All Chapters of Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan: Chapter 221 - Chapter 228

228 Chapters

Bab 221 - Di Balik Ketegasan Seorang Ayah

Reagan menghela napas panjang. Ia pun berkata, “Putra bodohku itu memang terlalu naif dan kurang ajar, Hans.”Namun, detik berikutnya, ia tersenyum tipis dan menambahkan, “Tapi aku suka dengan keberaniannya.”Hans tertegun. Cukup terkejut dengan pujian yang diucapkan tuannya tersebut. Terlihat kekaguman samar dari raut wajah Reagan yang tidak ditunjukkan kepada Reinhard tadi. “Tuan, Anda juga terlalu keras kepada diri Anda sendiri.”Reagan terkekeh pelan.Seperti yang dikatakan Hans, Reagan pun sadar bahwa dirinya dulu juga seperti Reinhard.Demi wanita terkasihnya─Selina Anderson, ia juga akan melindunginya meskipun harus mengorbankan nyawanya sendiri.Akan tetapi, sebagai seorang ayah, Reagan tetap saja merasa perlu untuk mengingatkan putranya bahwa berkorban tanpa perhitungan adalah tindakan bodoh.Lagipula, Reagan tidak tahu apakah wanita pilihan putranya itu pantas menerima pengorbanan putranya. Selain itu, ia tahu bahwa memilih wanita itu berarti putranya harus menanggung tanggun
last updateLast Updated : 2025-01-03
Read more

Bab 222 - Kekhawatiran Seorang Ibu

Reinhard telah berada di depan pintu rawat ruangan Alicia. Ia tidak langsung masuk, tetapi berdiri diam cukup lama di sana sembari meredakan rasa sakit pada pipinya akibat tamparan ayahnya tadi.“Ck! Dia benar-benar tidak menahan diri dan menggunakan semua tenaganya,” gerutu Reinhard sembari meringis ketika menyentuh pipinya yang masih terasa perih.Dari jendela kecil pintu ruangan rawat Alicia, Reinhard dapat melihat ibunya mengusap kening Alicia dengan lembut. Ia pun tersenyum melihat perhatian yang diberikan wanita paruh baya itu kepada istrinya.Reinhard kembali teringat dengan pembicaraannya dengan sang ayah. Ia memahami bahwa sikapnya tadi kepada ayahnya memang salah.Namun, kerasnya sikap ayahnya sering kali membuat Reinhard kehilangan kesabaran, sehingga ketegangan di antara mereka selalu tidak dapat dihindari.‘Dasar tidak berperasaan. Kenapa dia selalu seenaknya mengatur hidupku?’ sungutnya di dalam hati.Kebingungan dan amarah masih memenuhi pikiran Reinhard. Akan tetapi, ad
last updateLast Updated : 2025-01-03
Read more

Bab 223 - Ketika Takdir Berbicara

“Ma, sebenarnya … Anya bukanlah nama aslinya,” aku Reinhard seraya tersenyum kaku. “Ma-maksudmu apa, Rein?” Kerutan pada kening Selina semakin dalam. Ia menatap putranya dengan penuh pertanyaan. “Namanya adalah Alicia. Anya hanyalah nama yang didapatkannya sewaktu amnesia dulu,” papar Reinhard dengan singkat. Selina tertegun, masih mencoba mencerna ucapan putranya. "Amnesia?" gumamnya, memastikan ia tidak salah dengar. Selina menatap putranya dengan alis yang terangkat, menuntut penjelasan lebih lanjut. Reinhard mengangguk kecil. “Ya, Ma. Dia kehilangan ingatan setelah mengalami kecelakaan mobil. Nama asli dia yang sebenarnya adalah Alicia Lorenzo,” jawabnya. Reinhard tidak berpikir untuk menutupi identitas Alicia kepada siapa pun lagi. Setelah semua yang terjadi, Reinhard memutuskan untuk berhenti menyembunyikan identitas Alicia. Ia ingin memulai segalanya dengan kejujuran. Selina tersentak. “Lorenzo?” Wajah Selina berubah serius. Tatapan Selina beralih kepada Alicia
last updateLast Updated : 2025-01-04
Read more

Bab 224 - Bisikan Nakal

“Jadi, kapan kamu akan menjalani ‘hukuman’ yang Mama tentukan untukmu?” Selina kembali mendesak putranya. Wanita paruh baya itu sudah merencanakan liburan bulan madu di tempat romantis yang sepi dan tenang, tempat di mana putra dan menantunya bisa benar-benar menikmati waktu mereka tanpa gangguan.Namun, ia tidak menyangka, lagi-lagi ia harus menerima kenyataan bahwa "hukuman" yang direncanakannya harus ditunda karena kondisi putra dan menantunya saat ini. Reinhard tertawa ringan. “Mama yakin ini hukuman? Bukan hadiah?” ledeknya yang telah mengetahui hukuman yang dimaksud ibunya. “Dasar anak nakal. Kamu pikir Mama akan semudah itu memberikanmu hadiah?” Selina tersenyum penuh arti. Namun, akhirnya ia mengakui bahwa hukuman yang diaturnya itu memang hanyalah dalih untuk memenuhi harapannya saja. “Sudahlah. Anggap saja ini hadiah pernikahan kalian,” ucap Selina dengan setengah hati. Reinhard kembali tertawa kecil. “Terima kasih, Ma. Aku dan Alicia akan berusaha lebih keras lagi untuk
last updateLast Updated : 2025-01-04
Read more

