feli! Tolong kasih aku satu kesempatan lagi!" ucap Hendrik. Melihat penolakan Felicia, raut wajah lembutnya tiba-tiba mengeras.Hendrik berdiri dan ingin mendekati Felicia lagi. Namun, Afkar akhirnya turun tangan dan langsung mengadang di depannya."Maaf, sepertinya istriku nggak mau bicara denganmu!" ujar Afkar dengan sinis."Istri?" Ekspresi Hendrik seketika berubah dingin. Dia berucap, "Nggak mungki
last updateLast Updated : 2024-12-05
Read more

Bab 202

"Baguslah kalau begitu," ujar Gauri sambil mengangguk lega.Sejujurnya mereka juga tidak bisa membedakan keaslian undangan itu.  Namun, mereka percaya pada Afkar."Oh, ternyata kalian benaran berani datang!" Saat itu, tiba-tiba terdengar suara mengejek seseorang.Sekelompok orang yang baru tiba di pintu hotel tanpa sengaja berpapasan dengan Afkar dan yang lainnya. Orang yang berjalan paling depan tidak lain adalah Erlin.Selain itu, ada Renhad sekeluarga, paman ketiga, paman keempat, dan bibi Felicia, serta anggota Keluarga Safira lainnya. Para anggota Keluarga Safira juga ingin memanfaatkan kesempatan dari pertemuan bisnis yang diadakan Johan ini untuk menjaring lebih banyak koneksi.Selain itu, mereka juga ingin berkenalan dengan sebanyak mungkin supplier obat demi mengatasi krisis bahan baku di Safira Farma. Jadi, mereka semua berpakaian formal dan berdandan sebaik mungkin agar terkesan berkelas.Orang yang bicara dengan nada menghina tadi adalah Viola.Renhad menghampiri Harun dan
last updateLast Updated : 2024-12-05
Read more

Bab 203

Felicia menimpali dengan dingin, "Betul, Nek. Kami punya undangan sendiri, nggak perlu pinjam nama Keluarga Safira!"Mereka sama sekali tidak membutuhkan nama Keluarga Safira. Namun, sikap Erlin barusan sudah membuat mereka antipati."Hm? Kalian juga punya undangan? Gimana mungkin?" ucap Renhad, terlihat tidak percaya.Erlin juga sama ragunya.Saat itu, Jesslyn melihat undangan yang diserahkan Afkar pada satpam. Dia lantas berseru dengan mata berbinar, "Undangannya palsu! Pasti begitu, undangannya beda sama punya kita!"Sambil berkata begitu, Jesslyn mengambil undangan milik Keluarga Safira dari tangan Erlin, lalu memberikannya pada satpam. Dia berucap lagi, "Lihat baik-baik, ini baru undangan yang asli. Undangan miliknya memang terlihat mewah, tapi pasti palsu!"Mendengar itu, Renhad, Erlin, Viola dan yang lainnya juga mengejek dengan sinis."Rupanya itu undangan palsu!""Mau mencoba masuk dengan undangan palsu rupanya?""Kalaupun mau pakai cara ini, setidaknya buatlah undangan yang l
last updateLast Updated : 2024-12-05
Read more

Bab 204

Jika mereka tidak mengenali pria terkaya di Provinsi Jimbo ini, mereka mungkin mengira Afkar mencari seseorang untuk bersandiwara di depan mereka. Bagaimana mungkin? Mengapa Bos Grup Akasa sekaligus pria terkaya di provinsi ini bisa bersikap begitu sopan padanya?"Pak Johan, apa maksudmu? Pikirkan baik-baik. Apa kamu benar-benar ingin menyinggung Keluarga Safira hanya demi pria pecundang ini?" ucap Erlin dengan raut dingin.Johan hanya tersenyum dan membalas, "Tentu saja sudah kupikirkan dengan baik! Kenapa? Keluarga Safira mau menantangku?""Kamu ...." Mendengar ucapan Johan, ekspresi Erlin berubah luar biasa muram. Namun, dia tetap tidak berani berkata-kata kasar.Sebagai orang terkaya di provinsi ini, Johan sangat berkuasa. Sementara itu, Keluarga Safira hanyalah keluarga berpengaruh di Kota Nubes. Mana mungkin pria itu takut pada keluarga mereka?Renhad sekeluarga yang tadi masih mengejek Afkar dan yang lainnya dengan angkuh juga tercengang. Ekspresi anggota Keluarga Safira lainnya
last updateLast Updated : 2024-12-05
Read more

