Semua Bab Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku: Bab 171 - Bab 180

288 Bab

Bab 171

Begitu mendengar kata-kata Felicia, ekspresi tidak percaya langsung muncul di wajah Jerry dan Lanny.Jerry terkekeh sebelum membalas, "Afkar, kamu bilang ke dia sudah beli pabrik ini lagi? Kamu ini benar-benar licik. Sampai-sampai bohong ke wanita pun nggak mikir!"Lanny juga menimpali sambil tersenyum sinis, "Siapa yang nggak tahu kamu sudah jatuh miskin sampai nggak punya apa-apa? Istrimu saja sudah cerai sama kamu dan kabur dengan pria lain. Dengan kondisimu sekarang, mana mungkin kamu bisa beli pabrik ini lagi?"Mendengar ucapan mereka, Felicia pun mengernyit. Dia berbalik untuk memandang Afkar, lalu bertanya, "Mereka ini siapa?"Sebab, Afkar sama sekali tidak pernah menyebutkan bahwa dia punya teman atau mantan anak buah seperti mereka."Mereka ini cuma orang-orang berengsek. Nggak perlu dipedulikan," jawab Afkar santai sambil menggeleng. Dia terlalu malas untuk memperkenalkan Jerry dan Lanny.Namun, mata Afkar yang dingin menatap tajam ke arah Jerry. Dia malah bertanya, "Jerry, k
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-27
Baca selengkapnya

Bab 172

"Merangkak masuk? Sepertinya kamu bahkan nggak punya kesempatan itu lagi," balas Afkar dengan nada dingin.Jerry mengejek, "Hmph! Kamu masih mau sok hebat di sini?"Tepat pada saat itu, sebuah mobil Mercedes-Benz C-Class melaju cepat ke arah mereka dan berhenti tepat di samping. Saat berikutnya, seorang pria paruh baya dengan ekspresi ramah dan tubuh agak gemuk turun dari mobil.Sambil menyodorkan sebatang rokok kepada Afkar, Hansen berujar dengan sopan, "Pak Afkar, maaf membuatmu menunggu!"Afkar melambaikan tangan sembari berucap, "Nggak lama kok. Kak Hansen, cepat juga kamu sampainya.""Haha. Begitu kamu telepon, aku langsung berangkat dari rumah!" jelas Hansen sambil tertawa.Pada saat itu, Hansen tampaknya menyadari kehadiran Jerry dan Lanny di sebelahnya. Dia bertanya, "Jerry, Lanny, kalian di sini juga? Lagi reuni sama Pak Afkar ya? Kalian sudah tahu kalau Pak Afkar mau mengambil alih pabrik ini lagi? Haha ...."Di momen itu, ekspresi Jerry dan Lanny membeku. Raut wajah mereka b
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-27
Baca selengkapnya

Bab 173

Jerry dan Lanny sama sekali tidak menyangka bahwa Afkar benar-benar membeli kembali pabrik itu seharga 20 miliar, bahkan telah membayar uang muka sebesar 10 miliar.Orang ini benar-benar bangkit dari keterpurukan dan menjadi kaya kembali. Mengingat bagaimana dia sebelumnya terus menghina dan merendahkan Afkar, jantung Jerry langsung berdegup kencang.Jerry berbicara dengan sangat panik, "Kak Afkar, aku benar-benar cuma bercanda tadi. Jangan dianggap serius ya. Kamu tahu, aku ini nggak pernah pikir panjang ketika bicara. Tolong kasih aku satu kesempatan lagi. Aku janji, kali ini aku akan bekerja keras.""Apa kamu pantas?" tanya Afkar dengan dingin. Tatapannya penuh rasa kecewa.Afkar sudah sepenuhnya kecewa terhadap Jerry. Padahal, dulu Jerry adalah orang yang tidak punya arah hidup. Setelah lulus SMA, dia juga tidak pernah punya pekerjaan tetap.Berkat hubungan persahabatan, Afkar memberinya kesempatan untuk bekerja di pabrik ini. Mulai dari kepala divisi hingga akhirnya dipromosikan m
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-28
Baca selengkapnya

