Share

Bab 192

Penulis: Russel
Daniel bertanya, "Apa? Jadi, kamu sebenarnya nggak ada kerjaan ya? Aku sudah dengar dari Manda, katanya suaminya Feli itu menantu pecundang. Sekarang, kelihatannya memang benar. Afkar, aku benar-benar iri sama kamu lho."

Daniel menambahkan, "Kamu nggak perlu susah-susah bekerja keras sepertiku. Aku ini kepala gudang di perusahaan grosir batu giok. Setiap hari lelahnya bukan main."

"Walaupun bosku sangat menghargaiku dan gaji bulananku 100 juta, tetap saja nggak bisa dibandingkan sama gaya hidup santai kamu. Hahaha ...," ucap Daniel sambil terkekeh-kekeh.

Kata-kata Daniel yang terkesan santai itu jelas-jelas sedang menyindir Afkar sebagai pria yang hidup bergantung pada wanita.

Dalam hati, Daniel merasa iri sekaligus marah. Kenapa pria yang tidak berguna ini bisa menikahi wanita secantik Felicia? Rasa cemburu yang meluap-luap membuatnya melontarkan sindiran secara terang-terangan.

Pada saat itu, Amanda mengangkat dagunya dan menoleh pada Felicia. Dia memberi tahu, "Feli, cari suami itu
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 193

    Batu mentah itu terlihat seperti kualitas terbaik. Hanya saja, ada bekas potongan di permukaannya. Meskipun sudah dipoles, bekas-bekas itu tetap terlihat jelas.Melihat batu mentah itu, mata Gauri langsung berbinar-binar. Dia memang menyukai batu giok dan cukup paham tentang bahan mentahnya. Hadiah ulang tahun dari Daniel ini benar-benar membuatnya tertarik.Daniel memberi tahu, "Bibi Gauri, batu mentah ini diimpor langsung oleh bosku dari Myandar. Karena aku bekerja dengan baik, bosku menghadiahkannya padaku. Aku dengar Bibi suka batu giok, jadi sengaja membawanya ke sini sebagai hadiah ulang tahun.""Dengan kualitas batu ini, besar kemungkinan akan menghasilkan giok berkualitas tinggi. Nanti, Bibi bisa bikin perhiasan atau hiasan sesuai selera," ujar Daniel sambil tersenyum."Bibi Gauri, tahu nggak? Batu ini katanya bisa dilelang sampai puluhan miliar lho. Daniel benar-benar penuh pertimbangan saat memilih hadiah ini," tambah Amanda sambil menggandeng tangan pacarnya dengan bangga."

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 194

    Gauri sendiri merasa itu tidak mungkin. Sebuah patung Buddha dari giok sebesar itu pasti berharga sangat fantastis. Gauri sama sekali tidak percaya bahwa Afkar bisa mendapatkan hadiah semahal itu untuknya.Sembari berpikir demikian, wanita setengah baya yang masih terlihat anggun itu melirik tajam ke arah Afkar.Gauri bahkan tidak berani melihat patung Buddha itu lebih dekat. Dia takut Julia dan keluarganya akan memeriksa lebih saksama dan membongkar kebohongan Afkar. Itu sebabnya, dia meletakkan patung itu di lantai dengan santai, seolah-olah itu hanya barang biasa."Bu, patung ini asli kok. Ini hadiah dari bos Gunawan Jewelry, Pak Dennis, untuk Afkar!" jelas Felicia yang mencoba membela Afkar."Oh, oke," jawab Gauri dengan setengah hati sambil melambaikan tangan. Namun dari ekspresinya, jelas dia tidak memercayai apa yang dikatakan putrinya.Bahkan, Gauri memberikan Felicia tatapan yang memperingatkan agar tidak melanjutkan pembicaraan.Gauri takut akan makin mempermalukan diri. Denn

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 195

    Suara Lukman terdengar lembut. Dia menunjukkan sikap yang sangat hormat dan hati-hati. Namun ketika suara itu sampai ke telinga orang-orang di dalam ruangan, rasanya seperti guntur yang menggelegar.Gauri dan Harun membelalakkan mata dan benar-benar tertegun di tempat. Di sisi lain, Julia, Jody, dan Amanda langsung terpaku dengan mulut menganga. Sementara itu, ekspresi mengejek yang tadi terpampang di wajah Daniel, kini membeku seketika.Sebagai bawahan, selama ini Daniel selalu bersikap sangat hormat dan berusaha keras untuk menyanjung Lukman. Bahkan, hal sepele seperti komentar atau kebiasaan Lukman selalu dia ingat dengan detail. Mana mungkin Daniel tidak mengenali suara bosnya?Lukman benar-benar ada di luar pintu? Lebih mengejutkan lagi, dia datang untuk memberikan penghormatan kepada Gauri?"Silakan masuk," jawab Afkar dengan tenang. Berbeda dengan keterkejutan semua orang, Afkar dan Felicia terlihat sangat tenang.Setelah Afkar selesai berbicara, pintu ruang VIP pun terbuka. Luk

