Share

Bab 221 - Di Balik Ketegasan Seorang Ayah

Penulis: AliceLin
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-03 12:38:51

Reagan menghela napas panjang. Ia pun berkata, “Putra bodohku itu memang terlalu naif dan kurang ajar, Hans.”

Namun, detik berikutnya, ia tersenyum tipis dan menambahkan, “Tapi aku suka dengan keberaniannya.”

Hans tertegun. Cukup terkejut dengan pujian yang diucapkan tuannya tersebut. Terlihat kekaguman samar dari raut wajah Reagan yang tidak ditunjukkan kepada Reinhard tadi. “Tuan, Anda juga terlalu keras kepada diri Anda sendiri.”

Reagan terkekeh pelan.Seperti yang dikatakan Hans, Reagan pun sadar bahwa dirinya dulu juga seperti Reinhard.

Demi wanita terkasihnya─Selina Anderson, ia juga akan melindunginya meskipun harus mengorbankan nyawanya sendiri.

Akan tetapi, sebagai seorang ayah, Reagan tetap saja merasa perlu untuk mengingatkan putranya bahwa berkorban tanpa perhitungan adalah tindakan bodoh.

Lagipula, Reagan tidak tahu apakah wanita pilihan putranya itu pantas menerima pengorbanan putranya. Selain itu, ia tahu bahwa memilih wanita itu berarti putranya harus menanggung tanggun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Popy Try
cara papa Reagan memang beda untuk mendidik penerusnya
goodnovel comment avatar
Puput Assyfa
emang beda cara papa Reagan menunjukkan kasih sayang seorang ayah pada anaknya Rein
goodnovel comment avatar
puji amriani
yok bab selanjutnya alicia
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 222 - Kekhawatiran Seorang Ibu

    Reinhard telah berada di depan pintu rawat ruangan Alicia. Ia tidak langsung masuk, tetapi berdiri diam cukup lama di sana sembari meredakan rasa sakit pada pipinya akibat tamparan ayahnya tadi.“Ck! Dia benar-benar tidak menahan diri dan menggunakan semua tenaganya,” gerutu Reinhard sembari meringis ketika menyentuh pipinya yang masih terasa perih.Dari jendela kecil pintu ruangan rawat Alicia, Reinhard dapat melihat ibunya mengusap kening Alicia dengan lembut. Ia pun tersenyum melihat perhatian yang diberikan wanita paruh baya itu kepada istrinya.Reinhard kembali teringat dengan pembicaraannya dengan sang ayah. Ia memahami bahwa sikapnya tadi kepada ayahnya memang salah.Namun, kerasnya sikap ayahnya sering kali membuat Reinhard kehilangan kesabaran, sehingga ketegangan di antara mereka selalu tidak dapat dihindari.‘Dasar tidak berperasaan. Kenapa dia selalu seenaknya mengatur hidupku?’ sungutnya di dalam hati.Kebingungan dan amarah masih memenuhi pikiran Reinhard. Akan tetapi, a

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 223 - Ketika Takdir Berbicara

    “Ma, sebenarnya … Anya bukanlah nama aslinya,” aku Reinhard seraya tersenyum kaku. “Ma-maksudmu apa, Rein?” Kerutan pada kening Selina semakin dalam. Ia menatap putranya dengan penuh pertanyaan. “Namanya adalah Alicia. Anya hanyalah nama yang didapatkannya sewaktu amnesia dulu,” papar Reinhard dengan singkat. Selina tertegun, masih mencoba mencerna ucapan putranya. "Amnesia?" gumamnya, memastikan ia tidak salah dengar. Selina menatap putranya dengan alis yang terangkat, menuntut penjelasan lebih lanjut. Reinhard mengangguk kecil. “Ya, Ma. Dia kehilangan ingatan setelah mengalami kecelakaan mobil. Nama asli dia yang sebenarnya adalah Alicia Lorenzo,” jawabnya. Reinhard tidak berpikir untuk menutupi identitas Alicia kepada siapa pun lagi. Setelah semua yang terjadi, Reinhard memutuskan untuk berhenti menyembunyikan identitas Alicia. Ia ingin memulai segalanya dengan kejujuran. Selina tersentak. “Lorenzo?” Wajah Selina berubah serius. Tatapan Selina beralih kepada Alici