Bab 174

"Sayang, Viola, barusan Ibu menelepon lagi. Dia bilang, mau mengalihkan semua saham punya Kak Harun dan Felicia di Safira Farma padaku. Katanya, aku harus menggantikan posisi Felicia dan bekerja dengan baik!" ucap Renhad sambil tersenyum puas.Mendengar ucapannya, mata Jesslyn dan Viola langsung berbinar penuh semangat. "Ayah, kalau begitu kamu bakal punya 40% saham di Safira Farma?" tanya Viola dengan antusias."Hahaha. Itu artinya, keluarga kita akan kaya raya. Aku dengar, empat obat baru yang diluncurkan Safira Farma laris manis di Provinsi Zoda. Semua orang terus-menerus membelinya," ujar Jesslyn dengan mata berbinar-binar."Benar banget. Felicia sama si Gigolo pasti nggak akan menyangka bahwa semua usaha mereka, pada akhirnya cuma jadi keuntungan bagiku. Hahaha!"Renhad tertawa keras dengan puas. Dia tahu betul, keempat obat itu bukan hanya habis terjual di Provinsi Zoda, tetapi para distributor besar lainnya juga mendesak bahkan seperti memohon agar segera dikirimkan stok baru.P
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-28
Baca selengkapnya

Bab 175

Beberapa hari berikutnya, keluarga Harun secara resmi mengundurkan diri dari posisi mereka di perusahaan keluarga masing-masing. Selain itu, mereka juga mengalihkan saham yang mereka miliki kepada Erlin.Namun, keputusan Erlin untuk mengusir keluarga Felicia dari keluarga besar bukanlah tindakan yang diambil secara impulsif.Erlin benar-benar telah memutuskan untuk memutus semua hubungan dengan Felicia demi melindungi kepentingan keluarga dari ancaman sanksi yang mungkin dijatuhkan oleh Keluarga Sanjaya.Perlu diakui, tindakan Erlin sangat kejam dan dingin. Demi kepentingan keluarga, dia mengorbankan hubungan darah tanpa rasa ragu sedikit pun.Harun yang sangat menghormati ibunya, memilih untuk menyerahkan sahamnya tanpa meminta imbalan apa pun.Berbeda dengan Felicia dan Gauri yang telah kecewa berat dengan sikap dingin Erlin. Mereka sama sekali tidak mau berkompromi. Mereka menjual saham mereka dengan harga pasar tanpa memberikan potongan sedikit pun.Tindakan ini membuat Erlin sanga
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-28
Baca selengkapnya

Bab 176

Mata Gwen sontak berbinar-binar melihat Afkar. Dia menghampiri untuk menyapa, tidak lagi bersikap dingin seperti sebelumnya.Gwen bekerja di institut riset di Kota Nubes. Pekerjaannya sering membutuhkan bahan obat langka. Makanya, dia punya hubungan kerja sama dengan Sutopo.Setiap kali Sutopo datang ke Kota Nubes, dia akan membawakan beberapa tanaman langka untuk mereka. Kali ini, Gwen datang untuk mengambil barangnya."Ternyata Nona Gwen." Afkar mengangguk sambil tersenyum.Seketika, senyuman di wajah Gwen menjadi agak canggung. Dia pun memelototi Afkar dengan kesal, lalu menuju ke gudang di samping. Dia sudah menghafal rute di sini.Karena masalah sebelumnya, Gwen berubah pikiran lagi terhadap Afkar. Kini, dia merasa kagum sekaligus merasa bersalah terhadap Afkar. Hanya saja, Gwen tidak mengatakan apa pun.Gwen ingin semuanya kembali seperti semula. Dia ingin dekat dengan Afkar. Namun, Afkar malah bersikap dingin. Sikapnya tadi memang terlihat sopan, tetapi nyatanya Afkar menjaga ja
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-28
Baca selengkapnya

Bab 177

Usai berbicara, Gwen memelototi Afkar dengan kesal dan menuju ke gudang. Afkar tidak mengatakan apa pun dan hanya mengikuti di belakang.Setelah Gwen menaruh barang-barangnya di mobil dan hendak pergi, Afkar menahannya. "Tunggu sebentar. Temani aku ngobrol dengan Pak Sutopo dulu. Kemudian, kita sama-sama pergi."Gwen seketika memasang ekspresi tidak berdaya dan tidak sabar. Dia mengempaskan tangan Afkar, lalu menegur, "Afkar, kamu gila ya? Kamu terus mengikutiku dan menyuruhku menemanimu? Kamu juga mau mengejarku?"Gwen bertanya-tanya dalam hati, apa sebenarnya maksud Afkar? Afkar semula bersikap tidak acuh, tetapi sekarang malah sok dekat begini."Jangan sembarangan! Ayahmu yang suruh aku melindungimu. Katanya ada orang yang mungkin berniat jahat padamu," jelas Afkar sambil mengernyit."Cih! Alasan aneh. Nggak pernah ada pria yang memberiku alasan seperti ini. Sok keren! Rendahan! Genit! Huh!" Gwen mencebik."Lagian, mana mungkin aku mengejarmu. Kamu pacar Fadly. Memang ayahmu yang bi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-29
Baca selengkapnya

