Share

Bab 208

Author: Russel
Selama ini, Afkar mengira dirinya tidak punya perasaan apa-apa untuk Felicia. Dia mengira hanya Shafa yang ada di hatinya. Namun, kini dia menyadari kesalahannya!

Manusia punya perasaan. Setelah berhubungan lama dengan Felicia, Afkar tanpa sadar telah larut dalam cinta.

Apabila Afkar hanya menganggap hubungan ini sebatas kesepakatan, dia tidak mungkin melakukan begitu banyak hal untuk Felicia.

Namun, sekarang semua pengorbanannya itu terlihat seperti tindakan bodoh! Sama seperti dulu, semua pengorbanannya sia-sia!

"Dasar wanita. Hehe ...." Afkar meneguk habis minuman di gelas, lalu tersenyum mencela.

Tiba-tiba, ada yang menepuk bahu Afkar. Begitu menoleh, dia melihat Farel. "Pak Farel? Kebetulan sekali."

Afkar tersenyum. Karena tidak menggunakan energi naga untuk melawan efek alkohol, Afkar mulai mabuk.

"Pak Afkar, ada yang ingin kuperlihatkan kepadamu. Ikut aku," ujar Farel.

"Apa itu? Aku nggak tertarik." Afkar melambaikan tangannya.

"Ini berkaitan dengan istrimu." Ekspresi Farel tamp
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 209

    Pikiran Afkar sontak menjadi jernih! Aruna dan para staf wanita pun bergidik melihat sorot mata Afkar yang tajam! Mereka merasa seperti ditodong pisau!"Hei, ngapain galak-galak. Bukan kita yang merekam video ini," ujar Aruna dengan kesal. Dia bisa melihat bahwa Afkar sangat peduli pada istrinya."Terus, dari mana?" tanya Afkar dengan dingin.Aruna memberi isyarat mata kepada seorang staf. Staf itu segera menjelaskan semuanya. Ternyata ruangan kontrol terhubung dengan proyektor di aula.Pada pertemuan bisnis hari ini, akan ada beberapa pebisnis terkenal yang naik ke panggung untuk berpidato. Salah satunya adalah Hendrik, presdir dari perusahaan bioteknologi di Magizta.Para pebisnis itu harus menyerahkan data yang perlu ditampilkan di layar saat berpidato. Dengan demikian, mereka tinggal mengoperasikan proyektor sesuai kebutuhan masing-masing.Staf ruangan kontrol pun bisa melihat data-data itu. Makanya, mereka menemukan video ini."Dasar berengsek!" Begitu mendengarnya, ekspresi Afkar

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 210

    "Afkar ...," gumam Felicia dengan perasaan enggan. Di situasi seperti ini, orang pertama yang muncul di benaknya tidak lain adalah Afkar. Lantas, apakah Afkar akan kemari?Afkar tidak tahu dirinya diam-diam menemui Hendrik. Bagaimana mungkin Afkar menemukannya? Setelah memikirkan ini, hati Felicia dipenuhi keputusasaan. Air mata berlinang di wajahnya."Sialan. Kamu masih pikirin pecundang itu? Apa hebatnya dia? Dia cuma suami gadungan. Masa aku kalah darinya? Jangan sok suci deh. Nikmati saja pelayananku dengan baik," tegur Hendrik dengan kesal saat mendengar nama Afkar."Afkar ... Afkar ...." Felicia bergumam tanpa henti. Dia sendiri tidak menyadarinya."Sialan! Diam! Jangan sebut namanya! Dia nggak bakal datang! Jangan mimpi!" pekik Hendrik yang geram.Bam! Tiba-tiba, terdengar suara benturan yang keras. Tampak pintu kamar terbang karena ditendang seseorang. Saat berikutnya, sebuah sosok berkelebat masuk."Maaf, aku terlambat." Begitu masuk, Afkar langsung memelototi Hendrik."Afkar

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 211

    Afkar menelan ludah, hampir tidak bisa menahan diri."Sial! Aku harus tahan! Aku bukan orang yang mengambil kesempatan dalam kesempitan!"Meskipun Felicia terus meminta dari Afkar, Afkar tahu ini karena dia berada dalam pengaruh obat. Felicia tidak benar-benar menginginkannya.Sambil menahan diri dari godaan mematikan ini, Afkar menarik napas dalam-dalam supaya dirinya tenang. Dia melepaskan tangan Felicia dari lehernya, lalu menekan titik akupunkturnya dan berujar, "Kamu sudah aman sekarang. Aku akan mengeluarkan racun di tubuhmu.""Afkar ... ayolah. Kita lakukan sekarang juga .... Kumohon ...." Suara Felicia yang manja hampir membuat Afkar kehilangan kendali."Buset! Jangan begini! Nanti aku benaran nggak tahan!"Felicia sangat memesona. Wajahnya cantik, tubuhnya seksi. Pria mana pun pasti ingin mencicipinya."Maafkan aku." Afkar menggertakkan giginya, lalu memutuskan untuk membuat Felicia pingsan. Dengan demikian, Felicia tidak membuat pergerakan apa pun lagi."Fiuh, hampir saja," g

