All Chapters of Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan: Chapter 241 - Chapter 250

255 Chapters

Bab 241 - Bertekuk Lutut

“Kenapa diam saja? Lakukan!” bentak John Vale yang masih mendesak cucunya tersebut.Thalia menggigit bibirnya dengan erat hingga berdarah. Ia bersikukuh untuk tidak menuruti keinginan kakeknya, tetapi Edwin pun berbisik padanya, “Thalia, sudahlah. Jangan keras kepala. Lakukanlah.”Mata Thalia menyala penuh amarah saat ia menatap Edwin. "Kamu serius, Ed? Kamu benar-benar ingin aku berlutut di depan perempuan itu?" desisnya dengan suara bergetar."Sayang, aku juga tidak mau seperti ini, tapi ... ini demi kebaikan kita semua," jawab Edwin lirih, hampir memohon.Thalia tertawa sinis, menahan perih di dadanya. Ia mulai menyesali keputusannya menikahi pria yang, baginya, terlihat tidak lebih dari seorang pengecut.Namun tekanan dari John Vale dan desakan halus Edwin akhirnya memaksa Thalia menyerah. Dengan napas panjang, ia menundukkan kepala dan perlahan berlutut.Tidak ada kata-kata yang keluar dari bibirnya, hanya a
last updateLast Updated : 2025-01-13
Read more

Bab 242 - Simbol Pernikahan yang Kembali

Dengan penuh ketenangan dan wibawa, Reinhard menatap Miranda sambil bertanya, “Jadi, maksud Anda kalau saya dan istri saya sedang berpura-pura menjadi pasangan di depan kalian?” Miranda tersenyum tipis, meskipun tatapannya tetap tajam dan penuh perhitungan. Ia mencoba mencari celah dalam hubungan Reinhard dan Alicia yang bisa dimanfaatkannya untuk mengambil kembali harga diri putra dan menantunya yang sempat dipermalukan oleh Alicia tadi. “Bukan begitu, Tuan Muda Hernandez. Saya hanya merasa sedikit khawatir karena saya tidak melihat adanya cincin di jari istri Anda." Ucapan Miranda langsung menarik perhatian tamu-tamu di sekitar mereka. Semua mata tertuju pada tangan Alicia dan memastikan jari manisnya memang tidak mengenakan cincin pernikahan yang dimaksud. Desas-desus mulai terdengar di antara kerumunan, memunculkan berbagai spekulasi tentang hubungan pasangan itu. Miranda diam-diam tersenyum, lalu lanjut berkata, "Saya rasa Anda bukan tipe pria yang tidak peduli dengan simbo
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Bab 243 - Terlalu Banyak Bicara

Suasana yang awalnya dipenuhi desas-desus buruk tentang Alicia kini berubah drastis menjadi tepuk tangan dan seruan kagum dari para tamu. Para awak media yang masih berada di dalam ruangan tidak hentinya menekan tombol blitz kamera mereka untuk mengabadikan momen kemesraan antara Reinhard dan Alicia. Mereka terlihat sangat serasi hingga membuat semua orang terpana. Cinta yang terpancar di antara mereka seolah menutup rapat segala keraguan yang sebelumnya ada. Miranda, yang telah berusaha menebar keraguan dan mempermalukan Alicia, kini hanya bisa berdiri terpaku dengan senyum kaku di wajahnya. Keadaan yang berbalik ini membuatnya merasa tak berarti, bahkan terlihat kecil di hadapan orang-orang. Sementara, Thalia dan Edwin yang seharusnya menjadi tokoh utama dalam acara tersebut merasa terkucilkan. Kejadian tersebut terjadi dengan cepat hingga mereka tidak dapat berbuat apa pun. Thalia menggenggam erat gelas wine-nya. Wajahnya yang memerah akibat alkohol semakin gelap. Ia m
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Bab 244 - Hutang yang Harus Dibayar

