Share

Bab 223 - Ketika Takdir Berbicara

Penulis: AliceLin
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-04 11:39:34
“Ma, sebenarnya … Anya bukanlah nama aslinya,” aku Reinhard seraya tersenyum kaku.

“Ma-maksudmu apa, Rein?” Kerutan pada kening Selina semakin dalam. Ia menatap putranya dengan penuh pertanyaan.

“Namanya adalah Alicia. Anya hanyalah nama yang didapatkannya sewaktu amnesia dulu,” papar Reinhard dengan singkat.

Selina tertegun, masih mencoba mencerna ucapan putranya. "Amnesia?" gumamnya, memastikan ia tidak salah dengar.

Selina menatap putranya dengan alis yang terangkat, menuntut penjelasan lebih lanjut.

Reinhard mengangguk kecil. “Ya, Ma. Dia kehilangan ingatan setelah mengalami kecelakaan mobil. Nama asli dia yang sebenarnya adalah Alicia Lorenzo,” jawabnya.

Reinhard tidak berpikir untuk menutupi identitas Alicia kepada siapa pun lagi.

Setelah semua yang terjadi, Reinhard memutuskan untuk berhenti menyembunyikan identitas Alicia. Ia ingin memulai segalanya dengan kejujuran.

Selina tersentak. “Lorenzo?”

Wajah Selina berubah serius. Tatapan Selina beralih kepada Alicia
AliceLin

halo, Kak bab selanjutnya kemungkinan sore atau mlm ya

| 13
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Popy Try
tinggal menyembuhkan dan meyakinkan alicia
goodnovel comment avatar
AliceLin
hahahaha sabar ya
goodnovel comment avatar
AliceLin
yessssssss
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 224 - Bisikan Nakal

    “Jadi, kapan kamu akan menjalani ‘hukuman’ yang Mama tentukan untukmu?” Selina kembali mendesak putranya. Wanita paruh baya itu sudah merencanakan liburan bulan madu di tempat romantis yang sepi dan tenang, tempat di mana putra dan menantunya bisa benar-benar menikmati waktu mereka tanpa gangguan.Namun, ia tidak menyangka, lagi-lagi ia harus menerima kenyataan bahwa "hukuman" yang direncanakannya harus ditunda karena kondisi putra dan menantunya saat ini. Reinhard tertawa ringan. “Mama yakin ini hukuman? Bukan hadiah?” ledeknya yang telah mengetahui hukuman yang dimaksud ibunya. “Dasar anak nakal. Kamu pikir Mama akan semudah itu memberikanmu hadiah?” Selina tersenyum penuh arti. Namun, akhirnya ia mengakui bahwa hukuman yang diaturnya itu memang hanyalah dalih untuk memenuhi harapannya saja. “Sudahlah. Anggap saja ini hadiah pernikahan kalian,” ucap Selina dengan setengah hati. Reinhard kembali tertawa kecil. “Terima kasih, Ma. Aku dan Alicia akan berusaha lebih keras lagi untuk

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-04
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 225 - Godaan Nakal Di Tengah Keraguan

    ‘Sial! Kenapa dia selalu bisa tahu sih?’ rutuk Alicia di dalam hati, merasa sangat frustrasi.Ia teringat dengan hal sama yang pernah dilakukannya saat malam pertama dengan Reinhard. Pria itu juga memergokinya sedang berpura-pura tidur saat itu.‘Bisa-bisanya dia berpikiran nakal di saat seperti ini,’ Alicia menggerutu di dalam hati.Alicia tetap terdiam, tetapi warna merah samar mulai merayap di pipinya. Ia juga tidak bisa menahan detak jantungnya yang semakin cepat setelah mendengar suara lembut namun penuh sindiran dari suaminya itu.‘Aduh, bagaimana ini? Apa aku bangun saja?’‘Tapi, kalau aku bangun sekarang, dia pasti akan menggodaku habis-habisan!’Kepanikan semakin menguasai pikiran Alicia. Ia tidak tahu harus memasang wajah seperti apa apabila pria itu mengetahui sandiwaranya. Selain itu, ia masih sangat syok dengan pengakuan yang tidak sengaja didengarnya tadi.Sebenarnya saat sedang menikmati tidurnya tadi, Alicia terusik dengan suara berbisik di sekitarnya. Ia tahu bahwa ib

