Share

Bab 226 - Ciuman yang Dirindukan

Auteur: AliceLin
last update Dernière mise à jour: 2025-01-05 16:13:56
Reinhard tersenyum tipis, menahan tawa saat melihat Alicia yang jelas-jelas berpura-pura tidur, terlihat berusaha keras untuk tidak ketahuan olehnya.

‘Dasar keras kepala,’ gumam Reinhard di dalam hati. Ia pun mengulum senyumnya.

Namun, sikap Alicia justru membuatnya semakin menikmati permainan nakalnya. Reinhard memahami jelas bahwa tindakannya ini terlalu kurang ajar, tetapi ia merasa tertantang dengan respon Alicia dan sangat menyenangkan melihat kegugupan wanita itu, seperti seekor kelinci kecil yang dijebak oleh sang pemangsa.

Reinhard mencondongkan tubuhnya dan mendekatkan wajahnya sedikit, memiringkan kepala, memperhatikan napas Alicia yang terdengar makin berat.

“Apa kamu tahu,” bisik Reinhard dengan lembut, suaranya penuh godaan, “orang yang tidur biasanya tidak menahan napas seperti ini.”

Alicia menggertakkan giginya dalam hati, menahan diri agar tidak membuka mata. Tapi detak jantungnya yang semakin cepat hampir mengkhianatinya.

Senyuman Reinhard sedikit memudar. Sebuah
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé
Commentaires (5)
goodnovel comment avatar
Popy Try
yaampun reeiin be sakit Pooh kalian niih ya
goodnovel comment avatar
Dwi Handayani
lanjut kkķ
goodnovel comment avatar
Sri Wahyuni
up lagi dong ...
VOIR TOUS LES COMMENTAIRES

Related chapter

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 227 - Pesan yang Baru Terbaca

    Masih dengan senyuman nakal yang memikat, Reinhard kembali berucap, “Aku tahu kamu sudah mendengar semuanya, Alicia. Benar, kan?”Alicia, yang tampak gugup, hanya diam, dan Reinhard pun bergerak mundur sedikit, lalu duduk di samping ranjang. Tidak ada lagi tatapan menuntut seperti sebelumnya.Reinhard masih tersenyum nakal dan berkata, “Tidak mau menjawab juga tidak apa-apa. Aku anggap kamu membenarkan dugaanku."Sontak, perhatian Alicia pun tertuju padanya. Pria itu terlihat santai seolah tidak ada hal apa pun yang terjadi pada mereka tadi.Padahal Reinhard tahu jelas kalau Alicia masih kesulitan bicara karena kondisinya. Namun, pria itu malah memanfaatkan momen itu untuk menggodanya.Alicia pun mendengus kesal. “Menyebalkan,” cicitnya dengan suara serak yang masih sulit untuk diucapkan.Melihat wajah cemberut istrinya itu, Reinhard pun terkekeh geli. Wanita itu langsung melayangkan tatapan tajamnya. Meskipun tidak ada kata lain yang terucap, tetapi Reinhard menerka jika Alicia tela

    Dernière mise à jour : 2025-01-06
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 228 - Belum Terlambat

    [Kenapa kamu melakukan semua ini? Apa kamu melakukannya memang karena mencintaiku seperti yang kamu bilang tadi sama Mama? Atau semua hanya ….]Tiba-tiba saja Alicia merasa malu mengetik pesan konyol itu. ‘Seharusnya tadi aku tetap pura-pura tidak tahu saja. Kalau begini, bukankah sama saja aku mengaku kalau sudah menguping? Haissh!’ gerutunya di dalam hati.Namun, Alicia sudah terlanjur melakukannya. Ia hanya bisa memandang Reinhard dengan cemas dan menggigit bibirnya dengan kuat.Di satu sisi, Alicia khawatir Reinhard akan mengatakan bahwa semua hanyalah kebohongan belaka. Namun, di sisi lain, Alicia juga takut apabila mendengar bahwa pria itu memang mencintainya.Walaupun Alicia sangat berharap mendengar Reinhard mengakui cintanya, tetapi ia tidak tahu harus bagaimana menyikapi hal tersebut nanti, mengingat masa lalunya yang penuh noda.Alicia meremas jemarinya dengan erat. Meskipun hatinya dipenuhi kegelisahan, tetapi ia tetap ingin mendengar jawaban apa pun yang tulus pria itu. L

