Share

Bab 163

Author: Russel
Randy mengulangi semua kata-kata kasar yang baru saja diucapkan oleh Jose. Jelas sekali, dia benar-benar marah!

Jose yang tadinya sudah gemetar, kini semakin panik. Dengan suara tergagap, dia berkata, "Pak ... Pak Randy, saya nggak tahu Anda adalah teman pria ini ... eh, maksud saya, Pak Afkar!"

"Pak Jose, di sini ada sebuah dokumen. Mungkin Anda ingin melihatnya?" Nada bicara Randy terdengar dingin dan datar. Kemudian, dia melemparkan beberapa lembar kertas ke hadapan Jose dengan santai.

Felicia yang berada di sampingnya, menatap Randy dan keluarganya dengan kaget. Matanya yang indah memancarkan ketakjuban. Kenapa bisa begini? Teman Afkar ternyata adalah Ketua Dewan Pengawas Bank Kota Nubes?

Ini ... ini bukan sekadar kejutan, melainkan sebuah keajaiban!

Sementara itu, ekspresi David juga berubah drastis. Setelah ragu sejenak, dia akhirnya mengulurkan tangannya dengan senyum dipaksakan dan berkata, "Pak Randy, salam kenal. Saya David, pengacara pribadi Pak Noah dari Keluarga Sanjaya di
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
saipuddin mohamad
mahal byran bab
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 164

    Sebagai Ketua Dewan Pengawas Bank, Randy memegang bukti besar terkait pelanggaran Jose selama bertahun-tahun. Bukti itu bisa menentukan nasib Jose."Pak David, apakah videonya sudah direkam? Cepat kirimkan ke bosmu, Pak Noah!" ujar Afkar dengan nada mengejek."Kamu! Kita lihat saja nanti!" David menatap Afkar dengan ekspresi kelam. Setelah melontarkan ancaman, dia pergi dengan langkah tergesa-gesa. Terus berada di sini hanya akan mempermalukan dirinya sendiri. Masa dia harus tetap duduk menunggu dijamu makan oleh Afkar dan Felicia?"Pak Randy, terima kasih atas bantuanmu!" Setelah mereka pergi, Afkar berdiri dan mengucapkan terima kasih kepada Randy dengan tulus. Dia juga mengangguk sopan kepada istri dan putra Randy."Ah, hanya bantuan kecil saja. Kalau dibandingkan sama jasa besar Anda kepada kami, ini nggak ada apa-apanya," jawab Randy sambil melambaikan tangannya."Alvin, cepat sapa Pak Afkar," ujar istri Randy sambil memberi isyarat kepada putranya.Alvin segera membungkuk hormat

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 165

    Melihat banyaknya orang yang sengaja berkumpul untuk menunggu mereka, mata Felicia memancarkan amarah dan kekecewaan. Dia tahu bahwa sebagian besar dari mereka ada di sini hanya untuk mentertawakannya dan Afkar. Namun, tidak semuanya seperti itu.Di antara kerumunan Keluarga Safira, terlihat Harun, Gauri, dan adiknya, Fadly. Ekspresi mereka tampak serius dan khawatir, menunjukkan bahwa mereka masih mendukung Felicia."Wow, ramai sekali ya? Apa Keluarga Safira nggak ada kerjaan lain?" Afkar melirik sekeliling dengan tatapan mengejek sambil melontarkan pertanyaan sinis."Tenang saja. Sebagai orang yang memegang prinsip, kalau sudah taruhan, aku harus meluangkan waktu untuk menikmati suara anjingmu menggonggong, 'kan?" sindir Viola sambil menggoyang-goyangkan sesuatu di tangannya. Ternyata itu adalah sebuah kalung anjing."Oh ya, nanti waktu menggonggong, jangan lupa pakai ini biar makin mirip! Hahaha ...." Viola tertawa terbahak-bahak dengan sengaja melontarkan hinaan kasar. Kerumunan la

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 166

    "Yang kubilang itu benaran! Afkar mengundang Pak Randy, Ketua Dewan Pengawas Bank. Makanya, Pak Jose setuju untuk mencairkan rekening kita!" pungkas Felicia sambil menggertakkan giginya.Mendengar hal itu, Erlin hanya mendengus dingin, "Pak Randy? Felicia, kamu sudah pintar bohong sekarang ya? Setinggi apa status Pak Randy? Mana mungkin Afkar sanggup mengundangnya?""Aku serius!" sergah Felicia."Kak Felicia, kamu jadi kena pengaruh buruk setelah sama orang ini!" ejek Viola."Iya nih, Bu Felicia, kamu nggak boleh begitu!""Fel, menjauhlah dari pecundang ini secepatnya. Kamu jadi ikut terkena pengaruh buruk darinya! Mana mungkin dia bisa ngundang Pak Randy? Bahkan Nyonya Tua saja nggak sanggup mengundangnya!""Memangnya Afkar lebih hebat dari Nyonya Tua?"Semua anggota Keluarga Safira tampak tak acuh dan tidak percaya."Benaran atau nggak, kalian akan tahu sendiri nantinya! Aku cuma berharap jangan ada yang ingkar janji kalau kalah nanti. Meski kalian nggak pantas manggil aku Ayah, sepe

