Share

73. Teman Lama

Mama tertidur dengan lelap setelah mendapat obat penurun panas demam, kulepaskan tangannya dengan perlahan dari genggamanku dan aku melangkah mendekati jendela. Aku melirik papa yang terbaring tak berdaya di tempat tidur yang bersebelahan dengan mama.

Sebenarnya aku ingin menghampirinya, tapi itu hanya akan membuatku menangis lagi. Tidur mama yang lelap, dan napasnya yang teratur, akan terganggu saat mendengar suara isak tangisku nantinya.

Aku berdiri di depan jendela sambil memandang butiran hujan yang seakan berlomba untuk jatuh ke atas bumi. Tiba-tiba aku menggigil kedinginan dan merasa gentar menghadapi masa depan yang ada di depanku. Tanda sadar, jemariku terus-menerus menggosok-gosok telapak tanganku yang dingin.

“Tuhan, berikan aku kekuatan untuk menghadapi semua ini, aku tidak tahu apakah aku sanggup bertahan sampai akhir dari perjalanan ini.”

Aku segera menjauh dari jendela, karena memandang air hujan yang turun hanya membuatku semakin galau dan ingin menangis terus. Aku ber
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (18)
goodnovel comment avatar
ismi99
mungkin grace sengaja menghindar dari orang" yerdekatnya
goodnovel comment avatar
Desi Solo
ini sahabat baik grace beneran baik atau enggak ya,, misal iya gausah menghindar grace ceritain aja apa yg sedang km alami sp tau itu bisa mengurangi beban dalam diri km
goodnovel comment avatar
Ratih Fitriya
semoga papamu cepat sadar Grace dan pengorbanan mu nggk sia" ,tuh kan Grace ketemu sahabat nya yang care sama dia setidaknya Grace punya sahabat bisa cerita curhat walo nggk bisa membantu tapi bisa membuat lega eh Grace malah menjauh dan menghilang tanpa kabar
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status