"Lo gila, Na? Pak Bentala ke kamar lo? Ngapain? Numpang ke kamar kecil? Pasti enggak mungkin, kan? Apalagi kalau cuma numpang lihat-lihat doang? Itu lebih enggak mungkin!"Rana seperti anak remaja yang ketahuan ibunya, karena membawa pacarnya ke dalam kamar pribadi. Meringkuk di atas tempat tidur, dan tak berniat membantah sama sekali. Ia pun hanya mampu melihat sang manajer marah-marah dengan ekspresi mengerikan. Untuk pertama kali dalam hidup Rana, ia akhirnya bisa melihat Latisha terlihat begitu kesal, dan gusar.Tadinya ia pikir tidak akan ada pembicaraan menyoal kejadian semalam. Ia ingin menyimpannya sendirian, seperti kejadian lima tahun lalu. Tapi, apa mau dikata, sebuah kejutan terkuak nyata. Memperlihatkan apa yang terjadi semalam pada sang manajer yang hidupnya sangat lempeng bak jalan tol."Lo kok, diam saja sih?""Gue nunggu lo selesai marah-marah," jawab Rana pelan. "Gue tahu hal begini tuh tabu buat lo, Tish. Tapi, apa ya, gue sudah melakukan hal seperti ini lima tahun
Read more