Share

Bab 225 - Godaan Nakal Di Tengah Keraguan

Penulis: AliceLin
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-05 15:01:30

‘Sial! Kenapa dia selalu bisa tahu sih?’ rutuk Alicia di dalam hati, merasa sangat frustrasi.

Ia teringat dengan hal sama yang pernah dilakukannya saat malam pertama dengan Reinhard. Pria itu juga memergokinya sedang berpura-pura tidur saat itu.

‘Bisa-bisanya dia berpikiran nakal di saat seperti ini,’ Alicia menggerutu di dalam hati.

Alicia tetap terdiam, tetapi warna merah samar mulai merayap di pipinya. Ia juga tidak bisa menahan detak jantungnya yang semakin cepat setelah mendengar suara lembut namun penuh sindiran dari suaminya itu.

‘Aduh, bagaimana ini? Apa aku bangun saja?’

‘Tapi, kalau aku bangun sekarang, dia pasti akan menggodaku habis-habisan!’

Kepanikan semakin menguasai pikiran Alicia. Ia tidak tahu harus memasang wajah seperti apa apabila pria itu mengetahui sandiwaranya. Selain itu, ia masih sangat syok dengan pengakuan yang tidak sengaja didengarnya tadi.

Sebenarnya saat sedang menikmati tidurnya tadi, Alicia terusik dengan suara berbisik di sekitarnya. Ia tahu bahwa ib
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Puput Assyfa
buang pikiran negatif tetang Rein karena pada kenyataannya apa yg dikatakan oleh Rein adalah kebenaran, Alicia.
goodnovel comment avatar
Popy Try
percaya SM Xavier kali ini Alicia dia sedang tidak berpura pura
goodnovel comment avatar
puji amriani
ayolah aliciaaaa bicara.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 226 - Ciuman yang Dirindukan

    Reinhard tersenyum tipis, menahan tawa saat melihat Alicia yang jelas-jelas berpura-pura tidur, terlihat berusaha keras untuk tidak ketahuan olehnya.‘Dasar keras kepala,’ gumam Reinhard di dalam hati. Ia pun mengulum senyumnya.Namun, sikap Alicia justru membuatnya semakin menikmati permainan nakalnya. Reinhard memahami jelas bahwa tindakannya ini terlalu kurang ajar, tetapi ia merasa tertantang dengan respon Alicia dan sangat menyenangkan melihat kegugupan wanita itu, seperti seekor kelinci kecil yang dijebak oleh sang pemangsa.Reinhard mencondongkan tubuhnya dan mendekatkan wajahnya sedikit, memiringkan kepala, memperhatikan napas Alicia yang terdengar makin berat.“Apa kamu tahu,” bisik Reinhard dengan lembut, suaranya penuh godaan, “orang yang tidur biasanya tidak menahan napas seperti ini.”Alicia menggertakkan giginya dalam hati, menahan diri agar tidak membuka mata. Tapi detak jantungnya yang semakin cepat hampir mengkhianatinya.Senyuman Reinhard sedikit memudar. Sebuah sens

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-05
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 227 - Pesan yang Baru Terbaca

    Masih dengan senyuman nakal yang memikat, Reinhard kembali berucap, “Aku tahu kamu sudah mendengar semuanya, Alicia. Benar, kan?”Alicia, yang tampak gugup, hanya diam, dan Reinhard pun bergerak mundur sedikit, lalu duduk di samping ranjang. Tidak ada lagi tatapan menuntut seperti sebelumnya.Reinhard masih tersenyum nakal dan berkata, “Tidak mau menjawab juga tidak apa-apa. Aku anggap kamu membenarkan dugaanku."Sontak, perhatian Alicia pun tertuju padanya. Pria itu terlihat santai seolah tidak ada hal apa pun yang terjadi pada mereka tadi.Padahal Reinhard tahu jelas kalau Alicia masih kesulitan bicara karena kondisinya. Namun, pria itu malah memanfaatkan momen itu untuk menggodanya.Alicia pun mendengus kesal. “Menyebalkan,” cicitnya dengan suara serak yang masih sulit untuk diucapkan.Melihat wajah cemberut istrinya itu, Reinhard pun terkekeh geli. Wanita itu langsung melayangkan tatapan tajamnya. Meskipun tidak ada kata lain yang terucap, tetapi Reinhard menerka jika Alicia tela