“Sepertinya Anda belum pernah melihat seseorang kehilangan nyawanya saat banyak bicara, huh?”Mendengar hal itu, Edwin meneguk salivanya dengan kasar. Semua kata-katanya dalam sekejap tertelan kembali ke tenggorokannya.Wajah Edwin dan ibunya berubah semakin pias ketika Reinhard berdesis dengan dingin, “Apa mau kutunjukkan?”Suara berat Reinhard seakan memberikan nuansa mengerikan yang menyelimuti seluruh ruangan. Tidak ada yang berani berbicara, bahkan para tamu yang sebelumnya menikmati suasana acara kini hanya bisa menatap dengan penuh antisipasi.Bibir Miranda bergetar hebat. Terlebih lagi saat bersitatap langsung dengan netra amber Reinhard yang telah memancarkan kemarahan yang sangat besar padanya.Sorot mata tajam pria itu seakan menuntutnya untuk tidak bicara lebih jauh apabila masih ingin melihat hari esok.Semua keberanian yang tadi Miranda miliki menguap begitu saja. Ia mencoba membuka mulut untuk berbicara, tetapi kata-katanya tercekat.Sementara, Edwin merasa Reinhard bena
last updateLast Updated : 2025-01-15
Read more

Bab 245 - Regis Lorenzo

“Siapa yang kamu sebut gelandangan?!” Semua kepala serentak berbalik ke arah pintu ballroom. Suara langkah tegas yang menggema di ruangan itu menyertai kemunculan sosok seorang pria dengan aura yang sama mencekamnya seperti Reinhard saat ini. Sorot matanya yang tajam seperti elang, menelisik setiap sudut ruangan sebelum akhirnya terhenti pada Miranda yang tengah digiring keluar oleh bawahan Reinhard. Dengan setelan jas gelap sempurna yang memancarkan wibawa, pria itu melangkah menghampiri wanita itu, diikuti beberapa pengawal pribadinya. Keberadaannya langsung menguasai seluruh ruangan dan membuat semua orang bertanya-tanya mengenai identitasnya. “Bu-bukankah dia Regis Lorenzo?” Salah seorang wartawan yang berada di tengah aula itu tiba-tiba berkomentar. Ia terlihat syok karena tidak menyangka akan bertemu dengan tokoh penting yang sangat sulit ditemuinya. “Apa? Regis Lorenzo? Maksudmu, keluarga Lorenzo yang tersohor di New York dan termasuk sepuluh konglomerat terkaya di
last updateLast Updated : 2025-01-15
Read more

Bab 246 - Nona Muda Lorenzo

“Apa? Keluarga?” “Jadi … wanita itu masih bagian dari keluarga Lorenzo?” “Tapi, dia siapanya Tuan Muda Lorenzo? Apa wanita itu masih ada hubungan darah atau hanya keluarga dekat saja?” “Kalau memang wanita itu berasal dari keluarga Lorenzo, tapi kenapa orang-orang keluarga Stein berani mengatakan kebohongan seperti ini? Apa mereka sudah gila? Beraninya mereka mencari masalah dengan keluarga Lorenzo!” Sebagian besar orang di dalam aula mulai saling berbisik, mencoba mencerna apa yang baru saja mereka dengar, sementara yang lainnya tampak terperangah oleh pengungkapan yang begitu mengejutkan hingga tidak tahu harus berkata apa. “Bo-bo … hong ….” Gumaman Miranda yang seperti rintihan itu terdengar lemah. Sama seperti Edwin, ia juga tidak percaya dengan hal yang baru saja didengarnya. Meskipun Miranda tidak berkutik dalam cengkeraman Regis, tetapi pikirannya masih sangat jernih. Ia yakin Anya bukanlah seorang wanita yang berstatus tinggi, mengingat kembali penampilan lusuh wanita it
last updateLast Updated : 2025-01-16
Read more

Bab 247 - Penerimaan

Melihat ekspresi orang-orang yang sedang menunggu jawaban darinya, Regis pun tertawa kecil. Suara tawanya terdengar dalam dan penuh percaya diri, membuat suasana semakin tegang.“Kamu benar. Dia memang dinyatakan meninggal dalam kecelakaan pesawat, tapi …,” Regis sengaja menggantungkan ucapannya. Tatapannya mengedar ke sekeliling ruangan, lalu berhenti pada sosok Alicia.Dari jaraknya saat ini, Regis bisa melihat sepasang mata biru Alicia yang berkaca-kaca. Sorot mata yang dipenuhi emosi yang bercampur aduk itu membuat Regis merasakan bahwa adiknya itu memiliki cerita pahit yang dipenuhi dengan rasa sakit yang berusaha disimpannya rapat-rapat.Seulas senyuman tipis Regis layangkan kepadanya, lalu ia melanjutkan, “Tapi, dia adalah gadis keras kepala yang sangat beruntung. Bahkan malaikat maut saja berteman baik dengannya.”Ucapan Regis yang diselimuti guyonan ringan itu berhasil membuat Alicia tersenyum, tetapi air mata wanit
last updateLast Updated : 2025-01-16
Read more

