Share

BAB 35: Ketulusan Fahmi dan Rasa Bersalah Arini

Arini

“Nanti kalau pulang, langsung kabari biar gue jemput,” kata Brandon setelah Arini turun di depan gerbang masuk gedung.

Arini memukul pelan lengannya. “Jemput apaan. Lo hari ini masuk siang kok,” cibirnya menjulurkan lidah.

Brandon menarik tangan Arini, sehingga mereka berdekatan. Mata sayu itu menatap bibir mungil yang baru saja menggodanya.

“Jangan keluarin lidah lo di tempat umum, kalau nggak mau bikin gue khilaf dan cium lo,” cecar Brandon berusaha menahan diri untuk tidak memagut bibir ranum Arini.

Wajah Arini langsung memerah, karena malu telah memancing Brandon di tempat terbuka. Tak lama bola mata cokelatnya berputar malas.

“Gue masuk dulu ya,” pamitnya melambaikan tangan kepada Brandon.

“Kiss-nya mana?” celetuk Brandon usil.

Kelopak mata Arini langsung melebar protes. Wajahnya berkerut-kerut saking kesal dengan perkataan Brandon barusan. Yang dipelototi malah cengengesan, kemudian menurunkan kaca helm sebelum bersiap menarik lagi gas motor.

“Cie pagi-pagi dianterin sama
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status