Satu alis Selina terangkat, lalu menegur putranya dengan dingin, “Kamu sudah terluka parah, masih bilang tidak apa-apa? Apa kamu anggap Mama bodoh dan buta, Rein?”Reinhard menghela napas panjang, lalu bergegas menjawab, “Bukan begitu, Ma. Aku─”“Di mana Anya? Apa dia juga tidak tahu keadaanmu?” Selina mengedarkan pandangannya ke sekitarnya, tetapi tidak melihat menantunya tersebut.“Dia ….” Reinhard melirik sekilas ruangan di belakangnya.Selina pun mengerutkan keningnya. “Dia di dalam? Apa dia juga terluka?” tanyanya, mulai panik.Reinhard mengangguk pelan. Sebelum ia sempat menjelaskan, ibunya telah berjalan menuju ke ruangan itu, tetapi Reinhard berhasil menahannya dengan cepat.“Ada apa, Rein? Kenapa Mama tidak boleh masuk?” tanya Selina dengan bingung. Ia menatap putranya dengan tajam.“Bukan begitu, Ma. Tapi, aku hanya tidak ingin Mama membuatnya kaget. Dia baru bisa tenang setelah mengalami hal yang …,” Ucapan Reinhard terhenti sejenak.“Apa yang terjadi padanya?” Selina mendes
Last Updated : 2024-12-31 Read more