Home / Romansa / Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan / Bab 212 - Rasa Bersalah yang Tak Terucapkan Part 1

Share

Bab 212 - Rasa Bersalah yang Tak Terucapkan Part 1

Author: AliceLin
last update Last Updated: 2024-12-29 12:15:33
Masih dengan pikiran yang diselimuti kebingungan, Alicia terpaku dalam pelukan Reinhard yang hangat. Tubuhnya masih terasa lemah dan pikirannya masih samar-samar mengingat kejadian terakhir sebelum kesadarannya menghilang.

“Re...” Suara Alicia yang serak, tertahan. Ia terbatuk keras, membuat Reinhard segera melepaskan pelukannya dengan panik

Reinhard memegang kedua bahunya dan memandangnya dengan khawatir. “Sayang, kamu tidak apa-apa? Apa aku membuatmu sesak?” tanyanya, panik.

Alicia masih terbatuk-batuk beberapa kali. Ia mencoba menarik napasnya dalam-dalam sebelum kembali menatap Reinhard. Netranya menyusuri wajah Reinhard yang kusam. Ia pun bertanya-tanya di dalam hati, apa yang membuat pria ini sampai seperti ini, lalu ia melirik lengan Reinhard yang terbalut perban.

Ingatan samar akan kebakaran tadi malam muncul kembali di pikirannya. Hatinya seketika dipenuhi rasa bersalah. Walaupun ia merasa senang dapat selamat dari kebakaran tersebut, tetapi ada perasaan sesak yang sulit d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Puput Assyfa
Alicia suruh istirahat dulu dan rein harus memberikan extra perhatian dan kasih sayang untuk Alicia
goodnovel comment avatar
santi
rein jelaskan dl soal iris.. alicia msh enggan dkt2 sm kamu tuh..
goodnovel comment avatar
Dwi Handayani
yukkk mestra2 an yukk hhh
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 213 - Rasa Bersalah yang Tak Terucapkan Part 2

    Reinhard menghampiri Alicia, lalu duduk di kursi yang ada di samping ranjang pasien. Dengan hati-hati dan penuh kelembutan, ia meraih tangan istrinya tersebut. “Al─” Belum sempat Reinhard mengucapkan apa pun, Alicia telah menarik kembali tangannya dan mendekap kedua tangannya di depan dada. Reinhard terdiam, matanya menatap lekat-lekat wajah Alicia yang tertunduk. Hatinya mencelos melihat sikap istrinya yang tampak menjaga jarak darinya. “Ada apa? Apa kamu merasa tidak nyaman atau … kamu masih marah karena aku meninggalkanmu selama seminggu tanpa kabar?” Reinhard mencoba menginterogasi wanita itu dengan penuh kesabaran, mencari tahu hal apa yang membuat wanita itu bersikap waspada padanya. Namun, Alicia hanya menggeleng pelan, tidak menatapnya secara langsung. Seperti Reinhard duga, wanita itu memang menghindarinya. Reinhard tertegun sejenak, memperhatikan gerak-gerik wanita itu dengan seksama. Ia mencoba menyelami pikiran wanita itu meskipun ia tidak dapat memahaminya sepenuhn

    Last Updated : 2024-12-29
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 214 - Meninggalkan Trauma

    Seiring detak jarum jam yang terdengar samar di ruangan itu, Reinhard tetap memeluk Alicia erat, membiarkan wanita itu merasa aman dalam kehangatan pelukan yang tidak ingin ia lepaskan.“Aku di sini. Aku akan selalu bersamamu. Jangan takut.”Reinhard masih mencoba menenangkan Alicia, tanpa tahu wanita itu sudah terlelap karena rasa lelah dan kenyamanan yang membuainya.“Alicia, aku benar-benar minta maaf padamu. Maaf kalau dulu aku sering membuatmu terluka dengan sikap dan ucapanku,” tutur Reinhard dengan suara yang penuh rasa sesal.Keheningan yang diterima Reinhard tidak membuatnya berhenti untuk mengutarakan perasaannya. Reinhard tidak berpikir untuk mengharapkan jawaban segera dari wanita itu. Reinhard hanya berharap Alicia dapat memaafkannya walaupun ia sadar bahwa dirinya tidak pantas dimaafkan setelah apa yang pernah dilakukannya kepada wanita itu.“Aku tahu aku terlambat menyadari semuanya. Tapi kali ini, aku tidak akan membuang kesempatan lagi. Aku mencintaimu, Alicia. Sanga