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 212

    Meskipun tidak bertanya, Afkar bisa menebak apa yang sebenarnya terjadi. Felicia diam-diam menemui Hendrik pasti karena Hendrik mengancamnya dengan video itu."Berengsek! Dia ingin meniduri istriku? Aku akan membuat reputasinya hancur!"....Setelah kembali ke kamar tempat Felicia berada, Felicia mengatakan dirinya ingin pulang. Dia tidak berniat menghadiri pertemuan bisnis lagi setelah masalah seperti ini terjadi.Namun, Afkar menahannya. "Jangan dong. Nanti ada pertunjukan seru yang harus kamu nonton.""Pertunjukan seru? Apa maksudmu?" Felicia mengernyit. Suasana hatinya sedang buruk. Ini karena dirinya terlalu syok hari ini."Ya, Hendrik pemeran utamanya. Aku yakin kamu akan merasa puas setelah menontonnya nanti."Karena dibujuk Afkar, Felicia akhirnya kembali ke aula. Kebetulan, saat ini Hendrik sedang berdiri di panggung untuk berpidato. Gauri dan Harun buru-buru menghampiri. Harun bertanya dengan kesal, "Ke mana saja kalian?"Gauri mengernyit dan menegur keduanya, "Kalian nggak

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 213

    Begitu ucapan ini dilontarkan, semua orang bertatapan dengan heran dan mulai bergosip. Mereka tidak menyangka akan ada sesi seperti ini pada pertemuan bisnis hari ini. Situasi macam apa ini?Sementara itu, Felicia tampak tegang setelah mendengarnya. Dia menggenggam tangan Afkar dengan erat. Ekspresinya panik."Afkar, kita pergi dari sini. Cepat," bisik Felicia dengan suara bergetar. Dia teringat pada ancaman Hendrik. Hendrik bilang akan menunjukkan videonya kepada publik dan menghancurkan reputasinya jika tidak menurut.Felicia tentu tahu maksud dari ucapan Hendrik. Seketika, kepanikan dan kegelisahan menyelimuti seluruh hatinya. Meskipun video itu hanya merekam kehidupan pribadinya, tetap saja memalukan."Sayang, percaya padaku. Pertunjukan seru akan dimulai." Afkar menggenggam tangan Felicia. Dia menenangkannya karena bisa merasakan kegelisahan Felicia."Tapi ...." Ketika Felicia ingin berbicara, tiba-tiba terdengar suara dari video yang diputar."Hei, jalang! Gimana rasanya? Enak ng

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 214

    "Sayang, gimana? Puas nggak?" tanya Afkar sambil terkekeh-kekeh nakal.Wajah Felicia tersipu. Dia melirik Afkar dengan malu. Namun, dia merasa sangat puas. Siapa suruh Hendrik ingin menghancurkan reputasinya? Pada akhirnya, Hendrik yang hancur.Felicia tentu tahu bahwa semua ini adalah perbuatan Afkar. Seketika, dia merasa sungguh terharu. Afkar tahu tentang videonya, tetapi tidak menanyakan apa-apa dan menyelamatkannya dari krisis."Afkar, terima kasih," ucap Felicia dengan tulus. Faktanya, dia merasa ucapan terima kasih saja tidak cukup untuk membalas kebaikan Afkar."Nggak usah berterima kasih." Afkar menggeleng dengan tidak peduli.Segera, ekspresi Felicia menjadi cemas kembali. "Tapi, videoku ...."Afkar mendengus dan menyahut, "Tenang saja, semuanya sudah kuhancurkan. Kami menemukan file aslinya di kamar Hendrik dan langsung melenyapkannya. Video-video itu sudah musnah dari dunia."Mata Felicia seketika berkaca-kaca. Kemudian, dia bertanya, "Afkar, kenapa kamu nggak tanya soal vi

