Share

Bab 191

Penulis: Russel
"Ya, siapa yang akan mengusirnya? Mereka punya undangan resmi, mana mungkin diusir?" timpal Harun dengan ekspresi muram.

Kemudian, Harun mendengus sebelum melanjutkan dengan dingin, "Satu hal lagi, jangan merasa aku dan ibunya Feli sudah benar-benar merestui kalian! Hmph!"

Awalnya, ketika para supplier obat memutuskan hubungan dengan perusahaan farmasi mereka, Harun dan Gauri merasa cukup puas.

Hanya saja begitu mendengar tentang acara pertemuan bisnis besok, mereka kembali merasa tidak nyaman. Apalagi ketika mendengar ucapan Afkar yang penuh percaya diri, kedua orang itu menjadi makin ragu.

Keluarga Safira memang menerima undangan untuk acara itu, tetapi undangan tersebut tidak lagi berhubungan dengan mereka.

"Afkar, kenapa kamu bicara seperti itu? Ini cuma acara pertemuan bisnis. Kalau nggak pergi ya sudah, bukan masalah besar. Nggak perlu begitu sama keluarga Paman Renhad," tegur Felicia.

Namun, Afkar malah membalas sambil tersenyum, "Sayang, percayalah padaku. Besok, kamu ikut saja
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 192

    Daniel bertanya, "Apa? Jadi, kamu sebenarnya nggak ada kerjaan ya? Aku sudah dengar dari Manda, katanya suaminya Feli itu menantu pecundang. Sekarang, kelihatannya memang benar. Afkar, aku benar-benar iri sama kamu lho."Daniel menambahkan, "Kamu nggak perlu susah-susah bekerja keras sepertiku. Aku ini kepala gudang di perusahaan grosir batu giok. Setiap hari lelahnya bukan main.""Walaupun bosku sangat menghargaiku dan gaji bulananku 100 juta, tetap saja nggak bisa dibandingkan sama gaya hidup santai kamu. Hahaha ...," ucap Daniel sambil terkekeh-kekeh.Kata-kata Daniel yang terkesan santai itu jelas-jelas sedang menyindir Afkar sebagai pria yang hidup bergantung pada wanita.Dalam hati, Daniel merasa iri sekaligus marah. Kenapa pria yang tidak berguna ini bisa menikahi wanita secantik Felicia? Rasa cemburu yang meluap-luap membuatnya melontarkan sindiran secara terang-terangan.Pada saat itu, Amanda mengangkat dagunya dan menoleh pada Felicia. Dia memberi tahu, "Feli, cari suami itu

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 193

    Batu mentah itu terlihat seperti kualitas terbaik. Hanya saja, ada bekas potongan di permukaannya. Meskipun sudah dipoles, bekas-bekas itu tetap terlihat jelas.Melihat batu mentah itu, mata Gauri langsung berbinar-binar. Dia memang menyukai batu giok dan cukup paham tentang bahan mentahnya. Hadiah ulang tahun dari Daniel ini benar-benar membuatnya tertarik.Daniel memberi tahu, "Bibi Gauri, batu mentah ini diimpor langsung oleh bosku dari Myandar. Karena aku bekerja dengan baik, bosku menghadiahkannya padaku. Aku dengar Bibi suka batu giok, jadi sengaja membawanya ke sini sebagai hadiah ulang tahun.""Dengan kualitas batu ini, besar kemungkinan akan menghasilkan giok berkualitas tinggi. Nanti, Bibi bisa bikin perhiasan atau hiasan sesuai selera," ujar Daniel sambil tersenyum."Bibi Gauri, tahu nggak? Batu ini katanya bisa dilelang sampai puluhan miliar lho. Daniel benar-benar penuh pertimbangan saat memilih hadiah ini," tambah Amanda sambil menggandeng tangan pacarnya dengan bangga."

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 194

    Gauri sendiri merasa itu tidak mungkin. Sebuah patung Buddha dari giok sebesar itu pasti berharga sangat fantastis. Gauri sama sekali tidak percaya bahwa Afkar bisa mendapatkan hadiah semahal itu untuknya.Sembari berpikir demikian, wanita setengah baya yang masih terlihat anggun itu melirik tajam ke arah Afkar.Gauri bahkan tidak berani melihat patung Buddha itu lebih dekat. Dia takut Julia dan keluarganya akan memeriksa lebih saksama dan membongkar kebohongan Afkar. Itu sebabnya, dia meletakkan patung itu di lantai dengan santai, seolah-olah itu hanya barang biasa."Bu, patung ini asli kok. Ini hadiah dari bos Gunawan Jewelry, Pak Dennis, untuk Afkar!" jelas Felicia yang mencoba membela Afkar."Oh, oke," jawab Gauri dengan setengah hati sambil melambaikan tangan. Namun dari ekspresinya, jelas dia tidak memercayai apa yang dikatakan putrinya.Bahkan, Gauri memberikan Felicia tatapan yang memperingatkan agar tidak melanjutkan pembicaraan.Gauri takut akan makin mempermalukan diri. Denn