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-06
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 228 - Belum Terlambat

    [Kenapa kamu melakukan semua ini? Apa kamu melakukannya memang karena mencintaiku seperti yang kamu bilang tadi sama Mama? Atau semua hanya ….]Tiba-tiba saja Alicia merasa malu mengetik pesan konyol itu. ‘Seharusnya tadi aku tetap pura-pura tidak tahu saja. Kalau begini, bukankah sama saja aku mengaku kalau sudah menguping? Haissh!’ gerutunya di dalam hati.Namun, Alicia sudah terlanjur melakukannya. Ia hanya bisa memandang Reinhard dengan cemas dan menggigit bibirnya dengan kuat.Di satu sisi, Alicia khawatir Reinhard akan mengatakan bahwa semua hanyalah kebohongan belaka. Namun, di sisi lain, Alicia juga takut apabila mendengar bahwa pria itu memang mencintainya.Walaupun Alicia sangat berharap mendengar Reinhard mengakui cintanya, tetapi ia tidak tahu harus bagaimana menyikapi hal tersebut nanti, mengingat masa lalunya yang penuh noda.Alicia meremas jemarinya dengan erat. Meskipun hatinya dipenuhi kegelisahan, tetapi ia tetap ingin mendengar jawaban apa pun yang tulus pria itu. L

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-06
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 229 - Tidak Dapat Dimaafkan

    'Kenapa dia malah tertawa? Apa aku terlihat bodoh karena menanyakan hal itu?' Alicia membatin. Wajahnya terlihat kesal karena merasa keseriusannya dianggap lelucon oleh suaminya itu. Reinhard pun menyeka sudut matanya yang berair akibat tawa kecil yang baru saja lepas. Tatapan hangat pria itu kembali tertuju pada Alicia yang telah sibuk mengetik di ponselnya lagi. Wanita itu kembali menyodorkan ponselnya dan memperlihatkan ketikannya. [Aku serius, Rein. Aku tidak ingin kamu meninggalkannya di saat dia lagi hamil. Apalagi janin di perutnya sama sekali tidak berdosa.]Raut wajah Reinhard terlihat cemas setelah membaca teks pesan tersebut. Ia memutuskan untuk menjelaskan semuanya kepada Alicia. Jika tidak, kesalahpahaman wanita itu akan semakin besar.“Jadi ... ini alasanmu tidak menghubungiku belakangan ini?” tanya Reinhard sembari mengulum senyumnya.Alicia memutar bola matanya dengan malas, lalu membalasnya, [Kamu yang tidak menghubungiku karena terlalu sibuk bersama Iris, kan?]Rei

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 230 - Aku Mencintaimu

    Reinhard menarik napas panjang, lalu berkata dengan suara lembut dan hangat, “Alicia, dengarkan aku baik-baik.”Reinhard menatap langsung ke dalam netra biru Alicia yang masih berkaca-kaca. Ia ingin memastikan bahwa setiap kata yang keluar dari bibirnya tertanam dalam hati wanita itu.“Aku mencintaimu dengan segala kekurangan dan kelebihanmu, Alicia. Dan aku tidak akan pernah meninggalkanmu hanya karena apa yang telah terjadi di masa lalu. Bagiku, kamu sangat berharga karena kamu adalah Alicia Lorenzo, bukan Anya Stein.”Alicia memandang Reinhard dengan tak percaya. Ia tidak menyangka pria itu memiliki hati yang begitu besar, bersedia menerima dirinya yang sudah tidak memiliki apa pun yang bisa ia banggakan kepadanya.Alicia hendak mengatakan sesuatu, tetapi suaranya tertahan di tenggorokan. Ia pun mengangkat ponselnya lagi, berniat menuangkan isi pikirannya ke dalam ketikan. Akan tetapi, Reinhard menggenggam kedua pergelangan tangannya.Alicia merasa seluruh tubuhnya bergetar dalam t