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-04
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 224 - Bisikan Nakal

    “Jadi, kapan kamu akan menjalani ‘hukuman’ yang Mama tentukan untukmu?” Selina kembali mendesak putranya.Wanita paruh baya itu sudah merencanakan liburan bulan madu di tempat romantis yang sepi dan tenang, tempat di mana putra dan menantunya bisa benar-benar menikmati waktu mereka tanpa gangguan.Namun, ia tidak menyangka, lagi-lagi ia harus menerima kenyataan bahwa "hukuman" yang direncanakannya harus ditunda karena kondisi putra dan menantunya saat ini.Reinhard tertawa ringan. “Mama yakin ini hukuman? Bukan hadiah?” ledeknya yang telah mengetahui hukuman yang dimaksud ibunya.“Dasar anak nakal. Kamu pikir Mama akan semudah itu memberikanmu hadiah?” Selina tersenyum penuh arti. Namun, akhirnya ia mengakui bahwa hukuman yang diaturnya itu memang hanyalah dalih untuk memenuhi harapannya saja.“Sudahlah. Anggap saja ini hadiah pernikahan kalian,” ucap Selina dengan setengah hati.Reinhard kembali tertawa kecil. “Terima kasih, Ma. Aku dan Alicia akan berusaha lebih keras lagi untuk mem

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-04
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 225 - Godaan Nakal Di Tengah Keraguan

    ‘Sial! Kenapa dia selalu bisa tahu sih?’ rutuk Alicia di dalam hati, merasa sangat frustrasi.Ia teringat dengan hal sama yang pernah dilakukannya saat malam pertama dengan Reinhard. Pria itu juga memergokinya sedang berpura-pura tidur saat itu.‘Bisa-bisanya dia berpikiran nakal di saat seperti ini,’ Alicia menggerutu di dalam hati.Alicia tetap terdiam, tetapi warna merah samar mulai merayap di pipinya. Ia juga tidak bisa menahan detak jantungnya yang semakin cepat setelah mendengar suara lembut namun penuh sindiran dari suaminya itu.‘Aduh, bagaimana ini? Apa aku bangun saja?’‘Tapi, kalau aku bangun sekarang, dia pasti akan menggodaku habis-habisan!’Kepanikan semakin menguasai pikiran Alicia. Ia tidak tahu harus memasang wajah seperti apa apabila pria itu mengetahui sandiwaranya. Selain itu, ia masih sangat syok dengan pengakuan yang tidak sengaja didengarnya tadi.Sebenarnya saat sedang menikmati tidurnya tadi, Alicia terusik dengan suara berbisik di sekitarnya. Ia tahu bahwa ib

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-05
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 226 - Ciuman yang Dirindukan

    Reinhard tersenyum tipis, menahan tawa saat melihat Alicia yang jelas-jelas berpura-pura tidur, terlihat berusaha keras untuk tidak ketahuan olehnya.‘Dasar keras kepala,’ gumam Reinhard di dalam hati. Ia pun mengulum senyumnya.Namun, sikap Alicia justru membuatnya semakin menikmati permainan nakalnya. Reinhard memahami jelas bahwa tindakannya ini terlalu kurang ajar, tetapi ia merasa tertantang dengan respon Alicia dan sangat menyenangkan melihat kegugupan wanita itu, seperti seekor kelinci kecil yang dijebak oleh sang pemangsa.Reinhard mencondongkan tubuhnya dan mendekatkan wajahnya sedikit, memiringkan kepala, memperhatikan napas Alicia yang terdengar makin berat.“Apa kamu tahu,” bisik Reinhard dengan lembut, suaranya penuh godaan, “orang yang tidur biasanya tidak menahan napas seperti ini.”Alicia menggertakkan giginya dalam hati, menahan diri agar tidak membuka mata. Tapi detak jantungnya yang semakin cepat hampir mengkhianatinya.Senyuman Reinhard sedikit memudar. Sebuah sens