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 167

    Harun, Gauri, dan Fadly juga memandang Viola dengan tatapan penuh kemarahan. Ucapan Viola tadi benar-benar keterlaluan! Menghina Afkar saja mungkin masih bisa diterima, tetapi kini dia bahkan berani mempermalukan Felicia?"Apa kamu bilang tadi?" tanya Afkar dengan ketus."Kenapa? Memangnya ada yang salah? Afkar, kamu ini juga seorang pria. Demi memohon orang untuk membantumu, kamu bahkan suruh istrimu untuk tidur sama orang! Pasti Felicia sudah tidur sama Pak Jose, makanya Pak Jose ...."Viola yang jelas-jelas tidak mau menerima kekalahan, semakin memperkeruh suasana dengan berteriak tanpa berpikir panjang.Plak!Sebelum kata-kata terakhirnya selesai, terdengar suara tamparan yang keras menggema di ruangan itu.Dengan ekspresi dingin dan mata penuh amarah, Gauri berdiri di depan Viola. Sebagai ibu Felicia, dia tidak bisa menolerir penghinaan seperti itu terhadap putrinya. Harun yang berdiri di samping, menatap tajam ke arah keponakannya itu. Kemudian, dia melirik sekilas istrinya tanpa

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 168

    Banyak anggota Keluarga Safira yang sudah lama merasa iri pada Felicia ikut menyuarakan hinaan dan menyudutkannya."Bu, apa ucapanmu ini nggak keterlaluan? Felicia sudah tepati janjinya dan mencairkan rekening perusahaan. Bukannya melindunginya, kamu malah mau mengusirnya? Atas dasar apa?" hardik Gauri dengan marah."Atas dasar apa? Atas dasar aku ini adalah pemimpin di keluarga ini! Kalau nggak mau menetap di keluarga ini lagi, kamu juga boleh hapus namamu dari keluarga ini!" ujar Erlin kepada menantunya dengan kasar.Mendengar hal ini, Gauri kesal bukan main.Ekspresi Harun juga tampak sangat muram. "Ibu, apa kamu mau mengusirku juga?"Istri dan anaknya dikeluarkan dari Keluarga Safira? Apa-apaan semua ini?"Dasar nggak berguna. Kamu bahkan nggak bisa ngurus istri dan anakmu sendiri! Kalau kamu nggak bisa nasihati Felicia untuk nikahin Noah, kamu juga pergi saja dari keluarga ini!" hardik Erlin dengan nada dingin."Kalau begitu, aku juga nggak mau menetap di keluarga ini lagi! Nenek,

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 169

    "Sayang, cuma dikeluarkan dari Keluarga Safira saja, 'kan? Percayalah padaku, aku akan menemanimu bangkit kembali. Kita akan buat nenekmu dan semua anggota Keluarga Safira lainnya menyesal!" Melihat reaksi Felicia, Afkar merasa frustrasi.Felicia menggelengkan kepala. Matanya yang indah menatap Afkar dengan tatapan kosong, lalu bertanya, "Afkar, apakah hubungan keluarga begitu rapuh? Padahal kita semua sekeluarga, tapi kenapa bisa jadi begini?"Mendengar pertanyaannya, Afkar menggelengkan kepala dan menjawab dengan serius, "Tentu saja nggak! Meskipun ayah dan ibumu diusir dari keluarga bersamamu, mereka nggak pernah mengeluh sedikit pun. Fadly bahkan sejak awal hingga sekarang selalu berdiri di sisimu sebagai kakaknya."Mengungkit hal ini, Afkar tersenyum getir. "Pikirkan aku dan Shafa, seberapa bahagianya kamu?"Mendengar hal ini, Felicia terdiam sejenak. Dia menatap Afkar dengan ekspresi rumit. Benar juga, Afkar dikhianati oleh istrinya dan Shafa ditelantarkan oleh ibu kandungnya sen

