Home / Romansa / Sukses setelah ditalak Tiga / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Sukses setelah ditalak Tiga: Chapter 51 - Chapter 60

95 Chapters

Mengalah dulu

Keira dan Reynan membuat rencana baru, tepat usia pernikahan ke sebelas bulan mereka berniat meluluhkan hati bunda seutuhnya. "Ke dukun aja kali ya, Kei, jampi-jampiin Bunda supaya luluh," canda Reynan sesaat setelah mereka olahraga pagi di hari minggu. "Sembarangan. Jaman modern gini masih mikir gitu. Udah deh, pake rencana yang kita bahas semalam aja." Keira meneguk air mineral dingin, ia ngosngosan karena jogging sejak pukul lima pagi hingga tujuh. Reynan mengusap peluh sang istri dengan tangannya. "Keringetan gini bikin-- aw! Kei ... sakit, seneng banget cubit-cubit aku. Aku suamimu lho sayang ....""Dan aku istrimu yang selalu siap buka kaki kalau kamu udah kepengin. Hih! Berondong satu ini bener-bener." Keira gregetan sendiri sedangkan Reynan tergelak. "Beneran kamu mau jalanin rencana itu?"Keira mengangguk. "Mau sampe kapan Bunda begini, kita juga nggak bisa diemin.""Yang aku tau, kebanyakan menantu kalau diginiin sama mertuanya udah nangis. Nah ini, kamu malah nantangin.
last updateLast Updated : 2024-09-23
Read more

Pria misterius bunda

Halo lagi ... panjang aja nih cerita heheheh 🍃_______Keira memasak masakan khas itali malam itu, Tortelinni dengan saus krim keju juga lasagna.Suara pintu kamar bunda terdengar terbuka. Keira pura-pura tak sadar dan asik mengaduk masakan supaya tak gosong."Reynan belum pulang." Judes, lagi-lagi begitu jika bicara dengan Keira."Belum, Bun." Keira mematikan kompor lalu berbalik badan. "Bunda suka pasta, kan? Kei masak makanan Itali hari ini. Tadi waktu belanja di supermarket besar itu, ketemu bahan-bahan segar. Di sana lengkap dan mur--"Bunda melirik tajam. Keira tersenyum tipis. "Murah juga ternyata banyak pengunjung ekspatriat ya, Bun."Keira sengaja memancing bunda, apakah akan tersindir lalu memakan umpan.Gawat, nyatanya tidak. Bunda menuangkan lemon tea dari botol ke gelas lalu ditambah es batu. Ia meneguk pelan. Keira masih mau menjaili ibu mertuanya."Bun, Kei denger berita kalau Pak RT digugat cerai istrinya. Bunda tau nggak?" Keira begitu santai seolah sudah bestie deng
last updateLast Updated : 2024-10-03
Read more

Begitu rupanya

Baca lagee 🍃______Keira terus menimbang-nimbang rencana yang ia susun. Jika bunda melakukan manuver menyerangnya dengan bersikap galak, judes, jutek, lain dengan sang menantu nekat yang pake jurus pelan tapi mak jleb.Hari kedua acara, Keira kembali diantar suami tercinta. Masuk ke ballroom, ia duduk di tempatnya. Masih tampak kosong karena acara setengah jam lagi dimulai. Namun, kedua matanya yang berbentuk seperti mata kucing, menangkap sosok Alex datang seorang diri. Lelaki itu berdiri di sudur ruangan, berbicara dengan salah satu panitia.Buru-buru Keira beranjak berjalan cepat. Saat hendak mendekat ia tempelkan ponsel di telinga kanannya lalu berbicara."Oh iya, terus gimana? Aman kan semua bahan baku? Kamu marinasi dulu aja buat pesanannya." Ia menjeda, melirik sepintas ke Alex yang memperhatikan penjelasan panitia. "Apa ... apa ... apa? Pesanan tambahan soft cake pandang sepuluh loyang! Yaudah, selesai dari sini saya buat."Keira diam, ia melirik ke Alex yang tengah menoleh
last updateLast Updated : 2024-10-03
Read more

Buka hati kamu!