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 215

    Malam itu juga, Freya pulang ke rumah orang tuanya. Anita dan Gordon pun kaget.Anita berseru dengan girang, "Freya, kamu sudah bebas? Kami masih berusaha mencari orang yang bisa membantumu."Gordon tampak lega. "Kami mencari Rafai, tapi dia malah mengusir kami waktu itu. Kami nggak nyangka dia tetap membantumu."Freya terkekeh-kekeh. "Bukan Rafai yang membantuku. Dia sudah mencampakkanku."Ketika ditahan, Freya mencoba menelepon Rafai. Namun, Rafai sudah ketakutan dibuat Afkar. Dia memilih untuk putus hubungan dengan Freya.Saat Aldo dan bawahannya diberi pelajaran oleh Afkar, Rafai juga berada di tempat kejadian. Itu sebabnya, dia tahu betapa menakutkannya kemampuan dan koneksi Afkar.Daru yang merupakan panglima sampai membawa pasukan untuk membantunya. Selain itu, Afkar sendiri juga sangat hebat. Sekalipun Rafai bernyali besar, dia tidak akan berani melawan Afkar.Bagaimanapun, Freya adalah mantan istri Afkar. Rafai hanya bisa mengagumi Freya dari jauh, tidak akan berani menyentuhn

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 216

    Untuk sesaat, Afkar hanya diam. Kemudian, dia menyahut, "Freya, apa kamu tahu? Dulu aku bersikap baik padamu karena aku bodoh. Tapi, kalau sekarang aku masih meladenimu, berarti aku murahan! Orang boleh bodoh, tapi nggak boleh murahan. Jadi, sebaiknya kamu berhenti."Usai berbicara, Afkar langsung mengakhiri panggilan dan memblokir nomor Freya. Begitu mendengarnya, wajah Freya memucat."Afkar, kamu bakal menyesal nanti! Pasti! Kamu milikku! Kalau aku nggak bisa mendapatkanmu kembali, berarti kamu hanya bisa hancur! Kamu tunggu saja!"....Keesokan pagi, Hendrik pindah ke hotel lain. Dia duduk di sofa dan menggertakkan giginya sambil bergumam, "Felicia, kamu yang memaksaku melakukan semua ini! Barang yang nggak bisa kudapat harus hancur!"Hendrik menelepon seseorang yang berada di Magizta. "Khaliq, ini aku, Hendrik. Bahan obat berkualitas rendahmu itu belum terjual, 'kan? Hubungi saja Safira Farma dari Kota Nubes. Mereka sangat kekurangan bahan obat sekarang. Kujamin terjual. Oke, sama-

Latest chapter

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 805

    Afkar melanjutkan, "Benar, Keluarga Samoa memang takut menyinggung Sekte Langga dan hal itu sama sekali nggak perlu ditutupi. Tapi, aku bisa dengan tegas memberitahumu satu hal. Aku pribadi nggak takut menyinggungmu.""Kalau mengesampingkan latar belakang dan status, kamu sendiri nggak ada apa-apanya di mataku. Jangan bertingkah seperti gadis kecil di sini. Berhentilah marah-marah nggak jelas," sindir Afkar.Mendengar ucapan itu, tubuh Arisa bergetar hebat saking marahnya. Wajah cantiknya juga memerah. Emosinya yang meluap hampir saja membuat luka di dalam tubuhnya kambuh. Bahkan, dia juga nyaris memuntahkan darah.Arisa menggertakkan gigi. Suaranya penuh amarah dan kebencian ketika memaki, "Dasar bajingan! Aku nggak peduli. Pokoknya aku akan bertarung mati-matian denganmu!""Arisa, cukup! Jangan nggak bisa lihat situasi! Cepat ambil Pisau Naga Es dan tukarkan dengan Pedang Es Jiwa! Cepat pergi!" Nada suara Zinia tiba-tiba terdengar lebih tegas dan dingin saat memberi perintah pada Ari

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 804

    Saat ini, Afkar, Rose, dan Lena perlahan melangkah masuk ke dalam ruangan. Arisa memandang mereka dengan tatapan dingin. Matanya yang penuh kebencian itu tertuju pada Afkar!Sementara itu, Zinia hanya mengangguk ringan, lalu bertanya dengan nada datar, "Ada apa kalian kemari?"Meskipun kata-katanya terdengar biasa saja, tatapannya justru diam-diam berhenti pada pedang yang ada di tangan Afkar. Di dalam hatinya, mulai muncul berbagai dugaan.Tak lama kemudian, Afkar melangkah maju ke depan meja lalu dengan tenang meletakkan Pedang Es Jiwa di atas meja.Melihat itu, Zinia tetap memasang wajah tenang. Dia bertanya datar, "Afkar, apa maksudmu melakukan ini?"Afkar membalas sambil tersenyum, "Tampaknya Pedang Es Jiwa ini sejak awal memang sudah dipersiapkan khusus untuk Nona Arisa dari sekte kalian, 'kan?"Mendengar ucapan itu, Zinia sedikit berdeham. Kemudian, dia menjawab dengan serius, "Itu adalah hadiah bagi peserta yang meraih peringkat pertama dalam uji coba ini. Karena kamu yang mera

