Share

Bab 222 - Kekhawatiran Seorang Ibu

Penulis: AliceLin
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-03 16:31:39
Reinhard telah berada di depan pintu rawat ruangan Alicia. Ia tidak langsung masuk, tetapi berdiri diam cukup lama di sana sembari meredakan rasa sakit pada pipinya akibat tamparan ayahnya tadi.

“Ck! Dia benar-benar tidak menahan diri dan menggunakan semua tenaganya,” gerutu Reinhard sembari meringis ketika menyentuh pipinya yang masih terasa perih.

Dari jendela kecil pintu ruangan rawat Alicia, Reinhard dapat melihat ibunya mengusap kening Alicia dengan lembut. Ia pun tersenyum melihat perhatian yang diberikan wanita paruh baya itu kepada istrinya.

Reinhard kembali teringat dengan pembicaraannya dengan sang ayah. Ia memahami bahwa sikapnya tadi kepada ayahnya memang salah.

Namun, kerasnya sikap ayahnya sering kali membuat Reinhard kehilangan kesabaran, sehingga ketegangan di antara mereka selalu tidak dapat dihindari.

‘Dasar tidak berperasaan. Kenapa dia selalu seenaknya mengatur hidupku?’ sungutnya di dalam hati.

Kebingungan dan amarah masih memenuhi pikiran Reinhard. Akan tetapi, ad
AliceLin

Hari ini 2 bab ya, Kak. jgn lupa komen dan vote gems kalau ada hehehe. makasih

| 12
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Popy Try
nah looh jujur aja am mama selina kalo Anya itu Alicia gak usah di tutupi
goodnovel comment avatar
Puput Assyfa
ayo Rein katakan yg sebenarnya siapa Alicia byr mama selina juga tau
goodnovel comment avatar
NN.
iya bilang aja vier.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 223 - Ketika Takdir Berbicara

    “Ma, sebenarnya … Anya bukanlah nama aslinya,” aku Reinhard seraya tersenyum kaku. “Ma-maksudmu apa, Rein?” Kerutan pada kening Selina semakin dalam. Ia menatap putranya dengan penuh pertanyaan. “Namanya adalah Alicia. Anya hanyalah nama yang didapatkannya sewaktu amnesia dulu,” papar Reinhard dengan singkat. Selina tertegun, masih mencoba mencerna ucapan putranya. "Amnesia?" gumamnya, memastikan ia tidak salah dengar. Selina menatap putranya dengan alis yang terangkat, menuntut penjelasan lebih lanjut. Reinhard mengangguk kecil. “Ya, Ma. Dia kehilangan ingatan setelah mengalami kecelakaan mobil. Nama asli dia yang sebenarnya adalah Alicia Lorenzo,” jawabnya. Reinhard tidak berpikir untuk menutupi identitas Alicia kepada siapa pun lagi. Setelah semua yang terjadi, Reinhard memutuskan untuk berhenti menyembunyikan identitas Alicia. Ia ingin memulai segalanya dengan kejujuran. Selina tersentak. “Lorenzo?” Wajah Selina berubah serius. Tatapan Selina beralih kepada Alicia

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-04
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 224 - Bisikan Nakal

    “Jadi, kapan kamu akan menjalani ‘hukuman’ yang Mama tentukan untukmu?” Selina kembali mendesak putranya. Wanita paruh baya itu sudah merencanakan liburan bulan madu di tempat romantis yang sepi dan tenang, tempat di mana putra dan menantunya bisa benar-benar menikmati waktu mereka tanpa gangguan.Namun, ia tidak menyangka, lagi-lagi ia harus menerima kenyataan bahwa "hukuman" yang direncanakannya harus ditunda karena kondisi putra dan menantunya saat ini. Reinhard tertawa ringan. “Mama yakin ini hukuman? Bukan hadiah?” ledeknya yang telah mengetahui hukuman yang dimaksud ibunya. “Dasar anak nakal. Kamu pikir Mama akan semudah itu memberikanmu hadiah?” Selina tersenyum penuh arti. Namun, akhirnya ia mengakui bahwa hukuman yang diaturnya itu memang hanyalah dalih untuk memenuhi harapannya saja. “Sudahlah. Anggap saja ini hadiah pernikahan kalian,” ucap Selina dengan setengah hati. Reinhard kembali tertawa kecil. “Terima kasih, Ma. Aku dan Alicia akan berusaha lebih keras lagi untuk