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-05
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 1 - Malam Panas Dengan Lelaki Asing

    "Ahh!" Anya melenguh saat bibir maskulin itu mulai menyusuri leher jenjangnya. Gesekan cambang tipis pada kulit lehernya memberikan sensasi yang menggelitik dan membuat tubuhnya bergerak dengan gelisah. Namun, hal itu malah membuat bibir maskulin itu semakin bersemangat meninggalkan jejak cinta di sana. Tangan kokohnya juga mulai bergerak menggerayangi tubuh Anya dan membuat wanita itu turut terbawa arus gairah yang tak terkendali. Satu per satu kain yang menghalangi permainan panas mereka sudah teronggok di atas lantai. Tanpa melepaskan ciumannya, pria itu telah membawa Anya naik ke atas ranjang. Pria asing itu sangat lihai memimpin permainan hingga Anya merasa kewalahan, tetapi anehnya, ia malah merasa sangat menikmati sentuhan pria itu. Anya ingin lebih. Akal sehatnya sudah tidak mampu menolak keinginan tubuhnya. "Tampaknya kau sudah tidak sabar lagi, hm?" Pria itu berbisik di telinga Anya, membuat tubuh wanita itu bergetar pelan. Lalu dengan sebuah anggukan dari Anya, kegiat

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-16
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 2 - Kebohongan

    “Dasar jalang! Apa yang sudah kamu lakukan semalaman di luar sana, hah!?”Anya terhenyak. Air matanya yang berusaha ditahannya pun mengalir perlahan. Meskipun ia memahami kemarahan suaminya, hatinya tetap saja sakit mendengar makian kasar itu. Anya tahu Edwin memiliki alasan untuk melakukannya, meskipun hal itu tidak bisa dibenarkan. “Edwin, aku bisa jelaskan. Tolong dengarkan aku─”Anya masih berusaha menjelaskan perihal keadaan yang menimpanya saat ini. Namun, lagi-lagi suaminya menyela, “Apa lagi yang perlu dijelaskan, Anya? Apa kamu pikir aku buta?”Suara Edwin semakin meninggi. Ia berteriak di depan wajah Anya, membuat wanita itu berjengit.Edwin menarik kerah gaun Anya dengan kuat sehingga robekannya semakin panjang.“Ed–” Suara Anya tercekat. Air matanya meluncur semakin deras.“Lihatlah dirimu! Seperti pelacur saja.”Deg!Anya meremas gaunnya dengan kuat, mencoba untuk menahan diri untuk tidak membalasnya dengan amarah yang sama."Edwin! Apa yang kamu lakukan pada Anya?" Tiba-

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-16
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 3 - Bukan Mimpi

    ‘Apa benar Alicia adalah namaku?’ Anya masih bertanya-tanya di dalam hatinya atas ingatan aneh yang menyusup di dalam kepalanya secara tiba-tiba. Walaupun hanya sekilas dan wajah orang di dalam ingatannya tadi tidak jelas, tetapi Anya sangat yakin jika panggilan itu ditujukan padanya. Air mata di pelupuknya tiba-tiba jatuh tanpa terasa. Anehnya, hatinya terasa sedikit perih dan rasa rindu di dalam dadanya terasa meluap-luap. Meskipun kepalanya masih terasa sakit akibat benturan tadi dan darah masih menetes dari pelipisnya, Anya mencoba untuk berdiri sendiri. Ia pun melangkah pergi dengan sisa harga dirinya yang terakhir. Namun, langkah Anya sempat terhenti ketika salah seorang pelayan melemparkan satu koper di hadapannya. “Pergi saja tetap merepotkanku! Dasar jalang!” maki pelayan itu─dia diminta oleh Edwin untuk mengemas barang milik Anya tadi. Kedua kepalan tangan Anya mengetat. Ia hanya melayangkan tatapan tajamnya kepada pelayan itu dan melirik barang bawaannya yang ter

