Home / Fantasi / Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku / Chapter 161 - Chapter 170

All Chapters of Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku: Chapter 161 - Chapter 170

288 Chapters

Bab 161

"Ya, aku percaya padamu." Felicia menggigit bibirnya sambil mengangguk dengan yakin."Kak, kamu benaran tertipu sama rayuan pria! Bisa-bisanya kamu percaya sama dia. Menggelikan sekali!" ejek Viola.Orang-orang lain juga menggelengkan kepala. Mereka merasa bahwa sosok wanita kuat dari dunia bisnis yang terkenal di Keluarga Safira ini telah dibodohi oleh pria tampan itu.Dalam perjalanan pulang mengantar Felicia ....Suasana hatinya sangat buruk."Afkar, gimana rencanamu untuk membuat rekening perusahaan nggak lagi dibekukan?" tanya Felicia dengan ragu-ragu."Sederhana saja. Siapa eksekutif bank yang bertanggung jawab atas pembekuan rekening ini? Besok siang, kita undang dia makan bersama," jawab Afkar dengan santai.Mendengar hal itu, Felicia langsung berseru, "Hah?" Ekspresi kecewa tampak jelas di matanya yang indah."Cuma begitu? Mengundang makan dan memohon? Aku sudah cari tahu, orang itu adalah Manajer Jose dari Bank Maritim. Dia adalah sepupu dekat David, orang kepercayaan Noah. H
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

Bab 162

Siangnya, di Hotel Royal.Di dalam ruang VIP, Afkar dan Felicia sudah tiba.Pada saat itu, Felicia menerima telepon dari Jose. "Bu Felicia, kami sudah di depan hotel. Di mana kamu dan suamimu? Mau traktir orang untuk minta bantuan, tapi nggak bisa sambut tamu? Menurutku, makan siang ini nggak usah dilanjutkan lagi!"Ekspresi Felicia sontak berubah mendengar ucapan itu. Meski hatinya dipenuhi amarah, dia tetap menahan diri dan berkata dengan sopan, "Maaf, Pak Jose. Aku akan segera turun untuk menjemputmu.""Hmph, cepatlah! Kalau nggak ada yang menjemput, aku nggak tahu di mana ruangannya," jawab Jose dengan nada sombong.Namun, saat itu juga, ponsel Felicia tiba-tiba direbut oleh Afkar. "Pak Jose, ya? Sepertinya kamu salah paham. Mengundangmu makan siang hari ini sebenarnya adalah memberikanmu sebuah kesempatan! Kalau mau, silakan naik sendiri! Kalau nggak, bersiaplah untuk menerima investigasi dari Dewan Pengawas Bank," ujar Afkar dengan nada mendominasi."Kamu pasti si pecundang itu,
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

Bab 163

Randy mengulangi semua kata-kata kasar yang baru saja diucapkan oleh Jose. Jelas sekali, dia benar-benar marah!Jose yang tadinya sudah gemetar, kini semakin panik. Dengan suara tergagap, dia berkata, "Pak ... Pak Randy, saya nggak tahu Anda adalah teman pria ini ... eh, maksud saya, Pak Afkar!""Pak Jose, di sini ada sebuah dokumen. Mungkin Anda ingin melihatnya?" Nada bicara Randy terdengar dingin dan datar. Kemudian, dia melemparkan beberapa lembar kertas ke hadapan Jose dengan santai.Felicia yang berada di sampingnya, menatap Randy dan keluarganya dengan kaget. Matanya yang indah memancarkan ketakjuban. Kenapa bisa begini? Teman Afkar ternyata adalah Ketua Dewan Pengawas Bank Kota Nubes?Ini ... ini bukan sekadar kejutan, melainkan sebuah keajaiban!Sementara itu, ekspresi David juga berubah drastis. Setelah ragu sejenak, dia akhirnya mengulurkan tangannya dengan senyum dipaksakan dan berkata, "Pak Randy, salam kenal. Saya David, pengacara pribadi Pak Noah dari Keluarga Sanjaya di
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