Bab 205

Setelah mengantar Afkar ke aula perjamuan secara pribadi, Johan pergi untuk menangani hal lainnya.Aula itu dipenuhi orang-orang berpengaruh dan terhormat. Mereka semua berbincang dalam kelompok-kelompok kecil.Beberapa berkumpul dengan teman lama, beberapa berkenalan dengan teman baru. Makanan dan minuman di aula disajikan secara prasmanan. Atmosfer pertemuan bisnis cukup baik.Setelah Felicia dan yang lainnya masuk ke aula, banyak orang menyambut kedatangan mereka. Meskipun mereka telah diusir dari Keluarga Safira, Harun masih memiliki beberapa koneksi dengan kalangan elite Kota Nubes.Apalagi, Felicia adalah presdir dingin yang terkenal. Dia selalu menjadi pusat perhatian ke mana pun dia pergi.Felicia dan orang tuanya juga mulai mengobrol dengan para tamu lain. Di sisi lain, Afkar sebenarnya tidak terlalu menyukai acara seperti ini. Dia menghadiri pertemuan bisnis ini hanya demi Felicia.Afkar juga melihat beberapa kenalannya di sini. Ada Lukman, Dennis, dan Harwin, bos perusahaan
last updateLast Updated : 2024-12-06
Read more

Bab 206

Kenapa harus membohonginya? Setelah masalah Freya, Afkar merasa sangat tidak nyaman saat mengalami masalah seperti ini.Setelah kembali ke aula, Afkar duduk dan menuangkan segelas brendi. Dia meneguk dengan cepat. Kali ini, dia tidak menggunakan energi naga untuk melawan alkohol. Dia membiarkan alkohol merenggut kesadarannya, seolah-olah cara ini bisa membuatnya merasa lebih nyaman.Di sisi lain, di kamar 811."Hendrik, sebenarnya apa maumu?" Begitu masuk, Felicia langsung bertanya dengan tatapan yang dipenuhi kemarahan dan kebencian."Feli, kami masih nggak memahami perasaanku? Aku mencintaimu selama ini. Aku nggak pernah berubah! Aku mengira aku bisa melupakanmu kalau fokus pada karier. Rupanya aku salah. Beri aku sekali kesempatan lagi ya? Kita mulai dari awal, oke?" ucap Hendrik dengan sungguh-sungguh dan meraih tangan Felicia.Ketika merasakan kelembutan tangan itu, hati Hendrik tergerak. Dia menatap Felicia yang berdiri di depannya, jauh lebih cantik daripada saat kuliah.Ekspres
last updateLast Updated : 2024-12-06
Read more

Bab 207

Setelah mendengar ancaman Hendrik, ekspresi Felicia menjadi murka dan panik. Dia menemui Hendrik juga karena video itu."Hendrik, kamu rendahan sekali!" Felicia menggertakkan giginya dengan geram. Tatapannya pada Hendrik dipenuhi kebencian.Saat kuliah, Hendrik yang susah payah mengejar Felicia berhasil mendapatkannya. Keduanya pun berpacaran untuk beberapa saat. Hendrik adalah cinta pertama Felicia.Namun, siapa sangka, Hendrik diam-diam menaruh CCTV di apartemen Felicia. Dia merekam banyak aktivitas Felicia, seperti mandi, ganti baju, dan lain-lain.Suatu kali, Hendrik ulang tahun dan Felicia ingin memberinya kejutan. Dia datang ke tempat tinggal Hendrik tanpa mengabarinya.Alhasil, yang dilihatnya malah sesuatu yang tidak senonoh. Hendrik sedang bercinta dengan wanita lain, bahkan di tangannya adalah ponsel yang memutar video keseharian Felicia.Saat itu, Felicia pun tahu bahwa Hendrik telah mengkhianatinya, bahkan diam-diam merekamnya. Karena marah, Felicia menampar Hendrik. Tidak
last updateLast Updated : 2024-12-06
Read more