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 1 - Malam Panas Dengan Lelaki Asing

    "Ahh!" Anya melenguh saat bibir maskulin itu mulai menyusuri leher jenjangnya. Gesekan cambang tipis pada kulit lehernya memberikan sensasi yang menggelitik dan membuat tubuhnya bergerak dengan gelisah. Namun, hal itu malah membuat bibir maskulin itu semakin bersemangat meninggalkan jejak cinta di sana. Tangan kokohnya juga mulai bergerak menggerayangi tubuh Anya dan membuat wanita itu turut terbawa arus gairah yang tak terkendali. Satu per satu kain yang menghalangi permainan panas mereka sudah teronggok di atas lantai. Tanpa melepaskan ciumannya, pria itu telah membawa Anya naik ke atas ranjang. Pria asing itu sangat lihai memimpin permainan hingga Anya merasa kewalahan, tetapi anehnya, ia malah merasa sangat menikmati sentuhan pria itu. Anya ingin lebih. Akal sehatnya sudah tidak mampu menolak keinginan tubuhnya. "Tampaknya kau sudah tidak sabar lagi, hm?" Pria itu berbisik di telinga Anya, membuat tubuh wanita itu bergetar pelan. Lalu dengan sebuah anggukan dari Anya, kegiat

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-16
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 2 - Kebohongan

    “Dasar jalang! Apa yang sudah kamu lakukan semalaman di luar sana, hah!?”Anya terhenyak. Air matanya yang berusaha ditahannya pun mengalir perlahan. Meskipun ia memahami kemarahan suaminya, hatinya tetap saja sakit mendengar makian kasar itu. Anya tahu Edwin memiliki alasan untuk melakukannya, meskipun hal itu tidak bisa dibenarkan. “Edwin, aku bisa jelaskan. Tolong dengarkan aku─”Anya masih berusaha menjelaskan perihal keadaan yang menimpanya saat ini. Namun, lagi-lagi suaminya menyela, “Apa lagi yang perlu dijelaskan, Anya? Apa kamu pikir aku buta?”Suara Edwin semakin meninggi. Ia berteriak di depan wajah Anya, membuat wanita itu berjengit.Edwin menarik kerah gaun Anya dengan kuat sehingga robekannya semakin panjang.“Ed–” Suara Anya tercekat. Air matanya meluncur semakin deras.“Lihatlah dirimu! Seperti pelacur saja.”Deg!Anya meremas gaunnya dengan kuat, mencoba untuk menahan diri untuk tidak membalasnya dengan amarah yang sama."Edwin! Apa yang kamu lakukan pada Anya?" Tiba-

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-16
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 3 - Bukan Mimpi

    ‘Apa benar Alicia adalah namaku?’ Anya masih bertanya-tanya di dalam hatinya atas ingatan aneh yang menyusup di dalam kepalanya secara tiba-tiba. Walaupun hanya sekilas dan wajah orang di dalam ingatannya tadi tidak jelas, tetapi Anya sangat yakin jika panggilan itu ditujukan padanya. Air mata di pelupuknya tiba-tiba jatuh tanpa terasa. Anehnya, hatinya terasa sedikit perih dan rasa rindu di dalam dadanya terasa meluap-luap. Meskipun kepalanya masih terasa sakit akibat benturan tadi dan darah masih menetes dari pelipisnya, Anya mencoba untuk berdiri sendiri. Ia pun melangkah pergi dengan sisa harga dirinya yang terakhir. Namun, langkah Anya sempat terhenti ketika salah seorang pelayan melemparkan satu koper di hadapannya. “Pergi saja tetap merepotkanku! Dasar jalang!” maki pelayan itu─dia diminta oleh Edwin untuk mengemas barang milik Anya tadi. Kedua kepalan tangan Anya mengetat. Ia hanya melayangkan tatapan tajamnya kepada pelayan itu dan melirik barang bawaannya yang ter