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-05
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 226 - Ciuman yang Dirindukan

    Reinhard tersenyum tipis, menahan tawa saat melihat Alicia yang jelas-jelas berpura-pura tidur, terlihat berusaha keras untuk tidak ketahuan olehnya.‘Dasar keras kepala,’ gumam Reinhard di dalam hati. Ia pun mengulum senyumnya.Namun, sikap Alicia justru membuatnya semakin menikmati permainan nakalnya. Reinhard memahami jelas bahwa tindakannya ini terlalu kurang ajar, tetapi ia merasa tertantang dengan respon Alicia dan sangat menyenangkan melihat kegugupan wanita itu, seperti seekor kelinci kecil yang dijebak oleh sang pemangsa.Reinhard mencondongkan tubuhnya dan mendekatkan wajahnya sedikit, memiringkan kepala, memperhatikan napas Alicia yang terdengar makin berat.“Apa kamu tahu,” bisik Reinhard dengan lembut, suaranya penuh godaan, “orang yang tidur biasanya tidak menahan napas seperti ini.”Alicia menggertakkan giginya dalam hati, menahan diri agar tidak membuka mata. Tapi detak jantungnya yang semakin cepat hampir mengkhianatinya.Senyuman Reinhard sedikit memudar. Sebuah sens

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-05
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 227 - Pesan yang Baru Terbaca

    Masih dengan senyuman nakal yang memikat, Reinhard kembali berucap, “Aku tahu kamu sudah mendengar semuanya, Alicia. Benar, kan?”Alicia, yang tampak gugup, hanya diam, dan Reinhard pun bergerak mundur sedikit, lalu duduk di samping ranjang. Tidak ada lagi tatapan menuntut seperti sebelumnya.Reinhard masih tersenyum nakal dan berkata, “Tidak mau menjawab juga tidak apa-apa. Aku anggap kamu membenarkan dugaanku."Sontak, perhatian Alicia pun tertuju padanya. Pria itu terlihat santai seolah tidak ada hal apa pun yang terjadi pada mereka tadi.Padahal Reinhard tahu jelas kalau Alicia masih kesulitan bicara karena kondisinya. Namun, pria itu malah memanfaatkan momen itu untuk menggodanya.Alicia pun mendengus kesal. “Menyebalkan,” cicitnya dengan suara serak yang masih sulit untuk diucapkan.Melihat wajah cemberut istrinya itu, Reinhard pun terkekeh geli. Wanita itu langsung melayangkan tatapan tajamnya. Meskipun tidak ada kata lain yang terucap, tetapi Reinhard menerka jika Alicia tela

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-06
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 228 - Belum Terlambat

    [Kenapa kamu melakukan semua ini? Apa kamu melakukannya memang karena mencintaiku seperti yang kamu bilang tadi sama Mama? Atau semua hanya ….]Tiba-tiba saja Alicia merasa malu mengetik pesan konyol itu. ‘Seharusnya tadi aku tetap pura-pura tidak tahu saja. Kalau begini, bukankah sama saja aku mengaku kalau sudah menguping? Haissh!’ gerutunya di dalam hati.Namun, Alicia sudah terlanjur melakukannya. Ia hanya bisa memandang Reinhard dengan cemas dan menggigit bibirnya dengan kuat.Di satu sisi, Alicia khawatir Reinhard akan mengatakan bahwa semua hanyalah kebohongan belaka. Namun, di sisi lain, Alicia juga takut apabila mendengar bahwa pria itu memang mencintainya.Walaupun Alicia sangat berharap mendengar Reinhard mengakui cintanya, tetapi ia tidak tahu harus bagaimana menyikapi hal tersebut nanti, mengingat masa lalunya yang penuh noda.Alicia meremas jemarinya dengan erat. Meskipun hatinya dipenuhi kegelisahan, tetapi ia tetap ingin mendengar jawaban apa pun yang tulus pria itu. L