Bab 248 - Peringatan Regis

Keringat dingin mengucur deras di pelipis Edwin saat tatapan penuh amarah dan kebencian Regis tertuju padanya.Dengan wajah menahan rasa malu, Edwin pun mencoba untuk menciptakan kesempatan untuk dirinya dan memohon dengan suara terbata-bata, “Tu-tuan Muda Lorenzo, saya akui kalau saya bersalah. Saya benar-benar minta maaf. Kalau waktu itu saya tahu dia adalah adik Anda, saat itu juga saya pasti akan mengembalikannya kepada Anda.”Namun, bukannya menunjukkan rasa iba, Regis malah menyeringai sinis. “Mengembalikan?” gumamnya dengan wajah yang seketika berubah dingin dan penuh kekejaman.Edwin menelan ludah, tubuhnya gemetar. “Saya ... Saya benar-benar menyesal. Tolong beri saya kesempatan untuk menebus kesalahan ini, Tuan Muda Lorenzo ....”Regis melangkah mendekat. Kepalan tangannya yang telah tergenggam erat pun akhirnya melayang dengan cepat, menghantam wajah Edwin dengan keras. Suara teriakan kaget dari para tamu wanita yang menyaksikan adegan tersebut pun terdengar memenuhi aula.
last updateLast Updated : 2025-01-17
Read more

Bab 249 - Hadiah Kejutan Part 1

Alicia memberikan isyarat kepada Owen, yang dengan segera menyampaikan perintah melalui earpiece di telinganya. Seketika lampu-lampu di aula meredup, dan layar besar di ujung ruangan menyala, menampilkan sebuah video. Suasana menjadi hening. Semua mata tertuju pada layar. Wajah Edwin memucat seketika ketika ia melihat tayangan yang mulai diputar. Itu adalah rekaman suara dan video yang jelas memperlihatkan aksi Edwin yang sedang bercengkerama dengan seorang petinggi suatu instansi khusus perizinan produk. Selama seminggu terakhir ini produk Shiny terus mendapatkan laporan keluhan dari para konsumen dan terus menjadi bahan pemberitaan di media. Karena itu Mirage diminta untuk bekerja sama dalam melakukan pemeriksaan terhadap produk tersebut. Namun, Edwin menggunakan cara pintas untuk mempercepat pemulihan nama baik perusahaannya agar produk dapat dipasarkan kembali. Dalam rekaman tersebut terdengar jelas bagaimana Edwin memohon untuk diloloskan dengan mengimingi imbalan yang sangat
last updateLast Updated : 2025-01-17
Read more

Bab 250 - Hadiah Kejutan Part 2

“Keputusan yang sangat bagus, Tuan Vale.” Suara Alicia membuat perhatian John tertuju padanya.Pria tua itu menatapnya dengan bingung. Sebelum John bertanya lebih jauh, Alicia pun berkata, “Kebetulan saya masih ada kejutan lain yang harus Anda dan semuanya nikmati.”Mendengar hal tersebut, Edwin semakin panik dan berkata dengan murka, “Apa lagi yang kamu inginkan? Apa kamu belum puas menjebakku, Anya?!”Alicia hanya mendengus sinis, sama sekali tidak mengindahkan ucapan mantan suaminya tersebut. Ia memerintahkan Owen untuk menampilkan tayangan video berikutnya di mana terlihat cuplikan adegan panas yang sudah disensor sebelumnya.Dalam tayangan itu hanya memperlihatkan wajah Edwin dengan wanita bayarannya. Namun, orang-orang dapat melihat dengan jelas ekspresi Edwin yang sangat menikmati momen intimnya dengan wanita itu."Ya ampun, menjijikkan sekali.""Jadi dia juga sering jajan di luar? Benar-benar gila!"Berbagai umpatan dari orang-orang pun terdengar memenuhi aula. Air muka John V
last updateLast Updated : 2025-01-18
Read more
PREV
1
...
212223242526
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status