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 803

    Pada saat itu, seiring langit yang makin gelap, sebuah gelombang energi yang aneh mulai menyebar di dalam Lembah Obat. Itu adalah pertanda bahwa tempat rahasia Lembah Obat akan segera ditutup. Artinya, sebentar lagi Afkar dan yang lainnya akan dipaksa keluar dari tempat itu.Satu jam kemudian, di lapangan milik Sekte Langga.Sesuai dengan peringkat uji coba kali ini, hadiah untuk masing-masing posisi mulai dibagikan oleh Zinia. Saat itu, ekspresinya terlihat sangat muram. Jelas sekali dia sedang menahan amarah.Tidak ada satu pun dari mereka yang menyangka, Arisa yang seharusnya bisa dengan mudah meraih peringkat pertama dengan kekuatan solid di tingkat pembentukan inti tahap menengah, justru harus tergelincir di tengah jalan dan hanya bisa duduk di peringkat kedua.Yang lebih mengejutkan lagi, Afkar dan Willy dari Keluarga Samoa tiba-tiba muncul sebagai dua kuda hitam yang mencuri perhatian semua orang dalam uji coba ini.Sementara itu, Tuan Muda Keluarga Darmadi, Logan, justru tidak

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 802

    Setelah semua orang hampir selesai muntah, Afkar mendengus pelan dan memperlihatkan senyuman dingin. Dia memberi tahu, "Sudah cukup, sepertinya kalian sudah muntah habis-habisan, 'kan? Kalau begitu, sekarang kita masuk ke urusan yang lebih penting!"Kemudian, Afkar menoleh ke arah langit untuk melihat waktu sekilas, lalu berujar dengan nada arogan dan penuh wibawa, "Sekarang, keluarkan semua kantong dimensi kalian. Urutan peringkat dalam uji coba peringkat individu kali ini, biar aku yang tentukan. Semuanya, siapa yang setuju dan menolak?"Begitu kata-kata itu terdengar, wajah semua orang langsung berubah menjadi suram. Tatapan mereka penuh dengan rasa tidak rela dan enggan menerima kenyataan. Namun di depan kekuatan mutlak Afkar, baik rasa marah maupun ketidakrelaan mereka, semuanya tidak ada gunanya.Di antara mereka, Raditya yang merupakan santo dari Sekte Bulan Hitam adalah orang yang bisa dibilang paling cerdas.Setelah tatapannya sempat berkilat sesaat, Raditya pun menjadi orang

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 801

    Felix menarik napas dalam-dalam sekali lagi, lalu mengerucutkan bibirnya sambil berkomentar, "Waduh, aroma obat dewa ini ternyata cukup menyengat juga."Tepat di saat itu, sebuah bayangan tiba-tiba melompat keluar dari dalam kawah gunung berapi, lalu mendarat dengan mantap di tanah. Begitu kakinya menginjak tanah, seluruh tubuhnya langsung memancarkan aura yang kuat dan kokoh.Melihat sosok itu, semua orang yang ada di sana langsung membuka mulut lebar-lebar. Wajah mereka dipenuhi ekspresi tidak percaya."Afkar?" Arisa sampai menjerit kaget. Wajah cantiknya seketika berubah jadi pucat dan penuh keterkejutan.Lukas dan yang lainnya juga luar biasa terkejut, seolah-olah tidak bisa memercayai apa yang dilihat oleh mata mereka.Di sisi lain, wajah Rose malah dipenuhi rasa senang bercampur haru. Afkar bisa-bisanya muncul lagi? Dia berhasil naik ke atas hidup-hidup?Melihat ekspresi mereka, Afkar tersenyum dengan penuh minat. Dia pun bertanya, "Semuanya, kalian begitu kaget melihatku?""Ke .