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-06
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 229 - Tidak Dapat Dimaafkan

    'Kenapa dia malah tertawa? Apa aku terlihat bodoh karena menanyakan hal itu?' Alicia membatin. Wajahnya terlihat kesal karena merasa keseriusannya dianggap lelucon oleh suaminya itu. Reinhard pun menyeka sudut matanya yang berair akibat tawa kecil yang baru saja lepas. Tatapan hangat pria itu kembali tertuju pada Alicia yang telah sibuk mengetik di ponselnya lagi. Wanita itu kembali menyodorkan ponselnya dan memperlihatkan ketikannya. [Aku serius, Rein. Aku tidak ingin kamu meninggalkannya di saat dia lagi hamil. Apalagi janin di perutnya sama sekali tidak berdosa.]Raut wajah Reinhard terlihat cemas setelah membaca teks pesan tersebut. Ia memutuskan untuk menjelaskan semuanya kepada Alicia. Jika tidak, kesalahpahaman wanita itu akan semakin besar.“Jadi ... ini alasanmu tidak menghubungiku belakangan ini?” tanya Reinhard sembari mengulum senyumnya.Alicia memutar bola matanya dengan malas, lalu membalasnya, [Kamu yang tidak menghubungiku karena terlalu sibuk bersama Iris, kan?]Rei

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 230 - Aku Mencintaimu

    Reinhard menarik napas panjang, lalu berkata dengan suara lembut dan hangat, “Alicia, dengarkan aku baik-baik.”Reinhard menatap langsung ke dalam netra biru Alicia yang masih berkaca-kaca. Ia ingin memastikan bahwa setiap kata yang keluar dari bibirnya tertanam dalam hati wanita itu.“Aku mencintaimu dengan segala kekurangan dan kelebihanmu, Alicia. Dan aku tidak akan pernah meninggalkanmu hanya karena apa yang telah terjadi di masa lalu. Bagiku, kamu sangat berharga karena kamu adalah Alicia Lorenzo, bukan Anya Stein.”Alicia memandang Reinhard dengan tak percaya. Ia tidak menyangka pria itu memiliki hati yang begitu besar, bersedia menerima dirinya yang sudah tidak memiliki apa pun yang bisa ia banggakan kepadanya.Alicia hendak mengatakan sesuatu, tetapi suaranya tertahan di tenggorokan. Ia pun mengangkat ponselnya lagi, berniat menuangkan isi pikirannya ke dalam ketikan. Akan tetapi, Reinhard menggenggam kedua pergelangan tangannya.Alicia merasa seluruh tubuhnya bergetar dalam t

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 231 - Sudah Waktunya

    Reinhard mengusap wajah Alicia dengan lembut, menyelipkan surai wanita itu di cuping telinganya, kemudian melanjutkan, “Lalu, mengenai masalah keturunan, kamu tidak perlu merasa terbebani.”Suara Reinhard terdengar hangat. Ia pun menambahkan, “Aku akan menghadapinya bersamamu, Alicia. Lagipula, aku memilihmu bukan karena hal itu.” Sorot mata Alicia terlihat sendu. Ia tahu Reinhard berusaha menumbuhkan rasa percaya dirinya. Ia pun memaksakan seulas senyuman tipis di wajahnya untuk menenangkan hati pria itu. Namun, Reinhard tak mudah dibohongi. Ia tahu senyuman itu tidak sepenuhnya tulus, tetapi ia memilih untuk tidak mengomentarinya.Reinhard pun mengecup ringan puncak kepala wanita itu, lalu kembali menatapnya dengan hangat. “Sekarang kamu cukup fokus dengan pemulihanmu dulu,” gumamnya. Sebelum Alicia sempat merespon, pintu ruangan dibuka. Terlihat sosok Owen yang terpaku di ambang pintu saat melihat keduanya dalam momen yang cukup intim. Owen pun menyadari bahwa kedatangannya