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 170

    Awalnya, Hansen tidak terlalu berniat untuk menjualnya. Namun setelah mendengar nominal yang ditawarkan, dia langsung luluh."Sudah beres! Katanya bakal datang untuk urus prosedurnya nanti sore. Nanti langsung pakai namamu saja," ujar Afkar setelah mengakhiri panggilan itu."Oh ...." Felicia mengangguk. Tadinya dia ingin menawarkan diri untuk membayar pembelian pabrik ini, tapi akhirnya dia mengurungkan niatnya.'Lupakan saja, sepertinya orang ini lumayan kaya. Apalagi, dia juga memang sudah beberapa kali membantuku. Aku juga sudah sering menerima bantuannya, jadi anggap saja sudah terbiasa ....'Saat itu, sebuah Audi A6 mendekat dan berhenti di dekat mereka. "Eh, bukankah ini Afkar? Kenapa kamu ada di sini?" Seorang pria muda turun dari mobil, menatap Afkar sambil berbicara dengan nada mengejek.Tak lama kemudian, seorang wanita dengan rok mini dan stoking turun dari kursi penumpang depan dan memandang Afkar dengan tatapan menghina. "Wah, bukannya ini bos? Eh, maaf, harusnya aku bilan

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 171

    Begitu mendengar kata-kata Felicia, ekspresi tidak percaya langsung muncul di wajah Jerry dan Lanny.Jerry terkekeh sebelum membalas, "Afkar, kamu bilang ke dia sudah beli pabrik ini lagi? Kamu ini benar-benar licik. Sampai-sampai bohong ke wanita pun nggak mikir!"Lanny juga menimpali sambil tersenyum sinis, "Siapa yang nggak tahu kamu sudah jatuh miskin sampai nggak punya apa-apa? Istrimu saja sudah cerai sama kamu dan kabur dengan pria lain. Dengan kondisimu sekarang, mana mungkin kamu bisa beli pabrik ini lagi?"Mendengar ucapan mereka, Felicia pun mengernyit. Dia berbalik untuk memandang Afkar, lalu bertanya, "Mereka ini siapa?"Sebab, Afkar sama sekali tidak pernah menyebutkan bahwa dia punya teman atau mantan anak buah seperti mereka."Mereka ini cuma orang-orang berengsek. Nggak perlu dipedulikan," jawab Afkar santai sambil menggeleng. Dia terlalu malas untuk memperkenalkan Jerry dan Lanny.Namun, mata Afkar yang dingin menatap tajam ke arah Jerry. Dia malah bertanya, "Jerry, k

Latest chapter

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 805

    Afkar melanjutkan, "Benar, Keluarga Samoa memang takut menyinggung Sekte Langga dan hal itu sama sekali nggak perlu ditutupi. Tapi, aku bisa dengan tegas memberitahumu satu hal. Aku pribadi nggak takut menyinggungmu.""Kalau mengesampingkan latar belakang dan status, kamu sendiri nggak ada apa-apanya di mataku. Jangan bertingkah seperti gadis kecil di sini. Berhentilah marah-marah nggak jelas," sindir Afkar.Mendengar ucapan itu, tubuh Arisa bergetar hebat saking marahnya. Wajah cantiknya juga memerah. Emosinya yang meluap hampir saja membuat luka di dalam tubuhnya kambuh. Bahkan, dia juga nyaris memuntahkan darah.Arisa menggertakkan gigi. Suaranya penuh amarah dan kebencian ketika memaki, "Dasar bajingan! Aku nggak peduli. Pokoknya aku akan bertarung mati-matian denganmu!""Arisa, cukup! Jangan nggak bisa lihat situasi! Cepat ambil Pisau Naga Es dan tukarkan dengan Pedang Es Jiwa! Cepat pergi!" Nada suara Zinia tiba-tiba terdengar lebih tegas dan dingin saat memberi perintah pada Ari

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 804

    Saat ini, Afkar, Rose, dan Lena perlahan melangkah masuk ke dalam ruangan. Arisa memandang mereka dengan tatapan dingin. Matanya yang penuh kebencian itu tertuju pada Afkar!Sementara itu, Zinia hanya mengangguk ringan, lalu bertanya dengan nada datar, "Ada apa kalian kemari?"Meskipun kata-katanya terdengar biasa saja, tatapannya justru diam-diam berhenti pada pedang yang ada di tangan Afkar. Di dalam hatinya, mulai muncul berbagai dugaan.Tak lama kemudian, Afkar melangkah maju ke depan meja lalu dengan tenang meletakkan Pedang Es Jiwa di atas meja.Melihat itu, Zinia tetap memasang wajah tenang. Dia bertanya datar, "Afkar, apa maksudmu melakukan ini?"Afkar membalas sambil tersenyum, "Tampaknya Pedang Es Jiwa ini sejak awal memang sudah dipersiapkan khusus untuk Nona Arisa dari sekte kalian, 'kan?"Mendengar ucapan itu, Zinia sedikit berdeham. Kemudian, dia menjawab dengan serius, "Itu adalah hadiah bagi peserta yang meraih peringkat pertama dalam uji coba ini. Karena kamu yang mera