Bab 178

"Nggak apa-apa, aku tahu kamu sibuk." Afkar melambaikan tangannya.Sutopo tersenyum malu, lalu mempersilakan Afkar masuk. Luas ruangan ini sekitar 200 meter persegi. Sudah ada belasan orang di sini. Semuanya memakai pakaian bermerek.Setelah Gwen masuk, beberapa bos pun mengajaknya mengobrol. Putri panglima seperti Gwen akan selalu menjadi pusat perhatian.Masing-masing tamu memiliki meja teh di depan mereka. Di atasnya terdapat camilan dan peralatan teh.Karena tamu terlalu banyak, Sutopo mengadakan pesta teh supaya mereka bisa minum teh sambil membahas bisnis. Jika dibandingkan dengan pesta biasa, pesta teh lebih elegan dan tidak perlu takut ada yang mabuk."Eh, ini menantu Keluarga Safira, 'kan? Kenapa ada di sini?" Begitu Afkar masuk, terdengar ejekan seseorang.Afkar memandang ke arah sumber suara, lalu menemukan kenalannya. Ternyata orang itu adalah Yuvan, pacar Viola.Di sampingnya, duduk seorang pria paruh baya yang merupakan ayah Yuvan. Namanya Lukman, bos Grup Giok Dikara.Af
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-29
Baca selengkapnya

Bab 179

Begitu ucapan ini dilontarkan, para bos beserta Lukman dan Yuvan pun menatap Afkar dengan tatapan menghina. Jika ini bukan pesta teh, orang-orang tidak akan peduli bagaimana cara Afkar minum teh.Namun, kali ini berbeda karena yang hadir adalah para tokoh terkemuka. Pesta teh ini diadakan secara khusus. Ada banyak peralatan teh di depan. Afkar seharusnya mengikuti langkah khusus untuk menyeduh teh."Kalian ini kenapa sih? Minum teh saja banyak aturan," ucap Afkar sambil mengernyit dan menatap Gwen."Haha! Biarkan saja, Pak Afkar. Kamu boleh minum sesuka hatimu." Sutopo tertawa untuk mencairkan suasana.Namun, Gwen tidak ingin berhenti sampai di situ. Hari ini, dia harus membuat Afkar malu. "Yang kita minum adalah teh oolong berkualitas tinggi.""Air pertama yang digunakan untuk menyeduh teh oolong harus dibuang. Kamu malah langsung minum. Dasar kampungan!""Selain itu, kamu harus menghangatkan tekomu dulu sebelum memasukkan daun teh. Ini supaya aroma teh menyatu sepenuhnya dengan air.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-29
Baca selengkapnya

Bab 180

Ryasa memberi tahu Lukman, hanya ahli bela diri yang bisa menyerap energi spiritual batu giok untuk dimanfaatkan.Beberapa hari ini, Lukman terus menyelidiki tentang "tamu Negara Sakura" hari itu. Begitu mendapat informasi, dia akan mengundang Ryasa untuk membantunya membalas dendam. Namun, mumpung ada Afkar di sini, Lukman pun tidak ingin melewatkan kesempatan untuk memberinya pelajaran.Setelah melihat isyarat mata itu, Ryasa mengangguk dan berkata kepada Afkar, "Anak Muda, dengar-dengar kamu bisa mendeteksi energi spiritual pada batu mentah? Kalau kamu bisa merasakan konsentrasi energi spiritual, seharusnya kamu seorang ahli bela diri, 'kan?""Gimana kalau kita berduel? Aku bisa memberimu sedikit bimbingan nanti. Kamu nggak bakal nyesal kok."Sebagai ahli bela diri nomor satu di Provinsi Jimbo, Ryasa tentu sangat dihormati. Dia merasa dirinya tak tertandingi. Itu sebabnya, dia berani mengatakan akan memberi Afkar bimbingan.Afkar termangu sesaat mendengarnya. Kemudian, dia menyahut
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-29
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1617181920
...
29
DMCA.com Protection Status