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 196

    Saat itu juga, ekspresi Lukman berubah menjadi sangat muram. Dia berjalan cepat ke arah Daniel dengan amarah meluap.Daniel yang melihat ini langsung panik dan ketakutan. Dia berucap, "Pak ... Pak Lukman, dengarkan penjelasanku. Aku ...."Plak!Sebelum Daniel selesai berbicara, sebuah tamparan keras mendarat di wajahnya dan membuatnya terhuyung."Kamu cari mati ya? Aku sudah suruh kamu buang batu sampah ini, tapi kamu malah berani membawanya untuk menipu ibu mertua Pak Afkar? Jangan sampai aku menghabisimu!" marah Lukman dengan suara geram sambil menggertakkan gigi.Setelah itu, Lukman menoleh ke arah Afkar. Sikapnya langsung berubah menjadi penuh rasa bersalah dan ketakutan. Dia menjelaskan, "Pak Afkar, aku bersumpah ini sama sekali bukan ideku!""Nggak apa-apa, aku tahu," jawab Afkar dengan santai sambil melambaikan tangan.Mendengar jawaban itu, Lukman akhirnya menghela napas lega. Kemudian, dia menunjuk Daniel sambil bertanya dengan nada serius, "Pak Afkar, apa orang bodoh ini puny

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 197

    Amanda juga menimpali dengan tidak tahu malu, "Ya, Afkar. Kita ini keluarga. Tolonglah bantu sedikit."Melihat Julia dan Amanda berbicara seperti itu, Jody dan Daniel pun memandang Afkar dengan penuh harap.Di zaman sekarang, mendapatkan pekerjaan dengan gaji bulanan 100 juta itu bukan hal yang mudah. Jika pekerjaan itu benar-benar hilang, Daniel pasti akan merasa seperti hidupnya sudah berakhir.Daniel berbicara sambil memaksakan senyum penuh penyesalan, "Afkar, kamu punya koneksi yang luas. Tadi, aku memang bersalah. Aku salah paham padamu. Jangan perhitungan denganku lagi ya?"Melihat sikap keluarga Julia, Afkar hanya terkekeh-kekeh. Kemudian, dia menoleh ke arah Gauri dan bertanya, "Bu, menurut Ibu gimana? Aku akan ikuti apa yang Ibu putuskan."Mendengar ini, hati Gauri langsung berbunga-bunga. Keluarga Julia yang sebelumnya sombong dan pamer di hadapannya, kini terlihat sangat malu. Hatinya dipenuhi rasa puas, seolah-olah dendam lama terbalaskan. Afkar benar-benar membuatnya bangg

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 198

    Afkar tidak memiliki nomor telepon Lukman. Namun, Lukman bersikap sangat hormat padanya. Artinya, pria itu berusaha mengambil hati Afkar secara sepihak.Di sisi lain, fakta Afkar bahwa tidak memiliki nomor telepon Lukman menunjukkan bahwa dia tidak merasa hal itu penting.Gauri dan Harun tersenyum lebar. Tidak perlu diragukan, hati mereka sedang dipenuhi kebanggaan.Kedua pria itu sama-sama menantu keluarga, tetapi perbedaan mereka terlalu besar. Hanya dengan meminta, menantunya bisa membantu calon menantu Julia mendapatkan kembali pekerjaannya."Hm? Bibi Julia, Paman Jody? Kenapa kalian bisa ke sini?" Saat ini, Fadly yang baru selesai menyiapkan pesta ulang tahun ibunya masuk ke ruangan bersama beberapa pelayan."Dasar bandel! Akhirnya kamu muncul juga. Bibi Juliamu dan yang lain datang untuk merayakan ulang tahunku, sekalian meminta tolong pada kakak iparmu. Iya, 'kan, Kak?" ucap Gauri dengan wajah berseri-seri."I ... iya!" sahut Julia sambil tersenyum kaku."Haha! Bibi Julia, kalia