    Dernière mise à jour : 2025-01-06
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 229 - Tidak Dapat Dimaafkan

    'Kenapa dia malah tertawa? Apa aku terlihat bodoh karena menanyakan hal itu?' Alicia membatin. Wajahnya terlihat kesal karena merasa keseriusannya dianggap lelucon oleh suaminya itu. Reinhard pun menyeka sudut matanya yang berair akibat tawa kecil yang baru saja lepas. Tatapan hangat pria itu kembali tertuju pada Alicia yang telah sibuk mengetik di ponselnya lagi. Wanita itu kembali menyodorkan ponselnya dan memperlihatkan ketikannya. [Aku serius, Rein. Aku tidak ingin kamu meninggalkannya di saat dia lagi hamil. Apalagi janin di perutnya sama sekali tidak berdosa.]Raut wajah Reinhard terlihat cemas setelah membaca teks pesan tersebut. Ia memutuskan untuk menjelaskan semuanya kepada Alicia. Jika tidak, kesalahpahaman wanita itu akan semakin besar.“Jadi ... ini alasanmu tidak menghubungiku belakangan ini?” tanya Reinhard sembari mengulum senyumnya.Alicia memutar bola matanya dengan malas, lalu membalasnya, [Kamu yang tidak menghubungiku karena terlalu sibuk bersama Iris, kan?]Rei

    Dernière mise à jour : 2025-01-07
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 230 - Aku Mencintaimu

    Reinhard menarik napas panjang, lalu berkata dengan suara lembut dan hangat, “Alicia, dengarkan aku baik-baik.”Reinhard menatap langsung ke dalam netra biru Alicia yang masih berkaca-kaca. Ia ingin memastikan bahwa setiap kata yang keluar dari bibirnya tertanam dalam hati wanita itu.“Aku mencintaimu dengan segala kekurangan dan kelebihanmu, Alicia. Dan aku tidak akan pernah meninggalkanmu hanya karena apa yang telah terjadi di masa lalu. Bagiku, kamu sangat berharga karena kamu adalah Alicia Lorenzo, bukan Anya Stein.”Alicia memandang Reinhard dengan tak percaya. Ia tidak menyangka pria itu memiliki hati yang begitu besar, bersedia menerima dirinya yang sudah tidak memiliki apa pun yang bisa ia banggakan kepadanya.Alicia hendak mengatakan sesuatu, tetapi suaranya tertahan di tenggorokan. Ia pun mengangkat ponselnya lagi, berniat menuangkan isi pikirannya ke dalam ketikan. Akan tetapi, Reinhard menggenggam kedua pergelangan tangannya.Alicia merasa seluruh tubuhnya bergetar dalam t

    Dernière mise à jour : 2025-01-07
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 231 - Sudah Waktunya

    Reinhard mengusap wajah Alicia dengan lembut, menyelipkan surai wanita itu di cuping telinganya, kemudian melanjutkan, “Lalu, mengenai masalah keturunan, kamu tidak perlu merasa terbebani.”Suara Reinhard terdengar hangat. Ia pun menambahkan, “Aku akan menghadapinya bersamamu, Alicia. Lagipula, aku memilihmu bukan karena hal itu.” Sorot mata Alicia terlihat sendu. Ia tahu Reinhard berusaha menumbuhkan rasa percaya dirinya. Ia pun memaksakan seulas senyuman tipis di wajahnya untuk menenangkan hati pria itu. Namun, Reinhard tak mudah dibohongi. Ia tahu senyuman itu tidak sepenuhnya tulus, tetapi ia memilih untuk tidak mengomentarinya.Reinhard pun mengecup ringan puncak kepala wanita itu, lalu kembali menatapnya dengan hangat. “Sekarang kamu cukup fokus dengan pemulihanmu dulu,” gumamnya. Sebelum Alicia sempat merespon, pintu ruangan dibuka. Terlihat sosok Owen yang terpaku di ambang pintu saat melihat keduanya dalam momen yang cukup intim. Owen pun menyadari bahwa kedatangannya