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 803

    Pada saat itu, seiring langit yang makin gelap, sebuah gelombang energi yang aneh mulai menyebar di dalam Lembah Obat. Itu adalah pertanda bahwa tempat rahasia Lembah Obat akan segera ditutup. Artinya, sebentar lagi Afkar dan yang lainnya akan dipaksa keluar dari tempat itu.Satu jam kemudian, di lapangan milik Sekte Langga.Sesuai dengan peringkat uji coba kali ini, hadiah untuk masing-masing posisi mulai dibagikan oleh Zinia. Saat itu, ekspresinya terlihat sangat muram. Jelas sekali dia sedang menahan amarah.Tidak ada satu pun dari mereka yang menyangka, Arisa yang seharusnya bisa dengan mudah meraih peringkat pertama dengan kekuatan solid di tingkat pembentukan inti tahap menengah, justru harus tergelincir di tengah jalan dan hanya bisa duduk di peringkat kedua.Yang lebih mengejutkan lagi, Afkar dan Willy dari Keluarga Samoa tiba-tiba muncul sebagai dua kuda hitam yang mencuri perhatian semua orang dalam uji coba ini.Sementara itu, Tuan Muda Keluarga Darmadi, Logan, justru tidak

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 802

    Setelah semua orang hampir selesai muntah, Afkar mendengus pelan dan memperlihatkan senyuman dingin. Dia memberi tahu, "Sudah cukup, sepertinya kalian sudah muntah habis-habisan, 'kan? Kalau begitu, sekarang kita masuk ke urusan yang lebih penting!"Kemudian, Afkar menoleh ke arah langit untuk melihat waktu sekilas, lalu berujar dengan nada arogan dan penuh wibawa, "Sekarang, keluarkan semua kantong dimensi kalian. Urutan peringkat dalam uji coba peringkat individu kali ini, biar aku yang tentukan. Semuanya, siapa yang setuju dan menolak?"Begitu kata-kata itu terdengar, wajah semua orang langsung berubah menjadi suram. Tatapan mereka penuh dengan rasa tidak rela dan enggan menerima kenyataan. Namun di depan kekuatan mutlak Afkar, baik rasa marah maupun ketidakrelaan mereka, semuanya tidak ada gunanya.Di antara mereka, Raditya yang merupakan santo dari Sekte Bulan Hitam adalah orang yang bisa dibilang paling cerdas.Setelah tatapannya sempat berkilat sesaat, Raditya pun menjadi orang

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 801

    Felix menarik napas dalam-dalam sekali lagi, lalu mengerucutkan bibirnya sambil berkomentar, "Waduh, aroma obat dewa ini ternyata cukup menyengat juga."Tepat di saat itu, sebuah bayangan tiba-tiba melompat keluar dari dalam kawah gunung berapi, lalu mendarat dengan mantap di tanah. Begitu kakinya menginjak tanah, seluruh tubuhnya langsung memancarkan aura yang kuat dan kokoh.Melihat sosok itu, semua orang yang ada di sana langsung membuka mulut lebar-lebar. Wajah mereka dipenuhi ekspresi tidak percaya."Afkar?" Arisa sampai menjerit kaget. Wajah cantiknya seketika berubah jadi pucat dan penuh keterkejutan.Lukas dan yang lainnya juga luar biasa terkejut, seolah-olah tidak bisa memercayai apa yang dilihat oleh mata mereka.Di sisi lain, wajah Rose malah dipenuhi rasa senang bercampur haru. Afkar bisa-bisanya muncul lagi? Dia berhasil naik ke atas hidup-hidup?Melihat ekspresi mereka, Afkar tersenyum dengan penuh minat. Dia pun bertanya, "Semuanya, kalian begitu kaget melihatku?""Ke .