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 199

    "Oke, kalau begitu Kak Sutopo tangani saja. Biar saja produksi obat dengan harga selangit itu dihentikan!" ucap Afkar dengan dingin.Sutopo mengangguk dan menyahut, "Ya! Bukan hanya supplier obat sebelumnya, aku juga akan mengerahkan semua koneksiku agar Safira Farma nggak bisa mendapatkan supplier bahan baku yang baru! Setidaknya aku akan memastikan para supplier di provinsi ini nggak bekerja sama dengan mereka.""Pak Afkar, aku nggak ingin melihat hasil kerja kerasmu menjadi alat untuk meraup keuntungan bagi orang lain," tambah Sutopo dengan lantang."Apa  ini ... nggak akan merugikanmu?" tanya Afkar."Nggak masalah! Putraku sendiri adalah pasien leukemia, jadi aku juga membenci harga obat yang mahal. Aku paling benci para pengusaha kejam yang mengeksploitasi pasien demi keuntungan semata! Pak Afkar, kamu nggak perlu khawatir!" sahut Sutopo dengan tegas.Sutopo bertanya lagi dengan nada yang lebih lembut dan raut penuh ekspektasi, "Ngomong-ngomong, apa rencana Pak Afkar dan Nona Feli

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 200

    Begitu mendengar bahwa dirinya sudah sembuh, kesedihan itu seakan-akan langsung sirna. Wajah Shafa menjadi cerah dan sekujur tubuhnya memancarkan keriangan.Melihat kegembiraan Shafa, tekad Afkar makin bulat. Dia harus mencari tahu apa penyebab kegagalannya!Untuk sementara waktu, Afkar bisa menyalurkan energi naga ke tubuh Shafa secara diam-diam. Dengan begitu, gadis kecil itu akan tetap sehat meski tidak mengonsumsi obat.Shafa tidak akan tahu bahwa dirinya masih sakit. Selama putrinya bisa bergembira dan ceria, Afkar akan melakukan apa pun.....Keesokan paginya.Setelah mengantar Shafa ke TK, Afkar pergi menjemput Felicia di Kompleks Graha. Saat dirinya tiba, Felicia sudah siap.Hari ini, presdir cantik itu mengenakan pakaian olahraga kasual. Penampilannya ini mengurangi kesan dingin yang biasa dipancarkannya. Kini, dia terlihat seperti wanita biasa yang ceria dan penuh semangat."Kenapa kamu berpakaian seperti ini?" tanya Afkar kaget."Ada banyak pekerjaan yang harus kutangani di

Bab terbaru

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 813

    "Rasanya pasti sangat memuaskan membunuh seorang genius, 'kan? Bocah, kenapa kamu nggak menyembunyikan kekuatanmu sampai akhir? Sepertinya, mentalmu masih belum cukup matang!""Ingat baik-baik untuk kehidupan selanjutnya, sebelum kamu benar-benar tumbuh kuat, belajarlah untuk menunduk dan menyembunyikan taringmu!"Giiik! Giiik .... Di saat itu, beberapa mobil tiba-tiba berhenti tidak jauh dari sana. Suara rem mereka memecah keheningan.Jelas, mereka juga menyadari ada sesuatu yang terjadi di jalan ini dan memutuskan untuk menepi dan mengamati.Dari salah satu mobil, terlihat sosok Raditya, Santo Sekte Bulan Hitam, bersama dengan Kelam dan Orion."Santo, bukankah itu Afkar?" Kelam menyipitkan mata sambil bertanya dengan ekspresi terkejut.Raditya mengangguk pelan. "Yang berjubah biru itu sepertinya adalah perwakilan dari Keluarga Pakusa dari dunia misterius. Dilihat dari situasinya, sepertinya dia sedang mengincar Afkar.""Terus, kita harus gimana?" tanya Kelam.Orion yang duduk di kurs

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 812

    Afkar melajukan mobil off-road dengan kecepatan paling tinggi, melintasi jalanan di antara kaki pegunungan.Felicia sudah mengatakan, kalau Afkar tidak sempat kembali, paling-paling Fadly akan menyerahkan kekuasaannya. Namun, Afkar tetap memilih untuk mengambil risiko dengan meninggalkan Desa Langga.Dia tahu ini keputusan berisiko. Namun, yang lebih menakutkan adalah kemungkinan kecil yang bisa berakibat fatal.Afkar tidak bisa memastikan, jika benar Fadly mengadakan pertemuan dunia mafia dan secara resmi bergabung dengan Organisasi NC, apakah pihak lawan akan menepati janji atau justru berbalik menghancurkan setelah mendapatkan apa yang mereka mau.Jadi, jika memang harus ada yang mengambil risiko, Afkar lebih rela itu dirinya sendiri, bukan orang-orang yang dia sayangi.Mungkin memang begitu watak Afkar sejak dulu, seseorang yang lebih dikendalikan oleh perasaan daripada logika. Sejak dia rela menjual ginjal demi menyelamatkan putrinya, bahkan menabrakkan diri demi uang kompensasi,