    Dernière mise à jour : 2025-01-08
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 232 - Lebih Agresif

    Selang beberapa waktu kemudian, Reinhard keluar dan melihat Owen yang sedang berbincang dengan istrinya. Ia pun menghampiri mereka. “Apa yang kamu bicarakan, Owen? Saat ini istriku harus banyak beristirahat.”“Tadi Nyonya menanyakan tentang perkembangan Miracle saja, Tuan Muda,” sahut Owen dengan panik, khawatir disalahkan.Reinhard melirik istrinya. Ia melihat wanita itu mengatupkan kedua tangannya dan memasang wajah memelas seolah memohon padanya untuk tidak menyalahkannya maupun asistennya tersebut.Reinhard hanya bisa menghela napas pelan dan tidak lagi memperpanjang hal tersebut. Ia berjalan ke sisi ranjang yang lain, melihat dua kotak makanan di mana salah satunya sudah terbuka, tetapi masih tersisa.“Kamu tidak menghabiskannya?” tanya Reinhard kepada Alicia. Ia menatapnya dengan khawatir.Alicia menggeleng.“Tadi nyonya bilang dia tidak terlalu berselera,” sahut Owen, mewakilinya bicara.Reinhard melirik asistennya sekilas, lalu kembali menoleh kepada Alicia dan mengusap kepala

    Dernière mise à jour : 2025-01-08
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 233 - Patah Hati?

    Suara tawa kecil pun meluncur dari bibir Austin. “Saya jadi penasaran seperti apa agresifnya Nona Lorenzo yang dulu,” ledeknya. Namun, Reinhard telah melayangkan tatapan tajam dengan aura membunuh yang sangat kuat, seakan mengatakan bahwa, “Wanita itu adalah milikku. Tidak ada siapa pun yang boleh menggodanya selain aku.” Akan tetapi, Austin tidak peduli dan tetap menertawakannya. Alicia pun mendengus kesal. ia akui kalau dulu ia memang sangat “tidak tahu malu” dan “agresif” saat melakukan pendekatan terhadap Reinhard. Pernah suatu kali ia mecoba untuk mendapatkan ciuman dari Reinhard di tempat umum. Ia menggunakan sedikit trik yang cukup licik. Sayangnya, trik yang dilakukan ternyata tidak berhasil. Namun, ia berhasil mendapatkan kecupan singkat di pipinya waktu itu dan Alicia merasa sangat bahagia. Hanya saja, setelah saat itu Reinhard benar-benar menjaga jarak darinya seolah Alicia adalah rubah liar yang ingin memangsanya setiap waktu. Mengingat kenangan masa lalu yang konyol,

    Dernière mise à jour : 2025-01-09
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 234 - Bayang-bayang yang Menghantui

    Beberapa waktu kemudian, Alicia dan Reinhard telah tiba di apartemen mereka. Ia disambut oleh sejumlah pengawal yang kehilangan jejaknya seminggu lalu. Para pengawal itu menundukkan wajahnya dan berkata serentak, “Maafkan kami, Nyonya Muda!”Alicia terperangah. Ia menjadi pusat perhatian dari seluruh staff dan penghuni apartemen yang ada di lobi gedung tersebut.“Ka-kalian … kenapa minta maaf?” tanya Alicia dengan bingung. Ia pun menoleh kepada Reinhard dan bertanya, “Kamu yang menyuruh mereka?”Tiba-tiba tangan besar Reinhard merangkul pinggang rampingnya dan bergumam di dekat telinganya, “Ini sudah sepantasnya mereka lakukan karena sudah membuatmu hampir kehilangan nyawa. Tidak membunuh mereka sudah merupakan satu kelonggaran untuk mereka.”Reinhard terlihat sangat tenang saat mengatakan hal tersebut. Namun, di telinga para bawahannya, kalimat itu terdengar seperti ancaman yang mengerikan.Kepala para pengawal itu semakin tertunduk, tak berani me

