Begitu mendengar berita kehamilanku, Natalia berdiri dan mendorong kursi yang didudukinya ke arah belakang sehingga menimbulkan bunyi decit yang cukup keras. Tanpa berkata apa-apa, dia langsung meninggalkan meja makan dan naik ke lantai atas.“Natalia, tunggu!” seru Gabriel panik, lalu buru-buru dia mengejar sang istri yang sudah menghilang di ujung tangga. “Sudah, kamu lanjut makan saja,” ucap Ibu Ariani pelan. Seperti anak kecil, aku menuruti semua permintaan Ibu Ariani. Dengan perlahan, aku mencoba untuk menikmati hidangan di depanku.“Nak Grace, karena kamu sudah hamil, maka lebih baik, kamu pindah di salah satu rumah mama.”Aku menghentikan kegiatanku dan menatapnya tak percaya. “Benarkah, Bu, eh, Ma?” Rasa bahagia membuncah di dada ini. Bagaimana tidak, aku sudah ingin sekali pindah dari sini, dan keluar dari Gabriel’s zone. “Iya, mama juga tidak mau kalau sampai terjadi apa-apa sama kamu.”“Terima kasih, Ma. Emmm, kira-kira, kapan aku bisa pindah?”“Minggu ini, kalau kamu mau
Last Updated : 2024-10-04 Read more