"Kenapa harus nggak suka? Keira paket komplit kalau menurutku, Dwi." Alex meletakkan cangkir kopi di piring kecil sebagai tatakan. Mereka sudah selesai belanja lalu memutuskan duduk santai sambil minum kopi di mal itu juga."Aku nggak yakin tujuan Keira memang tulus sama anakku, Lex. Kamu tau Reynan itu polos. Aku takut dia cuma manfaatkan. Selain itu ya ... karena aku mau Reynan dapat istri yang baik. Kamu tau aku pernah buat kesalahan sama Ayahnya, kan?" Bunda seolah meyakinkan Alex tak lupa dengan kisah ia yang selingkuh sama pak RT."Itu masa lalu. Aku rasa nggak perlu kamu campuri. Suamimu tau, ia juga memaafkan walau sempat kamu ngelak sampai dia sakit baru kamu sesali." Alex bersedekap menatap bunda yang memijat pelipisnya karena bingung sendiri."Setiap orang pasti membuat kesalahan. Termasuk selingkuh. Alasan kamu waktu itu karena dia mantanmu dan karena kamu kesepian akibat sibuknya suamimu. Fine, aku pribadi pasti menyalahkan diri sendiri kalau istriku begitu. Tetapi itu du
last updateLast Updated : 2024-10-14
Read more

People around us

"DBD!" pekik bunda. Ia melirik Keira yang menatap datar ke arahnya."Iya. Bercaknya udah keluar. Dirawat aja ya, biar sembuh total. Trombosit kamu takutnya rendah." Bisma, sepupu bunda segera mengambil keputusan lalu membuat panggilan telepon ke rumah sakit sambil berjalan keluar dari kamar."Nah, kan. Ngelayap terus, jadi kena DBB!" seru bunda lalu berjalan menyusul Bisma."Kei kerja, Bun, bukan ngelayap. Ya ampunnn, Bunda ...." Keira menghela napas kesal sekaligus pasrah karena tuduhan bunda.Di ruang TV Bisma sudah selesai meminta segera siapkan kamar rawat. Ia menoleh ke bunda yang berdiri seraya bersedekap."Boleh aku jujur, Mbak?" ucapnya. Bunda mengangguk. "Dia Keira yang kamu benci setengah mati karena nikah sama keponakanku? Kamu nggak salah?!" cicitnya."Kenapa?" tantang bunda dengan angkuh, dagunya terangkat seolah menantang Bisma."Dari saat aku periksa dia dan kamu sibuk teleponan entah sama siapa di luar tadi, dia perempuan baik, pintar dan cocok untuk Reynan yang tertut
last updateLast Updated : 2024-10-14
Read more

Paket untuk bunda

Trombosit Keira perlahan naik, memang cukup lambat sehingga membuatnya harus dirawat selama lima hari.Ia boleh pulang, akhirnya ... Reynan pun senang karena bisa tidur nyaman di rumah setelah menemani Keira di rumah sakit."Nan, aku mau creambath, temenin bisa?"Langsung saja Reynan menggeleng cepat."Sama Ines aja ya.""Okey." Keira mendekat, segera melingkarkan kedua tangan dipinggang suaminya. "Maaf repotin kamu." Ia terpejam, sama suami sendiri aja masih tak enak hati, gimana dengan orang lain.Reynan membalas pelukan. "Kewajibanku rawat kamu, gitu juga sebaliknya kalau aku sakit. Ayo pulang."Keira melepaskan pelukan, ia menggandeng lengan suaminya yang sudah tak betah lama-lama di sana.Keduanya berjalan menuju arah lift. Keira teringat sesuatu."Waktu itu, kamu bahas apa sama Pak Alex berdua? Mau lamar Bunda ya dia?"Reynan terkekeh, "bukan. Pak Alex mau investasi buat catering kamu. Ada potensi katanya buat tambah besar. Tadinya mau aku bahas nanti aja di rumah, kamu nanya se
last updateLast Updated : 2024-10-16
Read more

Jalani saja

Cusss ... sayyy ... 🍃______"Terapi, Dok?" Keira tampak lesu setelah mengatakan itu."Iya. Kalian berdua harus terapi. Ada masalah sedikit. Untuk Ibu, terapi hormonal dan saya kasih vitamin, sedangkan untuk Bapak, karena setelah kita cek kekuatan spermanya hanya delapan puluh lima persen, jadi harus diobati juga." Dokter mendadak diam karena melihat raut wajah Keira dan Reynan tegang juga kaget."Begini, hal ini wajar terjadi. Saya bukan bilang kalian nggak bisa punya anak ... bisa, sangat bisa. Cuma ... kondisi sel telur Ibu dan kualitas sperma Bapak kurang sedikit lagi untuk sampai membuahkan. Faktornya banyak, salah satunya kelelahan, stres, hormonal, makanan, pola hidup, rokok, psikis. Intinya banyak."Keira mengangguk sedangkan Reynan hanya diam membisu."Kita lakukan untuk tiga bulan dulu, lalu saat kalian mau melakukan hubungan intim harus sesuai sama tanggal yang saya kasih ini. Jangan sampai lolos, karena kalian masih dalam masa pengawasan program kehamilan yang saya awasi.
last updateLast Updated : 2024-10-16
Read more