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-16

Bab terbaru

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 230 - Aku Mencintaimu

    Reinhard menarik napas panjang, lalu berkata dengan suara lembut dan hangat, “Alicia, dengarkan aku baik-baik.”Reinhard menatap langsung ke dalam netra biru Alicia yang masih berkaca-kaca. Ia ingin memastikan bahwa setiap kata yang keluar dari bibirnya tertanam dalam hati wanita itu.“Aku mencintaimu dengan segala kekurangan dan kelebihanmu, Alicia. Dan aku tidak akan pernah meninggalkanmu hanya karena apa yang telah terjadi di masa lalu. Bagiku, kamu sangat berharga karena kamu adalah Alicia Lorenzo, bukan Anya Stein.”Alicia memandang Reinhard dengan tak percaya. Ia tidak menyangka pria itu memiliki hati yang begitu besar, bersedia menerima dirinya yang sudah tidak memiliki apa pun yang bisa ia banggakan kepadanya.Alicia hendak mengatakan sesuatu, tetapi suaranya tertahan di tenggorokan. Ia pun mengangkat ponselnya lagi, berniat menuangkan isi pikirannya ke dalam ketikan. Akan tetapi, Reinhard menggenggam kedua pergelangan tangannya.Alicia merasa seluruh tubuhnya bergetar dalam t

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 229 - Tidak Dapat Dimaafkan

    'Kenapa dia malah tertawa? Apa aku terlihat bodoh karena menanyakan hal itu?' Alicia membatin. Wajahnya terlihat kesal karena merasa keseriusannya dianggap lelucon oleh suaminya itu. Reinhard pun menyeka sudut matanya yang berair akibat tawa kecil yang baru saja lepas. Tatapan hangat pria itu kembali tertuju pada Alicia yang telah sibuk mengetik di ponselnya lagi. Wanita itu kembali menyodorkan ponselnya dan memperlihatkan ketikannya. [Aku serius, Rein. Aku tidak ingin kamu meninggalkannya di saat dia lagi hamil. Apalagi janin di perutnya sama sekali tidak berdosa.]Raut wajah Reinhard terlihat cemas setelah membaca teks pesan tersebut. Ia memutuskan untuk menjelaskan semuanya kepada Alicia. Jika tidak, kesalahpahaman wanita itu akan semakin besar.“Jadi ... ini alasanmu tidak menghubungiku belakangan ini?” tanya Reinhard sembari mengulum senyumnya.Alicia memutar bola matanya dengan malas, lalu membalasnya, [Kamu yang tidak menghubungiku karena terlalu sibuk bersama Iris, kan?]Rei

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 228 - Belum Terlambat

    [Kenapa kamu melakukan semua ini? Apa kamu melakukannya memang karena mencintaiku seperti yang kamu bilang tadi sama Mama? Atau semua hanya ….]Tiba-tiba saja Alicia merasa malu mengetik pesan konyol itu. ‘Seharusnya tadi aku tetap pura-pura tidak tahu saja. Kalau begini, bukankah sama saja aku mengaku kalau sudah menguping? Haissh!’ gerutunya di dalam hati.Namun, Alicia sudah terlanjur melakukannya. Ia hanya bisa memandang Reinhard dengan cemas dan menggigit bibirnya dengan kuat.Di satu sisi, Alicia khawatir Reinhard akan mengatakan bahwa semua hanyalah kebohongan belaka. Namun, di sisi lain, Alicia juga takut apabila mendengar bahwa pria itu memang mencintainya.Walaupun Alicia sangat berharap mendengar Reinhard mengakui cintanya, tetapi ia tidak tahu harus bagaimana menyikapi hal tersebut nanti, mengingat masa lalunya yang penuh noda.Alicia meremas jemarinya dengan erat. Meskipun hatinya dipenuhi kegelisahan, tetapi ia tetap ingin mendengar jawaban apa pun yang tulus pria itu. L

