Semua Bab Sukses setelah ditalak Tiga: Bab 21 - Bab 30

49 Bab

Koleksi surat cinta

Ini bakal ada dua kubu ya, tim Bagas ama tim Renan keknya. ____Perempuan memang punya sifat galau yang luar biasa, apalagi soal laki-laki buat isi hati. Ditambah, kalau kandidatnya punya kekuatan 'menarik' yang seimbang.Keira tak munafik, bukannya tak tegas juga. Tetap aja baper karena sikap Renan walau sedikit.Wisuda Kemal membuat Keira haru, ia bisa membantu menyekolahkan adiknya hingga ke universitas. Sebagai kakak kebanggaan karena adiknya tidak menyia-nyiakan biaya yang ia keluarkan dengan menjadi lulusan terbaik juga mampu mengisi kekosongan hatinya yang tak bahagia karena cinta."Kei, es coklat, suka kan, lo?" Bagas duduk di sisi Keira. Mereka yang tak bisa masuk ke dalam gedung, disediakan tempat dibawah tenda besar berhiasa waena putih dan emas dengan deretan kursi bersarung putih juga."Makasih, Gas." Keira menerima pemberian Bagas. Lelaki itu memakai kemeja putih dipadu celana jeans. Keren bisa dibilang apalagi wajah indobulenya menambah nilai plus."Habis ini ada renca
Baca selengkapnya

Mini Reuni

Met baca gaes 🍃______Kiera mematut diri di depan cermin, karena kata Bagas nongkrong di kafe jadi ia hanya memakai celana panjang warna abu-abu tua dengan ujung mata kaki ia lipat dua kali sehingga bagian atas sedikit menggembung, kaos warna hitam ia masukan ke dalam celana--kaosnya tidak ketat, Keira anti memakai yang seperti itu justru cenderung kegedean--supaya rapi lalu rambut sepunggung ia biarkan tergerai membuat penampilannya ya seperti Keira apa adanya.Tak lupa tas selempang bahan kulit warna coklat tua kesayangannya."Jadi nongkrong di tempat Bang Boni, Mbak?" tegur Kemal yang baru selesai menyeduh kopi."Jadi. Mau ikut?" Keira membuka rak sepatu di dekat dapur, ia ambil sepatu hak datar warna hitam miliknya."Nggak, gue mau bantai nonton series amerika. Titip makanan aja deh, kalau lo baliknya nggak malem banget. Apaan kek terserah lo.""Titip apa beliin?" lirik Keira."Beliin, lah," sambung Kemal lalu masuk ke dalam kamar. Keira memakai sepatunya, lalu pamit ke bapak ib
Baca selengkapnya

Pesanan berdatangan

Jadian hari pertama check! Keira sibuk di garasi rumahnya memasak makanan catering harian yang sudah masuk minggu ke dua. Ia semangat, sungguh sangat.Impiannya menjadikan usahanya ini bisa menaikkan derajat hidup keluarga begitu berkobar-kobar di dalam sanubari.Tangannya cekatan mengaduk ayam rica-rica kemangi sebagai lauk, lalu beralih memotong timun sebagai lalapan. Tak lupa ia mengecek telur pindang sebagai tambahan lauk juga."Mbak Kei, maaf Minah baru dateng. Sini saya bantu, Mbak," tukas Minah pembantu tetangga yang selesai kerja di sana langsung bantu Keira."Susun wadahnya setelah itu cetak nasi ya, cuci tangan terus pakai sarung tangan plastiknya.""Baik, Mbak Kei. Saya ke dalam, ya.""Okey," jawab Keira.Dapur dipindah ke garasi, ide bapak supaya Keira lebih leluasa dan di dalam tidak berantakan. Semalaman bapak yang pindahin wajan serta peralatan lain. Bapak juga yang membuat meja sendiri. Keira hanya beli bahan baku di matrial.Garasinya memang cukup besar jadi mampu me
Baca selengkapnya