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-04
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 225 - Godaan Nakal Di Tengah Keraguan

    ‘Sial! Kenapa dia selalu bisa tahu sih?’ rutuk Alicia di dalam hati, merasa sangat frustrasi.Ia teringat dengan hal sama yang pernah dilakukannya saat malam pertama dengan Reinhard. Pria itu juga memergokinya sedang berpura-pura tidur saat itu.‘Bisa-bisanya dia berpikiran nakal di saat seperti ini,’ Alicia menggerutu di dalam hati.Alicia tetap terdiam, tetapi warna merah samar mulai merayap di pipinya. Ia juga tidak bisa menahan detak jantungnya yang semakin cepat setelah mendengar suara lembut namun penuh sindiran dari suaminya itu.‘Aduh, bagaimana ini? Apa aku bangun saja?’‘Tapi, kalau aku bangun sekarang, dia pasti akan menggodaku habis-habisan!’Kepanikan semakin menguasai pikiran Alicia. Ia tidak tahu harus memasang wajah seperti apa apabila pria itu mengetahui sandiwaranya. Selain itu, ia masih sangat syok dengan pengakuan yang tidak sengaja didengarnya tadi.Sebenarnya saat sedang menikmati tidurnya tadi, Alicia terusik dengan suara berbisik di sekitarnya. Ia tahu bahwa ib

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-05
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 226 - Ciuman yang Dirindukan

    Reinhard tersenyum tipis, menahan tawa saat melihat Alicia yang jelas-jelas berpura-pura tidur, terlihat berusaha keras untuk tidak ketahuan olehnya. ‘Dasar keras kepala,’ gumam Reinhard di dalam hati. Ia pun mengulum senyumnya. Namun, sikap Alicia justru membuatnya semakin menikmati permainan nakalnya. Reinhard memahami jelas bahwa tindakannya ini terlalu kurang ajar, tetapi ia merasa tertantang dengan respon Alicia dan sangat menyenangkan melihat kegugupan wanita itu, seperti seekor kelinci kecil yang dijebak oleh sang pemangsa. Reinhard mencondongkan tubuhnya dan mendekatkan wajahnya sedikit, memiringkan kepala, memperhatikan napas Alicia yang terdengar makin berat. “Apa kamu tahu,” bisik Reinhard dengan lembut, suaranya penuh godaan, “orang yang tidur biasanya tidak menahan napas seperti ini.” Alicia menggertakkan giginya dalam hati, menahan diri agar tidak membuka mata. Tapi detak jantungnya yang semakin cepat hampir mengkhianatinya. Senyuman Reinhard sedikit memudar. Sebuah

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-05
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 227 - Pesan yang Baru Terbaca

    Masih dengan senyuman nakal yang memikat, Reinhard kembali berucap, “Aku tahu kamu sudah mendengar semuanya, Alicia. Benar, kan?”Alicia, yang tampak gugup, hanya diam, dan Reinhard pun bergerak mundur sedikit, lalu duduk di samping ranjang. Tidak ada lagi tatapan menuntut seperti sebelumnya.Reinhard masih tersenyum nakal dan berkata, “Tidak mau menjawab juga tidak apa-apa. Aku anggap kamu membenarkan dugaanku."Sontak, perhatian Alicia pun tertuju padanya. Pria itu terlihat santai seolah tidak ada hal apa pun yang terjadi pada mereka tadi.Padahal Reinhard tahu jelas kalau Alicia masih kesulitan bicara karena kondisinya. Namun, pria itu malah memanfaatkan momen itu untuk menggodanya.Alicia pun mendengus kesal. “Menyebalkan,” cicitnya dengan suara serak yang masih sulit untuk diucapkan.Melihat wajah cemberut istrinya itu, Reinhard pun terkekeh geli. Wanita itu langsung melayangkan tatapan tajamnya. Meskipun tidak ada kata lain yang terucap, tetapi Reinhard menerka jika Alicia tela