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-16

Bab terbaru

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 226 - Ciuman yang Dirindukan

    Reinhard tersenyum tipis, menahan tawa saat melihat Alicia yang jelas-jelas berpura-pura tidur, terlihat berusaha keras untuk tidak ketahuan olehnya.‘Dasar keras kepala,’ gumam Reinhard di dalam hati. Ia pun mengulum senyumnya.Namun, sikap Alicia justru membuatnya semakin menikmati permainan nakalnya. Reinhard memahami jelas bahwa tindakannya ini terlalu kurang ajar, tetapi ia merasa tertantang dengan respon Alicia dan sangat menyenangkan melihat kegugupan wanita itu, seperti seekor kelinci kecil yang dijebak oleh sang pemangsa.Reinhard mencondongkan tubuhnya dan mendekatkan wajahnya sedikit, memiringkan kepala, memperhatikan napas Alicia yang terdengar makin berat.“Apa kamu tahu,” bisik Reinhard dengan lembut, suaranya penuh godaan, “orang yang tidur biasanya tidak menahan napas seperti ini.”Alicia menggertakkan giginya dalam hati, menahan diri agar tidak membuka mata. Tapi detak jantungnya yang semakin cepat hampir mengkhianatinya.Senyuman Reinhard sedikit memudar. Sebuah sens

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 225 - Godaan Nakal Di Tengah Keraguan

    ‘Sial! Kenapa dia selalu bisa tahu sih?’ rutuk Alicia di dalam hati, merasa sangat frustrasi.Ia teringat dengan hal sama yang pernah dilakukannya saat malam pertama dengan Reinhard. Pria itu juga memergokinya sedang berpura-pura tidur saat itu.‘Bisa-bisanya dia berpikiran nakal di saat seperti ini,’ Alicia menggerutu di dalam hati.Alicia tetap terdiam, tetapi warna merah samar mulai merayap di pipinya. Ia juga tidak bisa menahan detak jantungnya yang semakin cepat setelah mendengar suara lembut namun penuh sindiran dari suaminya itu.‘Aduh, bagaimana ini? Apa aku bangun saja?’‘Tapi, kalau aku bangun sekarang, dia pasti akan menggodaku habis-habisan!’Kepanikan semakin menguasai pikiran Alicia. Ia tidak tahu harus memasang wajah seperti apa apabila pria itu mengetahui sandiwaranya. Selain itu, ia masih sangat syok dengan pengakuan yang tidak sengaja didengarnya tadi.Sebenarnya saat sedang menikmati tidurnya tadi, Alicia terusik dengan suara berbisik di sekitarnya. Ia tahu bahwa ib

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 224 - Bisikan Nakal

    “Jadi, kapan kamu akan menjalani ‘hukuman’ yang Mama tentukan untukmu?” Selina kembali mendesak putranya.Wanita paruh baya itu sudah merencanakan liburan bulan madu di tempat romantis yang sepi dan tenang, tempat di mana putra dan menantunya bisa benar-benar menikmati waktu mereka tanpa gangguan.Namun, ia tidak menyangka, lagi-lagi ia harus menerima kenyataan bahwa "hukuman" yang direncanakannya harus ditunda karena kondisi putra dan menantunya saat ini.Reinhard tertawa ringan. “Mama yakin ini hukuman? Bukan hadiah?” ledeknya yang telah mengetahui hukuman yang dimaksud ibunya.“Dasar anak nakal. Kamu pikir Mama akan semudah itu memberikanmu hadiah?” Selina tersenyum penuh arti. Namun, akhirnya ia mengakui bahwa hukuman yang diaturnya itu memang hanyalah dalih untuk memenuhi harapannya saja.“Sudahlah. Anggap saja ini hadiah pernikahan kalian,” ucap Selina dengan setengah hati.Reinhard kembali tertawa kecil. “Terima kasih, Ma. Aku dan Alicia akan berusaha lebih keras lagi untuk mem