Bab 164

Sebagai Ketua Dewan Pengawas Bank, Randy memegang bukti besar terkait pelanggaran Jose selama bertahun-tahun. Bukti itu bisa menentukan nasib Jose."Pak David, apakah videonya sudah direkam? Cepat kirimkan ke bosmu, Pak Noah!" ujar Afkar dengan nada mengejek."Kamu! Kita lihat saja nanti!" David menatap Afkar dengan ekspresi kelam. Setelah melontarkan ancaman, dia pergi dengan langkah tergesa-gesa. Terus berada di sini hanya akan mempermalukan dirinya sendiri. Masa dia harus tetap duduk menunggu dijamu makan oleh Afkar dan Felicia?"Pak Randy, terima kasih atas bantuanmu!" Setelah mereka pergi, Afkar berdiri dan mengucapkan terima kasih kepada Randy dengan tulus. Dia juga mengangguk sopan kepada istri dan putra Randy."Ah, hanya bantuan kecil saja. Kalau dibandingkan sama jasa besar Anda kepada kami, ini nggak ada apa-apanya," jawab Randy sambil melambaikan tangannya."Alvin, cepat sapa Pak Afkar," ujar istri Randy sambil memberi isyarat kepada putranya.Alvin segera membungkuk hormat
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

Bab 165

Melihat banyaknya orang yang sengaja berkumpul untuk menunggu mereka, mata Felicia memancarkan amarah dan kekecewaan. Dia tahu bahwa sebagian besar dari mereka ada di sini hanya untuk mentertawakannya dan Afkar. Namun, tidak semuanya seperti itu.Di antara kerumunan Keluarga Safira, terlihat Harun, Gauri, dan adiknya, Fadly. Ekspresi mereka tampak serius dan khawatir, menunjukkan bahwa mereka masih mendukung Felicia."Wow, ramai sekali ya? Apa Keluarga Safira nggak ada kerjaan lain?" Afkar melirik sekeliling dengan tatapan mengejek sambil melontarkan pertanyaan sinis."Tenang saja. Sebagai orang yang memegang prinsip, kalau sudah taruhan, aku harus meluangkan waktu untuk menikmati suara anjingmu menggonggong, 'kan?" sindir Viola sambil menggoyang-goyangkan sesuatu di tangannya. Ternyata itu adalah sebuah kalung anjing."Oh ya, nanti waktu menggonggong, jangan lupa pakai ini biar makin mirip! Hahaha ...." Viola tertawa terbahak-bahak dengan sengaja melontarkan hinaan kasar. Kerumunan la
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more

Bab 166

"Yang kubilang itu benaran! Afkar mengundang Pak Randy, Ketua Dewan Pengawas Bank. Makanya, Pak Jose setuju untuk mencairkan rekening kita!" pungkas Felicia sambil menggertakkan giginya.Mendengar hal itu, Erlin hanya mendengus dingin, "Pak Randy? Felicia, kamu sudah pintar bohong sekarang ya? Setinggi apa status Pak Randy? Mana mungkin Afkar sanggup mengundangnya?""Aku serius!" sergah Felicia."Kak Felicia, kamu jadi kena pengaruh buruk setelah sama orang ini!" ejek Viola."Iya nih, Bu Felicia, kamu nggak boleh begitu!""Fel, menjauhlah dari pecundang ini secepatnya. Kamu jadi ikut terkena pengaruh buruk darinya! Mana mungkin dia bisa ngundang Pak Randy? Bahkan Nyonya Tua saja nggak sanggup mengundangnya!""Memangnya Afkar lebih hebat dari Nyonya Tua?"Semua anggota Keluarga Safira tampak tak acuh dan tidak percaya."Benaran atau nggak, kalian akan tahu sendiri nantinya! Aku cuma berharap jangan ada yang ingkar janji kalau kalah nanti. Meski kalian nggak pantas manggil aku Ayah, sepe
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more

Bab 167

Harun, Gauri, dan Fadly juga memandang Viola dengan tatapan penuh kemarahan. Ucapan Viola tadi benar-benar keterlaluan! Menghina Afkar saja mungkin masih bisa diterima, tetapi kini dia bahkan berani mempermalukan Felicia?"Apa kamu bilang tadi?" tanya Afkar dengan ketus."Kenapa? Memangnya ada yang salah? Afkar, kamu ini juga seorang pria. Demi memohon orang untuk membantumu, kamu bahkan suruh istrimu untuk tidur sama orang! Pasti Felicia sudah tidur sama Pak Jose, makanya Pak Jose ...."Viola yang jelas-jelas tidak mau menerima kekalahan, semakin memperkeruh suasana dengan berteriak tanpa berpikir panjang.Plak!Sebelum kata-kata terakhirnya selesai, terdengar suara tamparan yang keras menggema di ruangan itu.Dengan ekspresi dingin dan mata penuh amarah, Gauri berdiri di depan Viola. Sebagai ibu Felicia, dia tidak bisa menolerir penghinaan seperti itu terhadap putrinya. Harun yang berdiri di samping, menatap tajam ke arah keponakannya itu. Kemudian, dia melirik sekilas istrinya tanpa
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more