    Dernière mise à jour : 2025-01-09

Latest chapter

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 373

    Reinhard terlihat kesal. Sebenarnya ia ingin sekali turun tangan sendiri untuk menangani Ken. Akan tetapi, karena ia harus menjalani pemulihan di rumah sakit, Reinhard meminta para bawahan Dark Wolf untuk menggantikannya memberikan pelajaran kepada pria itu.Dalam kondisi terluka parah dan faktor usia yang tak lagi muda, Ken meregang nyawa lebih cepat setelah mengalami berbagai penyiksaan yang diperintahkan Reinhard.Meskipun menyesal tidak dapat menanganinya sendiri, tetapi Reinhard merasakan kelegaan yang luar biasa dengan kematian pria itu. Satu ancaman bagi Alicia telah lenyap, dan Reinhard bisa memenuhi janjinya kepada Regis.“Kamu sudah mengirimkan hasilnya kepada Regis?” tanya Reinhard.Ia memang meminta Austin menyelesaikan tugas itu sebagai bagian dari syarat yang diberikan Regis. Untuk memastikan mayat itu benar-benar Ken Stewart, Reinhard sengaja meminta otopsi. Ia tidak ingin tertipu seperti Alexei dulu, yang sempat terkecoh oleh kematian palsu Ken.“Tenanglah. Aku sudah m

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 372

    Dua minggu sudah Reinhard dirawat di rumah sakit. Hari ini akhirnya ia sudah diperbolehkan pulang setelah selama seminggu ini ia mengajukan protes dan keluhannya terhadap dokter yang menanganinya. Bahkan ia tak segan-segan mengancam pimpinan rumah sakit.Apa yang terjadi? Kenapa Reinhard melakukannya?Jawabannya sangat sederhana. Reinhard sudah tidak betah berada di rumah sakit itu.Seperti yang diputuskannya dua minggu lalu, ia dan Alicia akhirnya berbagi kamar rawat bersama agar bisa menjalani masa pemulihan bersama.Akan tetapi, Alicia sudah diperbolehkan keluar dari rumah sakit minggu lalu karena kondisinya sudah lebih membaik. Meski demikian, ia tetap diwajibkan menjalani bedrest di rumah hingga benar-benar pulih sepenuhnya.Karena itulah, Reinhard merasa sangat kesepian berada di dalam kamar rawat itu sekarang. Ia berulang kali mengajukan permohonan untuk pulang, tetapi ditolak karena luka-lukanya masih memerlukan perawatan intensif.Hari ini, setelah berbagai protes dan ancama

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 371

    “Apa yang kamu lamunkan, hum?” Reinhard mengetuk pelan kening Alicia, mengalihkan kembali perhatian wanita itu padanya.Alicia tersentak kecil. Ia menggeleng cepat, lalu memasang senyum lebar seolah tidak ada apa-apa.Reinhard menghela napas pelan. “Aku tahu … meskipun kamu tahu kamu hamil sekalipun, pasti kamu tetap akan mengikutiku, bukan?” terkanya, mengira Alicia masih memikirkan tentang hal yang terjadi sebelumnya.Alicia terkekeh kecil. “Kamu sangat mengenalku dengan baik, Suamiku,” ucapnya, tidak menyangkal sedikit pun tuduhan Reinhard.Saat itu, Alicia memang tidak berpikir panjang. Satu-satunya hal yang dipedulikannya hanyalah keselamatan pria itu.Reinhard mendesah berat, tetapi ada kehangatan dalam sorot matanya. “Sayang, kamu tahu kan kalau aku mencintaimu?”Alicia mengangguk.“Mulai sekarang ada nyawa lain yang harus kamu jaga. Tapi, di atas semua itu, kamu yang menjadi prioritasku. Karena itu, jangan pernah berbuat nekat seperti tadi lagi dan jangan pernah berpikir untuk