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 223 - Ketika Takdir Berbicara

    “Ma, sebenarnya … Anya bukanlah nama aslinya,” aku Reinhard seraya tersenyum kaku. “Ma-maksudmu apa, Rein?” Kerutan pada kening Selina semakin dalam. Ia menatap putranya dengan penuh pertanyaan. “Namanya adalah Alicia. Anya hanyalah nama yang didapatkannya sewaktu amnesia dulu,” papar Reinhard dengan singkat. Selina tertegun, masih mencoba mencerna ucapan putranya. "Amnesia?" gumamnya, memastikan ia tidak salah dengar. Selina menatap putranya dengan alis yang terangkat, menuntut penjelasan lebih lanjut. Reinhard mengangguk kecil. “Ya, Ma. Dia kehilangan ingatan setelah mengalami kecelakaan mobil. Nama asli dia yang sebenarnya adalah Alicia Lorenzo,” jawabnya. Reinhard tidak berpikir untuk menutupi identitas Alicia kepada siapa pun lagi. Setelah semua yang terjadi, Reinhard memutuskan untuk berhenti menyembunyikan identitas Alicia. Ia ingin memulai segalanya dengan kejujuran. Selina tersentak. “Lorenzo?” Wajah Selina berubah serius. Tatapan Selina beralih kepada Alici

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 222 - Kekhawatiran Seorang Ibu

    Reinhard telah berada di depan pintu rawat ruangan Alicia. Ia tidak langsung masuk, tetapi berdiri diam cukup lama di sana sembari meredakan rasa sakit pada pipinya akibat tamparan ayahnya tadi.“Ck! Dia benar-benar tidak menahan diri dan menggunakan semua tenaganya,” gerutu Reinhard sembari meringis ketika menyentuh pipinya yang masih terasa perih.Dari jendela kecil pintu ruangan rawat Alicia, Reinhard dapat melihat ibunya mengusap kening Alicia dengan lembut. Ia pun tersenyum melihat perhatian yang diberikan wanita paruh baya itu kepada istrinya.Reinhard kembali teringat dengan pembicaraannya dengan sang ayah. Ia memahami bahwa sikapnya tadi kepada ayahnya memang salah.Namun, kerasnya sikap ayahnya sering kali membuat Reinhard kehilangan kesabaran, sehingga ketegangan di antara mereka selalu tidak dapat dihindari.‘Dasar tidak berperasaan. Kenapa dia selalu seenaknya mengatur hidupku?’ sungutnya di dalam hati.Kebingungan dan amarah masih memenuhi pikiran Reinhard. Akan tetapi, a

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 221 - Di Balik Ketegasan Seorang Ayah

    Reagan menghela napas panjang. Ia pun berkata, “Putra bodohku itu memang terlalu naif dan kurang ajar, Hans.”Namun, detik berikutnya, ia tersenyum tipis dan menambahkan, “Tapi aku suka dengan keberaniannya.”Hans tertegun. Cukup terkejut dengan pujian yang diucapkan tuannya tersebut. Terlihat kekaguman samar dari raut wajah Reagan yang tidak ditunjukkan kepada Reinhard tadi. “Tuan, Anda juga terlalu keras kepada diri Anda sendiri.”Reagan terkekeh pelan.Seperti yang dikatakan Hans, Reagan pun sadar bahwa dirinya dulu juga seperti Reinhard.Demi wanita terkasihnya─Selina Anderson, ia juga akan melindunginya meskipun harus mengorbankan nyawanya sendiri.Akan tetapi, sebagai seorang ayah, Reagan tetap saja merasa perlu untuk mengingatkan putranya bahwa berkorban tanpa perhitungan adalah tindakan bodoh.Lagipula, Reagan tidak tahu apakah wanita pilihan putranya itu pantas menerima pengorbanan putranya. Selain itu, ia tahu bahwa memilih wanita itu berarti putranya harus menanggung tanggun