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-08

Bab terbaru

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 317

    “Apa kerugiannya sangat parah?” tanya Alicia, lalu menyadari jika tidak seharusnya ia bertanya kepada keponakannya yang tidak mungkin akan mengetahui hal tersebut secara mendetail. Akan tetapi, di luar perkiraannya, Rayden menjelaskan semua yang diketahuinya dengan profesional. Alicia benar-benar terpana dengan kecerdasan keponakannya tersebut. “Bagaimana kamu bisa tahu, Ray? Memangnya Papamu tidak tahu kalau kamu menguping?” tanya Alicia dengan kagum. “Tante terlalu meremehkanku.” Rayden mengangkat satu alisnya dan tersenyum angkuh. “Memangnya apa yang tidak diketahui oleh Zeus, hm?” Alicia mengerutkan dahinya. Perlahan netranya terbelalak besar. “Maksudnya … kamu adalah Zeus?!” Alicia menatap Rayden dengan ekspresi sulit percaya. Keponakannya yang baru berusia belasan tahun ini ternyata adalah peretas handal yang dibayarnya waktu itu?“Kamu bercanda, kan?” desis Alicia, masih berusaha mencerna informasi yang baru saja didapatnya.Rayden menghela napas dan bersandar di kursinya d

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 316

    “Kamu kenapa, Alicia?” tanya Amora dengan cemas.Alicia menggeleng pelan, menelan salivanya untuk menahan rasa mual yang tiba-tiba menyerang. “Aku tidak tahu … tiba-tiba saja aku merasa pusing dan mual setelah mencium bunga ini.”Regis mengernyit, mengambil buket tersebut dan mengendus aromanya. "Bunganya tidak ada yang aneh. Hanya terlalu menyengat saja. Mungkin kamu tidak cocok dengan baunya. Sebaiknya suruh Xavier berhenti mengirim bunga ini.”Amora langsung melotot ke arah suaminya, memberi isyarat agar tidak sembarangan berbicara. Namun, Regis hanya mengangkat bahu dengan santai dan kembali menikmati sarapannya.Sementara itu, Alicia masih berusaha menenangkan dirinya. Amora yang khawatir segera mengeluarkan minyak esensial dari saku dress hamilnya dan menyodorkannya kepada Alicia.“Coba oleskan di bawah hidungmu. Ini mungkin bisa membantu,” ucap Amora dengan lembut.Alicia menuruti saran kakak iparnya. Anehnya, setelah menghirup aroma minyak itu, rasa mualnya berangsur berkurang

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 315

    Noel tidak menjawab. Ia hanya membereskan peralatan medisnya ke dalam tas.Alicia pun tidak ingin menggodanya lebih lanjut karena ia tahu bahwa cinta pertama tidak semudah itu dapat dilupakan.“Ryu ternyata anak yang sangat aktif juga,” ucap Alicia, mengalihkan pembicaraan.“Sifatnya mirip denganmu, Alicia,” celetuk Noel.Alicia memutar bola matanya dengan malas. “Aku tidak seperti itu,” tampiknya.Noel terkekeh pelan. “Kamu tidak ingat? Dulu kamu juga sering membuat para pelayan panik dengan ulahmu dan ayahmu sampai menebang semua pohon di taman belakang itu.”Pipi Alicia langsung memerah. "Kenapa sih yang diingat malah hal-hal memalukan?" gerutunya.Noel tersenyum tipis, lalu perlahan ekspresinya berubah serius. “Sekarang … bisakah kamu menceritakan padaku apa yang terjadi?”Alicia terdiam sejenak, menatap lurus pria itu. Setelah merasa ragu selama beberapa saat, akhirnya ia pun menjelaskan kondisi yang dirasakannya kepada pria itu.Noel mendengarkan dengan seksama tanpa menyelanya.

