“Aku merindukanmu seharian ini, Grace,” ucap Gabriel sambil menarikku ke dalam pelukannya.“Tolong jaga jarak denganku,” pintaku lemah.Kudorong Gabriel dengan cepat, aku tidak ingin terluka, karena aku tahu, kami berdua tidak akan pernah bisa untuk bersatu. Kalau pun suatu hari nanti aku jatuh cinta padanya, maka rasa itu pasti akan kubawa sampai aku pergi dari dunia ini. Sesak bukan?Gabriel menatapku tak percaya. Lalu dengan cepat, dia meraih tanganku dan menggenggamnya dengan erat.“Apakah kamu marah padaku karena aku telah salah menyebut namamu waktu lalu?” Gabriel menatapku lekat-lekat seakan ingin menembus ke kedalaman netraku. Wajahku menjadi jengah, tapi dengan berani, aku balas menatapnya.“Aku minta maaf karena telah melakukan hal itu,” mohon Gabriel dengan wajah penuh penyesalan. Dia kembali mengulurkan tangannya ingin menggenggam tanganku. Namun, lagi-lagi aku menghindar. “Sudah malam, aku pamit untuk istirahat dulu.” Tanpa menunggu jawabannya, buru-buru aku melangkahkan
Last Updated : 2024-09-25 Read more