Bab 168

Banyak anggota Keluarga Safira yang sudah lama merasa iri pada Felicia ikut menyuarakan hinaan dan menyudutkannya."Bu, apa ucapanmu ini nggak keterlaluan? Felicia sudah tepati janjinya dan mencairkan rekening perusahaan. Bukannya melindunginya, kamu malah mau mengusirnya? Atas dasar apa?" hardik Gauri dengan marah."Atas dasar apa? Atas dasar aku ini adalah pemimpin di keluarga ini! Kalau nggak mau menetap di keluarga ini lagi, kamu juga boleh hapus namamu dari keluarga ini!" ujar Erlin kepada menantunya dengan kasar.Mendengar hal ini, Gauri kesal bukan main.Ekspresi Harun juga tampak sangat muram. "Ibu, apa kamu mau mengusirku juga?"Istri dan anaknya dikeluarkan dari Keluarga Safira? Apa-apaan semua ini?"Dasar nggak berguna. Kamu bahkan nggak bisa ngurus istri dan anakmu sendiri! Kalau kamu nggak bisa nasihati Felicia untuk nikahin Noah, kamu juga pergi saja dari keluarga ini!" hardik Erlin dengan nada dingin."Kalau begitu, aku juga nggak mau menetap di keluarga ini lagi! Nenek,
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more

Bab 169

"Sayang, cuma dikeluarkan dari Keluarga Safira saja, 'kan? Percayalah padaku, aku akan menemanimu bangkit kembali. Kita akan buat nenekmu dan semua anggota Keluarga Safira lainnya menyesal!" Melihat reaksi Felicia, Afkar merasa frustrasi.Felicia menggelengkan kepala. Matanya yang indah menatap Afkar dengan tatapan kosong, lalu bertanya, "Afkar, apakah hubungan keluarga begitu rapuh? Padahal kita semua sekeluarga, tapi kenapa bisa jadi begini?"Mendengar pertanyaannya, Afkar menggelengkan kepala dan menjawab dengan serius, "Tentu saja nggak! Meskipun ayah dan ibumu diusir dari keluarga bersamamu, mereka nggak pernah mengeluh sedikit pun. Fadly bahkan sejak awal hingga sekarang selalu berdiri di sisimu sebagai kakaknya."Mengungkit hal ini, Afkar tersenyum getir. "Pikirkan aku dan Shafa, seberapa bahagianya kamu?"Mendengar hal ini, Felicia terdiam sejenak. Dia menatap Afkar dengan ekspresi rumit. Benar juga, Afkar dikhianati oleh istrinya dan Shafa ditelantarkan oleh ibu kandungnya sen
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more

Bab 170

Awalnya, Hansen tidak terlalu berniat untuk menjualnya. Namun setelah mendengar nominal yang ditawarkan, dia langsung luluh."Sudah beres! Katanya bakal datang untuk urus prosedurnya nanti sore. Nanti langsung pakai namamu saja," ujar Afkar setelah mengakhiri panggilan itu."Oh ...." Felicia mengangguk. Tadinya dia ingin menawarkan diri untuk membayar pembelian pabrik ini, tapi akhirnya dia mengurungkan niatnya.'Lupakan saja, sepertinya orang ini lumayan kaya. Apalagi, dia juga memang sudah beberapa kali membantuku. Aku juga sudah sering menerima bantuannya, jadi anggap saja sudah terbiasa ....'Saat itu, sebuah Audi A6 mendekat dan berhenti di dekat mereka. "Eh, bukankah ini Afkar? Kenapa kamu ada di sini?" Seorang pria muda turun dari mobil, menatap Afkar sambil berbicara dengan nada mengejek.Tak lama kemudian, seorang wanita dengan rok mini dan stoking turun dari kursi penumpang depan dan memandang Afkar dengan tatapan menghina. "Wah, bukannya ini bos? Eh, maaf, harusnya aku bilan
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more
PREV
1
...
1516171819
...
29
DMCA.com Protection Status