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 314

    “Alicia.”Suara lembut yang memanggil namanya terdengar samar di telinganya, tetapi semakin lama semakin terdengar jelas dan menarik kesadarannya kembali. Kelopak mata Alicia berkedut sebelum akhirnya terbuka perlahan.Cahaya lampu ruangan menyambut pandangannya, memberikan efek menyilaukan yang membuat Alicia kembali menutup matanya dengan cepat. Namun, ia membuka matanya kembali dengan perlahan-lahan.Alicia melihat sosok wanita yang tidak lain adalah kakak iparnya, Amora Lysander. Wanita itu tidak sendiri, tetapi bersama Noel yang sedang memeriksa kondisinya dengan peralatan yang dibawanya.“Syukurlah kamu sudah sadar, Alicia,” Amora bergumam dengan penuh kelegaan.Alicia berkedip beberapa kali, mencoba menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya. Kepalanya masih terasa berat, dan ada sensasi berdenyut yang samar di pelipisnya.“Alicia, bagaimana perasaanmu?” tanya Amora dengan suara lembut.Namun, Alicia tidak menjawab sehingga Amora pun menoleh pada Noel dan bertanya, “Apa ada

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 313

    Alicia menatap langit-langit kamar, pikirannya tak henti-henti mengembara. Semakin Reinhard memintanya untuk melupakan pertanyaan itu, semakin besar rasa ingin tahunya."Kenapa Xavier tiba-tiba menanyakan kecelakaan itu?" gumamnya pelan.Alicia menghela napas panjang dan berbalik, memeluk bantalnya.Ia tahu Reinhard tidak akan menanyakan hal itu tanpa alasan. Pria itu mungkin menyembunyikan sesuatu darinya dan seperti biasanya, Alicia lagi-lagi merasa berkecil hati.“Ah, tidak! Apa yang aku pikirkan?” Alicia menggelengkan kepalanya dengan kuat, mencoba mengusir rasa khawatirnya yang berlebihan.“Aku harus percaya padanya. Xavier bertanya seperti itu, pasti karena ada sesuatu yang penting yang ingin dipastikannya saja.”Embusan napas kasar bergulir dari bibir Alicia. Ia pun memejamkan matanya kembali, mencoba untuk mencari potongan ingatan yang hilang di dalam memorinya tersebut.Namun, semakin ia mencoba, semakin kuat rasa sakit yang menghantamnya. Seolah ada dinding tebal yang mengha

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 312

    “Daripada membicarakan dia, ada hal penting yang ingin kutanyakan padamu,” ucap Reinhard, suaranya tiba-tiba menjadi lebih serius.“Hal apa?” tanya Alicia. Suaranya masih diselimuti kekhawatiran.Namun, Reinhard tidak langsung menjawab sehingga keheningan yang tercipta di antara mereka membuat rasa ingin tahu Alicia yang berada di ujung telepon tersebut semakin besar.“Xavier─”Sebelum Alicia sempat mendesaknya, Reinhard akhirnya bersuara. “Alicia, mengenai kecelakaanmu waktu itu, apa kamu bisa menceritakannya padaku?”“Kecelakaanku?” gumam Alicia yang diliputi kebingungan.“Maaf, aku bukan ingin memaksamu untuk mengingat kenangan buruk itu. Tapi …,” Reinhard menarik napas dalam-dalam sebelum melanjutkan, “aku ingin tahu bagaimana kamu bisa tidak ada di dalam pesawat waktu itu?”“Kenapa kamu bertanya tentang hal ini?” tanya Alicia dengan bingung.“Aku hanya ingin tahu semuanya tentangmu, Sayang,” dalih Reinhard.Ia terpaksa berbohong. Ia tidak ingin Alicia mengetahui permasalahan rumi

