Bab 2. Istri ke dua Setelah ijab kabul itu berlangsung, aku dan umi memutuskan untuk kembali ke panti. "Mbak, saya pulang dulu," pamitku pada Mbak Najwa yang masih terbaring lemah, namun wajahnya terlihat sangat berbinar. "Biar Mas Adrian ya, yang antar," tawar Mbak Najwa "Nggak usah, Mbak, aku udah pesen taksi online tadi," tolakku Melihat wajah Mas Adrian yang sangat tidak bersahabat itu, aku cukup tau diri. "Cancel aja, An!" seru Mbak Najwa. "Mas, kamu anter Umi sama Ana, ya!" perintah Mbak Najwa yang terkesan memaksa Mas Adrian. "Tapi, nanti kamu di sini sama siapa, Sayang?" kata Mas Adrian. Aku tahu dia hanya beralasan. "Ada suster, Mas!" jawab Mbak Najwa. "Ya sudah kalau kamu maksa, mari Umi, saya anter," ajak Mas Adrian pada Umi tanpa menoleh atau menyebut namaku sekalipun. Mas Adrian segera berpamitan pada Mbak Najwa dan mengecup kening Mbak Najwa penuh kasih sayang. Umi dan aku hanya bisa saling memandang melihat Mas Adrian yang begitu sayang pada Mbak Najwa. Pi
Last Updated : 2024-09-05 Read more