    Last Updated : 2024-12-30
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 215 - Ancaman Tidak Langsung

    “Semalam saya juga sangat terkejut. Saat tiba di lokasi, tidak ada yang tersisa. Kita kehilangan dua orang bawahan kita dalam ledakan itu dan kedua pelaku sudah tidak bernyawa,” papar Owen dengan suara yang penuh kekesalan.Owen tidak pernah menyangka hal seperti ini akan terjadi. Padahal ia sudah memastikan keamanan mereka adalah yang terbaik, tetapi ternyata kewaspadaan mereka masih terlalu rendah hingga tidak mengetahui ada orang yang diam-diam mengawasi mereka.Rasa bersalah tentu saja memenuhi hatinya karena merasa gagal dalam pengaturan tersebut dan ia juga harus kehilangan dua rekannya.Sementara, Reinhard menutup matanya sejenak. Ia mencoba menahan gejolak emosinya atas penjelasan yang disampaikan Owen terkait insiden yang terjadi pada bawahannya.Meskipun para pelaku yang telah menculik dan melakukan tindakan pelecehan terhadap Alicia harus kehilangan nyawanya dalam insiden tersebut, tetapi Reinhard tetap merasa tidak puas.Bukan karena ia ingin mengorek informasi dari mereka,

    Last Updated : 2024-12-30
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 216 - Tertangkap Basah

    “Tuan Muda, apa Anda berpikir kalau dia diam-diam membangun Joker lagi bersama Tuan Muda Nick?” terka Owen yang cukup terkejut dengan kecurigaan Reinhard.Reinhard menyeringai tipis, lalu menjawab dengan tenang, "Segala kemungkinan bisa terjadi, Owen.""Saya sempat mendengar ada pertentangan sengit waktu Paman Alexei memutuskan untuk membubarkan Joker. Mungkin masih ada orang-orang yang tidak bisa menerima keputusannya,” papar Reinhard lebih lanjut.Owen pun tertegun di seberang telepon tersebut selama beberapa detik. “Mungkin saja Ken Stewart termasuk salah satunya,” gumamnya, melanjutkan dugaan Reinhard.Reinhard mengangguk samar meskipun Owen tidak dapat melihatnya. Saat ini pikirannya mulai dipenuhi kecemasan tak berujung.Reinhard berharap kecurigaannya tidak benar. Namun, ia tidak dapat memungkiri kenyataan bahwa Nicholas Hernandez memiliki ambisi yang sangat besar untuk menghancurkannya hingga berani menyentuh orang yang ia kasihi demi melihatnya menderita!Sorot mata amber Rein

    Last Updated : 2024-12-31
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 217 - Tidak Boleh Ikut Campur

    Satu alis Selina terangkat, lalu menegur putranya dengan dingin, “Kamu sudah terluka parah, masih bilang tidak apa-apa? Apa kamu anggap Mama bodoh dan buta, Rein?”Reinhard menghela napas panjang, lalu bergegas menjawab, “Bukan begitu, Ma. Aku─”“Di mana Anya? Apa dia juga tidak tahu keadaanmu?” Selina mengedarkan pandangannya ke sekitarnya, tetapi tidak melihat menantunya tersebut.“Dia ….” Reinhard melirik sekilas ruangan di belakangnya.Selina pun mengerutkan keningnya. “Dia di dalam? Apa dia juga terluka?” tanyanya, mulai panik.Reinhard mengangguk pelan. Sebelum ia sempat menjelaskan, ibunya telah berjalan menuju ke ruangan itu, tetapi Reinhard berhasil menahannya dengan cepat.“Ada apa, Rein? Kenapa Mama tidak boleh masuk?” tanya Selina dengan bingung. Ia menatap putranya dengan tajam.“Bukan begitu, Ma. Tapi, aku hanya tidak ingin Mama membuatnya kaget. Dia baru bisa tenang setelah mengalami hal yang …,” Ucapan Reinhard terhenti sejenak.“Apa yang terjadi padanya?” Selina mendes