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 311

    Siapa lagi yang bisa mengubah suasana hati Reinhard secepat ini jika bukan istri tercintanya, Alicia Lorenzo?Ternyata, wanita itu sudah mengirimkan beberapa pesan untuknya tanpa ia sadari.Reinhard bergegas membuka pesan-pesan tersebut dan membacanya dengan penuh antusias.[Kamu lagi apa, Suamiku?][Kamu lagi sibuk?][Sesibuk-sibuknya kamu, jangan sampai lupa makan. Aku tidak ingin kamu sakit.][Kamu tidak rindu aku?][Baiklah, aku tidak akan mengganggumu lagi. Selamat bekerja.]Ketegangan yang dirasakan Reinhard seketika menguap saat membaca pesan singkat beruntun dari istrinya tersebut. Tanpa membuang waktu, ia langsung menekan nomor kontak wanita pujaannya itu dan melakukan panggilan video.Baru dering pertama, panggilan tersebut langsung terhubung. Akan tetapi, Alicia tidak menyalakan kameranya sehingga Reinhard tidak dapat melihat wajahnya.“Halo,” sahut Alicia di seberang teleponnya.“Sayang, kameramu belum on,” ucap Reinhard mengingatkan.“Aku memang sengaja,” timpal Alicia, t

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 310

    Di ruang kerjanya yang berada di kantor pusat Divine, Reinhard duduk bersandar di kursinya, mendengarkan laporan dari Owen dan Ethan Millano, salah satu anggota tim khusus yang ia tempatkan di Nexus."Seperti yang Anda duga, proyek kerja sama ini memang mencurigakan," ujar Ethan dengan nada serius.Pria bertubuh kurus dan berpenampilan necis itu kembali melanjutkan, “Saya sudah menelusurinya dan sejak awal Tuan Muda Nicklah yang menerima kerja sama ini. Tapi, beliau tidak tahu kalau perusahaan rekanan ini sangat bermasalah.”Reinhard, yang sejak tadi bersandar di kursinya, menyipitkan mata. “Teruskan.”Ethan mengeluarkan beberapa dokumen dan menyerahkannya kepada Owen, yang kemudian meneruskannya kepada Reinhard. “Perusahaan rekanan ini, Vega Tech, sebenarnya hanya sebuah perusahaan cangkang. Tidak ada proyek besar yang pernah mereka tangani sebelumnya, dan sumber pendanaan mereka juga tidak jelas.”Reinhard membuka dokumen itu dan meneliti setiap lembarannya. Dahinya berkerut saat me

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 309

    “Nexus, ya?” Liliana tiba-tiba ikut menimpali. “Tadi Tante juga sempat lihat beritanya di TV. Sepertinya lagi jadi trending topic.”Mendengar hal tersebut, Alicia segera mengambil remote televisi dan mencari saluran berita yang sedang tayang. Amora, Liliana, dan Winny ikut memperhatikan layar dengan penuh rasa ingin tahu.Tak lama, sebuah berita bisnis muncul di layar. Seorang reporter sedang berbicara dengan latar belakang gedung tinggi yang memiliki logo Nexus di bagian depannya.“… pengambilalihan mendadak ini mengundang banyak spekulasi di antara para pebisnis. Walaupun Reinhard Xavier Hernandez tidak membuat pernyataan secara langsung, tetapi kehadirannya di Nexus memicu asumsi mengenai perubahan kepemilikan perusahaan tersebut.”Alicia terpaku menatap layar televisi tersebut. Wajah Reinhard disorot oleh kamera media. Pria itu berjalan keluar dari gedung Nexus dengan pengawalan ketat dan mengabaikan semua pertanyaan dari para wartawan.“Kamu beruntung dapat pria hebat, Alicia,” p

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status