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 227 - Pesan yang Baru Terbaca

    Masih dengan senyuman nakal yang memikat, Reinhard kembali berucap, “Aku tahu kamu sudah mendengar semuanya, Alicia. Benar, kan?”Alicia, yang tampak gugup, hanya diam, dan Reinhard pun bergerak mundur sedikit, lalu duduk di samping ranjang. Tidak ada lagi tatapan menuntut seperti sebelumnya.Reinhard masih tersenyum nakal dan berkata, “Tidak mau menjawab juga tidak apa-apa. Aku anggap kamu membenarkan dugaanku."Sontak, perhatian Alicia pun tertuju padanya. Pria itu terlihat santai seolah tidak ada hal apa pun yang terjadi pada mereka tadi.Padahal Reinhard tahu jelas kalau Alicia masih kesulitan bicara karena kondisinya. Namun, pria itu malah memanfaatkan momen itu untuk menggodanya.Alicia pun mendengus kesal. “Menyebalkan,” cicitnya dengan suara serak yang masih sulit untuk diucapkan.Melihat wajah cemberut istrinya itu, Reinhard pun terkekeh geli. Wanita itu langsung melayangkan tatapan tajamnya. Meskipun tidak ada kata lain yang terucap, tetapi Reinhard menerka jika Alicia tela

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 226 - Ciuman yang Dirindukan

    Reinhard tersenyum tipis, menahan tawa saat melihat Alicia yang jelas-jelas berpura-pura tidur, terlihat berusaha keras untuk tidak ketahuan olehnya.‘Dasar keras kepala,’ gumam Reinhard di dalam hati. Ia pun mengulum senyumnya.Namun, sikap Alicia justru membuatnya semakin menikmati permainan nakalnya. Reinhard memahami jelas bahwa tindakannya ini terlalu kurang ajar, tetapi ia merasa tertantang dengan respon Alicia dan sangat menyenangkan melihat kegugupan wanita itu, seperti seekor kelinci kecil yang dijebak oleh sang pemangsa.Reinhard mencondongkan tubuhnya dan mendekatkan wajahnya sedikit, memiringkan kepala, memperhatikan napas Alicia yang terdengar makin berat.“Apa kamu tahu,” bisik Reinhard dengan lembut, suaranya penuh godaan, “orang yang tidur biasanya tidak menahan napas seperti ini.”Alicia menggertakkan giginya dalam hati, menahan diri agar tidak membuka mata. Tapi detak jantungnya yang semakin cepat hampir mengkhianatinya.Senyuman Reinhard sedikit memudar. Sebuah sens

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 225 - Godaan Nakal Di Tengah Keraguan

    ‘Sial! Kenapa dia selalu bisa tahu sih?’ rutuk Alicia di dalam hati, merasa sangat frustrasi.Ia teringat dengan hal sama yang pernah dilakukannya saat malam pertama dengan Reinhard. Pria itu juga memergokinya sedang berpura-pura tidur saat itu.‘Bisa-bisanya dia berpikiran nakal di saat seperti ini,’ Alicia menggerutu di dalam hati.Alicia tetap terdiam, tetapi warna merah samar mulai merayap di pipinya. Ia juga tidak bisa menahan detak jantungnya yang semakin cepat setelah mendengar suara lembut namun penuh sindiran dari suaminya itu.‘Aduh, bagaimana ini? Apa aku bangun saja?’‘Tapi, kalau aku bangun sekarang, dia pasti akan menggodaku habis-habisan!’Kepanikan semakin menguasai pikiran Alicia. Ia tidak tahu harus memasang wajah seperti apa apabila pria itu mengetahui sandiwaranya. Selain itu, ia masih sangat syok dengan pengakuan yang tidak sengaja didengarnya tadi.Sebenarnya saat sedang menikmati tidurnya tadi, Alicia terusik dengan suara berbisik di sekitarnya. Ia tahu bahwa ib