    Last Updated : 2024-12-31
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 218 - Keputusan Reagan

    Sebelum Reagan sempat menjelaskan, Reinhard kembali mencecarnya dengan sinis, “Apa karena dia putra Paman Alexei? Apa karena dia masih keluarga Hernandez, makanya Papa tidak mau merusak hubungan kalian?” “Rein─” Reagan mencoba menyela. Namun, Reinhard melanjutkan dengan nada suara yang semakin meninggi. “Pa, mau bagaimana pun, Nick sudah keterlaluan! Mau sampai kapan kita membiarkan dia semena-mena seperti ini? Jelas-jelas dia sudah mengancam kita secara tidak langsung.” Reinhard benar-benar sudah tidak bisa menoleransi tindakan sepupunya tersebut. Terlebih lagi, Nicholas sudah berani melibatkan Alicia dan mengirim orang untuk melecehkannya! Ini bukan pertama kalinya Nicholas ingin mencari gara-gara dengannya. Reinhard berpikir ia harus mengambil tindakan meskipun harus menyelesaikan dengan cara kekerasan sekalipun. Namun, meskipun mendengar penjelasan Reinhard, Reagan tetap pada pendiriannya. Ia menegaskan, "Mau dia mengancam atau tidak. Kamu tidak usah mencampuri masalah ini

    Last Updated : 2025-01-01
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 219 - Wanita Pilihanku

    “Bukankah kamu sendiri yang memaksaku untuk segera menikah, Pa? Sekarang aku sudah menikah, tetapi kamu malah memintaku bercerai?” Reinhard berkata dengan suara bergetar, menunjukkan bahwa ia sudah berusaha untuk tidak melawan ayahnya. Akan tetapi, pria paruh baya itu seolah sengaja memancing emosinya dengan memaksanya untuk berpisah dengan wanita yang dicintainya. “Apa alasannya?” Reinhard menggeram lebih lanjut. “Alasan?” Reagan tersenyum smirk, lalu menjawab dengan acuh tak acuh, “Bukankah sudah jelas? Dia bukan wanita yang pantas untukmu, Rein.” Reagan tetap berdiri tenang meskipun ia dapat melihat kilatan kemarahan pada mata putranya atas alasan yang diucapkannya. Keduanya saling bertatapan dalam keheningan yang mencekam. Udara di sekitar mereka terasa berat hingga akhirnya suara tawa sinis pun meluncur dari bibir Reinhard. “Tidak pantas?” ulangnya dengan nada yang terdengar mengejek. Namun, Reagan masih tidak mengubah ekspresi datarnya. Sebelum putranya sempat melanjutka

    Last Updated : 2025-01-01
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 220 - Tidak Akan Menyerah

    Suara kekehan sinis bergulir dari bibir Reinhard. Dengan wajah yang terkesan angkuh, ia berkata, “Lucu sekali. Apa Papa sedang membicarakan diri sendiri?”Reagan menyipitkan matanya, menatap Reinhard dengan dingin. “Kamu pikir kamu setara denganku?”Reinhard malas menjawab. Ia membuang pandangannya ke sisi lain. Ia yakin, apa pun yang dikatakan, ayahnya akan memiliki beribu cara untuk membalikkan argumennya.Setelah keheningan beberapa saat, Reagan akhirnya berkata, “Jadi … kamu benar-benar mencintai wanita itu? Janda tanpa asal-usul yang hanya membawa masalah. Apa seperti itu tipe wanitamu?”Kritikan tajam tentang Alicia membuat kening Reinhard berkerut. Ia tidak suka siapa pun menjelekkan istrinya, bahkan jika itu ayahnya sendiri. Namun, ada sesuatu yang aneh dalam ucapan ayahnya.Sebelumnya, ayahnya hanya tahu bahwa Alicia merupakan seorang janda yang tidak memiliki sanak saudara mana pun. Akan tetapi, kenapa ayahnya tiba-tiba berbicara seolah mengetahui sesuatu hal tentang istriny