Kejutan kecil

Keira dan Reynan kaget saat diberitau Senada tentang sahabatnya yang bernama Frista. Mereka tak mau buru-buru ambil keputusan, apalagi program momongan yang akan mereka lakukan juga baru dimulai."Ketemuan dulu aja sama dia, Mbak. Jujur, aku kasihan sama dia. Kalau Mbak Kei sama Mas Rey nggak percaya ceritaku, kalian bisa dengar sendiri." Senada kembali meyakinkan kedua suami istri itu. Reynan menghela napas sambil bersandar pada sandaran sofa."Gimana, Kei?" tanyanya ke sang istri."Kita coba ketemu. Kasihan juga." Keira meraih jemari tangan Reynan, digenggamnya erat.Esok harinya mereka bertiga pergi menemui Frista di rumah sederhana yang berada di tengah gang pemukiman padat penduduk. "Rumah pagar cokat itu, Mbak, Mas," tukas Senada."Kata kamu dia anaknya orang kaya, Da?" bisik Reynan."Iya, Mas. Sebelum Frista dianggap aib dan dibuang gitu aja. Heran aku, ada ya keluarga kayak gitu." Senada membuka pagar, mereka bertiga masuk. "Fris," panggilnya pelan. Pintu terbuka, muncul wanit
last updateLast Updated : 2024-10-21
Read more

Sudah sah!

Met baca 🍃______"Kamu tidur aja, besok kan kerja," usul Keira saat ia baru memberikan susu formula dengan takaran yang sudah ditentukan untuk putra mereka."Nggak bisa tidur. Kamar ini bau bayi, bau minyak telon, ada box bayi, baby bouncer, lemari bayi, pernak pernik. Berapa banyak kamu belanjaain ini, Kei?"Keira tertawa pelan, ia menepuk-nepuk pelan punggung bayi tampan yang akhirnya bersendawa. Keira merebahkan di dalam box bayi yang menempel dengan posisinya tidur di ranjang."Nggak usah itungan buat anak, deh, Nan. Ines jago milih semuanya, jadi ya ... worth it, lah."Keiran menyelimuti putranya, lalu ia menaiki ranjang menghampiri Reynan yang menyambut dengan senyuman.Reynan mengecup lama pelipis Keira. "Kamu capek, udah seminggu bayi ganteng sama kita dan waktu kamu full urus dia. Istirahat, Kei." Reynan mengusap bahu Keira yang memeluk pinggangnya."Nggak bisa tidur sebelum semua urusan selesai, Nan. Kita masih tunggu surat pengesahan dan akte lahirnya, aku mau semua dah d
last updateLast Updated : 2024-10-21
Read more

Harus punya mimpi

"Ma," panggil bocah kelas satu SMP yang sedang bersiap berangkat ke sekolah. "Apa? Cari apa lagi sekarang? Dasi? Rompi?" Keira berkacak pinggang. "Cari Mama, lah." Alta mendekat, menyalim tangan Keira lalu mencium kedua pipinya, terakhir perut buncit Keira yang akan kembali melahirkan anak ke tiganya. "See you tomorrow baby boy. Mas Alta sekolah dulu, ya." Alta berbisik di depan perut Keira. "Mas Alta, kalau ada apa-apa sama Mama, jagain adek-adek, ya." Keira merapikan rambut anak sulungnya dengan kelima jari tangannya yang lentik terawat. "Mama nggak akan kenapa-kenapa, jangan bikin Alta sedih. Besok Alta udah izin nggak sekolah. Mama lahiran besok, kan?" Alta meraih tas ranselnya yang tergeletak di lantai. "Iya. Papa juga udah telepon ke guru kamu, kalau izin. Ke gurunya Vinka juga. Eh, adekmu mana?" Keira mencari ke sana ke sini. Anak keduanya ke mana? "Vinka udah di mobil sama Pak Darmo. Berangkat dulu, Ma. Bye, Ma," pamit Alta lagi. Ia segera berjalan kearah garasi rumah me
last updateLast Updated : 2024-10-30
Read more
PREV
1
...
45678
...
10
DMCA.com Protection Status