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 195

    Suara Lukman terdengar lembut. Dia menunjukkan sikap yang sangat hormat dan hati-hati. Namun ketika suara itu sampai ke telinga orang-orang di dalam ruangan, rasanya seperti guntur yang menggelegar.Gauri dan Harun membelalakkan mata dan benar-benar tertegun di tempat. Di sisi lain, Julia, Jody, dan Amanda langsung terpaku dengan mulut menganga. Sementara itu, ekspresi mengejek yang tadi terpampang di wajah Daniel, kini membeku seketika.Sebagai bawahan, selama ini Daniel selalu bersikap sangat hormat dan berusaha keras untuk menyanjung Lukman. Bahkan, hal sepele seperti komentar atau kebiasaan Lukman selalu dia ingat dengan detail. Mana mungkin Daniel tidak mengenali suara bosnya?Lukman benar-benar ada di luar pintu? Lebih mengejutkan lagi, dia datang untuk memberikan penghormatan kepada Gauri?"Silakan masuk," jawab Afkar dengan tenang. Berbeda dengan keterkejutan semua orang, Afkar dan Felicia terlihat sangat tenang.Setelah Afkar selesai berbicara, pintu ruang VIP pun terbuka. Luk

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 196

    Saat itu juga, ekspresi Lukman berubah menjadi sangat muram. Dia berjalan cepat ke arah Daniel dengan amarah meluap.Daniel yang melihat ini langsung panik dan ketakutan. Dia berucap, "Pak ... Pak Lukman, dengarkan penjelasanku. Aku ...."Plak!Sebelum Daniel selesai berbicara, sebuah tamparan keras mendarat di wajahnya dan membuatnya terhuyung."Kamu cari mati ya? Aku sudah suruh kamu buang batu sampah ini, tapi kamu malah berani membawanya untuk menipu ibu mertua Pak Afkar? Jangan sampai aku menghabisimu!" marah Lukman dengan suara geram sambil menggertakkan gigi.Setelah itu, Lukman menoleh ke arah Afkar. Sikapnya langsung berubah menjadi penuh rasa bersalah dan ketakutan. Dia menjelaskan, "Pak Afkar, aku bersumpah ini sama sekali bukan ideku!""Nggak apa-apa, aku tahu," jawab Afkar dengan santai sambil melambaikan tangan.Mendengar jawaban itu, Lukman akhirnya menghela napas lega. Kemudian, dia menunjuk Daniel sambil bertanya dengan nada serius, "Pak Afkar, apa orang bodoh ini puny

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 197

    Amanda juga menimpali dengan tidak tahu malu, "Ya, Afkar. Kita ini keluarga. Tolonglah bantu sedikit."Melihat Julia dan Amanda berbicara seperti itu, Jody dan Daniel pun memandang Afkar dengan penuh harap.Di zaman sekarang, mendapatkan pekerjaan dengan gaji bulanan 100 juta itu bukan hal yang mudah. Jika pekerjaan itu benar-benar hilang, Daniel pasti akan merasa seperti hidupnya sudah berakhir.Daniel berbicara sambil memaksakan senyum penuh penyesalan, "Afkar, kamu punya koneksi yang luas. Tadi, aku memang bersalah. Aku salah paham padamu. Jangan perhitungan denganku lagi ya?"Melihat sikap keluarga Julia, Afkar hanya terkekeh-kekeh. Kemudian, dia menoleh ke arah Gauri dan bertanya, "Bu, menurut Ibu gimana? Aku akan ikuti apa yang Ibu putuskan."Mendengar ini, hati Gauri langsung berbunga-bunga. Keluarga Julia yang sebelumnya sombong dan pamer di hadapannya, kini terlihat sangat malu. Hatinya dipenuhi rasa puas, seolah-olah dendam lama terbalaskan. Afkar benar-benar membuatnya bangg