    Last Updated : 2025-01-02

Latest chapter

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 220 - Tidak Akan Menyerah

    Suara kekehan sinis bergulir dari bibir Reinhard. Dengan wajah yang terkesan angkuh, ia berkata, “Lucu sekali. Apa Papa sedang membicarakan diri sendiri?”Reagan menyipitkan matanya, menatap Reinhard dengan dingin. “Kamu pikir kamu setara denganku?”Reinhard malas menjawab. Ia membuang pandangannya ke sisi lain. Ia yakin, apa pun yang dikatakan, ayahnya akan memiliki beribu cara untuk membalikkan argumennya.Setelah keheningan beberapa saat, Reagan akhirnya berkata, “Jadi … kamu benar-benar mencintai wanita itu? Janda tanpa asal-usul yang hanya membawa masalah. Apa seperti itu tipe wanitamu?”Kritikan tajam tentang Alicia membuat kening Reinhard berkerut. Ia tidak suka siapa pun menjelekkan istrinya, bahkan jika itu ayahnya sendiri. Namun, ada sesuatu yang aneh dalam ucapan ayahnya.Sebelumnya, ayahnya hanya tahu bahwa Alicia merupakan seorang janda yang tidak memiliki sanak saudara mana pun. Akan tetapi, kenapa ayahnya tiba-tiba berbicara seolah mengetahui sesuatu hal tentang istriny

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 219 - Wanita Pilihanku

    “Bukankah kamu sendiri yang memaksaku untuk segera menikah, Pa? Sekarang aku sudah menikah, tetapi kamu malah memintaku bercerai?” Reinhard berkata dengan suara bergetar, menunjukkan bahwa ia sudah berusaha untuk tidak melawan ayahnya. Akan tetapi, pria paruh baya itu seolah sengaja memancing emosinya dengan memaksanya untuk berpisah dengan wanita yang dicintainya. “Apa alasannya?” Reinhard menggeram lebih lanjut. “Alasan?” Reagan tersenyum smirk, lalu menjawab dengan acuh tak acuh, “Bukankah sudah jelas? Dia bukan wanita yang pantas untukmu, Rein.” Reagan tetap berdiri tenang meskipun ia dapat melihat kilatan kemarahan pada mata putranya atas alasan yang diucapkannya. Keduanya saling bertatapan dalam keheningan yang mencekam. Udara di sekitar mereka terasa berat hingga akhirnya suara tawa sinis pun meluncur dari bibir Reinhard. “Tidak pantas?” ulangnya dengan nada yang terdengar mengejek. Namun, Reagan masih tidak mengubah ekspresi datarnya. Sebelum putranya sempat melanjutka

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 218 - Keputusan Reagan

    Sebelum Reagan sempat menjelaskan, Reinhard kembali mencecarnya dengan sinis, “Apa karena dia putra Paman Alexei? Apa karena dia masih keluarga Hernandez, makanya Papa tidak mau merusak hubungan kalian?” “Rein─” Reagan mencoba menyela. Namun, Reinhard melanjutkan dengan nada suara yang semakin meninggi. “Pa, mau bagaimana pun, Nick sudah keterlaluan! Mau sampai kapan kita membiarkan dia semena-mena seperti ini? Jelas-jelas dia sudah mengancam kita secara tidak langsung.” Reinhard benar-benar sudah tidak bisa menoleransi tindakan sepupunya tersebut. Terlebih lagi, Nicholas sudah berani melibatkan Alicia dan mengirim orang untuk melecehkannya! Ini bukan pertama kalinya Nicholas ingin mencari gara-gara dengannya. Reinhard berpikir ia harus mengambil tindakan meskipun harus menyelesaikan dengan cara kekerasan sekalipun. Namun, meskipun mendengar penjelasan Reinhard, Reagan tetap pada pendiriannya. Ia menegaskan, "Mau dia mengancam atau tidak. Kamu tidak usah mencampuri masalah ini