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-06
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 228 - Belum Terlambat

    [Kenapa kamu melakukan semua ini? Apa kamu melakukannya memang karena mencintaiku seperti yang kamu bilang tadi sama Mama? Atau semua hanya ….]Tiba-tiba saja Alicia merasa malu mengetik pesan konyol itu. ‘Seharusnya tadi aku tetap pura-pura tidak tahu saja. Kalau begini, bukankah sama saja aku mengaku kalau sudah menguping? Haissh!’ gerutunya di dalam hati.Namun, Alicia sudah terlanjur melakukannya. Ia hanya bisa memandang Reinhard dengan cemas dan menggigit bibirnya dengan kuat.Di satu sisi, Alicia khawatir Reinhard akan mengatakan bahwa semua hanyalah kebohongan belaka. Namun, di sisi lain, Alicia juga takut apabila mendengar bahwa pria itu memang mencintainya.Walaupun Alicia sangat berharap mendengar Reinhard mengakui cintanya, tetapi ia tidak tahu harus bagaimana menyikapi hal tersebut nanti, mengingat masa lalunya yang penuh noda.Alicia meremas jemarinya dengan erat. Meskipun hatinya dipenuhi kegelisahan, tetapi ia tetap ingin mendengar jawaban apa pun yang tulus pria itu. L

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-06
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 229 - Tidak Dapat Dimaafkan

    'Kenapa dia malah tertawa? Apa aku terlihat bodoh karena menanyakan hal itu?' Alicia membatin. Wajahnya terlihat kesal karena merasa keseriusannya dianggap lelucon oleh suaminya itu. Reinhard pun menyeka sudut matanya yang berair akibat tawa kecil yang baru saja lepas. Tatapan hangat pria itu kembali tertuju pada Alicia yang telah sibuk mengetik di ponselnya lagi. Wanita itu kembali menyodorkan ponselnya dan memperlihatkan ketikannya. [Aku serius, Rein. Aku tidak ingin kamu meninggalkannya di saat dia lagi hamil. Apalagi janin di perutnya sama sekali tidak berdosa.]Raut wajah Reinhard terlihat cemas setelah membaca teks pesan tersebut. Ia memutuskan untuk menjelaskan semuanya kepada Alicia. Jika tidak, kesalahpahaman wanita itu akan semakin besar.“Jadi ... ini alasanmu tidak menghubungiku belakangan ini?” tanya Reinhard sembari mengulum senyumnya.Alicia memutar bola matanya dengan malas, lalu membalasnya, [Kamu yang tidak menghubungiku karena terlalu sibuk bersama Iris, kan?]Rei

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 230 - Aku Mencintaimu

    Reinhard menarik napas panjang, lalu berkata dengan suara lembut dan hangat, “Alicia, dengarkan aku baik-baik.”Reinhard menatap langsung ke dalam netra biru Alicia yang masih berkaca-kaca. Ia ingin memastikan bahwa setiap kata yang keluar dari bibirnya tertanam dalam hati wanita itu.“Aku mencintaimu dengan segala kekurangan dan kelebihanmu, Alicia. Dan aku tidak akan pernah meninggalkanmu hanya karena apa yang telah terjadi di masa lalu. Bagiku, kamu sangat berharga karena kamu adalah Alicia Lorenzo, bukan Anya Stein.”Alicia memandang Reinhard dengan tak percaya. Ia tidak menyangka pria itu memiliki hati yang begitu besar, bersedia menerima dirinya yang sudah tidak memiliki apa pun yang bisa ia banggakan kepadanya.Alicia hendak mengatakan sesuatu, tetapi suaranya tertahan di tenggorokan. Ia pun mengangkat ponselnya lagi, berniat menuangkan isi pikirannya ke dalam ketikan. Akan tetapi, Reinhard menggenggam kedua pergelangan tangannya.Alicia merasa seluruh tubuhnya bergetar dalam t