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 220 - Tidak Akan Menyerah

    Suara kekehan sinis bergulir dari bibir Reinhard. Dengan wajah yang terkesan angkuh, ia berkata, “Lucu sekali. Apa Papa sedang membicarakan diri sendiri?”Reagan menyipitkan matanya, menatap Reinhard dengan dingin. “Kamu pikir kamu setara denganku?”Reinhard malas menjawab. Ia membuang pandangannya ke sisi lain. Ia yakin, apa pun yang dikatakan, ayahnya akan memiliki beribu cara untuk membalikkan argumennya.Setelah keheningan beberapa saat, Reagan akhirnya berkata, “Jadi … kamu benar-benar mencintai wanita itu? Janda tanpa asal-usul yang hanya membawa masalah. Apa seperti itu tipe wanitamu?”Kritikan tajam tentang Alicia membuat kening Reinhard berkerut. Ia tidak suka siapa pun menjelekkan istrinya, bahkan jika itu ayahnya sendiri. Namun, ada sesuatu yang aneh dalam ucapan ayahnya.Sebelumnya, ayahnya hanya tahu bahwa Alicia merupakan seorang janda yang tidak memiliki sanak saudara mana pun. Akan tetapi, kenapa ayahnya tiba-tiba berbicara seolah mengetahui sesuatu hal tentang istrinya

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 219 - Wanita Pilihanku

    “Bukankah kamu sendiri yang memaksaku untuk segera menikah, Pa? Sekarang aku sudah menikah, tetapi kamu malah memintaku bercerai?” Reinhard berkata dengan suara bergetar, menunjukkan bahwa ia sudah berusaha untuk tidak melawan ayahnya. Akan tetapi, pria paruh baya itu seolah sengaja memancing emosinya dengan memaksanya untuk berpisah dengan wanita yang dicintainya. “Apa alasannya?” Reinhard menggeram lebih lanjut. “Alasan?” Reagan tersenyum smirk, lalu menjawab dengan acuh tak acuh, “Bukankah sudah jelas? Dia bukan wanita yang pantas untukmu, Rein.” Reagan tetap berdiri tenang meskipun ia dapat melihat kilatan kemarahan pada mata putranya atas alasan yang diucapkannya. Keduanya saling bertatapan dalam keheningan yang mencekam. Udara di sekitar mereka terasa berat hingga akhirnya suara tawa sinis pun meluncur dari bibir Reinhard. “Tidak pantas?” ulangnya dengan nada yang terdengar mengejek. Namun, Reagan masih tidak mengubah ekspresi datarnya. Sebelum putranya sempat melanjutka

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 218 - Keputusan Reagan

    Sebelum Reagan sempat menjelaskan, Reinhard kembali mencecarnya dengan sinis, “Apa karena dia putra Paman Alexei? Apa karena dia masih keluarga Hernandez, makanya Papa tidak mau merusak hubungan kalian?” “Rein─” Reagan mencoba menyela. Namun, Reinhard melanjutkan dengan nada suara yang semakin meninggi. “Pa, mau bagaimana pun, Nick sudah keterlaluan! Mau sampai kapan kita membiarkan dia semena-mena seperti ini? Jelas-jelas dia sudah mengancam kita secara tidak langsung.” Reinhard benar-benar sudah tidak bisa menoleransi tindakan sepupunya tersebut. Terlebih lagi, Nicholas sudah berani melibatkan Alicia dan mengirim orang untuk melecehkannya! Ini bukan pertama kalinya Nicholas ingin mencari gara-gara dengannya. Reinhard berpikir ia harus mengambil tindakan meskipun harus menyelesaikan dengan cara kekerasan sekalipun. Namun, meskipun mendengar penjelasan Reinhard, Reagan tetap pada pendiriannya. Ia menegaskan, "Mau dia mengancam atau tidak. Kamu tidak usah mencampuri masalah ini

DMCA.com Protection Status