AriniPagi-pagi, Arini sudah sibuk memilih pakaian yang akan dikenakan Brandon yang akan bertemu dengan wanita pilihan Sandy siang ini. Dia mematut lama isi lemari selama beberapa menit, tapi masih belum menemukan yang cocok.“Udahlah, In. Pakai yang biasa aja,” kata Brandon dengan nada lelah.Arini menggeleng pelan. “Lo harus beda, Bran. Pakai kemeja formal kalau bisa.”Pria itu mendesah pelan, kemudian memegang bahu Arini dan memutar balik tubuhnya. “Gue nggak lagi kencan ya. Ingat, gue terpaksa ketemu sama cewek itu,” ujar Brandon menatap serius.“Tapi tetap aja ‘kan, dia jadi calon istri lo.” Tiba-tiba hati Arini terasa sakit saat menyebut kata calon istri. Bayangan akan kehilangan Brandon muncul begitu saja di pikiran.“Calon istri gue hanya lo, In. Nggak ada yang lain.”“Kalian dijodohkan, Bran. Pasti nanti bakalan nikah.”“Lo pengin gue batalin rencana ini kalau ngomong kayak gitu lagi?” Brandon mengancam Arini sungguh-sungguh. “Pertemuan ini nggak ada artinya, In. Perjodohan s
Last Updated : 2024-08-22 Read more