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 811

    Setelah mendengar ucapan itu, Afkar tidak bisa membantah dan hanya bisa mengangguk pelan sambil berkata, "Baiklah."Saat itu juga, tiba-tiba dia teringat sesuatu dan matanya langsung berbinar. "Kalau begitu, kita nggak perlu terburu-buru. Aku mau telepon orang dulu."Menghadapi kemungkinan penyergapan yang akan datang, Afkar tiba-tiba teringat akan seorang penolong, Murad.Putra Keluarga Hasyim yang seluruh tubuhnya seperti dilapisi kulit pohon itu punya latar belakang yang luar biasa kuat. Bahkan, pengikut yang selalu ada di sekelilingnya pun punya kekuatan yang tidak bisa diprediksi.Apalagi, Murad masih mengandalkan Afkar untuk menyembuhkannya. Pria itu tidak mungkin ingin melihat Afkar mati.Sekarang ada yang ingin menyergapnya, bukankah kekuatan Murad akan sangat berguna? Namun, kemungkinan butuh beberapa hari agar bala bantuan bisa tiba.Bagaimanapun, nyawa adalah hal yang utama. Afkar dan Rose bisa tinggal di Desa Langga beberapa hari, paling-paling keluar uang sedikit.Lagi pul

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 810

    Semalam pun berlalu dengan tenang.Setelah beristirahat semalaman, Afkar bersama dua rekannya meninggalkan wilayah Sekte Langga. Rose telah mendapatkan kualifikasi untuk menjadi murid Sekte Langga, tetapi dia belum langsung menetap di sana, karena masih harus pulang untuk mengurus beberapa hal.Saat itu, Afkar belum tahu bahwa Felicia dan yang lainnya sudah hampir gila karena tidak bisa menghubunginya sama sekali.Tentu saja, yang pergi bukan hanya mereka bertiga. Setelah uji coba peringkat individu selesai, keluarga-keluarga dan sekte-sekte juga turut kembali ke Desa Langga di luar.Ketika Afkar dan dua rekannya kembali ke penginapan di ujung desa itu, mereka langsung melihat rombongan Keluarga Darmadi di sana.Setelah Logan tewas, kini yang memimpin adalah seorang pria paruh baya dengan kekuatan tingkat pembentukan inti tahap awal. Namanya Rudy, paman Logan."Afkar, berani sekali kamu membunuh Logan! Menurutmu musuh Keluarga Samoa masih kurang banyak ya?" Begitu melihat Afkar, Rudy l

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 809

    Rose merasa dirinya yang mengambil alih kendali. Entah kenapa, di dalam hatinya, dia merasa Afkar ini ... agak menggemaskan.Saat sedang sombong, Afkar seolah-olah akan terbang ke langit. Namun, baru dicium sekali, dia langsung malu?Rose menutup mulutnya sambil tersenyum geli, lalu berdiri dan berkata, "Afkar, kamu memang nggak bisa menerimaku jadi wanitamu, tapi kita sudah pernah melewati hidup dan mati bersama. Nggak masalah kalau aku jadi sahabatmu, 'kan?""Pokoknya, aku sangat berterima kasih atas semua kebaikanmu terhadapku dan Keluarga Samoa. Aku sampai nggak tahu harus membalasnya dengan apa. Kelak kalau kamu butuh bantuan, aku pasti akan siap bertaruh nyawa untukmu."Setelah mengucapkan itu, dia sekali lagi menatap Afkar dengan dalam, lalu akhirnya membuka pintu dan pergi."Fiuh ...." Afkar akhirnya mengembuskan napas panjang. Dia merasa lebih lega.Dia menyentuh pipinya. Rasanya masih ada sisa kehangatan dan aroma lembut dari Rose. Sebuah senyuman getir pun muncul di wajahnya