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07

Bab terbaru

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 373

    Reinhard terlihat kesal. Sebenarnya ia ingin sekali turun tangan sendiri untuk menangani Ken. Akan tetapi, karena ia harus menjalani pemulihan di rumah sakit, Reinhard meminta para bawahan Dark Wolf untuk menggantikannya memberikan pelajaran kepada pria itu.Dalam kondisi terluka parah dan faktor usia yang tak lagi muda, Ken meregang nyawa lebih cepat setelah mengalami berbagai penyiksaan yang diperintahkan Reinhard.Meskipun menyesal tidak dapat menanganinya sendiri, tetapi Reinhard merasakan kelegaan yang luar biasa dengan kematian pria itu. Satu ancaman bagi Alicia telah lenyap, dan Reinhard bisa memenuhi janjinya kepada Regis.“Kamu sudah mengirimkan hasilnya kepada Regis?” tanya Reinhard.Ia memang meminta Austin menyelesaikan tugas itu sebagai bagian dari syarat yang diberikan Regis. Untuk memastikan mayat itu benar-benar Ken Stewart, Reinhard sengaja meminta otopsi. Ia tidak ingin tertipu seperti Alexei dulu, yang sempat terkecoh oleh kematian palsu Ken.“Tenanglah. Aku sudah m

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 372

    Dua minggu sudah Reinhard dirawat di rumah sakit. Hari ini akhirnya ia sudah diperbolehkan pulang setelah selama seminggu ini ia mengajukan protes dan keluhannya terhadap dokter yang menanganinya. Bahkan ia tak segan-segan mengancam pimpinan rumah sakit.Apa yang terjadi? Kenapa Reinhard melakukannya?Jawabannya sangat sederhana. Reinhard sudah tidak betah berada di rumah sakit itu.Seperti yang diputuskannya dua minggu lalu, ia dan Alicia akhirnya berbagi kamar rawat bersama agar bisa menjalani masa pemulihan bersama.Akan tetapi, Alicia sudah diperbolehkan keluar dari rumah sakit minggu lalu karena kondisinya sudah lebih membaik. Meski demikian, ia tetap diwajibkan menjalani bedrest di rumah hingga benar-benar pulih sepenuhnya.Karena itulah, Reinhard merasa sangat kesepian berada di dalam kamar rawat itu sekarang. Ia berulang kali mengajukan permohonan untuk pulang, tetapi ditolak karena luka-lukanya masih memerlukan perawatan intensif.Hari ini, setelah berbagai protes dan ancama

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 371

    “Apa yang kamu lamunkan, hum?” Reinhard mengetuk pelan kening Alicia, mengalihkan kembali perhatian wanita itu padanya.Alicia tersentak kecil. Ia menggeleng cepat, lalu memasang senyum lebar seolah tidak ada apa-apa.Reinhard menghela napas pelan. “Aku tahu … meskipun kamu tahu kamu hamil sekalipun, pasti kamu tetap akan mengikutiku, bukan?” terkanya, mengira Alicia masih memikirkan tentang hal yang terjadi sebelumnya.Alicia terkekeh kecil. “Kamu sangat mengenalku dengan baik, Suamiku,” ucapnya, tidak menyangkal sedikit pun tuduhan Reinhard.Saat itu, Alicia memang tidak berpikir panjang. Satu-satunya hal yang dipedulikannya hanyalah keselamatan pria itu.Reinhard mendesah berat, tetapi ada kehangatan dalam sorot matanya. “Sayang, kamu tahu kan kalau aku mencintaimu?”Alicia mengangguk.“Mulai sekarang ada nyawa lain yang harus kamu jaga. Tapi, di atas semua itu, kamu yang menjadi prioritasku. Karena itu, jangan pernah berbuat nekat seperti tadi lagi dan jangan pernah berpikir untuk