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 198

    Afkar tidak memiliki nomor telepon Lukman. Namun, Lukman bersikap sangat hormat padanya. Artinya, pria itu berusaha mengambil hati Afkar secara sepihak.Di sisi lain, fakta Afkar bahwa tidak memiliki nomor telepon Lukman menunjukkan bahwa dia tidak merasa hal itu penting.Gauri dan Harun tersenyum lebar. Tidak perlu diragukan, hati mereka sedang dipenuhi kebanggaan.Kedua pria itu sama-sama menantu keluarga, tetapi perbedaan mereka terlalu besar. Hanya dengan meminta, menantunya bisa membantu calon menantu Julia mendapatkan kembali pekerjaannya."Hm? Bibi Julia, Paman Jody? Kenapa kalian bisa ke sini?" Saat ini, Fadly yang baru selesai menyiapkan pesta ulang tahun ibunya masuk ke ruangan bersama beberapa pelayan."Dasar bandel! Akhirnya kamu muncul juga. Bibi Juliamu dan yang lain datang untuk merayakan ulang tahunku, sekalian meminta tolong pada kakak iparmu. Iya, 'kan, Kak?" ucap Gauri dengan wajah berseri-seri."I ... iya!" sahut Julia sambil tersenyum kaku."Haha! Bibi Julia, kalia

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 199

    "Oke, kalau begitu Kak Sutopo tangani saja. Biar saja produksi obat dengan harga selangit itu dihentikan!" ucap Afkar dengan dingin.Sutopo mengangguk dan menyahut, "Ya! Bukan hanya supplier obat sebelumnya, aku juga akan mengerahkan semua koneksiku agar Safira Farma nggak bisa mendapatkan supplier bahan baku yang baru! Setidaknya aku akan memastikan para supplier di provinsi ini nggak bekerja sama dengan mereka.""Pak Afkar, aku nggak ingin melihat hasil kerja kerasmu menjadi alat untuk meraup keuntungan bagi orang lain," tambah Sutopo dengan lantang."Apa  ini ... nggak akan merugikanmu?" tanya Afkar."Nggak masalah! Putraku sendiri adalah pasien leukemia, jadi aku juga membenci harga obat yang mahal. Aku paling benci para pengusaha kejam yang mengeksploitasi pasien demi keuntungan semata! Pak Afkar, kamu nggak perlu khawatir!" sahut Sutopo dengan tegas.Sutopo bertanya lagi dengan nada yang lebih lembut dan raut penuh ekspektasi, "Ngomong-ngomong, apa rencana Pak Afkar dan Nona Feli

Bab terbaru

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 456

    Apalagi, Keluarga Permono pernah bekerja sama dengan Keluarga Samoa. Mereka sangat memahami betapa kuatnya fondasi Keluarga Samoa.Jika tidak, Victor tidak akan merendahkan dirinya seperti ini di hadapan seorang pengurus Keluarga Samoa."Gulzar pasti baik-baik saja. Ya, pasti," ucap Victor berulang kali."Ya, ya, Gulzar pasti akan selamat!" Yola juga berdoa untuk keselamatan Gulzar.Namun, Gael hanya membalas, "Semoga begitu!"Saat ini, beberapa orang berjalan mendekat dengan santai. Begitu melihat mereka, Yola, Victor, Gael, serta para pengawal Keluarga Permono langsung menunjukkan ekspresi tidak ramah."Afkar, Felicia? Apa yang kalian lakukan di sini?" tanya Yola dengan dingin.Gael menatap Afkar sambil bertanya, "Bocah, aku sedang sibuk dan nggak punya waktu untukmu. Kamu malah sengaja muncul di hadapanku ya?"Afkar tersenyum dingin. "Barusan aku dengar kalian berdoa agar pemuda di dalam sana selamat, 'kan? Heh, sayang sekali .... Aku harus memberitahumu, rumah sakit ini nggak akan

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 455

    Afkar sebelumnya sempat melirik kondisi pemuda itu dan yakin bahwa rumah sakit tidak akan mampu menyelamatkannya.Dilihat dari sikap Yola dan ayahnya, Afkar merasa ini adalah kesempatan untuk memanfaatkan keadaan. 'Kalian ingin pemuda itu tetap hidup? Oke, mari kita lihat sejauh apa mereka akan bersandiwara!'Selanjutnya, Afkar melanjutkan proses penyembuhan Mateo. Dia terus menyalurkan energi naga ke tubuh Mateo, sekaligus menggunakan teknik akupunktur "Sembilan Vitalitas" dari Kitab Kaisar Naga.Mateo yang awalnya berada di ambang kematian menurut ilmu medis modern, perlahan-lahan menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang luar biasa.Entah berapa lama kemudian, Mateo akhirnya bangun dan turun dari ranjang. Meskipun wajahnya masih agak pucat, dia sudah mampu untuk berdiri dan berjalan."Sekarang kamu cuma perlu istirahat beberapa hari dan semuanya akan pulih sepenuhnya," ucap Afkar sambil tersenyum.Mata Mateo berkaca-kaca. Dia memandang Afkar dengan penuh rasa syukur. Sesaat kemudian, d