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 217 - Tidak Boleh Ikut Campur

    Satu alis Selina terangkat, lalu menegur putranya dengan dingin, “Kamu sudah terluka parah, masih bilang tidak apa-apa? Apa kamu anggap Mama bodoh dan buta, Rein?”Reinhard menghela napas panjang, lalu bergegas menjawab, “Bukan begitu, Ma. Aku─”“Di mana Anya? Apa dia juga tidak tahu keadaanmu?” Selina mengedarkan pandangannya ke sekitarnya, tetapi tidak melihat menantunya tersebut.“Dia ….” Reinhard melirik sekilas ruangan di belakangnya.Selina pun mengerutkan keningnya. “Dia di dalam? Apa dia juga terluka?” tanyanya, mulai panik.Reinhard mengangguk pelan. Sebelum ia sempat menjelaskan, ibunya telah berjalan menuju ke ruangan itu, tetapi Reinhard berhasil menahannya dengan cepat.“Ada apa, Rein? Kenapa Mama tidak boleh masuk?” tanya Selina dengan bingung. Ia menatap putranya dengan tajam.“Bukan begitu, Ma. Tapi, aku hanya tidak ingin Mama membuatnya kaget. Dia baru bisa tenang setelah mengalami hal yang …,” Ucapan Reinhard terhenti sejenak.“Apa yang terjadi padanya?” Selina mendes

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 216 - Tertangkap Basah

    “Tuan Muda, apa Anda berpikir kalau dia diam-diam membangun Joker lagi bersama Tuan Muda Nick?” terka Owen yang cukup terkejut dengan kecurigaan Reinhard.Reinhard menyeringai tipis, lalu menjawab dengan tenang, "Segala kemungkinan bisa terjadi, Owen.""Saya sempat mendengar ada pertentangan sengit waktu Paman Alexei memutuskan untuk membubarkan Joker. Mungkin masih ada orang-orang yang tidak bisa menerima keputusannya,” papar Reinhard lebih lanjut.Owen pun tertegun di seberang telepon tersebut selama beberapa detik. “Mungkin saja Ken Stewart termasuk salah satunya,” gumamnya, melanjutkan dugaan Reinhard.Reinhard mengangguk samar meskipun Owen tidak dapat melihatnya. Saat ini pikirannya mulai dipenuhi kecemasan tak berujung.Reinhard berharap kecurigaannya tidak benar. Namun, ia tidak dapat memungkiri kenyataan bahwa Nicholas Hernandez memiliki ambisi yang sangat besar untuk menghancurkannya hingga berani menyentuh orang yang ia kasihi demi melihatnya menderita!Sorot mata amber Rein

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 215 - Ancaman Tidak Langsung

    “Semalam saya juga sangat terkejut. Saat tiba di lokasi, tidak ada yang tersisa. Kita kehilangan dua orang bawahan kita dalam ledakan itu dan kedua pelaku sudah tidak bernyawa,” papar Owen dengan suara yang penuh kekesalan.Owen tidak pernah menyangka hal seperti ini akan terjadi. Padahal ia sudah memastikan keamanan mereka adalah yang terbaik, tetapi ternyata kewaspadaan mereka masih terlalu rendah hingga tidak mengetahui ada orang yang diam-diam mengawasi mereka.Rasa bersalah tentu saja memenuhi hatinya karena merasa gagal dalam pengaturan tersebut dan ia juga harus kehilangan dua rekannya.Sementara, Reinhard menutup matanya sejenak. Ia mencoba menahan gejolak emosinya atas penjelasan yang disampaikan Owen terkait insiden yang terjadi pada bawahannya.Meskipun para pelaku yang telah menculik dan melakukan tindakan pelecehan terhadap Alicia harus kehilangan nyawanya dalam insiden tersebut, tetapi Reinhard tetap merasa tidak puas.Bukan karena ia ingin mengorek informasi dari mereka,