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 800

    Selain kekuatan mutlaknya yang melonjak pesat, Afkar juga dengan sangat gembira menemukan satu hal lain. Teknik Resonansi Bumi yang diperolehnya saat kesadaran atas garis keturunannya terbangun, ternyata ikut mengalami peningkatan dan berevolusi.Ada tambahan efek "gravitasi sepuluh kali lipat". Saat menggunakan kemampuan ini, Afkar bisa menekan musuh dengan gravitasi sepuluh kali lebih berat dari biasanya, sekaligus memberikan serangan mematikan yang luar biasa dahsyat.Begitu melihat efek barunya, reaksi pertama Afkar justru merasa bahwa kemampuan ini agak tidak terlalu berguna. Gravitasi sepuluh kali lipat? Apa hebatnya?Menurut Afkar, dengan kekuatan fisiknya, sekalipun tubuhnya tiba-tiba menanggung beban sepuluh kali lipat, seharusnya tidak akan jadi masalah besar. Namun setelah berpikir lebih dalam, Afkar pun segera menyadari betapa menakutkannya efek dari kemampuan ini.Memang benar, bagi para kultivator, otot dan tulang yang kuat mungkin bisa menahan beban berat hingga sepuluh

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 799

    Itu sebabnya, Afkar tidak lagi memikirkan hal lain. Dia langsung memilih untuk menelan serta menyerap ganoderma api itu di dalam kawah demi menembus batas kekuatannya.Saat ini, Afkar merasakan sebuah penghalang tak kasatmata yang selama ini menahan dirinya akhirnya pecah pada saat itu.Pada saat yang sama, pusat energi di dalam perutnya mulai mengeras dan berubah menjadi bentuk padat. Sementara itu, energi sejati di dalamnya terkondensasi makin rapat dan murni.Aliran energi sejati di dalam tubuhnya meluap dan menyapu habis seluruh bagian tubuhnya, mulai dari daging, meridian, organ dalam, hingga otot dan tulang.Afkar duduk diam di sana, tetapi ekspresi di wajahnya terlihat meringis karena menahan rasa sakit. Dia bisa merasakan seluruh tubuhnya seolah hendak meledak. Seakan-akan tubuhnya sedang mengalami sebuah proses metamorfosis yang benar-benar mengubah dirinya dari dalam.Kulit Afkar mulai memancarkan kilau sehat. Otot-ototnya terlihat mengeras dan bergerak seperti hidup, sementa

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 798

    Begitu mendengar ucapan Rose, Cakra langsung menunjukkan ekspresi mengejek dan penuh penghinaan. Dia sepertinya sama sekali tidak memercayai kata-katanya. Orang-orang di sekitarnya juga tersenyum sinis.Pada saat yang sama, Arisa menelan satu butir Pil Pemulih Agung. Dia berusaha mempercepat pemulihan luka-luka di dalam tubuhnya.Sambil memandang ke arah Rose, Arisa menggertakkan giginya dan mengejek dengan suara dingin, "Dari mana kamu dapat keyakinan itu? Kamu pikir dia masih bisa naik ke sini? Sejak dia jatuh ke bawah, nggak ada suara pertempuran sama sekali.""Apa kamu benar-benar mengira makhluk buas itu sudah dibunuh olehnya dalam sekejap? Jangan-jangan, kamu lebih memilih percaya bahwa dia bisa rukun sama makhluk buas itu?" tanya Arisa.Rose menggigit pelan bibirnya. Matanya penuh waspada saat menatap semua orang di sekelilingnya, lalu dia menjawab pelan,  "Mungkin saja, dua-duanya sangat memungkinkan."Rose tahu betul sejak Afkar terlempar jatuh ke dasar kawah, dirinya sekarang

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 797

    Di hadapan Afkar, seekor makhluk buas perlahan muncul. Bentuknya mirip seekor kadal raksasa. Seluruh tubuhnya dilapisi sisik tebal berwarna merah menyala. Untuk sementara, Afkar menyebutnya sebagai kadal api raksasa.Dengan mata merah membara, makhluk itu menatap Afkar penuh nafsu dan kegilaan haus darah. Aura buas yang ganas seolah-olah langsung menekan dari depan.Setelah merasakannya dari jarak sedekat ini sekarang, Afkar makin yakin bahwa kekuatan makhluk ini jelas jauh melebihi puncak tahap akhir tingkat pembentukan inti."Sialan! Dasar Tua Bangka Gila terkutuk! Dia jelas-jelas mau mencelakaiku!" maki Afkar sambil menggertakkan gigi. Dalam hatinya, dia sudah bersiap untuk bertarung mati-matian melawan kadal api raksasa ini.Hanya saja saat Afkar melepaskan aura kuatnya dan mulai bersiap melawan, kadal api raksasa itu tiba-tiba mengeluarkan beberapa suara seperti rintihan. "Raur ...."Saat berikutnya, makhluk raksasa itu malah menunduk dan rebah di tanah seperti seekor anjing pelih

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status