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 370

    “Ah, ya ampun. Turunkan aku, Xavier. Aku pusing,” seru Alicia histeris.Reinhard segera menghentikan putarannya dan menurunkan Alicia dengan hati-hati di atas ranjang. Wajahnya menyiratkan kekhawatiran yang mendalam.“Maafkan aku, Sayang. Aku sampai lupa diri karena terlalu bahagia mendengar kabar ini,” ucap Reinhard seraya menangkup wajah Alicia dengan kedua tangannya, menatapnya seolah-olah wanita itu adalah seluruh dunianya.“Tidak apa-apa. Aku hanya sedikit pusing saja,” timpal Alicia berusaha menunjukkan senyuman meyakinkan, meskipun kepalanya masih sedikit berdenyut.“Kamu yakin?” Reinhard menatapnya lekat-lekat, seolah mencari tanda-tanda ketidaknyamanan yang mungkin disembunyikan Alicia. “Mau aku panggilkan dokter saja?”Alicia tertawa kecil, menggeleng pelan. “Aku baik-baik saja, Xavier. Serius. Jangan berlebihan.”Reinhard mendesah lega, tetapi tidak sepenuhnya puas. Ia duduk di tepi ranjang, menggenggam tangan Alicia dengan lembut.Raut wajah Reinhard berubah sendu dan dipen

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 369

    Selang beberapa waktu, ciuman mereka semakin dalam, membuat Alicia cukup kewalahan untuk mengikuti liarnya gairah yang diberikan Reinhard melalui ciuman tersebut.“Ummph─”Deru napas Alicia terasa semakin pendek. Ia pun bergegas melepaskan tautan bibir mereka lebih dulu agar bisa menghirup udara secepatnya. Tanpa sengaja ia mendorong dada Reinhard terlalu kuat hingga pria itu meringis perih karena luka di bahunya terasa kembali berdenyut.Mata Alicia pun membelalak panik. “Ah, astaga!”Alicia pun bergegas memeriksa luka pria itu, membuka beberapa kancing baju pasien yang dikenakan Reinhard. Melihat bercak darah yang merembes pada perban di bahu pria itu, rasa bersalah pun menggelayuti hati Alicia. Ia menggigit bibir bawahnya dan menatap Reinhard dengan sorot mata berkaca-kaca.“Maafkan aku … aku─”Sebelum Alicia sempat menyelesaikan ucapannya, Reinhard telah menarik lengannya dan membawanya jatuh ke dalam pelukannya lagi.“Xavier ….” Alicia mengerjap dengan bingung. Ia berniat mendoron

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 368

    Alicia masih terdiam. Ia berusaha mencerna ucapan yang dilontarkan Reinhard. Kata-kata itu meskipun terdengar sederhana, tetapi entah kenapa Alicia merasa tidak asing seakan menyiratkan sesuatu seperti penolakan.Tiba-tiba hati Alicia terasa teremas. Ia diingatkan kembali dengan kenangan menyakitkan yang dialaminya dulu terkait dengan sikap dingin Reinhard di masa lalu.Cairan bening telah menggenang di pelupuk mata Alicia membuat Reinhard tersentak. “A-Alicia, kamu … kenapa?” tanyanya, panik.Namun, wanita itu tidak menjawab dan malah balik bertanya dengan suara bergetar yang terdengar seperti bisikan yang rapuh, “Tadi kamu bilang ... tidak ingin aku mengejarmu lagi? Maksudmu ... kamu ingin berpisah denganku?”Reinhard menatap wanita itu dengan penuh kebingungan. Namun, seulas senyuman merekah di bibirnya setelah mencerna prasangka buruk yang dilontarkan wanita itu atas ucapannya tadi.Dengan penuh kelembutan, Reinhard mengusap air mata yang hampir tumpah di sudut mata wanita itu. “D