Progres

Met baca yes 🍃______Keira dan Minah bahkan harus menyewa angkot untuk membawa belanjaan mereka dari pasar. Sore hari jadwal ke pasar selepas ashar."Mbak, belajar nyetir mobil nanti, ya," celetuk Minah saat mereka sudah di dalam angkot menuju ke rumah. Keira beli peralatan cetakan kue serta loyang tambahan, jaga-jaga jika ada pesanan kue basah lainnya.Beras dua karung besar dan berbagai bahan baku lainnya ia belanjakan langsung."Nanti kalau rejeki saya udah banyak, bisa beli mobil, baru saya beli mobil, Minah.""Harus, Mbak. Jangan mau kalah ssma perempuan lain yang ke mana-mana nyetir mobil sendiri."Keira tersenyum, "bisa aja kamu, Minah.""Mbak, kalau emang Mbak Keira kerepotan banget dan kita banyaj orderan, saya berhenti kerja di rumah orang, deh. Saya kerja sama Mbak aja, tapi saya gajinya bulanan aja, gimana, Mbak? Atau tiap hari minggu, nggak apa-apa, Mbak."Keira mengangguk cepat. Ia memang berharap Minah mau, padahal baru mau ia bahas."Yaudah,.pokoknya makan siang, cem
Baca selengkapnya

Berkembang

Met baca 🍃_______Bisnis ya bisnis, cinta ya cinta. Dua hal itu tidak bisa disatukan. Keira pulang ke rumah bersama Minah naik taksi, Bagas harus kembali ke kantor dulu untuk absen juga membuat laporan hasil turun ke lapangan tadi.Sepanjang jalan sampai rumah Keira hanya diam, tawaran pinjaman itu masih ia hitung masak-masak."Mbak Kei, buat besok catering kantor, buahnya pisang?""Iya, kenapa, Minah?" balas Keira seraya meletakkan sepatu pada tempatnya."Pakai pisang barangan aja, Mbak, jangan pisang ambon. Harga lebih hemat barangan. Ukuran juga nggak terlalu besar, pas." Minah duduk di lantai dekat sofa ruang TV."Hapal amat perkara pisang, Minah." Keira tergelak."Yeee ... Mbak Keira, biar keuntungannya lumayan nambah. Kalau Mbak Kei setuju, besok pagi saya mampir ke tukang pisangnya, deket dari kontrakan.""Boleh, deh, semua seratus biji ya, Min. Eh, lebihin deh, buat jaga-jaga." Keira memberikan sejumlah uang ke Minah yang langsung memasukkan ke dompetnya."Mbak, ngomong-ngom
Baca selengkapnya

Cemburunya Bagas

Met baca lagi 🍃Keira terkejut saat pagi-pagi sekali, tepatnya pukul empat ia melihat satu mobil berhenti di depan rumah yang akan ditempati Renan.Ia mengintip dari balik tirai jendela ruang tamu. Mobil itu ia yakini memang punya Renan. Lampu rumah itu menyala, juga pagar dan pintu.Sosok Renan terlihat mondar mandir membawa koper dan beberapa barang lainnya, sendirian. Iya benar, sendirian.Keira berjengkit saat bahunya di tepuk Kemal. "Ngintipin apaan lo?""Itu, tetangga baru," jawab sekenanya kemudian berjalan ke dapur. Ia akan mulai kegiatannya memasak."Minah dateng jam berapa, Mbak? Jadi bawa temennya?" Kemal ikut ke dapur, membantu Keira membawa wajan besar untuk dipindah ke garasi."Jam setengah enam. Jadi, temennya baru lulus SMA, anaknya penjual siomay keliling sama Ibunya buruh cuci di rumah tetangga.""Oh, yaudah. Mbak jadi bisa ringan kerjanya. Bisa urus masakan lain atau kue. Gue ke depan dulu," ujar Kemal."Depan mana?!" Pertanyaan Keira sontak membuat Kemal berhenti
Baca selengkapnya

Obat Sakit

Yuk baca lagi 🍃______Keira pulang dari kafe Boni pukul sembilan malam. Ia menunggu ojek online di depan kafe, sudah sepuluh menit tak kunjung datang padahal, sepertinya terjebak macet karena pantauan dari peta menunjukkan posisi abang ojolnya tidak bergerak.Renan muncul, ia tidak menyapa Keira lagi padahal berjalan di belakangnya. Keira juga malas menyapa, buat apa, kan?Dengan santai Renan masuk ke dalam mobilnya lalu pergi dari sana. Tak lama ojol yang dipesan Keira muncul, lega rasanya karena tak perlu menunggu lebih lama lagi."Maaf lama, Mbak, tadi bantu temen sesama ojol yang mogok, saya bantu antar ke bengkel yang masih buka. Maaf sekali lagi, ya, Mbak," ucap si ojol yang terlihat seperti anak muda."Nggak apa-apa, Mas." Keira memakai helm, lalu naik ke atas motor.Sesampainya di rumah, Keira membayar tunai, ia lebihkan untuk ojol tersebut beli makan. Ia memang sering begitu, tak salah bagi-bagi rejeki jika ada lebihan.Pagar digembok, terlihat Renan juga melakukan hal yang
Baca selengkapnya