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 808

    Afkar hampir tersedak saat mendengar perkataan Rose!Astaga! Mau jadi istri mudanya? Berani sekali wanita ini mengatakan hal seperti itu!Sebelumnya Rose bersikap angkuh di hadapannya, tetapi sekarang malah mau jadi istri mudanya? Dari ekspresinya, sepertinya dia tidak bercanda?"Nona Rose, sekarang ini zaman apa? Kita hidup di masyarakat yang menganut sistem monogami, bukan zaman poligami! Jangan bercanda deh!" Afkar berkata sambil mengelap keringat di dahinya.Mendengar itu, mata indah Rose tampak sedikit meredup. Dia menggigit bibirnya dan bertanya, "Apa kamu masih dendam karena sikapku yang dulu? Aku tahu .... Waktu itu aku salah menilai. Aku nggak seharusnya meremehkanmu ...."Afkar melambaikan tangan, menyela, "Bukan, bukan karena itu! Cuma, cara pandang kita saja yang beda. Aku nggak bisa terima poligami dan aku sangat menghargai istriku, jadi ...."Afkar tersenyum getir dalam hati. Akhirnya, dia paham juga apa maksud dari pepatah "paling susah menolak cinta seorang wanita canti

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 807

    Detik berikutnya, Pisau Naga Es di depan Afkar tiba-tiba bergetar hebat, mengeluarkan dengingan tajam dan jernih. Suara itu seperti raungan harimau dan naga yang mengamuk.Pada saat yang sama, bilah memancarkan cahaya perak yang terang, menyala selama beberapa detik sebelum akhirnya meredup kembali.Mata Afkar berbinar terang. Dia bisa merasakan seolah-olah dirinya dan pedang itu telah terhubung dalam satu kesatuan yang harmonis.Afkar menggenggam gagangnya, kembali mengelus permukaan bilah. Namun, kali ini dia tidak lagi merasakan aura tajam ataupun hawa dingin yang menusuk. Yang dia rasakan hanyalah keluwesan serta keintiman.Seakan-akan Pisau Naga Es bukan sekadar senjata, melainkan sepasang mata yang menyatu dengan tubuhnya. Ketajamannya hanya akan diarahkan pada musuh dan tidak akan pernah menyakiti tuannya."Luar biasa! Pedang ini benar-benar bisa dirasuki oleh roh pedang milikku! Jadi, ini yang disebut ... senjata yang memiliki roh?"Afkar memegang pedang itu erat-erat, merasaka

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 806

    Setelah Afkar dan lainnya meninggalkan tempat Zinia, mereka kembali ke halaman yang sementara ditinggali mereka selama berada di tempat ini.Karena berada di wilayah sekte, para pendatang seperti mereka tidak diperbolehkan berkeliaran sembarangan. Setelah makan, Afkar hanya berdiam diri di dalam kamar.Dia duduk bersila di atas ranjang, merasakan perubahan yang terjadi setelah menembus ke tingkat pembentukan inti secara saksama.Berbeda dengan para kultivator tingkat pembentukan inti biasa, kini seluruh pusat energinya telah berubah menjadi bola padat yang terbentuk dari energi sejati murni yang sangat terkondensasi. Daya tahan bola itu bahkan sekeras logam mulia.Energi sejati dalam bentuk seperti ini biasanya hanya bisa dicapai oleh kultivator tingkat pembentukan inti tahap puncak.'Dengan kekuatanku yang sekarang, bagaimana kalau aku melawan seorang kultivator tingkat inti emas?' batin Afkar.Tadi saat bersama Zinia, Afkar secara halus mencoba menggali informasi tentang kekuatan Saf

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 805

    Afkar melanjutkan, "Benar, Keluarga Samoa memang takut menyinggung Sekte Langga dan hal itu sama sekali nggak perlu ditutupi. Tapi, aku bisa dengan tegas memberitahumu satu hal. Aku pribadi nggak takut menyinggungmu.""Kalau mengesampingkan latar belakang dan status, kamu sendiri nggak ada apa-apanya di mataku. Jangan bertingkah seperti gadis kecil di sini. Berhentilah marah-marah nggak jelas," sindir Afkar.Mendengar ucapan itu, tubuh Arisa bergetar hebat saking marahnya. Wajah cantiknya juga memerah. Emosinya yang meluap hampir saja membuat luka di dalam tubuhnya kambuh. Bahkan, dia juga nyaris memuntahkan darah.Arisa menggertakkan gigi. Suaranya penuh amarah dan kebencian ketika memaki, "Dasar bajingan! Aku nggak peduli. Pokoknya aku akan bertarung mati-matian denganmu!""Arisa, cukup! Jangan nggak bisa lihat situasi! Cepat ambil Pisau Naga Es dan tukarkan dengan Pedang Es Jiwa! Cepat pergi!" Nada suara Zinia tiba-tiba terdengar lebih tegas dan dingin saat memberi perintah pada Ari

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status