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 454

    Melihat situasi itu, Felicia segera menarik Shafa ke samping. Tatapannya penuh kemarahan saat menatap pihak lawan. Dia tidak menyangka mereka begitu arogan, langsung menyerang tanpa peringatan.Afkar hanya mendengus dingin. Satu tangannya tetap fokus menyalurkan energi naga ke tubuh Mateo, sementara tangan lainnya diangkat untuk menangkis serangan.Bam! Suara benturan keras terdengar disertai dengan getaran udara. Lengan bawah Afkar sontak bertabrakan dengan tulang kering pria berbaju putih.Tap! Tap! Tap! Pria berbaju putih itu mundur tiga langkah sebelum akhirnya bisa berdiri dengan stabil. Sebaliknya, Afkar tetap duduk tegak seperti gunung yang tak tergoyahkan."Kalau mau bersikap sombong, setidaknya becermin dulu! Sudah kubilang, temanku masih butuh perawatan di sini. Pergi sana!" Suara Afkar dingin tetapi berwibawa, menunjukkan posisinya.Wajah pria berbaju putih berubah serius. Dia menatap Afkar dengan mata berkilat ragu. "Bocah, kamu tahu siapa yang sedang kamu lawan?""Tuan mud

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 453

    Tampak direktur unit gawat darurat masuk dengan tergesa-gesa, ekspresinya penuh dengan ketidaksabaran dan kecemasan!Di belakangnya, beberapa tenaga medis mendorong ranjang rumah sakit darurat. Di atas ranjang itu, terbaring seseorang yang tubuhnya berlumuran darah dan terlihat dalam kondisi sangat kritis.Di samping dan belakangnya, ada banyak orang yang mengikuti. Masing-masing menunjukkan wajah penuh kekhawatiran."Cepat! Selamatkan tuan muda kami!" Seorang pria paruh baya yang berpakaian rapi terus berteriak dengan keras."Kenapa di ruang gawat darurat ini masih ada orang lain? Cepat usir mereka keluar!" Terdengar suara seorang wanita yang tajam, kasar, dan arogan."Siapa mereka? Suruh mereka pergi sekarang juga! Kalau sampai pengobatan tertunda, rumah sakit ini akan menerima akibatnya!" Pria paruh baya lainnya yang mengenakan setelan formal, juga berbicara dengan arogan.Mendengar keributan itu, Afkar yang sedang merawat Mateo pun perlahan-lahan menoleh dengan tatapan dingin. Mata

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 452

    "Ya sudah, jangan nangis lagi. Papa akan masuk dan melihatnya. Papa nggak akan membiarkan Paman Mateo meninggal."Afkar menghapus air mata Shafa, lalu segera memasuki ruang gawat darurat. Felicia mengikuti di belakangnya.Saat itu, dokter yang baru saja keluar dari ruangan hanya bisa menggeleng mendengar perkataan Afkar. Mereka mengira Afkar hanya berusaha menenangkan anaknya."Kalau pasien masih bisa selamat dalam kondisi ini, berarti dia seorang dewa! Kami saja nggak bisa menyelamatkannya, apa yang bisa dia lakukan?" Kepala dokter itu mencibir, merasa tidak senang dengan pernyataan Afkar.....Di dalam ruang gawat darurat, Mateo terbaring di sana. Darah masih mengalir perlahan dari mulut dan hidungnya.Beberapa alat medis dan tabung telah dilepas, hanya selembar kain putih yang menutupi tubuhnya. Jelas, pihak rumah sakit telah menyerah untuk menyelamatkannya dan langkah berikutnya adalah mengurus jenazahnya.Namun, seolah-olah merasakan sesuatu atau mungkin itu adalah momen terakhirn