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 224 - Bisikan Nakal

    “Jadi, kapan kamu akan menjalani ‘hukuman’ yang Mama tentukan untukmu?” Selina kembali mendesak putranya. Wanita paruh baya itu sudah merencanakan liburan bulan madu di tempat romantis yang sepi dan tenang, tempat di mana putra dan menantunya bisa benar-benar menikmati waktu mereka tanpa gangguan.Namun, ia tidak menyangka, lagi-lagi ia harus menerima kenyataan bahwa "hukuman" yang direncanakannya harus ditunda karena kondisi putra dan menantunya saat ini. Reinhard tertawa ringan. “Mama yakin ini hukuman? Bukan hadiah?” ledeknya yang telah mengetahui hukuman yang dimaksud ibunya. “Dasar anak nakal. Kamu pikir Mama akan semudah itu memberikanmu hadiah?” Selina tersenyum penuh arti. Namun, akhirnya ia mengakui bahwa hukuman yang diaturnya itu memang hanyalah dalih untuk memenuhi harapannya saja. “Sudahlah. Anggap saja ini hadiah pernikahan kalian,” ucap Selina dengan setengah hati. Reinhard kembali tertawa kecil. “Terima kasih, Ma. Aku dan Alicia akan berusaha lebih keras lagi untuk

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 223 - Ketika Takdir Berbicara

    “Ma, sebenarnya … Anya bukanlah nama aslinya,” aku Reinhard seraya tersenyum kaku. “Ma-maksudmu apa, Rein?” Kerutan pada kening Selina semakin dalam. Ia menatap putranya dengan penuh pertanyaan. “Namanya adalah Alicia. Anya hanyalah nama yang didapatkannya sewaktu amnesia dulu,” papar Reinhard dengan singkat. Selina tertegun, masih mencoba mencerna ucapan putranya. "Amnesia?" gumamnya, memastikan ia tidak salah dengar. Selina menatap putranya dengan alis yang terangkat, menuntut penjelasan lebih lanjut. Reinhard mengangguk kecil. “Ya, Ma. Dia kehilangan ingatan setelah mengalami kecelakaan mobil. Nama asli dia yang sebenarnya adalah Alicia Lorenzo,” jawabnya. Reinhard tidak berpikir untuk menutupi identitas Alicia kepada siapa pun lagi. Setelah semua yang terjadi, Reinhard memutuskan untuk berhenti menyembunyikan identitas Alicia. Ia ingin memulai segalanya dengan kejujuran. Selina tersentak. “Lorenzo?” Wajah Selina berubah serius. Tatapan Selina beralih kepada Alicia

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 222 - Kekhawatiran Seorang Ibu

    Reinhard telah berada di depan pintu rawat ruangan Alicia. Ia tidak langsung masuk, tetapi berdiri diam cukup lama di sana sembari meredakan rasa sakit pada pipinya akibat tamparan ayahnya tadi.“Ck! Dia benar-benar tidak menahan diri dan menggunakan semua tenaganya,” gerutu Reinhard sembari meringis ketika menyentuh pipinya yang masih terasa perih.Dari jendela kecil pintu ruangan rawat Alicia, Reinhard dapat melihat ibunya mengusap kening Alicia dengan lembut. Ia pun tersenyum melihat perhatian yang diberikan wanita paruh baya itu kepada istrinya.Reinhard kembali teringat dengan pembicaraannya dengan sang ayah. Ia memahami bahwa sikapnya tadi kepada ayahnya memang salah.Namun, kerasnya sikap ayahnya sering kali membuat Reinhard kehilangan kesabaran, sehingga ketegangan di antara mereka selalu tidak dapat dihindari.‘Dasar tidak berperasaan. Kenapa dia selalu seenaknya mengatur hidupku?’ sungutnya di dalam hati.Kebingungan dan amarah masih memenuhi pikiran Reinhard. Akan tetapi, ad

DMCA.com Protection Status