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 370

    “Ah, ya ampun. Turunkan aku, Xavier. Aku pusing,” seru Alicia histeris.Reinhard segera menghentikan putarannya dan menurunkan Alicia dengan hati-hati di atas ranjang. Wajahnya menyiratkan kekhawatiran yang mendalam.“Maafkan aku, Sayang. Aku sampai lupa diri karena terlalu bahagia mendengar kabar ini,” ucap Reinhard seraya menangkup wajah Alicia dengan kedua tangannya, menatapnya seolah-olah wanita itu adalah seluruh dunianya.“Tidak apa-apa. Aku hanya sedikit pusing saja,” timpal Alicia berusaha menunjukkan senyuman meyakinkan, meskipun kepalanya masih sedikit berdenyut.“Kamu yakin?” Reinhard menatapnya lekat-lekat, seolah mencari tanda-tanda ketidaknyamanan yang mungkin disembunyikan Alicia. “Mau aku panggilkan dokter saja?”Alicia tertawa kecil, menggeleng pelan. “Aku baik-baik saja, Xavier. Serius. Jangan berlebihan.”Reinhard mendesah lega, tetapi tidak sepenuhnya puas. Ia duduk di tepi ranjang, menggenggam tangan Alicia dengan lembut.Raut wajah Reinhard berubah sendu dan dipen

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 369

    Selang beberapa waktu, ciuman mereka semakin dalam, membuat Alicia cukup kewalahan untuk mengikuti liarnya gairah yang diberikan Reinhard melalui ciuman tersebut.“Ummph─”Deru napas Alicia terasa semakin pendek. Ia pun bergegas melepaskan tautan bibir mereka lebih dulu agar bisa menghirup udara secepatnya. Tanpa sengaja ia mendorong dada Reinhard terlalu kuat hingga pria itu meringis perih karena luka di bahunya terasa kembali berdenyut.Mata Alicia pun membelalak panik. “Ah, astaga!”Alicia pun bergegas memeriksa luka pria itu, membuka beberapa kancing baju pasien yang dikenakan Reinhard. Melihat bercak darah yang merembes pada perban di bahu pria itu, rasa bersalah pun menggelayuti hati Alicia. Ia menggigit bibir bawahnya dan menatap Reinhard dengan sorot mata berkaca-kaca.“Maafkan aku … aku─”Sebelum Alicia sempat menyelesaikan ucapannya, Reinhard telah menarik lengannya dan membawanya jatuh ke dalam pelukannya lagi.“Xavier ….” Alicia mengerjap dengan bingung. Ia berniat mendoron

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 368

    Alicia masih terdiam. Ia berusaha mencerna ucapan yang dilontarkan Reinhard. Kata-kata itu meskipun terdengar sederhana, tetapi entah kenapa Alicia merasa tidak asing seakan menyiratkan sesuatu seperti penolakan.Tiba-tiba hati Alicia terasa teremas. Ia diingatkan kembali dengan kenangan menyakitkan yang dialaminya dulu terkait dengan sikap dingin Reinhard di masa lalu.Cairan bening telah menggenang di pelupuk mata Alicia membuat Reinhard tersentak. “A-Alicia, kamu … kenapa?” tanyanya, panik.Namun, wanita itu tidak menjawab dan malah balik bertanya dengan suara bergetar yang terdengar seperti bisikan yang rapuh, “Tadi kamu bilang ... tidak ingin aku mengejarmu lagi? Maksudmu ... kamu ingin berpisah denganku?”Reinhard menatap wanita itu dengan penuh kebingungan. Namun, seulas senyuman merekah di bibirnya setelah mencerna prasangka buruk yang dilontarkan wanita itu atas ucapannya tadi.Dengan penuh kelembutan, Reinhard mengusap air mata yang hampir tumpah di sudut mata wanita itu. “D