Bab 208

Selama ini, Afkar mengira dirinya tidak punya perasaan apa-apa untuk Felicia. Dia mengira hanya Shafa yang ada di hatinya. Namun, kini dia menyadari kesalahannya!Manusia punya perasaan. Setelah berhubungan lama dengan Felicia, Afkar tanpa sadar telah larut dalam cinta.Apabila Afkar hanya menganggap hubungan ini sebatas kesepakatan, dia tidak mungkin melakukan begitu banyak hal untuk Felicia.Namun, sekarang semua pengorbanannya itu terlihat seperti tindakan bodoh! Sama seperti dulu, semua pengorbanannya sia-sia!"Dasar wanita. Hehe ...." Afkar meneguk habis minuman di gelas, lalu tersenyum mencela.Tiba-tiba, ada yang menepuk bahu Afkar. Begitu menoleh, dia melihat Farel. "Pak Farel? Kebetulan sekali."Afkar tersenyum. Karena tidak menggunakan energi naga untuk melawan efek alkohol, Afkar mulai mabuk."Pak Afkar, ada yang ingin kuperlihatkan kepadamu. Ikut aku," ujar Farel."Apa itu? Aku nggak tertarik." Afkar melambaikan tangannya."Ini berkaitan dengan istrimu." Ekspresi Farel tamp
last updateLast Updated : 2024-12-06
Read more

Bab 209

Pikiran Afkar sontak menjadi jernih! Aruna dan para staf wanita pun bergidik melihat sorot mata Afkar yang tajam! Mereka merasa seperti ditodong pisau!"Hei, ngapain galak-galak. Bukan kita yang merekam video ini," ujar Aruna dengan kesal. Dia bisa melihat bahwa Afkar sangat peduli pada istrinya."Terus, dari mana?" tanya Afkar dengan dingin.Aruna memberi isyarat mata kepada seorang staf. Staf itu segera menjelaskan semuanya. Ternyata ruangan kontrol terhubung dengan proyektor di aula.Pada pertemuan bisnis hari ini, akan ada beberapa pebisnis terkenal yang naik ke panggung untuk berpidato. Salah satunya adalah Hendrik, presdir dari perusahaan bioteknologi di Magizta.Para pebisnis itu harus menyerahkan data yang perlu ditampilkan di layar saat berpidato. Dengan demikian, mereka tinggal mengoperasikan proyektor sesuai kebutuhan masing-masing.Staf ruangan kontrol pun bisa melihat data-data itu. Makanya, mereka menemukan video ini."Dasar berengsek!" Begitu mendengarnya, ekspresi Afkar
last updateLast Updated : 2024-12-07
Read more

Bab 210

"Afkar ...," gumam Felicia dengan perasaan enggan. Di situasi seperti ini, orang pertama yang muncul di benaknya tidak lain adalah Afkar. Lantas, apakah Afkar akan kemari?Afkar tidak tahu dirinya diam-diam menemui Hendrik. Bagaimana mungkin Afkar menemukannya? Setelah memikirkan ini, hati Felicia dipenuhi keputusasaan. Air mata berlinang di wajahnya."Sialan. Kamu masih pikirin pecundang itu? Apa hebatnya dia? Dia cuma suami gadungan. Masa aku kalah darinya? Jangan sok suci deh. Nikmati saja pelayananku dengan baik," tegur Hendrik dengan kesal saat mendengar nama Afkar."Afkar ... Afkar ...." Felicia bergumam tanpa henti. Dia sendiri tidak menyadarinya."Sialan! Diam! Jangan sebut namanya! Dia nggak bakal datang! Jangan mimpi!" pekik Hendrik yang geram.Bam! Tiba-tiba, terdengar suara benturan yang keras. Tampak pintu kamar terbang karena ditendang seseorang. Saat berikutnya, sebuah sosok berkelebat masuk."Maaf, aku terlambat." Begitu masuk, Afkar langsung memelototi Hendrik."Afkar
last updateLast Updated : 2024-12-07
Read more
PREV
1
...
1920212223
...
30
DMCA.com Protection Status