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 214 - Meninggalkan Trauma

    Seiring detak jarum jam yang terdengar samar di ruangan itu, Reinhard tetap memeluk Alicia erat, membiarkan wanita itu merasa aman dalam kehangatan pelukan yang tidak ingin ia lepaskan.“Aku di sini. Aku akan selalu bersamamu. Jangan takut.”Reinhard masih mencoba menenangkan Alicia, tanpa tahu wanita itu sudah terlelap karena rasa lelah dan kenyamanan yang membuainya.“Alicia, aku benar-benar minta maaf padamu. Maaf kalau dulu aku sering membuatmu terluka dengan sikap dan ucapanku,” tutur Reinhard dengan suara yang penuh rasa sesal.Keheningan yang diterima Reinhard tidak membuatnya berhenti untuk mengutarakan perasaannya. Reinhard tidak berpikir untuk mengharapkan jawaban segera dari wanita itu. Reinhard hanya berharap Alicia dapat memaafkannya walaupun ia sadar bahwa dirinya tidak pantas dimaafkan setelah apa yang pernah dilakukannya kepada wanita itu.“Aku tahu aku terlambat menyadari semuanya. Tapi kali ini, aku tidak akan membuang kesempatan lagi. Aku mencintaimu, Alicia. Sanga

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 213 - Rasa Bersalah yang Tak Terucapkan Part 2

    Reinhard menghampiri Alicia, lalu duduk di kursi yang ada di samping ranjang pasien. Dengan hati-hati dan penuh kelembutan, ia meraih tangan istrinya tersebut. “Al─” Belum sempat Reinhard mengucapkan apa pun, Alicia telah menarik kembali tangannya dan mendekap kedua tangannya di depan dada. Reinhard terdiam, matanya menatap lekat-lekat wajah Alicia yang tertunduk. Hatinya mencelos melihat sikap istrinya yang tampak menjaga jarak darinya. “Ada apa? Apa kamu merasa tidak nyaman atau … kamu masih marah karena aku meninggalkanmu selama seminggu tanpa kabar?” Reinhard mencoba menginterogasi wanita itu dengan penuh kesabaran, mencari tahu hal apa yang membuat wanita itu bersikap waspada padanya. Namun, Alicia hanya menggeleng pelan, tidak menatapnya secara langsung. Seperti Reinhard duga, wanita itu memang menghindarinya. Reinhard tertegun sejenak, memperhatikan gerak-gerik wanita itu dengan seksama. Ia mencoba menyelami pikiran wanita itu meskipun ia tidak dapat memahaminya sepenuhn

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 212 - Rasa Bersalah yang Tak Terucapkan Part 1

    Masih dengan pikiran yang diselimuti kebingungan, Alicia terpaku dalam pelukan Reinhard yang hangat. Tubuhnya masih terasa lemah dan pikirannya masih samar-samar mengingat kejadian terakhir sebelum kesadarannya menghilang. “Re...” Suara Alicia yang serak, tertahan. Ia terbatuk keras, membuat Reinhard segera melepaskan pelukannya dengan panik Reinhard memegang kedua bahunya dan memandangnya dengan khawatir. “Sayang, kamu tidak apa-apa? Apa aku membuatmu sesak?” tanyanya, panik. Alicia masih terbatuk-batuk beberapa kali. Ia mencoba menarik napasnya dalam-dalam sebelum kembali menatap Reinhard. Netranya menyusuri wajah Reinhard yang kusam. Ia pun bertanya-tanya di dalam hati, apa yang membuat pria ini sampai seperti ini, lalu ia melirik lengan Reinhard yang terbalut perban. Ingatan samar akan kebakaran tadi malam muncul kembali di pikirannya. Hatinya seketika dipenuhi rasa bersalah. Walaupun ia merasa senang dapat selamat dari kebakaran tersebut, tetapi ada perasaan sesak yang sulit d

DMCA.com Protection Status