Bab 225 - Godaan Nakal Di Tengah Keraguan

‘Sial! Kenapa dia selalu bisa tahu sih?’ rutuk Alicia di dalam hati, merasa sangat frustrasi.Ia teringat dengan hal sama yang pernah dilakukannya saat malam pertama dengan Reinhard. Pria itu juga memergokinya sedang berpura-pura tidur saat itu.‘Bisa-bisanya dia berpikiran nakal di saat seperti ini,’ Alicia menggerutu di dalam hati.Alicia tetap terdiam, tetapi warna merah samar mulai merayap di pipinya. Ia juga tidak bisa menahan detak jantungnya yang semakin cepat setelah mendengar suara lembut namun penuh sindiran dari suaminya itu.‘Aduh, bagaimana ini? Apa aku bangun saja?’‘Tapi, kalau aku bangun sekarang, dia pasti akan menggodaku habis-habisan!’Kepanikan semakin menguasai pikiran Alicia. Ia tidak tahu harus memasang wajah seperti apa apabila pria itu mengetahui sandiwaranya. Selain itu, ia masih sangat syok dengan pengakuan yang tidak sengaja didengarnya tadi.Sebenarnya saat sedang menikmati tidurnya tadi, Alicia terusik dengan suara berbisik di sekitarnya. Ia tahu bahwa ib
last updateLast Updated : 2025-01-05
Read more

Bab 226 - Ciuman yang Dirindukan

Reinhard tersenyum tipis, menahan tawa saat melihat Alicia yang jelas-jelas berpura-pura tidur, terlihat berusaha keras untuk tidak ketahuan olehnya.‘Dasar keras kepala,’ gumam Reinhard di dalam hati. Ia pun mengulum senyumnya.Namun, sikap Alicia justru membuatnya semakin menikmati permainan nakalnya. Reinhard memahami jelas bahwa tindakannya ini terlalu kurang ajar, tetapi ia merasa tertantang dengan respon Alicia dan sangat menyenangkan melihat kegugupan wanita itu, seperti seekor kelinci kecil yang dijebak oleh sang pemangsa.Reinhard mencondongkan tubuhnya dan mendekatkan wajahnya sedikit, memiringkan kepala, memperhatikan napas Alicia yang terdengar makin berat.“Apa kamu tahu,” bisik Reinhard dengan lembut, suaranya penuh godaan, “orang yang tidur biasanya tidak menahan napas seperti ini.”Alicia menggertakkan giginya dalam hati, menahan diri agar tidak membuka mata. Tapi detak jantungnya yang semakin cepat hampir mengkhianatinya.Senyuman Reinhard sedikit memudar. Sebuah sens
last updateLast Updated : 2025-01-05
Read more

Bab 227 - Pesan yang Baru Terbaca

Masih dengan senyuman nakal yang memikat, Reinhard kembali berucap, “Aku tahu kamu sudah mendengar semuanya, Alicia. Benar, kan?”Alicia, yang tampak gugup, hanya diam, dan Reinhard pun bergerak mundur sedikit, lalu duduk di samping ranjang. Tidak ada lagi tatapan menuntut seperti sebelumnya.Reinhard masih tersenyum nakal dan berkata, “Tidak mau menjawab juga tidak apa-apa. Aku anggap kamu membenarkan dugaanku."Sontak, perhatian Alicia pun tertuju padanya. Pria itu terlihat santai seolah tidak ada hal apa pun yang terjadi pada mereka tadi.Padahal Reinhard tahu jelas kalau Alicia masih kesulitan bicara karena kondisinya. Namun, pria itu malah memanfaatkan momen itu untuk menggodanya.Alicia pun mendengus kesal. “Menyebalkan,” cicitnya dengan suara serak yang masih sulit untuk diucapkan.Melihat wajah cemberut istrinya itu, Reinhard pun terkekeh geli. Wanita itu langsung melayangkan tatapan tajamnya. Meskipun tidak ada kata lain yang terucap, tetapi Reinhard menerka jika Alicia tela
last updateLast Updated : 2025-01-06
Read more

Bab 228 - Belum Terlambat

[Kenapa kamu melakukan semua ini? Apa kamu melakukannya memang karena mencintaiku seperti yang kamu bilang tadi sama Mama? Atau semua hanya ….]Tiba-tiba saja Alicia merasa malu mengetik pesan konyol itu. ‘Seharusnya tadi aku tetap pura-pura tidak tahu saja. Kalau begini, bukankah sama saja aku mengaku kalau sudah menguping? Haissh!’ gerutunya di dalam hati.Namun, Alicia sudah terlanjur melakukannya. Ia hanya bisa memandang Reinhard dengan cemas dan menggigit bibirnya dengan kuat.Di satu sisi, Alicia khawatir Reinhard akan mengatakan bahwa semua hanyalah kebohongan belaka. Namun, di sisi lain, Alicia juga takut apabila mendengar bahwa pria itu memang mencintainya.Walaupun Alicia sangat berharap mendengar Reinhard mengakui cintanya, tetapi ia tidak tahu harus bagaimana menyikapi hal tersebut nanti, mengingat masa lalunya yang penuh noda.Alicia meremas jemarinya dengan erat. Meskipun hatinya dipenuhi kegelisahan, tetapi ia tetap ingin mendengar jawaban apa pun yang tulus pria itu. L
last updateLast Updated : 2025-01-06
Read more
PREV
1
...
181920212223
DMCA.com Protection Status