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 367

    “Memangnya ada hal yang tidak kuketahui?” Regis menyeringai kecil, nada angkuhnya begitu kentara.Reinhard hanya mendesah, menatap pria itu dengan tatapan lelah. "Tentu saja. Tuan Muda Lorenzo selalu tahu segalanya."Regis tertawa pelan, lalu mulai berbicara tanpa niat memancing pertengkaran. Ia pun menceritakan mengenai hal yang didengarnya dua hari lalu—tentang insiden yang menimpa Alicia sebelum mengalami kecelakaan tiga tahun lalu. Cerita yang secara tak sengaja Regis dengar ketika Alicia menceritakannya kepada ayah mereka.Reinhard terdiam mendengarkan cerita tersebut. Amarah di dalam dadanya mulai membara seiring dengan setiap kata yang keluar dari mulut Regis. Rahangnya mengeras, sementara tangan terkepal kuat hingga buku-buku jarinya memutih.“Jadi … tiga tahun lalu, kecelakaan itu memang bukan hanya sekadar kecelakaan?” gumam Reinhard berbisik pelan seiring dengan getaran emosi yang dirasakannya.Sebelumnya Reinhard memang telah mendengar pengakuan dari Edwin Stein mengenai p

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 366

    Reinhard telah sampai di depan pintu kamar Alicia. Koridor di depan ruangan itu sangat sepi. Sebelum masuk, ia menoleh sejenak ke arah Hans yang menemaninya hingga ke tempat itu.“Cukup antar sampai di sini saja. Saya bisa sendiri, Tuan Miller,” ucap Reinhard dengan tegas.Meskipun Hans merasa ragu dan khawatir, tetapi ia tidak dapat menolak permintaan Reinhard. Akhirnya, dengan sedikit bimbang, Hans menundukkan kepalanya dan beranjak pergi, meninggalkan Reinhard sendirian di depan pintu.Setelah Hans pergi, Reinhard pun menggeser pintu di depannya, lalu memutar kursi rodanya masuk ke dalam ruangan itu. Di tengah keheningan itu, hanya terdengar suara roda yang berputar dengan deru napas yang teratur saja.Ia berhenti sejenak. Dari balik tirai tipis yang mengelilingi ranjang, ia bisa melihat sosok Alicia yang terlelap. Dengan pelan, Reinhard berdiri dari kursinya, berjalan mendekat agar bisa melihat wajah istrinya lebih jelas di tengah penerangan temaram dalam ruangan itu.Namun, langk

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 365

    “Mau ke mana?”Nada suara Reagan yang datar dan tajam, memecahkan keheningan yang terjadi di antara dirinya dan Reinhard. Mata ambernya menilik sikap putranya yang dipenuhi kewaspadaan padanya.Perlahan sudut bibirnya membentuk lengkungan tipis, mencairkan ketegangan di antara mereka. “Mencari Alicia?” tanyanya lebih lanjut.Reinhard mengangguk cepat. “Aku ingin memastikan keadaannya,” jawabnya.Melihat raut wajah putranya yang pucat, Reagan pun tersenyum mencibir, “Aku rasa dibandingkan dia, kondisimu jauh lebih mengkhawatirkan, Rein.”Sejenak, ruangan kembali menjadi sunyi. Nada suara Reagan yang terdengar tajam tersebut membuat Reinhard berpikir ayahnya itu akan menghalangi keinginannya seperti yang biasa dia lakukan.Akan tetapi, Reinhard tidak menyangka sang ayah malah berkata, “Pergilah. Tapi, perhatikan juga kondisimu. Jangan terlalu memaksakan diri.”Mata Reinhard terbelalak, tak percaya dengan pendengarannya tersebut. “Papa ….”“Kenapa? Tidak jadi?” Reagan menaikkan satu ali

Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status