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 367

    “Memangnya ada hal yang tidak kuketahui?” Regis menyeringai kecil, nada angkuhnya begitu kentara.Reinhard hanya mendesah, menatap pria itu dengan tatapan lelah. "Tentu saja. Tuan Muda Lorenzo selalu tahu segalanya."Regis tertawa pelan, lalu mulai berbicara tanpa niat memancing pertengkaran. Ia pun menceritakan mengenai hal yang didengarnya dua hari lalu—tentang insiden yang menimpa Alicia sebelum mengalami kecelakaan tiga tahun lalu. Cerita yang secara tak sengaja Regis dengar ketika Alicia menceritakannya kepada ayah mereka.Reinhard terdiam mendengarkan cerita tersebut. Amarah di dalam dadanya mulai membara seiring dengan setiap kata yang keluar dari mulut Regis. Rahangnya mengeras, sementara tangan terkepal kuat hingga buku-buku jarinya memutih.“Jadi … tiga tahun lalu, kecelakaan itu memang bukan hanya sekadar kecelakaan?” gumam Reinhard berbisik pelan seiring dengan getaran emosi yang dirasakannya.Sebelumnya Reinhard memang telah mendengar pengakuan dari Edwin Stein mengenai p

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 366

    Reinhard telah sampai di depan pintu kamar Alicia. Koridor di depan ruangan itu sangat sepi. Sebelum masuk, ia menoleh sejenak ke arah Hans yang menemaninya hingga ke tempat itu.“Cukup antar sampai di sini saja. Saya bisa sendiri, Tuan Miller,” ucap Reinhard dengan tegas.Meskipun Hans merasa ragu dan khawatir, tetapi ia tidak dapat menolak permintaan Reinhard. Akhirnya, dengan sedikit bimbang, Hans menundukkan kepalanya dan beranjak pergi, meninggalkan Reinhard sendirian di depan pintu.Setelah Hans pergi, Reinhard pun menggeser pintu di depannya, lalu memutar kursi rodanya masuk ke dalam ruangan itu. Di tengah keheningan itu, hanya terdengar suara roda yang berputar dengan deru napas yang teratur saja.Ia berhenti sejenak. Dari balik tirai tipis yang mengelilingi ranjang, ia bisa melihat sosok Alicia yang terlelap. Dengan pelan, Reinhard berdiri dari kursinya, berjalan mendekat agar bisa melihat wajah istrinya lebih jelas di tengah penerangan temaram dalam ruangan itu.Namun, langk

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 365

    “Mau ke mana?”Nada suara Reagan yang datar dan tajam, memecahkan keheningan yang terjadi di antara dirinya dan Reinhard. Mata ambernya menilik sikap putranya yang dipenuhi kewaspadaan padanya.Perlahan sudut bibirnya membentuk lengkungan tipis, mencairkan ketegangan di antara mereka. “Mencari Alicia?” tanyanya lebih lanjut.Reinhard mengangguk cepat. “Aku ingin memastikan keadaannya,” jawabnya.Melihat raut wajah putranya yang pucat, Reagan pun tersenyum mencibir, “Aku rasa dibandingkan dia, kondisimu jauh lebih mengkhawatirkan, Rein.”Sejenak, ruangan kembali menjadi sunyi. Nada suara Reagan yang terdengar tajam tersebut membuat Reinhard berpikir ayahnya itu akan menghalangi keinginannya seperti yang biasa dia lakukan.Akan tetapi, Reinhard tidak menyangka sang ayah malah berkata, “Pergilah. Tapi, perhatikan juga kondisimu. Jangan terlalu memaksakan diri.”Mata Reinhard terbelalak, tak percaya dengan pendengarannya tersebut. “Papa ….”“Kenapa? Tidak jadi?” Reagan menaikkan satu ali

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status