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 800

    Selain kekuatan mutlaknya yang melonjak pesat, Afkar juga dengan sangat gembira menemukan satu hal lain. Teknik Resonansi Bumi yang diperolehnya saat kesadaran atas garis keturunannya terbangun, ternyata ikut mengalami peningkatan dan berevolusi.Ada tambahan efek "gravitasi sepuluh kali lipat". Saat menggunakan kemampuan ini, Afkar bisa menekan musuh dengan gravitasi sepuluh kali lebih berat dari biasanya, sekaligus memberikan serangan mematikan yang luar biasa dahsyat.Begitu melihat efek barunya, reaksi pertama Afkar justru merasa bahwa kemampuan ini agak tidak terlalu berguna. Gravitasi sepuluh kali lipat? Apa hebatnya?Menurut Afkar, dengan kekuatan fisiknya, sekalipun tubuhnya tiba-tiba menanggung beban sepuluh kali lipat, seharusnya tidak akan jadi masalah besar. Namun setelah berpikir lebih dalam, Afkar pun segera menyadari betapa menakutkannya efek dari kemampuan ini.Memang benar, bagi para kultivator, otot dan tulang yang kuat mungkin bisa menahan beban berat hingga sepuluh

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 799

    Itu sebabnya, Afkar tidak lagi memikirkan hal lain. Dia langsung memilih untuk menelan serta menyerap ganoderma api itu di dalam kawah demi menembus batas kekuatannya.Saat ini, Afkar merasakan sebuah penghalang tak kasatmata yang selama ini menahan dirinya akhirnya pecah pada saat itu.Pada saat yang sama, pusat energi di dalam perutnya mulai mengeras dan berubah menjadi bentuk padat. Sementara itu, energi sejati di dalamnya terkondensasi makin rapat dan murni.Aliran energi sejati di dalam tubuhnya meluap dan menyapu habis seluruh bagian tubuhnya, mulai dari daging, meridian, organ dalam, hingga otot dan tulang.Afkar duduk diam di sana, tetapi ekspresi di wajahnya terlihat meringis karena menahan rasa sakit. Dia bisa merasakan seluruh tubuhnya seolah hendak meledak. Seakan-akan tubuhnya sedang mengalami sebuah proses metamorfosis yang benar-benar mengubah dirinya dari dalam.Kulit Afkar mulai memancarkan kilau sehat. Otot-ototnya terlihat mengeras dan bergerak seperti hidup, sementa

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 798

    Begitu mendengar ucapan Rose, Cakra langsung menunjukkan ekspresi mengejek dan penuh penghinaan. Dia sepertinya sama sekali tidak memercayai kata-katanya. Orang-orang di sekitarnya juga tersenyum sinis.Pada saat yang sama, Arisa menelan satu butir Pil Pemulih Agung. Dia berusaha mempercepat pemulihan luka-luka di dalam tubuhnya.Sambil memandang ke arah Rose, Arisa menggertakkan giginya dan mengejek dengan suara dingin, "Dari mana kamu dapat keyakinan itu? Kamu pikir dia masih bisa naik ke sini? Sejak dia jatuh ke bawah, nggak ada suara pertempuran sama sekali.""Apa kamu benar-benar mengira makhluk buas itu sudah dibunuh olehnya dalam sekejap? Jangan-jangan, kamu lebih memilih percaya bahwa dia bisa rukun sama makhluk buas itu?" tanya Arisa.Rose menggigit pelan bibirnya. Matanya penuh waspada saat menatap semua orang di sekelilingnya, lalu dia menjawab pelan,  "Mungkin saja, dua-duanya sangat memungkinkan."Rose tahu betul sejak Afkar terlempar jatuh ke dasar kawah, dirinya sekarang

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 797

    Di hadapan Afkar, seekor makhluk buas perlahan muncul. Bentuknya mirip seekor kadal raksasa. Seluruh tubuhnya dilapisi sisik tebal berwarna merah menyala. Untuk sementara, Afkar menyebutnya sebagai kadal api raksasa.Dengan mata merah membara, makhluk itu menatap Afkar penuh nafsu dan kegilaan haus darah. Aura buas yang ganas seolah-olah langsung menekan dari depan.Setelah merasakannya dari jarak sedekat ini sekarang, Afkar makin yakin bahwa kekuatan makhluk ini jelas jauh melebihi puncak tahap akhir tingkat pembentukan inti."Sialan! Dasar Tua Bangka Gila terkutuk! Dia jelas-jelas mau mencelakaiku!" maki Afkar sambil menggertakkan gigi. Dalam hatinya, dia sudah bersiap untuk bertarung mati-matian melawan kadal api raksasa ini.Hanya saja saat Afkar melepaskan aura kuatnya dan mulai bersiap melawan, kadal api raksasa itu tiba-tiba mengeluarkan beberapa suara seperti rintihan. "Raur ...."Saat berikutnya, makhluk raksasa itu malah menunduk dan rebah di tanah seperti seekor anjing pelih

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status