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 451

    Beberapa SUV melaju di jalan menuju ibu kota provinsi dari Kota Nubes. Di salah satu mobil, Noah memegang wajahnya dengan ekspresi dipenuhi keengganan dan kebencian. Matanya tampak tajam dan menyeramkan."Dasar pria tua bangka! Kamu tega memukulku demi orang luar!" Noah menggeram dengan penuh kebencian.Kemudian, dia menatap tajam ke arah David yang duduk di sebelahnya sambil berkata dengan galak, "Kamu keluar dari mobil!"David terkejut dan bertanya dengan takut, "Pak ... ada apa?""Aku ingin kamu tetap tinggal di Kota Nubes. Manfaatkan mantan istri Afkar untuk memisahkan dia dari Felicia!" Tatapan Noah berkilat tajam.Mendengar ini, ekspresi David tampak cemas dan takut. "Tapi ... Afkar akan membunuhku kalau aku melakukan itu.""Diam! Aku nggak menyuruhmu bertarung dengannya! Kalau kamu menolak, akan kubunuh kamu sekarang juga! Jangan pikir Afkar akan mengampunimu meskipun kamu nggak membantuku!" maki Noah sambil mencengkeram rambut David.Dengan tubuh gemetaran, David akhirnya menga

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 450

    Dengan wajah penuh rasa malu dan bersalah, Heru memohon dengan tulus, "Aku sudah menyuruhnya pergi. Aku tahu kalau kalian bertemu, kamu pasti akan membunuhnya! Tapi, dia cucuku!""Pak, aku sudah menghukumnya dengan keras dan Keluarga Sanjaya akan memberi kompensasi besar sebagai permintaan maaf. Karena Bu Felicia dan putrimu nggak terluka, apa kamu bisa mengampuni Noah demi aku? Aku rela kehilangan martabatku!"Karen menggigit bibirnya dan berkata kepada Afkar dengan suara lembut, "Afkar, kujamin Kak Noah nggak akan melakukannya lagi! Demi hubungan kita, apa kamu bisa mengampuni nyawanya? Kakek sebenarnya berniat ...."Karen memberi tahu rencana Heru kepada Afkar, "Kak Noah sebenarnya impoten, makanya mentalnya agak bermasalah. Dia sebenarnya agak kasihan! Dia pasti khilaf. Apa kamu ... bisa mengampuninya?"Mendengar ini, senyuman dingin muncul di wajah Afkar. Dengan gigi terkatup, dia berkata, "Dia kasihan? Lalu, gimana dengan korbannya? Bukankah mereka lebih kasihan? Penyakit bukan a

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 449

    Saat melihat Noah diusir oleh kakeknya sendiri, Felicia awalnya terkejut. Namun, dia segera merasa bangga! Dia merasa bangga karena suaminya! Meskipun Afkar tidak datang, dia tetap melindungi Felicia dari kejauhan!Felicia tidak menyangka bahwa kakek dan adik Noah datang karena Afkar. Mereka memarahi Noah habis-habisan dan langsung menyuruhnya pergi sejauh mungkin.Di sisi lain, Afkar membawa Shafa mengendarai mobil menuju lokasi. Setelah menggeledah seluruh tempat, dia tidak menemukan jejak Noah. Wajahnya langsung berubah menjadi suram.Afkar tahu bahwa dirinya terlambat, Noah sudah memindahkan semua. Saat membayangkan Felicia berada di tangan orang sekejam Noah, Afkar merasa sangat khawatir.Jika Felicia terluka, Afkar tidak akan pernah memaafkan diri sendiri, bahkan Noah harus dihancurkan hingga berkeping-keping! Seluruh Keluarga Sanjaya harus binasa!Namun, tiba-tiba tiga sosok muncul di depannya. Heru dan Karen ternyata datang bersama Felicia!"Afkar ...." Felicia melihat Afkar ya

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 448

    Hanya saja, wajah Heru yang telah pulih sepenuhnya ini membuat Noah tercengang!Sebelumnya di telepon, Heru pernah memberi tahu Noah bahwa dokter sakti telah menyembuhkan wajahnya yang hancur. Namun, Noah sama sekali tidak menyangka hasilnya bisa sedahsyat ini!Saat itu juga, Noah semakin tidak sabar untuk bertemu dengan dokter sakti itu!"Kakek, para anak buah mungkin nggak mengenalimu dan Karen. Kenapa kamu nggak mengabariku saja? Aku bisa turun untuk menyambut kalian! Untuk apa berkelahi dengan mereka?"Noah mengira anak buahnya telah menghalangi kakeknya dan Karen masuk, sehingga keduanya terpaksa menerobos.Noah tersenyum, lalu melirik ke belakang Heru. "Kakek, di mana dokter sakti yang kamu sebutkan itu?"Plak! Begitu Noah selesai bicara, Heru langsung melayangkan sebuah tamparan keras ke wajahnya!Tubuh Noah sampai berputar satu kali akibat tamparan itu. Separuh wajahnya sontak bengkak. Dia pun menatap kakeknya dengan kaget dan bingung."Kakek, kenapa kamu menamparku?"Wajah Her

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status