Share

Berkembang

Met baca 🍃

_______

Bisnis ya bisnis, cinta ya cinta. Dua hal itu tidak bisa disatukan. Keira pulang ke rumah bersama Minah naik taksi, Bagas harus kembali ke kantor dulu untuk absen juga membuat laporan hasil turun ke lapangan tadi.

Sepanjang jalan sampai rumah Keira hanya diam, tawaran pinjaman itu masih ia hitung masak-masak.

"Mbak Kei, buat besok catering kantor, buahnya pisang?"

"Iya, kenapa, Minah?" balas Keira seraya meletakkan sepatu pada tempatnya.

"Pakai pisang barangan aja, Mbak, jangan pisang ambon. Harga lebih hemat barangan. Ukuran juga nggak terlalu besar, pas." Minah duduk di lantai dekat sofa ruang TV.

"Hapal amat perkara pisang, Minah." Keira tergelak.

"Yeee ... Mbak Keira, biar keuntungannya lumayan nambah. Kalau Mbak Kei setuju, besok pagi saya mampir ke tukang pisangnya, deket dari kontrakan."

"Boleh, deh, semua seratus biji ya, Min. Eh, lebihin deh, buat jaga-jaga." Keira memberikan sejumlah uang ke Minah yang langsung memasukkan ke dompetnya.

"Mbak, ngomong-ngom
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status