Hubungan sebenarnya

Baca lagi 🍃"Mbak Keira dianggurin Mas Bagas, jadi gue bawa ke sini. Sorry, ya, kalau ganggu," ujar Kemal begitu polos, atau ... sengaja? Hanya Kemal yang tau.Keira masih duduk di samping Kemal yang menunggu Renan membaca terlebih dulu laporan dari Hari sebelum dibubuhi tanda tangan. Renan memang begitu hati-hati karena bisa panjang urusannya jika seenaknya sendiri main tanda tangan.Kedua mata Keira menangkap banyak tas belanja yang isinya belum dirapikan atau susun ke lemari di dapur juga kulkas. Belum lagi urusan meja makan yang terlihat berantakan."Maaf berantakan. Maklum, tinggal sendirian." Mendadak Renan berujar seperti itu. Keira melirik dan kembali bertemu dengan netra Renan juga."Iya tau. Lagian rumah kamu, bukan rumah aku. Terserah kamu, lah."Terserah? Tetapi Keira sudah tak nyaman duduknya karena melihat bergitu berantakan. Jiwa bersih-bersih dan rapinya sudah meronta sejak tadi. Ia risih melihat hal tak rapi."Kalau mau rapihin, gih, sana, Mbak!" imbuh Kemal sembari
Baca selengkapnya

Yakin?

Yuk baca, selamat mengkesal ya 🍃_____Pelukan terlepas, Bagas menangkup wajah Keira dengan kedua telapak tangannya. Tatapan Bagas begitu dalam, melekat hingga Keira bisa merasakan ada yang tak biasa dari pacarnya itu."Kamu mau kita putus?" Seketika pertanyaan itu meluncur dari bibir Keira. Bagas tertawa geli lalu menggelengkan kepala."Justru aku mau kita serius jalani hubungan ini, Kei. Sudah saatnya aku cari seseorang yang menemaniku menjalani hidup. Maaf karena ciumanku yang--""Gas. Aku nggak bisa, maaf."Bak gempa mendadak, Bagas melepaskan tangkupannya pada wajah Keira."Kei, ada apa?" lirihnya, tak disangka Keira akan berkata seperti itu."Aku nggak yakin kita bisa terus ke depannya. Aku pikir, kamu harus perbaiki hubunganmu sama mantan istri. Ciuman perpisahan yang kamu bilang ... nggak make sense buat aku."Keira tak mau hubungannya dengan Bagas kacau dikemudian hari, lebih baik ia akhiri sekarang sebelum terlambat. Pria itu tersenyum sinis, kemudian tertawa sembari memali
Baca selengkapnya

Kejujuran lainnya

Met baca ya 🍃________Keira tak bisa tidur karena memikirkan ucapan bapak, namanya seorang anak pasti akan kepikiran saran juga nasehat dari orang tua.Namun, tak semakin lama matanya menjadi berat dan ia terlelap. Keira bermimpi ia mendapat hadiah dari seseorang yang menghampirinya. Sosok yang tak ia kenali.Sebuah kotak warna marun, saat ia mau membuka seseorang itu berkata jika nanti saja tunggu waktunya tiba.Keira terjaga, saat melirik ke jam dinding sudah pukul empat, saatnya ia bangun untuk kembali ke rutinitasnya.Tubuhnya terasa lemas, pinggangnya linu juga kepalanya terasa berat. Semakin lama semakin terasa dan membuat Keira terpaksa duduk untuk mengontrol diri di garasi.Minah dan Rini datang, mereka segera menghampiri ke arah Keira."Mbak, kenapa?" Rini melihat Keira keringat dingin."Badanku nggak karuan rasanya, kenapa, ya, Rin?" lirih Keira sembari memijat pelipisnya. Rini beranjak ke dapur di dalam, lalu tak lama kembali dengan membawa segelas teh manis panas.Keira
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status